Re: Alkitab Atau Alquran Yang Dipalsukan ?
Salam dalam Kasih Kristus..
Kepada teman saya bla bla bla dan yang lainnya...
Sebelumnya saya memberikan penghormatan kepada saudara, karena, seharusnya generasi muda umat Muslim mencontoh saudara yang sangat toleran tetapi mempunyai prinsip yang tegas dalam beriman, salut dan hormat saya kepada saudara !
Untuk pertanyaan saudara apakah saya percaya kepada nabi dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum injil ?
Jawaban saya adalah sudah pasti karena nabi-nabi dan kitab-kitab sebelum Injil yang terdapat dalam perjanjian lama semuanya menubuatkan tentang kedatangan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat umat manusia ! Tetapi saudara bla bla sebagai seorang muslim yang taat pasti akan menolak apa yang saya nyatakan tersebut sesuai dengan apa yang saudara pelajari dari Alquran ! Buat saya itu tidak ada masalah dan kita tidak perlu berdebat siapa yang lebih benar, karena saudara akan mengatakan bahwa Alquran yang benar dan Alkitab sudah dipalsukan sementara saya akan berkata, Alkitab yang benar dan menolak apa yang dinyatakan Alquran, Jadi percuma kan adik bla bla ( maaf kalau saya panggil adik, karena sepertinya saudara lebih cocok jadi adik saya ) dan saya saling bedebat atau bergargumentasi,
karena “kaca mata” yang kita pakai sama sekali berbeda ! saya memakai kata “kaca mata” untuk menjelaskan mengenai sumber-sumber keyakinan yang mempengaruhi alam berpikir kita, baik adik bla bla bla dan saya ketika mempelajari atau menganalis sesuatu yang berbeda. Dalam hal ini buat adik bla bla bla adalah Alquran dan kaidah serta ajaran agama Islam lainnya, sementara buat saya adalah Alkitab dan ajaran Tuhan Yesus.
Adik bla bla bla serta teman-teman muslim lainnya memakai kacamata “made in “ Alquran dalam menyelidiki ajaran-ajaran Kristen dan juga Alkitab, pasti tidak akan pernah menemukan jawaban yang sesuai, tetapi sebaliknya jawaban yang bertolak belakang !
Demikian juga saya karena saya seorang pengikut Kristus, maka saya akan memakai kacamata “made in” Yesus atau Alkitab ketika mempelajari Alquran dan hasilnya adalah sama, kita tidak akan pernah menemukan jawaban yang sesuai tetapi sebaliknya bertolak belakang !
Nah ! Dalam comment saya sebelumnya yang mana meminta adik bla bla bla agar bersikap kritis terhadap Alquran adalan bagaimana kita mempelajari Alquran bukan dengan Kacamata yang sama,
tetapi kaca mata yang umum, yaitu catatan-catatan sejarah, penemuan-penemuan arkeologis dan sumber-sumber lain diluar catatan-catatan yang mendukung keabsahan Alquran ! Saya hanya hendak menyarankan hal ini, karena saya sendiri telah melakukan secara pribadi ketika meneliti Alkitab saya baik terhadap serangan kaum liberal Kristen yang sangat mengagungkan logika serta rasionalitas dan juga ( mohon maaf, kalau adik bla bla bla tersinggung ) serangan dari teman-teman Muslim saya ketika kami berdiskusi atau ketika meneliti buku-buku yang diterbitkan yang menyerang iman kekristena, spt buku yang berjudul Kala Yesus Jadi Tuhan, Injil Yudas, dsbnya ! Dengan memakai kaca mata yang berbeda saya bisa menilai apa yang dikatakan mereka yang menyerang otoritas Alkitab terhadap ajaran dasar kekristenan, sehingga saya bisa menarik suatu kesimpulan !
Untuk masalah Mukjizat yang dibuat oleh nabi-nabi seperti yang adik bla bla bla jelaskan,
saya sangat setuju sekali dan tidak menolak, bukan berarti semua nabi yang bisa membuat mukjizat dianggap menjadi Tuhan atau “Allah” dalam Alquran atau “Elohim” dalam Alkitab ! Saya setuju sekali adik bilang bahwa dukun-dukun pun bisa melakukan banyak perbuatan ajaib yang tidak bisa dijelaskan oleh akal kita sebagai manusia, dan hal ini juga sering dilakukan oleh pendeta-pendeta dari kalangan Kristen dalam KKR ( Kebaktian Kebangunan Rohani ) di jaman sekarang yang sering melakukan mukjizat kesembuhan ilahi seperti : kanker stadium IV sembuh tidak terdeteksi lagi, yang buta dari kecil dan tidak bisa disembuhkan oleh ilmu kedokteran bisa kembali melihat. Tetapi mereka semua tidak bisa kita katakan sebagai Tuhan yang dikenal sebagai Allah dalam Alquran dan Elohim dalam Alkitab !
Tetapi untuk kasus yang berhubungan dengan Yesus Kristus, kenapa saya selaku orang Kristen menyebut DIa Tuhan, banyak hal teologis yang hanya bisa dipahami kalau adik memakai kaca mata made ini Alkitab,
khusus untuk masalah mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, ada sesuatu yang membedakan dengan apa yang dilakukan oleh para nabi dan rasul ! Di dalam Alkitab, baik di kitab-kitab Perjanjian Lama atau Baru, ketika para nabi atau rasul melakukan Mukjizat atau perbuatan Ajaib, mereka semua “berdoa” memohon pertolongan dari Elohim dalam Alkitab agar diberi kuasa untuk melakukan mukjizat, tersebut, karena mereka tidak memiliki kuasa tersebut dalam diri mereka ! Tetapi ketika Yesus melakukan mukjizat, Dia tidak perlu berdoa dulu untuk mohon pertolongan atau agar diberi kuasa oleh Elohim agar bisa melakukan mukjizat, karena Yesus sendiri memiliki kuasa tersebut. Kalau adik membuka kitab-kitab injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, dan membaca bagaimana Yesus menyembuhkan orang, ada yang membedakan, DIa tidak berdoa atau memohon kuasa dari Elohim, tetapi langsung melakukan mukjizat tersebut !
