Artikel ini saya dapatkan dari situs sebelah, saya posting disini sebagai informasi, baik bagi teman-teman yang Katolik maupun Non-Katolik untuk menambah pengetahuan & wawasan kita tentang Kristen khususnya tentang Bunda Maria.
Sebagaimana keyakinan sebagian orang-orang non Katolik bahwa Bunda Maria adalah sekedar manusia biasa sehingga merasa tidak perlu menghormatinya secara khusus.
Berikut adalah pendapat para pencetus Protestantisme: Martin Luther (Lutheran dan pencetus Protestantisme pertama), John Calvin (Baptis), Huldreich Zwingli, John Wesley (Methodis), tentang Keperawanan Maria :
John Calvin
Helvidius mempertunjukkan ketidaktahuan berlebihan dalam menyimpulkan bahwa Maria harus mempunyai putra-putra, hanya karena saudara Kristus kadang2 disebutkan.
{Harmony of Matthew, Mark & Luke, sec. 39 (Geneva, 1562), vol. 2 / From Calvin's Commentaries, tr. William Pringle, Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1949, p.215; on Matthew 13:55}
[Mengenai Matius 1:25] Kesimpulan yang diambil Heldivius bahwa tetap perawan hanya sampai kelahiran pertama Maria, dan setelah itu dia punya anak lain dari suaminya.... Tidak ada kesimpulan bulat yang dapat ditarik dari kata2 dalam Matius 1:25... mengenai apa yang terjadi setelah Yesus lahir. Yesus dipanggil 'Anak Pertama'; tapi satu satunya tujuan sebutan tersebut adalah untuk memberi informasi bahwa Yesus dilahirkan dari Perawan.... Apa yang terjadi sesudahnya tidak diinformasikan oleh sejarahwan..... Tidak ada orang yang secara keras kepala meneruskan argumen [bahwa Maria tidak perawan setelah melaahirkan Kristus], kecuali kalau dia senang akan pertikaian
{Pringle, ibid., vol. I, p. 107}
Didalam kata 'saudara' orang Ibrani memasukkan juga sepupu dan relasi yang lain, apapun tingkat kedekatannya.
{Pringle, ibid., vol. I, p. 283 / Commentary on John, (7:3) }
Huldreich Zwingli
Dia [Zwingli], di tahun 1522, mempertahankan keperawanan abadi Ibu Yesus.... Untuk menyangkal bahwa Maria tetap tak ternodai sebelum, selama, dan sesudah kelahiran Kristus, adalah sama dengan menyangkal keMaha Kuasaan Tuhan.... dan karena itu sangat benar dan berguna untuk mengulangi salam malaikat Gabriel - bukan doa- 'Ave Maria'.... Tuhan mengangkat Maria diatas semua mahkluk, termasuk orang suci dan malaikat - kemurnian, keluguan dan iman Maria yang tak terkalahkanlah yang harus diikuti manusia.
{G. R. Potter, Zwingli, London: Cambridge Univ. Press, 1976, pp.88-9,395 / The Perpetual Virginity of Mary . . ., Sep. 17, 1522}
Aku tidak pernah berpikir, ataupun mengajarkan, atau menyatakan kepada umum, apapun mengenai Maria yang tetap perawan, Ibu keselamatan kita, yang bisa dipandang tidak hormat, tidak saleh, tidak menghargai ataupun jahat.... Aku percaya dengan seluruh hatiku sesuai dengan kata2 di Injil suci bahwa sang perawan murni melahirkan bagi kita Anak Allah dan dia (Maria) tetap, saat kelahiran dan sesudahnya, perawan yang murni dan tak ternodai, untuk selama-lamanya.
{Thurian, ibid., p.76 / same sermon}
John Wesley (Pendiri Methodisme)
Aku percaya... Dia [Yesus Kristus] dilahirkan dari sang perawan terberkati yang baik setelah kelahiran Yesus tetap murni dan perawan tak ternodai.
