apa benar adam manusia pertama di bumi???

Status
Not open for further replies.
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

setuju,gue percaya sebelum manusia di ciptakan sudah ada sejenis manusia yang sangat pintar mungkin yang di sebut dengan alien

Memang kadang sangat menggelitik kalau kita sangat percaya ada alien.......

menurutku dialam manapun baik dunia dan alam lainnya..hanya ada manusia dan jin.....karena dalam ajaranku hanya ada itu...
" kami ciptakan jin dan manusia untuk bertaqwa kepadaku "

Tidak pernah ada alien.....karena itu bagian dari fantasi ....ilmuan yang berandai
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

Memang kadang sangat menggelitik kalau kita sangat percaya ada alien.......

menurutku dialam manapun baik dunia dan alam lainnya..hanya ada manusia dan jin.....karena dalam ajaranku hanya ada itu...
" kami ciptakan jin dan manusia untuk bertaqwa kepadaku "

preet...bukannya masih ada malaikat, iblis, binatang , tumbuhan, dan mungkin masih ada makhluk lain yang tidak kita ketahui...
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

Menurut ilmu pengetahuan dan sejarah yang prnah saya baca..,
"manusia purba" adalah nenek moyang "manusia"...dan "manusia" sekarang adalah bentuk akhir hasil dari evolusi manusia purba itu selama berjuta-juta tahun...

kalo pendapat saya salah..,tolong di benahin ya....

sejarah dan ilmu pengetahuan selalu menjadi bentuk arogansi sebuah cerita. Artinya sejarah hanya berupa sebuah cerita sebagai pemenang dan yang mendekati kebenaran (terutama dalam kasus seperti ini).
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

Jadi adam bukan evolusi dari manusia purba, tapi mutasinya ya ??
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

preet...bukannya masih ada malaikat, iblis, binatang , tumbuhan, dan mungkin masih ada makhluk lain yang tidak kita ketahui...

setuju,bukan tidak mungkin tuhan juga menciptakan makhluk sejenis manusia

yang lebih di kenal dengan alien
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

kerbau urutan keberapa dalam hal masuk ke-bumi ya???
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

sejarah dan ilmu pengetahuan selalu menjadi bentuk arogansi sebuah cerita. Artinya sejarah hanya berupa sebuah cerita sebagai pemenang dan yang mendekati kebenaran (terutama dalam kasus seperti ini).

"History is nothing but the story of great people."
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

benarkah adam manusia pertama dibumi?
para saintis berkata bukan adam manusia pertama
namun beberapa agam meyakini kl adam-lah manusia pertama..
penasaran? bisa kontak pembawa acara "DUNIA LAIN" di Trans TV untuk membantu mencarikan dukun yang dapat berkomunikasi dengan mahluk gaib, dan tanyakan tentang adam itu ;)
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

Terus bang, apa sains memiliki bukti kuat ato hanya praduga...

mereka menemukan fosil manusia pra adam yang udah berumur jutaan tahun, namun ini kan prediksi mereka dengan mengabaikan kitab suci.
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

mereka menemukan fosil manusia pra adam yang udah berumur jutaan tahun, namun ini kan prediksi mereka dengan mengabaikan kitab suci.

'Fosil manusia pra Adam?'
apa mereka tau kapan masa hidup Adam, atau menemukan bukti bahwa Adam lahir sekian tahun lalu...?
jangan2, mereka mengambil kesimpulan dari sumber2 tidak pasti, karena menurut saya dalam hal ini (masa hidup adam) tidak ada satu sumber pasti...so, mereka mengabaikan prinsip sains sendiri, bahwa sains sebelum ada bukti nyata, hanyalah omong kosong..
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

'Fosil manusia pra Adam?'
apa mereka tau kapan masa hidup Adam, atau menemukan bukti bahwa Adam lahir sekian tahun lalu...?
jangan2, mereka mengambil kesimpulan dari sumber2 tidak pasti, karena menurut saya dalam hal ini (masa hidup adam) tidak ada satu sumber pasti...so, mereka mengabaikan prinsip sains sendiri, bahwa sains sebelum ada bukti nyata, hanyalah omong kosong..