Ini yang membedakan Yesus dengan para nabi atau rasul lain yang juga sama, sama melakukan Mukjizat, dimana DIa memiliki kuasa tersebut, sementara para nabi ( di Perjanjian Lama ) dan para rasul ( di Perjanjian Baru ) tidak memiliki kuasa dan memohon agar diberi kuasa untuk melakukan mukjizat, semoga adik bisa paham, karena penjelasan saya ini memakai kaca mata Alkitab, kalau adik memakai kaca mata Alquran, saya akui akan sulit memahaminya !
Dan hal ini juga termasuk dalam masalah kuasa mukjizat memberi Hidup !
Nabi Elia dalam kitab I Raja-Raja 17 : 17 – 24 di Perjanjian Lama, ketika menghidupkan anak dari janda di Sarfat yang telah mati atau Rasul Petrus ketika menghidupkan kembali Dorkas dalam Kisah Para Rasul 9 : 36 – 43 di Perjanjian Baru, baik Elia atau Petrus, mereka berdua berdoa memohon kepada Elohim untuk melakukan mukjizat menghidupkan kembali orang yang sudah mati.
Mari kita bandingkan dengan apa yan dilakukan Yesus ketika membangkitkan seorang anak muda dari naim yang dicatat dalam Lukas 7 : 11 – 17, dimana Yesus tidak berdoa atau memohon kuasa, tetapi langsung memerintahkan anak muda yang telah mati itu untuk bangkit ! Adik bla bla bla… seperti yang saya jelaskan kalau
adik memakai kaca mata Allah dari Alquran, hal ini tidak akan terlihat, tetapi kalau adik memakai kaca mata Elohim dalam Alkitab, adik akan bisa membedakan semua “keunikan” Yesus dibandingkan nabi-nabi atau rasul lain ! Banyak “keunikan” Yesus yang saya tidak bahas disini, tetapi yang saya bahas hanyalah masalah mukjizat memberi kehidupan !
Selanjutnya, saya mengutip pernyataan adik dibawah ini :
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabiin, siapa saja ( diantara mereka ) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. “ ( Sura 2:62, Al-Baqarah )
“ Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi (Sura3:85)
Dari ayat itu tertulis orang Yahudi, Nasrani,..... yang beriman kepada Allah, Allah, Allah. Agama apa yang mengajarkan iman kepada Allah? Islam. Tentu yang diterima Allah adalah orang2 Yahudi, Nasrani, yang mau mengakui tiada Tuhan selain Allah, bukan yang mengakui matahari, bulan, manusia, dll sebagai Tuhan mereka. Yahudi dan Nasrani hanya kaum, bukan pribadi orang per orang.
Jadi apakah ayat tersebut bertentangan? Aku rasa tidak.
Komentar saya adalah :
Sulit kalau adik menyamakan Allah dalam Alquran dengan Elohim dalam Alkitab, karena setelah saya pelajari dengan seksama, saya bisa simpulkan bahwa Allah dalam Alquran merupakan pribadi yang berbeda dengan Elohim Dalam Alkitab ! apakah itu berarti ada dua Tuhan ? Saya jawab tidak, karena hanya ada satu Tuhan dalam pengertian umum, dan bagi adik serta umat Muslim lainnya memanggilNya dengan Allah, sementara orang-orang Kristen dan Yahudi memanggilNya dengan YHWH atau Yahweh Elohim atau untuk memudahkan bisa saya sebut sebagai Allah dalam Alkitab ( karena kata Allah juga di pergunakan dalam Alkitab orang Kristen untuk menterjemahkan YHWH, karena kata Allah sudah merupakan kata baku atau standard dalam bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Arab ).
Nah dalam kondisi seperti ini berarti ada satu Tuhan yang asli dan satu yang palsu, siapa yang asli Apakah Allah dalam Alquran ? ataukah Elohim / Allah dalam Alkitab ? Dan selanjutnya, siapa Tuhan yang asli, apakah Allah dalam Alquran ? atau Elohim / Allah dalam Alkitab ? Dengan jujur saya katakan kepada adik bahwa pada awalnya saya mengalami satu kebingungan yang amat sangat ! Dan butuh waktu lama bagi saya untuk menyimpulkan hal ini, tetapi marilah kita mengucapkan syukur kepada Tuhan yang asli, bahwa di jaman sekarang ini dia menyediakan internet dan dunia maya, sehingga apa yang tidak bisa kita peroleh dari informasi buku-buku yang terbatas diterbitkan untuk situasi di Indonesia, Informasi di Internet atau dunia maya tanpa batas !
Ketika saya menggali informasi dari internet, saya menemukan situs
www.beholdthebeast.com,
www.ellisskolfield.com dan
www.whalidshoebat.com, semuanya dari golongan Kristen dan satu situ
www.66619.org dari golongan agama Islam, yang setelah saya lihat pasti dari kalangan Islam Fundamentalis.
Uniknya, sejak para sarjana Islam menuduh Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru telah dipalsukan oleh orang-orang Kristen, mereka (para sarjana muslim ) mengatakan bahwa keterangan Allah dalam Alkitab telah diputar balikkan oleh orang-orang Kristen sehingga Allah telah diberikan kriteria yang buruk dan berbeda dengan apa yang mereka pelajari dalam Alquran ( maafkan saya kalau adik tersinggung dengan penjelasan saya ini ),
hal ini mereka ( sarjana-sarjana Islam ) katakan begitu, ketika mereka menunjuk angka 666 yang terdapat didalam Alkitab Perjanjian Baru, kitab Wahyu 13 : 18 menunjuk kepada Antikris, yang bisa diartikan secara harafiah sebagai pribadi yang berlawanan dengan Tuhan Yesus, bagi para sarjana Islam tersebut merupakan Angka yang menunjuk kepada Allah yang banyak ditunjukkan dalam alquran.
