Bls: Benarkah Agama yang kita anut?
buat nickname RidhoAlloh
Ada hadits rasulullah
"Setiap ibadah yang tidak ada dasarnya adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah sesat, setiap yang sesat neraka tempatnya."<<<klo demikian,tahlil juga termasuk bid'ah dong?????.dan setiap orang yang tahlil,semuanya jadi ahli neraka dong???karena tidak ada dasarnya.perlu di ingat bahwa yang pertama melakukan tahlil itu klo ga salah adalah imam bukhori.dan beliau adalah seorang ulama jumhur..mohon penjelasannya????? karena saya orang yang awam dalam hal agama !!!!
Asal Usul Ritual Tahlilan
Menurut penyelidikan para ahli, upacara tersebut diadopsi oleh para dai terdahulu dari upacara kepercayaan animisme, agama budha dan hindu. Menurut kepercayaan animisme, hinduisme, dan budhisme bila seseorang meninggal dunia maka ruhnya akan datang kembali ke rumah pada malam hari untuk mengunjungi keluarganya. Jika dalam rumah tidak ada orang ramai yang berkumpul-kumpul dan mengadakan upacara-upacara sesaji, seperti membakar kemenyan, dan sesaji terhadap yang ghaib atau ruh-ruh ghaib, maka ruh orang mati tadi akan marah dan masuk ke dalam jasad orang yang masih hidup dari keluarga si mati. Maka untuk itu semalaman para tetangga dan kawan-kawan atau masyarakat tidak tidur, membaca mantera-mantera atau sekedar kumpul-kumpul. Hal semacam itu dilakukan pada malam pertama kematian, selanjutnya malan ketiga, ketujuh, ke-100, satu tahun, dua tahun dan malam ke-1000.
Setelah orang-orang yang mempunyai kepercayaan tersebut masuk islam, mereka tetap melakukan upacara-upacara tersebut. Sebagai langkal awal, para dai terdahulu tidak memberantasnya, tetapi mengalihkan dari upacara yang bersifat hindu dan budha itu menjadi upacara yang bernafaskan islam. Sesaji diganti dengan nasi dan lauk pauk untuk sedekah. mantera-mantera digantikan dengan dzikir, doa dan bacaan-bacaan al-Quran. Upacara semacam ini kemudian dinamakan tahlilan yang sekarang telah membudaya pada sebagian besar masyarakat.
Tahlilan merupakan budaya agama hindu, hal ini dibuktikan dengan ungkapan syukur pendeta dalam sebuah acara berikut ini:
"Tahun 2006 silam bertempat di Lumajang, Jawa Timur, diselenggarakan konggres Asia para penganut agama hindu. Salah satu poin penting yang diangkat adalah ungkapan syukur yang cukup mendalam kepada tuhan mereka, karena bermanfaatnya salah satu ajaran agama mereka yakni peringatan kematian pada hari 1,2,3,4,5,6,7,40,100,1000 dan hari matinya tiap tahun yang disebut geblake dalam istilah jawa, untuk kemaslahatan manusia yang terbukti dengan diamalkannya ajaran tersebut oleh sebagian umat islam.
Muktamar NU ke-1 di Surabaya, tanggal 13 Rabi'us Tsani 1345 H/21 Oktober 1926 M, menyatakan bahwa selamatan setelah kematian adalah bid'ah yang hina.
Jadi tahlilan tidak pernah dilakukan sama sekali oleh Imam Bukhori, bagaimana dilakukan sedangkan orang-orang dari timur tengah/arab sendiri tidak mengenal ritual tahlilan.
Terima kasih semoga bermanfaat.
Buku referensi : Mantan Kiai NU Menggugat Tahlilan, Istighosahan dan Ziarah Para Wali
Oleh : H Mahrus Ali
Penerbit : Laa Tasyuk Press