ane setuju berat nih!!

jadi singkatnya ilmuwan/arkeolog/penemu mengambil analisa adam hidup sekitar jaman "berapa" berdasarkan dari perhitungan menurutnya berdasar kitab suci. tapi dia sendiri ternyata menyangkal adam bukanlah manusia pertama.

yah, dari dulu begitulah sejarah. Hanya ditulis berdasar satu sudut pandang cerita.
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

^ setuju

Pada dasarnya para saintis ingin di "aku". Semisal saintis darwin yg kita kenal dgn "teori darwin" bahwa manusia keturunan monyet,
Keyakinan ini berabad2 d percayai. Dan akhirnya gugur dgn sendirinya setelah ilmuan modern membuat eksperimen bayi gorilla dan di latih bicara hingga umur 6 tahun. Alhasil gorilla hingga kini tak dpt bercakap2
Menggunakan bahasa manusia
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

kalo menurut kitab suci manapun, sebenarnya adam lahir/ada dibumi berapa ribu/juta tahun yang lalu sih. . . .??
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

kalo menurut kitab suci manapun, sebenarnya adam lahir/ada dibumi berapa ribu/juta tahun yang lalu sih. . . .??

hmm. . .kalo kitab suci yang ngebahas adam, kemungkinan yang ngebahas nabi idris/enoch
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

Sekedar Share Aja ni.. aq juga msih minim Ilmu ttg yg ginian...


MANUSIA PERTAMA DI MUKA BUMI MENURUT PANDANGAN
AGAMA

Di dalam Al-Qur’an manusia pertama memang tidak diungkap secara eksplisit. Tampaknya, mengurai asal-usul manusia pertama bukanlah tema substantif al-Qur’an. tidak hendak menguraikan proses penciptaan manusia dari sudut pandang biologis yang terdiri dari rangkaian ekstrak atau saripati dan beragam unsur-unsurnya, tetapi dalam tulisan ini yang dibahas adalah substansi penciptaan Adam sebagai seorang khalifah dan kaitannya dengan peradaban manusia.

Adam sebagai Khalifah ''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman: ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''(Al-Baqarah:30)

Substansi dari dialog dengan malaikat (Q.s. al-Baqarah: 30-31 ) adalah penegasan bahwa sesungguhnya Allah sebagai Pencipta atau Penjadi khalifah di muka bumi ini. Kata “jaa`ilun” ( lihat alquran) sebagai konstruksi isim fa`il (grammar bhs Arab atau Al quran????) yang berarti subyek pelaku dalam kalimat Innii jaa’ilun fi al-ardhi khaliifah ( lihat alquran) tidak harus diartikan “hendak menjadikan khalifah di muka bumi”. Seandainya arti ini yang dipahami, maka tidak ada khalifah sebelum Adam. Konseksuensi logisnya, Adam adalah manusia pertama.

Seandainya kalimat tersebut dikembalikan pada makna asalnya sebagai isim fa‘il, maka hal itu mengisyaratkan bahwa Allah—sebelum atau sesudah terjadinya dialog dengan malaikat sebagaimana yang termaktub dalam ayat tersebut—selalu menjadikan khalifah di muka
bumi. Dengan demikian, Adam bukanlah khalifah yang pertama dan bukan pula manusia
yang pertama yang diciptakan Allah.

Kemudian, ayat-ayat tersebut memunculkan wacana bahwa seolah-olah malaikat mempunyai pengalaman mengamat-amati sepak terjang sang khalifah. Tampaknya malaikat khawatir akan masa depan khalifah baru yang bernama Adam itu, seandainya perilaku destruktif akan menghancurkan tatanan taqdis dan tasbih malaikat. Kita hanya bisa menduga-duga kategori khalifah yang seperti apakah yang telah (dan akan) melakukan perbuatan tercela itu. Tidak ada keterangan yang jelas perihal khalifah versi malaikat yang dimaksud. Al-Qur’an dalam Q.s. Shaad: 67-73 dengan tegas menyatakan untuk tidak memperpanjang bantah-bantahan ini.