Bagaimana mereka menunjukkan 666 sebagai Allah didalam Alquran ? disini para sarjana Muslim tersebut memakai kalkulasi angka-angka berdasarkan jumlah ayat dan sura dalam Alquran dengan suatu perhitungan matematis,
sama persis dengan cara yang dilakukan oleh penulis Jaber Beloshi dalam bukunya “Oktober 2015 Imam Mahdi akan Datang, “ yang diterbitkan oleh Papyrus Publishing, dimana dalam hal ini Jaber Beloshi menggunakan kalkukasi matematika dalam neghitung ayat dan sura yang ada di Alquran
walaupun apa yang ditulis oleh Jaber Beloshi ini telah dibantah dan dijawab oleh Ahli Agama Islam lain dari Indonesia yaitu Armansyah dalam bukunya yang berjudul, “ Ramalan Imam Mahdi, akankah Ia Datang Pada 2015, sebuah jawaban untuk Jaber Beloshi, “ yang diterbitkan oleh Serambi tahun 2008.
Selanjutnya apa yang dijelaskan oleh situs
www.66619.org ( atau adik bisa ketik melalui google dengan kata-kata “Quran 66619 “, maka akan banyak situs-situs lain yang membahasnya )
mengenai 666 itu benar atau tidak bagi umat Muslim, atau menjadi bahan perdebatan sama seperti ramalan Jaber Beloshi mengenai kedatangan Imam Mahdi, hanya adik dan umat Muslim yang bisa menjawabnya ! Buat saya selaku pengikut Kristus hanya melihat bagaimana keterkaitan angka 666 dengan Allah dalam Alquran dan Elohim/Allah dalam Alkitab, dimana apa yang dinyatakan oleh Alkitab didukung oleh para sarjana Islam sendiri.
Jadi dari apa yang saya jelaskan diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa
Allah dalam Alquran tidaklah sama dengan Elohim / Allah dalam Alkitab, tetapi sekali lagi, saya tekankan walaupun berbeda pandangan, tetaplah kita saling menghormati perbedaan yang ada.
Dibawah ini saya kutip pernyataan adik :
Dakwah islam adalah dakwah damai. Akan tetapi kalau ada orang yang membunuh orang2 Islam, mengajak perang dengan Islam karena mereka tidak bisa menerima Islam, tidak bisa menerima bahwa cukup Allah yang kita sembah, Allah menghalalkan untuk membunuh. Jihad.
" Seandainya Allah tidak menolak ( keganasan ) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. ( QS. Al Baqarah (2):251)
Maka turunlah perintah untuk membunuh. Akan tetapi Allah juga menurunkan ayat:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Ali-'Imraan: 159)
Pada pembebasan Mekah, ketika orang2 kafir sudah takhluk, Nabi bersabda. : "Pergilah kalian! Kalian adalah orang2 yang dibebaskan. Semoga Allah mngampuni kalian. " (HR. Thabari, Baihaqi, Ibnu Hibban, dan Syafi'i).
Lalu apakah ayat tersebut bertentangan. Aku rasa tidak. Pikirkan kapan membunuh, siapa yang dibunuh. Jadi ga sembarangan bunuh.
Pendapat saya :
Ayat-ayat yang adik kutip ini merupakan gabungan dari wahyu yang diterima oleh nabi Muhammad baik dalam periode Mekah dan periode Medinah. Dan apa yang adik jelaskan adalah sama seperti yang dijelaskan oleh teman-teman muslim saya ( yang usinya jauh lebih tua dari adik ) yang sama moderat dengan adik tetapi mempunyai prinsip yang tegas, dalam arti, dimana dalam kondisi agama Islam tidak ditindas, contohnya seperti di negara kita ini, maka agama Islam adalah agama damai dan melakukan cara-cara dakwah dengan damai, tetapi akan bersikap tegas dan melawan apabila ditindas, Ini adalah keyakinan adik yang saya hormati sama seperti saya menghormati keyakinan dari teman-teman diskusi saya dari kalangan muslim,
dan disini yang membedakan dengan metode penginjilan atau dakwah cara Kristen. D
alam kondisi apabila orang Kristen di tindas ketika mengabarkan injil, Tuhan Yesus sendiri melarang untuk membalas tindakan kekerasan dan kekejaman yang diterima dengan balik melakukan kekerasan, bahkan tindakan memaafkan bagi Tuhan Yesus masih belum cukup, karena Tuhan Yesus mengajarkan agar orang-orang Kristen mengasihi dan mencintai orang-orang yang menganiayadan bahkan membunuh mereka, seperti yang dicontohkan oleh Dewei dari Indonesia dan Hasan dari Malaysia dalam postingan saya yang lain. Ini yang membedakan antara apa yang diajarkan Alquran kepada umat Muslim dan apa yang diajarkan Alkitab kepada umat Kristen, tetapi saya tidak hendak memperdebatkan masalah ini karena sekali lagi kaca mata yang adik pakai berbeda dengan kaca mata yang saya pakai, tetapi hendaklah kita saling mengjormati perbedaan yang ada tersebut.
