Bls: bahasa tegal
Bahasa Tegal dan Banyumas itu sama. Dasarnya adalah bahasa jawa dengan logat dan pengucapan vokal yang agak beda. Bahasa Tegal dan Banyumas tidak hanya mengenal bahasa kasar (ngoko), tapi juga mengenal bahasa halus (kromo), bahkan yang lebih halus (kromo inggil). Contohnya begini:
Ngoko:
Inyong mangan disit, bar mangan nembe turu, ora teyeng turu ya ora papa. Ben, kon turu disit.
Kromo:
Kula neda riyin, bar neda nembe tilem, boten saged tilem nggih boten napa-napa. Kersane, sampeyan tilem riyin.
Kromo Inggil:
Kawula neda rumiyin, sa'sampunipun neda nembe tilem, boten sageta tilem inggih boten kenapanapa. Kersanipun, panjenengan sareh rumiyin.
Sepintas bahasa halus (kromo dan kromo inggil) bahasa Tegal/Banyumas tidak berbeda dengan bahasa halus jawa pada umumnya. Dalam penulisan memang sama saja. Berbedanya adalah pada logat, dan pengucapan vokal "a" tetap berbunyi "a". Sedangkan di bahasa jawa selain Tegal/Banyumas vokal "a" biasa diucap agak "o".
Pengguna bahasa jawa Tegal dan Banyumasan ini adalah etnis jawa yang tinggal mulai dari sekitar Cirebon di barat hingga Pekalongan di timur, ke selatan meliputi karesidenan banyumas, hingga Wonosobo di sebelah timur.