Ada riwayat yang mengasumsikan bahwa iblis atau jin sebagai khalifah sebelum Adam. Qatadah, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas menduga, bahwa khalifah yang dimaksud adalah khalifah dari golongan jin yang diduga berbuat kerusakan. Asumsi ini berdasarkan analisis ayat yang menerangkan bahwa jauh sebelum manusia diciptakan, Allah telah menciptakan jin (Ibn-Katsir, Qishashul Anbiya’, hlm. 2).

Benar bahwa jin (dan malaikat) diciptakan sebelum Adam berdasarkan Q.s. al-Hijr: 26-27, namun apakah mereka—khususnya para jin—berperan sebagai khalifah di muka bumi? Pendapat para sahabat tersebut tampaknya hanyalah praduga saja. Lagi pula tidaklah mungkin bumi yang kasat mata ini diwariskan kepada para jin yang tidak kasat mata. Bentuk pengelolaan semacam apakah seandainya para jin yang berfungsi sebagai khalifah di muka bumi ini.

Khalifah sebelum Adam dan khalifah yang hendak diciptakan Allah ini adalah khalifah yang benar-benar berasal dari golongan manusia. Perhatikan ayat berikut ini: Dan Dialah yang telah menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat ‘iqab-Nya dan
sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (Q.s. al-An’am: 165).

Ayat tersebut kembali menegaskan bahwa sesungguhnya Allah adalah pencipta para khalifah di muka bumi ini. Kata ganti orang kedua (dhamir mukhatab) pada ja’alakum merujuk pada seluruh umat manusia. Menilik pada keumuman lafadz ini, apabila dikaitkan dengan pertanyaan malaikat tentang penciptaan khalifah, maka khalifah sebelum Adam adalah khalifah dari golongan manusia juga. Ada banyak “Adam-Adam” lain yang sebelumnya diciptakan Allah dengan fungsi yang sama namun dengan karakter yang berbeda; destruktif.
Adam dan Instalasi al-Asma’ ( pembelajaran - menurut red)

Dengan mengorelasikan fakta-fakta arkeologis tentang ragam manusia sebelum Homo Sapiens, tampaknya selaras dengan karakter “destruktif” sebagai yang digambarkan malaikat. Namun, bukankah karakter hominid memang demikian? Manusia-manusia tersebut mempunyai struktur fisik yang hampir mirip manusia (kalau tidak ingin dikatakan hampir mirip kera). Mereka tercipta dengan volume otak yang kecil yang dengan sendirinya perilakunya pun cenderung tanpa tatanan manusiawi atau bersifat kebinatangan. Mereka tidak layak disebut sebagai khalifah. Sementara itu, khalifah mempunyai kedudukan yang terhormat sebagai “duta” Allah untuk mengelola bumi ini.

Di sinilah letak diskontinuitas itu. Ternyata, kita tidak bisa mengorelasikan fakta sejarah manusia (asal mula manusia menurut para penganut evolusionisme) dengan asal-usul Adam. Ada banyak keterserakan, sebagaimana yang dideskripsikan Michel Foucault, diskontinuitas dipahami sebagai terserak dan berkecambahnya sejarah ide-ide dan munculnya periode-periode yang begitu panjang dalam sejarah itu sendiri. Dalam pengertian tradisional, sejarah semata-mata selalu tertuju pada keinginan untuk menentukan relasi-relasi kausalitas, determinasi sirkular, antagonisme dan relasi ekspresi antara berbagai fakta dan kejadian yang terekam oleh manusia (The Archeology of Knowledge, hlm. 10).