Nah selanjutnya yang ingin saya bahas disini adalah apa yang adik dan teman-teman muslim saya yang lain yakini dan amini, yang bisa saya simpulkan “ dakwah Islam bisa dilaksanakan dengan damai tetapi bisa juga mengambil jalan pedang ketika mengalami penindasan, sehingga membunuh menjadi halal. “
Adalah sudah menjadi suatu perdebatan di kalangan umat muslim sendiri mengenai masalah jihad, seperti apa yang telah saya jelaskan dalam postingan saya yang berjudul “Kontroversi jihad dalam agama Islam sendiri “ . Tetapi sebelum saya menjelaskan pendapat saya mengenai permasalahan ini, saya pribadi melakukan penelitian terhadap masalah cerita-cerita kekerasan dan peperangan dari agama saya sendiri. Dalam peneilitian saya tentang apa yang tertulis di dalam Alkitab, terutama kitab-kitab Perjanjian Lama, saya menemukan bahwa perintah Elohim atau Allah dalam Alkitab untuk berperang memang ada, dan itu hanya satu kali ketika Elohim memerintahkan Yosua sebagai pengganti Musa untuk merebut tanah Kanaan sebagai tanah Perjanjian kepada Bangsa Israel, dari penduduk asli yang menguasai wilayah tersebut. Selanjutnya kisah-kisah peperangan di dalam Alkitab Perjanjian Lama lebih banyak menceritakan bagaimanan kerajaan Israel dan Yehuda yang mempertahankan diri atau mengalami penghukuman dari Elohim dengan diserang oleh kerajaan-kerajaan lain, sampai kedua kerajaan tersebut, Israel dan Yehuda benar-benar dihancurkan dan orang-orang Yahudi mengalami diaspora ke segala penjuru dunia.
Selanjutnya dalam catatan sejarah gereja, ketika gereja Katolik dengan Paus yang memegang kepemimpinan agama dan juga politik, saya mempelajari bahwa gereja pun ( terutama gereja katolik ) pernah memiliki catatan hitam dan sejarah kelam dalam hal kekerasan atas nama agama, dimana membunuh menjadi “halal” bagi gereja katolik dalam mengabarkan injil. Mungkin adik bla bla bla pernah mempelajari sejarah kisah perang salib, peperangan antara pasukan Salib atas nama Kekristenan yang menjalankan titah paus Urbanus II pada abad 11 untuk merebut kota Yerusalem dari pasukan Muslim. Salah satu kisah terkenal dari perang salib antara Islam dan Kristen ini, adalah bagaimana sultan Salahadin merebut Yerusalem. Dengan mengatasnamakan Yesus dan Elohim dalam Alkitab, Paus Urbanus II menghalalkan pembunuhan dan pembantaian serta penyiksaan kepada orang-orang Yahudi dan Islam yang tinggal di Yerusalem yang menolak memeluk agama Kristen Katolik. Hal yang sama juga terjadi ketika gereja katolik yang sangat berkuasa melakukan pembunuhan kepada orang-orang Yahudi di Spanyol yang menolak untuk memeluk agama Kristen Katolik ( yang saya lupa di abad ke berapa ), demikian juga pembunuhan yang dilakukan oleh gereja katolik terhadap orang-orang yang berpindah ke Kristen Protestan sebagai buah dari Reformasi gereja yang dilakukan oleh Martin Luther di tahun 1517. Inilah catatan hitam sejarah gereja Kristen yang tidak perlu disembunyikan oleh gereja dan juga orang-orang Kristen, karena kekerasan atas nama agama adalah bertentangan dengan ajaran dasar yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu kasih termasuk mencintai musuh-musuh kita !
Mengapa ini bisa terjadi di gereja yang seyogyanya menolak kekerasan apalagi pembunuhan atas nama agama ? Akan terlalu panjang kalau saya jelaskan disini, tetapi bisa saya simpulkan bahwa kekerasan atas nama agama dalam kekristenan dan dilakukan oleh gereja bisa terjadi, ketika kekuasaan politik dan kekuasaan agama menjadi satu, atau dengan kata lain kepemimpinan agama juga memegang kepemimpinan politik, seperti yang terjadi dalam sejarah gereja katolik dan paus sebagai pemimpin gereja ( saya mohon maaf kepada saudara-saudara saya yang beragama Katolik ), dan ada satu buku bagus yang ditulis oleh Karen Armstrong yang membahas masalah kekerasan atas nama agama baik yang dilakukan oleh agama Kristen dan Islam, yang berjudul ‘Berperang Atas Nama Tuhan “, yang telah diterjemahkan oleh penerbit serambi.
Kembali ke pembahasan saya mengenai apa yang adik serta teman-teman muslim moderat saya yang lain yakini, sebagai seorang pengikut Kristus dan orang Kristen adalah sulit bagi saya untuk menyelami hal-hal tersebut, terlebih lagi kalau saya masih memakai kaca mata Alkitab yang saya miliki, dan untuk bisa memahami dengan benar, saya harus melepaskan kacamata alkitab saya dan menggunakan kacamata yang lain, termasuk kaca mata yang adik miliki salah satunya. Untuk memahami semuanya tersebut, mau tidak mau saya harus meneliti dan mempelajari fenomena Jihad dari kalangan Muslim Fundamentalis di abad ke-21 ini, berikut juga kontroversinya seperti yang telah saya jelaskan.
Ketertarikan saya meneliti secara pribadi mengenai fenomena
Jihad ini, dikarenakan, walaupun bukan merupakan korban langsung, tetapi saya pribadi menyaksikan secara langsung teman-teman saya baik teman gereja maupun teman-teman keturunan Chinese yang mengalami langsung penderitaan dan trauma yang mendalam akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kalangan Muslim Fanatik dan militant ketika peristiwa kerusuhan bulan Mei 1998, 10 tahun lalu, apa yang mereka alami, adalah seperti postingan saya dalam kisah Dewei dari Indonesia. Bahkan beberapa teman saya sampai sekarang masih mengalami traumatis dan menolak untuk kembali tinggal Indonesia, dan untungnya kondisi ekonomi dan tingkat pendidikan mereka bisa menunjang untuk hidup dan tinggal di Singapura dan Australia, walaupun sekali-kali mereka mengunjugi Indonesia untuk bertemu dengan teman dan handai taulan mereka, terutama dalam suasana seperti natal di bulan Desember ini.
