Kalina
Moderator
Paparan Asap rokok Berisiko Picu Gangguan Irama Jantung
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar asap rokok akan mengalami peningkatan risiko gangguan irama jantung, atau dikenal dengan atrial fibrilasi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke, nyeri dada, dan gagal jantung.
Dengan menggunakan data dari 4.976 orang yang mengambil bagian dalam studi kesehatan yang dilakukan di internet, para peneliti melakukan analisis terhadap paparan asap rokok yang dialami oleh peserta.
Berdasarkan data di atas, sekitar 12 persen dari peserta yang memiliki rentan usia sekitar 62 tahun, melaporkan bahwa mereka mengalami atrial fibrilasi. Tetapi hasil tersebut masih harus melakukan penelitian secara mendalam.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa asap rokok dipastikan menyebabkan atrial fibrilasi. Perlu penelitian lebih mendalam mengenai hal tersebut," Ujar Dr Gregory Marcus dari Universitas California, dikutip dari Reuters, Minggu (18/10/15).
Maka dari itu para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor yang memungkinkan mengenai risiko atrial fibrilasi seperti usia, jenis kelamin, ras, serta kondisi kesehatan.
"Makalah seperti ini bertujuan untuk menarik perhatian untuk kemungkinan yang terjadi apabila terpapar asap rokok yang akan berakibat tidak hanya pada jangka pendek tetapi juga jangka panjang," Jelas Dr Cuno S.P.M dari Universitas Medical Center di Belanda.
Selain itu juga, berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa bayi yang sejak di kandungan atau masa kanak-kanak yang telah terpapar asap rokok memiliki risiko 40 persen terkena atrial fibrilasi daripada anak-anak yang tidak terpapar. Maka dari itu diharapkan agar orang tua yang aktif merokok untuk menjaga jarak kepada anak-anak mereka saat sedang merokok.
Untuk pengobatan Atrial fibrisilasi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan, tetapi apabila sudah sangat parah akan dilakukan operasi jantung terbuka agar gangguan tersebut dapat bener-benar hilang.
Detik Health
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang terpapar asap rokok akan mengalami peningkatan risiko gangguan irama jantung, atau dikenal dengan atrial fibrilasi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke, nyeri dada, dan gagal jantung.
Dengan menggunakan data dari 4.976 orang yang mengambil bagian dalam studi kesehatan yang dilakukan di internet, para peneliti melakukan analisis terhadap paparan asap rokok yang dialami oleh peserta.
Berdasarkan data di atas, sekitar 12 persen dari peserta yang memiliki rentan usia sekitar 62 tahun, melaporkan bahwa mereka mengalami atrial fibrilasi. Tetapi hasil tersebut masih harus melakukan penelitian secara mendalam.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa asap rokok dipastikan menyebabkan atrial fibrilasi. Perlu penelitian lebih mendalam mengenai hal tersebut," Ujar Dr Gregory Marcus dari Universitas California, dikutip dari Reuters, Minggu (18/10/15).
Maka dari itu para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor yang memungkinkan mengenai risiko atrial fibrilasi seperti usia, jenis kelamin, ras, serta kondisi kesehatan.
"Makalah seperti ini bertujuan untuk menarik perhatian untuk kemungkinan yang terjadi apabila terpapar asap rokok yang akan berakibat tidak hanya pada jangka pendek tetapi juga jangka panjang," Jelas Dr Cuno S.P.M dari Universitas Medical Center di Belanda.
Selain itu juga, berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa bayi yang sejak di kandungan atau masa kanak-kanak yang telah terpapar asap rokok memiliki risiko 40 persen terkena atrial fibrilasi daripada anak-anak yang tidak terpapar. Maka dari itu diharapkan agar orang tua yang aktif merokok untuk menjaga jarak kepada anak-anak mereka saat sedang merokok.
Untuk pengobatan Atrial fibrisilasi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan, tetapi apabila sudah sangat parah akan dilakukan operasi jantung terbuka agar gangguan tersebut dapat bener-benar hilang.
Detik Health