Keterserakan ini yang menyangkut relasi-relasi kausalitas, determinasi sirkular, antagonisme dan relasi ekspresi antara berbagai fakta dan kejadian yang terekam oleh manusia. Celakanya, kita menganggap bahwa data-data historis tentang bapak manusia itu dirasa cukup hanya dengan ditafsirkan oleh data-data hadits yang sangat dipengaruhi oleh kisah-kisah israiliyat (Bible). Seandainya kita hendak meneliti sejarah penciptaan ini, meminimalisasi diskontinuitas dengan “comot sana comot sini” dari data-data Biblikal bukanlah semangat Qur’anik. Bukankah sejak awal al-Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya?
Dengan meneliti ayat

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (Q.s. al- Baqarah: 37), suksesi khalifah yang tidak berdasarkan kalimah Allah ke yang berdasarkan kalimah Allah barangkali yang paling mendekati untuk mereka-reka praduga ini. Allah hendak mengganti khalifah yang berperilaku destruktif yang tidak berdasarkan pada hukum-hukum Allah dengan khalifah berperadaban yang berdasarkan pada hukum-hukum Allah. Jadi, tegaslah bahwa para hominid itu bukan khalifah.

Namun yang pasti, Adam bukanlah manusia pertama. Tampaknya Q.s. al-Baqarah: 30 menghendaki bahwa penciptaan khalifah berikutnya adalah untuk mereformasi dan merehabilitasi “Adam-Adam” sebelumnya. Dengan kata lain, Allah hendak mengganti khalifah perusak yang tanpa tatanan hukum Allah itu dengan khalifah baru yang bernama Adam dan anak keturunannya kelak yang berlandaskan tatanan hukum Allah.

Selanjutnya, proses pembelajaran untuk khalifah baru ini segera dilakukan. Instalasi ini adalah pembekalan pada diri Adam yang berupa persiapan diri untuk menerima seluruh identifikasi nama-nama, al-asma’ kullaha. Kalimat kullaha adalah penguatan (taukid) bahwa pengajaran al-asma meliputi seluruh nama-nama atau identitas (al-musammiyaat) benda-benda (Tafsir Zamakhsyari, Juz I, hlm. 30).

Sementara itu, Imam al-Qurthuby menitikberatkan bahwa proses pengajaran al-asma’ adalah pengajaran dalam bentuk dasar-dasar ilmu pengetahuan (Tafsir al-Qurthuby, Juz I, hlm. 279). Hal ini mengandung makna yang lebih dalam, bahwa Adam sudah diperlengkapi dengan perangkat nalar yang siap untuk menerima seluruh identifikasi nama-

nama. Pengajaran bukanlah dengan mengajarkan penyebutan benda-benda satu-persatu belaka, namun lebih pada pengidentifikasian yang selanjutnya dikembangkan sendiri oleh Adam. Adam-lah manusia rasional yang pertama.

Proses instalasi ini dijadikan bekal Adam untuk diwariskan kepada anak cucunya dalam rangka mengelola dunianya kelak. Instalasi al-asma’ adalah instalasi sendi-sendi pengetahuan sehingga Adam mampu mengidentifikasi nama-nama seluruhnya (al-asma’ kullaha). Faktor inilah yang mendorong manusia untuk menjadi makhluk pembelajar— homo academicus. Adam mampu mengidentifikasi dan mengembangkan daya nalarnya sampai pada tahap yang mengagumkan malaikat. Sementara, malaikat tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun kecuali apa yang telah diinformasikan Allah kepada mereka, subhaanaka laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa. Inilah yang membuat malaikat jatuh tersungkur karena ta’dzim kepada Adam akan pencapaian kemajuan ilmiahnya.

Tampaknya, diskontinuitas sejarah penciptaan Adam memang demikian adanya. Al-Qur’an —justru—hendak menggerakkan hikmah di balik penciptaan itu untuk selalu terus menerus berpikir dan menggunakan daya nalar manusia di bawah bimbingan hukum Allah (kalimaatin) sebagaimana Adam meletakkan dasar-dasar budaya dan peradaban di bawah bimbingan-Nya. Sementara itu, membicarakan Adam sebagai tokoh sejarah (manusia pertama atau bukan) tidaklah substansial dan tidak memberikan dampak apa-apa bagi peradaban itu sendiri.



Sumber
http://www.scribd.com/doc/28216774/MANUSIA-PERTAMA-DI-MUKA-BUMI-MENURUT-PANDANGAN-AGAMA

Tuhan Lebih tau Ciptaan Nya..
 
Bls: apa benar adam manusia pertama di bumi???

di atas panjang amatt...

stresss gw baca-nya..
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top