Mungkin adik bla bla bla ( dan juga saudara Kazuhirou )
menganggap jihad hanya dilakukan oleh sekelompok orang fanatik, yang gila yang salah dalam menafsirkan ayat-ayat dalam kitab suci Alquran, sehingga tidak perlu ditanggapi terlalu serius, toh jumlah hanya kecil dibandingkan dengan jumlah umat muslim yang moderat seperti adik atau saudara kazuhirou, ditambah dengan jumlah umat Muslim yang sekuler dan liberal yang sangat besar jumlahnya. Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh teman-teman muslim saya ketika kami mendiskusikan masalah jihad ini.
Bagi banyak orang dan kalangan, termasuk adik dan juga teman-teman diskusi saya dari kalangan muslim, terlalu menyepelekan dan menyederhanakan jumlah kalangan umat Muslim fundamentalis yang militan dan radikal yang seakan-akan mereka tidak bisa merebut kekuasaan dan mencapai cita-citanya. Ada pertanyaan sederhana dari saya yang saya ajukan kepada teman-teman muslim saya ketika mendiskusikan masalah jihad ini, yang bisa adik renungkan, “
bagi kalian yang dari golongan Muslim moderat, sekuler atau liberal tidak akan terlalu sulit untuk menyesuaikan diri ketika mereka yang dari golongan Muslim Fundamentalis radikal berkuasa di Indonesia, karena pada dasarnya apa yang kalian percayai sama, yaitu Alquran, nabi yang kalian hormati juga sama yaitu Nabi Muhammad, rukun islam yang kalian laksanakan juga sama,
kecuali kalian akan kehilangan beberapa kebebasan yang sekarang ini kalian nikmati, seperti menonton film-film Hollywood, mendengarkan musik-musik barat, atau musik pop Indonesia bergaya barat, memakai busana-busana yang fashionable, bisa membaca buku dan majalah terbitan barat, dsbnya. Tetapi buat kami yang non muslim diperlukan suatu pengorbanan yang amat besar dimana nyawa adalah taruhan yang harus kami bayar untuk mempertahankan iman kami. “
Adik bla bla bla, s
ejarah modern jaman sekarang telah membuktikan bahwa jumlah kelompok Muslim fundamentalis yang radikal dan militan yang kita anggap kecil ini telah mampu mencapai kekuasaan secara politik dan militer disamping tentunya agama. Iman Ayatollah Khomeini mampu mengalahkan dan menghancurkan raja Shah Reza Pahlevi, Kaum Taliban bisa menguasai Afghanistan sebelum dikalahkan tentara Amerika [ dan pasti akan kembali menguasai Afghanistan, kalau sisa pasukan Amerika ditarik dari sana ], perang saudara di Libanon yang digerakkan oleh Umat Muslim Fundamentalis dan militant, yang walaupun gagal meraih kekuasaan, menyebabkan kehancuran Libanon sampai sekarang, Sudan, Aljazair merupakan kasus yang nyata, sementara Nigeria mengalami perang antara penduduk muslim dan Kristen yang tidak pernah berkesudahan sampai sekarang sebagai akibat dari kaum muslim fundamentalis, dan ditahun 2009-2010 kita akan melihat Irak setelah ditinggal oleh pasukan Amerika sebagai dampak kebijakan Barack Obama, akan jelas dikuasai oleh kalangan Islam Fundamentalist.
Apa yang saya paparkan kepada adik, bukanlah sesuatu yang mengada-ngada, tetapi berdasarkan penelitian saya secara pribadi terhadap gerakan Jihad Modern di jaman sekarang, banyak buku yang sudah saya baca yang membahas masalah ini baik yang diterbitkan oleh kalangan Muslim moderat seperti adik, dan banyak terdapat di toko-toko buku di Indonesia, sampai dengan buku-buku yang saya pesan secara khusus melalui Amazon Com, diantaranya :
Why I am not a Muslim karangan Ibn Warraq, Infidel karangan Ayaan Hirsi Ali, Journey Into the Mind of an Islamic Terrorist, Islam and Terrorist, Islam and the Jews The Unfinished Battle, yang ketiganya dikarang oleh Mark A. Gabriel, Why I Left Jihad dan Why We Want To Kill You yang keduanya dikarang oleh Walid Shoebat dan masih banyak buku-buku lain dimana, buku-buku tersebut tidak akan dijual apalagi diterjemahkan di Indonesia, dan juga termasuk melakukan surfing di dunia maya dalam menggali berbagai informasi.
Apakah adik bla bla bla dan saudara Kazuhirou telah mempelajari
pergerakan Jihad Modern, siapa yang menjadi “The Founding Fathers” – nya, siapa yang kemudian meneruskan dan menyebarkan ajaran-ajaran Jihad yang dikembangankan oleh The Founing Fathers tersebut ?. Apa yang diajarkan oleh para the founding fathers ? bagaimana strategi yang dikembangkan oleh The Founding Fathers dalam mensukseskan tujuan Jihad Modern ? Apa yang menjadi cita-cita gerakan jihad Modern ? Mereka yang menjadi the founding fathers dan mereka yang menyebarkan ajaran the founding fathers, bukanlah orang-orang bodoh atau orang-orang sederhana, tetapi merupakan orang-orang yang cerdas pintar dan well educated dalam arti adalah sarjana-sarjana yang istimewa, bahkan semua yang digolongkan sebagai the Founding fathers telah hafal atau khatam seluruh isi Alquran ketika mereka berusia 10 tahun !
Siapakah yang menjadi panutan atau the role model dari para the founding fathers gerakan jihad Modern ? Kesimpulannya adalah Nabi Muhammad dan penerusnya setelah wafatnya nabi Muhammad, yaitu The four Rightly Guide Caliphs : Abu Bakr, Umar ibn Al-Khattib, Uthman bin Affan dan Ali ibn Talib. Terlalu panjang kalau saya bahas disini, dan saya yakin adik bla bla bla dan teman-teman muslim lainnya sudah mengenal catatan sejarah apa yang saya sebutkan tersebut, dan saya lebih tekankan disini adalah mereka semua melihat atau mencontoh kehidupan dari Nabi Muhammad sendiri.
Disini yang membedakan antara adik bla bla bla dan golongan Muslim moderat, sekuler serta liberal dalam
mengamalkan kehidupan nabi Muhammad sebagai “ The way of life “ umat muslim dibandingkan dengan golongan Muslim Fundamentalis yang radikal dan militan, dibawah ini adalah kesimpulan yang saya bisa tarik setelah mempelajari buku-buku tersebut diatas, termasuk juga buku-buku yang membahas kehidupan nabi Muhammad, sbb. :
1. Nabi Muhammad menerima wahyu Alquran selama lebih kurang 22 tahun, dibagi dalam dua periode penting, yaitu periode Mekah dan periode Medina.
2. Dalam periode kehidupan di Mekah,
nabi Muhammad hanya “memainkan” peran sebagai pemimpin agama yang membawa pesan Allah sebagai rasul dan nabi. Sementara dalam periode Medina,
nabi Muhammad “memainkan” peran selain sebagai pemimpin agama juga sebagai pemimpin politik, militer dan negara.
3. Dalam peranan sebagai pemimpin agama dan nabi atau rasul semasa periode Mekah yang berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, wahyu-wahyu yang diterima oleh nabi Muhammad adalah semuanya bersifat toleran dan bersahabat terutama dengan kaum nasrani dan yahudi,
bahkan tindakan serta keputusan yang diambil oleh nabi Muhammad pun menunjukkan sikap yang mengampuni dan tidak membalas mereka atau orang-orang dari suku Quraisyh yang sering menghina dan menindas Nabi Muhammad dan pengikutnya yang masih kecil, yang mana Nabi Muhammad memberikan maaf serta mengampuni mereka yang berbuat jahat kepadanya dan pengikutnya yang masih sedikit.
4. Ketika Nabi Muhammad berada dalam Periode Medina selama kurang lebih 10 tahun,
seiring dengan menguatkan kekuatan militer serta Politik yang dipegangnya, maka wahyu-wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad mengalami perubahan seiring dengan proses meningkatnya kekuatan dan pengaruh politik serta Militer yang diraihnya, yang mana bertolak belakang dengan wahyu-wahyu yang diterima sewaktu beliau berada di dalam periode Mekah, dimana wahyu tersebut sangat keras seperti yang sering disebutkan oleh situs-situs yang menghujat dan menghina Beliau.
5. Saya pribadi selaku umat Kristen memiliki pandangan yang berbeda dalam hal ini dibandingkan oleh mereka yang menghujat Nabi Muhammad, karena sekali lagi saya tekankan, bahwa untuk mengambil kesimpulan ini, saya harus melepaskan “kaca mata “ Alkitab yang saya pakai dan memakai kaca mata lain ketika menganalisis masalah ini. Untuk hal ini saya memakai kaca mata ilmu psikologi dan politik untuk melihat peranan Nabi Muhammad.
6. Secara analisis psikologis dan politik,
adalah hal yang wajar ketika Nabi Muhammad sebagai juga manusia biasa [ walaupun menurut keyakinan umat muslim diberikan keistimewaan dibandingkan manusia lain ]
berada dalam kekuasaan politik dan militer untuk mengejar dan mencapai semua ambisi politik dan militer, dan untuk
memotivasi semangat juang dari para prajurit dan panglima militer bawahannya, maka Nabi Muhammad menerima dan menggunakan wahyu yang berasal dari Allah sebagai otoritas tertinggi dan tidak bisa dibantah oleh siapapun.
7.
Adalah hal yang wajar dalam bidang politik dan militer untuk memakai segala macam taktik dan strategi militer yang kadang-kadang bertentangan dengan ajaran-ajaran agama termasuk juga Alquran dengan melakukan tindakan membunuh lawan-lawan politik, untuk mencapai tujuan dan ambisi politik serta militer yang telah ditetapkan. Kalau kita mempelajari sejarah kekaisaran Cina, bagaimana jendral-jendral dari berbagai kekaisaran melakukan strategi dan penipuan untuk mengalahkan lawan-lawan mereka, hal yang sama juga terjadi dengan Nabi Muhammad dan empat kalifa yang
menjadi penerusnya sebagai manusia biasa, karena ketika ini dilakukan, bukan dalam ranah religius atau spiritual tetapi dalam ranah politik dan kekuasaan yang mengatasnamakan agama dan ranah religius.
8. Oleh karena itu adalah sangat wajar bagi saya ketika melihat ambisi militer dan politik dari Nabi Muhammad dan empat kalifa penerusnya dengan membawa Agama Islam dalam ranah politik serta militer,
pertama mengalahkan suku Quraisyh di Mekah, kedua kemudian menaklukkan seluruh jazirah tanah arab dalam menyebarkan agama Islam dalam ranah politik dan militer dan terakhir setelah itu tercapai mencapai ambisi tertinggi yaitu menguasai seluruh dunia, untuk membawa kejayaan Islam baik sebagai kekuatan Agama dan Kekuatan Politik.
9. Berdasarkan sejarah agama Islam dan riwayat nabi Muhammad sendiri,
Islam adalah satu-satunya agama yang menyatukan entitas politik dan agama sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Ini berbeda dengan Kekristenan dan agama Yahudi berdasarkan Taurat.
Dalam kehidupan pelayanan Yesus yang singkat, hanya 3 atau 4 tahun, Yesus menolak untuk terlibat dengan masalah politik, bahkan Yesus memberikan pemisahan yang jelas antara intitusi agama dan politik atau negara, ketika Dia mengatakan bayarlah pajak yang menjadi hak Kaisar. Kemudian juga ketika Yesus menjadi sangat “populer” dengan berbagai perbuatan ajaib dan khotbah-khotbahnya yang “spektakuler”, banyak orang yang hendak menjadikan dia sebagai raja untuk memimpin pergerakan militer, Yesus menolak dan memilih untuk menghindar.
Sementara agama Yahudi dengan hukum tauratnya sangat jelas memisahkan antara peranan imam dan para nabi dalam masalah keagamaan dengan peranan raja sebagai pemimpin dalam bidang politik dan militer. Hanya Islam yang menyatukan entitas agama dan politik, karena memang itu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan empat kalifa penerusnya dan juga dinasti-dinasti seterusnya yang dicatat dalam sejarah.
Dengan apa yang saya paparkan diatas, dapat kemudian saya tarik kesimpulan yang menjadi dasar pegangan dan kepercayaan dari adik bla bla bla sebagai golongan Muslim yang moderat, demikian juga dengan golongan Muslim yang liberal seperti mas Ulil dengan Jaringan Islam Liberalnya, serta yang diyakini oleh mereka yang kita anggap sebagai golongan Muslim yang fundamentalis fanatik, radikal serta militant, sbb. :
1. Adik bla bla bla dan teman-teman Muslim saya yang moderat lainnya menjadi kan “the way of life “ mencontoh kehidupan nabi Muhammad, lebih berat kepada peranan beliau sebagai pemimpin agama di periode Mekah, termasuk juga peranan nabi Muhammad sebagai pemimpin politik dan militer, dengan mengambil contoh-contoh yang baik dan berkenan dalam kepemimpinan militer dan politik, dan berusaha untuk melupakan atau menghilangkan catatan-catatan kehidupan nabi Muhammad yang bertentangan sebagai seorang pemimpin agama, dan kalaupun perlu dinyatakan pati dengan berbagai pembelaan yang membenarkan tindakan tersebut, dan menerapkan Jihad dalam situasi serta kondisi tertentu.
Karen Armstrong seorang sejarawan telah melakukannya dengan baik untuk hal ini dalam bukunya yang berjudul “ Muhammad Sang Nabi Sebuah Biografi Kritis”. Sementara
Mark A. Gabriel dalam bukunya yang berjudul “ Journey into the Mind of an Islamic Terorist “ dalam bab 14 dengan judul “ Muhammad Uncensored “ menjelaskan bagaimana sepak terjang Mabi Muhammad dalam mencapai ambisi politik dan militer serta bagaimana Beliau mengalahkan musuh-musuhnya, mengutip berbagai sumber catatan sejarah islam seperti : Al-Tabari, The History of King and prophet, 39 Volumes ; Sahih al-Bukhari [ The Correct Books of Bukhari ] volume 4 ; Sahih Muslim [ The Correct Books of Muslim ] , Book 017, Number 4206 ; Ibn Kathir, The Beginning and the End ; Ibn Hisham, The Life of Muhammad.
2. Golongan Muslim Liberal dan sekuler, menjadikan panutan hidup dari nabi Muhammad hanya dalam periode Mekah dalam peranan Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama, untuk dipraktekkan dalam kehidupan jaman sekarang ini, dan menolak kehidupan dari kepemimpinan Nabi Muhammad dalam bidang politik dan militer sebagai way of life serta cenderung memilih demokrasi sebagai pilihan yang terbaik di abad ke-21 ini.
Tulisan-tulisan mas Ulil dalam situs Jaringan Islam Liberal menunjukkan ciri-ciri tersebut, termasuk juga di dalammnya adalah Irshad Manji, mungkin adik bla bla bla telah
membaca buku yang dikarangya yang berjudul “ Faith Without Fear” atau beriman tanpa rasa takut, telah diterbitkan di Indonesia dan terjemahan dalam bahasa Indonesianya bisa di download gratis di
www.Irshadmanji.com.
Irshad Manji dan mas Ulil dengan Jilnya merupakan contoh dari golongan Muslim liberal yang berusaha memberikan tafsir baru kepada ayat-ayat Alquran dan kehidupan Nabi Muhammad, karena melihat situasi dan kondisi kehidupan Nabi dahulu tidak sama dengan situasi dan kondisi jaman sekarang di alam demokrasi dan kebebasan.
3. Golongan Muslim Fundamentalisme yang radikal dan militant yang menjadikan panutan kehidupan nabi Muhammad baik dalam kepemimpinan agama, politik dan militer harus diterapkan dan dipraktekkan sama persis seperti jaman dahulu Nabi Hidup, dalam rangka membawa kembali kejayaan Islam baik dalam bidang politik dan agama. Dan segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam serta Nabi Muhammad harus ditolak serta digantikan terutama semua yang dianggap sebagai hasil karya manusia, termasuk di dalamnya paham demokrasi. Tidak lah heran kalau kita melihat peristiwa penyanderaan di Mumbai yang baru beberapa minggu lalu lewat, dimana orang yahudi selalu menjadi kekerasan dan sasaran pembunuhan dari para pelaku Jihad,
karena salah satu cita-cita Jihad adalah menghapuskan orang Yahudi dan juga orang-orang Kristen, dan kalau tidak tercapai, seminimal mungkin menjadikan mereka ( Yahudi atau orang-orang Kristen ) sebagai “Dhimmi” yang saya anggap adik bla bla bla telah memahaminya.
Buku karangan Sayyid Qutb yang berjudul “Milestone Along The Road” yang diterbitkan tahun 1964, atau buku karangan Hasan Al-Banna yang berjudul Al Aqaa’id [ The Principles ], our Message.
Atau catatan sejarah islam yang berjudul “ Shaykh al-Islaam Ibn Taymiyyah,” Scholar’s Biographies, Fatwa Online.com, http://www.fatwa-online.com/
scholarsbiograhies/ . Adalah jelas bagi golongan Muslim fundamentalis yang radikal dan militan, bahwa untuk mendirikan kejayaan islam seperti jaman nabi dan para kalifa dahulu, pergerakan jihad di abad ke-21 ini harus dilakukan tidak dalam skala nasional, tetapi harus lintas batas dan wilayah negara serta memiliki wawasan Internasional, oleh karena itu tidaklah heran kalau Amrozi atau Imam Samudera pernah ikut berpereang bersama pasukan Taliban di Afghanistan !
Bagi kaum Muslim Fundamentalis radikal,
golongan Muslim sekuler.Liberal dan Moderat bukanlah seorang Muslim sejati. Hal ini adalah jelas, kalau adik bla bla bla mempelajari hal yang menarik dalam gerakan Islam fundamentalis di mesir.
Pembunuhan Presiden Anwar Sadat adalah contoh yang sangat mencolok, dimana pernyataan anwar sadat yang menganggap bahwa paham demokrasi lebih cocok bagi mesir dibandingkan hukum agama Islam, dan juga keberanian Anwar sadat menandatangani perjanjian damai dengan Israel [ yang mana ini sebenarnya menguntungkan mesir secara kalkulasi politik, karena wilayah Sinai yang direbut Israel dari mesir di tahun 1967 kemudian dikembalikan ], Kaum Islam Fundamentalis menganggap Anwar Sadat sebagai seorang Muslim yang Murtad dan telah jauh dari Ajaran Alquran sehingga kemudian mereka membunuhnya dalam satu pawai militer. Banyak contoh atau kasus lain dalam hal penembakan dan pembunuhan dari tindakan kalangan Islam Fundamentalis terhadap golongan Islam Moderat dan Sekuler yang dianggap mereka telah menyimpang dari ajaran dan cita-cita Islam yang murni.
Pertanyaan yang patut adik bla bla bla renungkan adalah, apakah adik bla bla bla setuju apabila golongan Muslim Fundamentalis ini berkuasa, katakanlah di Indonesia dan kemudian seluruh dunia sesuai dengan cita-cita mereka ? Hanya adik bla bla bla yang bisa menjawabnya !
Tetapi yang hendak saya berikan catatan disini adalah bahwa, pada akhirnya nanti sesuai dengan apa yang telah tertulis dalam Alkitab Kitab Wahyu di Perjanjian baru dan kitab Daniel di perjanjian Lama mengenai nubuatan atau ramalan tentang akhir zaman, harus saya akui bahwa
Nubuatan Elohim atau Allah dalam Alkitab telah sangat jelas menyatakan bahwa Golongan Islam Fundamentalis yang radikal yang kembali mendeklarasikan jihad Modern di abad ke-21 ini akan mencapai cita-cita nya sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. [
Bagi saudara-saudara saya dalam Kristus bisa mengetahui nubuatan kitab Wahyu dan Daniel mengenai apa yang saya sebutkan diatas melalui situs www.ellisskolfield.com atau situs www.beholdthebeast.com yang menjelaskan kesalahan penafsiran dan intrepretasi dari kedua kitab tersebut dari doktrin akhir zaman baik golongan preterist dan futurist, dan saran saya kepada saudara-saudara saya dalam kristus, hendaklah hati dan iman kita tidak terikat dan terbelenggu dengan doktrin, karena doktrin sebagai hasil penafsiran manusia bisa salah, sementara Firman Tuhan adalah tetap dan tidak akan pernah bisa salah ]
Jadi dari penjelasan saya yang kelihatan sangat panjang untuk menkomentari jawaban adik bla bla bla adalah : pada akhirnya sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua ke bumi ini, maka golongan Muslim Fundamentalis yang radikal dan militant dengan mendeklarasikan Jihad akan menguasai dunia dalam menbawa kejayaan agama Islam, dan ketika ini terjadi maka adik bla bla bla dan umat Muslim lainnya akan dapat menyesuaikan diri berbeda dengan saya dan umat Kristen lainnya atau kelompok non muslim dan non Kristen lainnya akan mengalami masa-masa yang sulit dalam mepertahankan keyakinan kami. Bahkan prinsip yang adik pegang dimana membunuh adalah halal ketika dakwah damai dari agama Islam mengalami tekanan atau penindasan akan diamini oleh mereka dari golongan fundamentalis.
Bagi saya pribadi apa yang adik yakini dan percayai s
angat saya hormati, tetapi sekali lagi sesuai dengan penjelasan saya diatas, saya selaku pengikut Kristus dan umat Kristen yang lain mempunyai sikap yang berbeda ketika kegiatan penginjilan mengalami penindasan atau tekanan, karena bagi kami membunuh tetap dilarang dan merupakan suatu dosa, karena Tuhan Yesus tetap memerintahkan kami untuk selalu mengasihi dan mencintai mereka yang membunuh kami, dan tidak cukup hanya mengampuni !
Demikian penjelasan dan comment saya yang cukup panjang ini, semoga adik bla bla bla bisa memahaminya, sekali lagi saya mohon maaf dari hati sanubari yang paling dalam, apabila ada kata-kata saya yang tidak menyenangkan atau menyakiti atau menyinggung perasaan adik bla bla bla dan teman-teman muslim lainnya, karena bagaimanapun saya tetap menghormati keyakinan dan agama dari adik bla bla bla…
Semoga Tuhan Yesus memberkati adik bla bla bla…
Thanks & GBU….