{"Letter to a Roman Catholic," quoted in A. C. Coulter, John Wesley, New York: Oxford University Press, 1964, 495}
Martin Luther
Kristus, penyelamat kita, adalah buah rahim yang nyata dan alami dari Maria... Ini adalah tanpa campur tangan lelaki, dan dia tetap perawan setelah itu
{Luther's Works, eds. Jaroslav Pelikan (vols. 1-30) & Helmut T. Lehmann (vols. 31-55), St. Louis: Concordia Pub. House (vols. 1-30); Philadelphia: Fortress Press (vols. 31-55), 1955, v.22:23 / Sermons on John, chaps. 1-4 (1539) }
Kristus... adalah satu2nya anak dari Maria, dan Perawan Maria tidak mempunyai anak lain selain Dia.... Aku merasa setuju dengan pernyataan bahawa "saudara" berarti "sepupu" disini, karena tulisan suci dan orang Yahudi selalu memanggil sepupu dengan saudara
{Pelikan, ibid., v.22:214-15 / Sermons on John, chaps. 1-4 (1539) }
Kebohongan baru dituduhkan kepadaku. Aku dituduh mengkhotbahkan dan menulis bahwa Maria, Bunda Allah, tidak perawan baik sebelum kelahiran maupun sedudah kelahairan Kristus...
{Pelikan, ibid.,v.45:199 / That Jesus Christ was Born a Jew (1523) }
Kitab suci tidak mengatakan atau mengindikasikan kalau Maria setelah [kelahiran Kristus]... kehilangan keperawanan... Di Matius 1:25 dikatakan bahwa Joseph tidak mengenal Maria secara badaniah sampai Maria melahirkan anak, tidaklah dapat disimpulkan kalo Joseph mengenal Maria secara badaniah sesudahnya; Sebaliknya, ini berarti bahwa Joseph tidak pernah sama sekali mengenal Maria secara badaniah..... Omong kosong ini [bahwa Maria tidak perawan sebelum dan setelah Kristus lahir] adalah tanpa pembenaran.... [Orang yang menganggap kalo Maria tidak tetap perawan] tidak pernah tahu atau memperhatikan kitab suci atau idiom umum.
{Pelikan, ibid.,v.45:206,212-3 / That Jesus Christ was Born a Jew (1523) }
Keyakinan Luther bahwa Maria bebas dari dosa asal saat konsepsi :
It is a sweet and pious belief that the infusion of Mary's soul was effected without original sin; so that in the very infusion of her soul she was also purified from original sin and adorned with God's gifts, receiving a pure soul infused by God; thus from the first moment she began to live she was free from all sin.
(Merupakan kepercayaan yang manis dan saleh bahwa [proses] infusi jiwa Maria terjadi tanpa dosa asal; sehingga pada saat infusi jiwanya dia juga dibersihkan dari dosa asal dan dilimpahi dengan karunia-karunia Allah, menerima sebuah jiwa murni yang di-infusikan oleh Allah; sehingga sejak saat pertama dia memulai hidup dia bebas dari semua dosa.)
(Khotbah: "Pada Hari Konsepsi Bunda Allah," December [?] 1527; dari Hartmann Grisar, S.J., Luther, terjemahan resmi dari Jerman oleh E.M. Lamond; diedit oleh Luigi Cappadelta, London: Kegan Paul, Trench, Trubner, edisi pertama, 1915, Vol. IV [of 6], p. 238; diambil dari buku berbahasa Jerman Werke, Erlangen, 1826-1868, diedit oleh J.G. Plochmann dan J.A. Irmischer, 2nd ed. diedit oleh L. Enders, Frankfurt, 1862 ff., 67 volumes; kutipan dari 152, p. 58)
She is full of grace, proclaimed to be entirely without sin- something exceedingly great. For God's grace fills her with everything good and makes her devoid of all evil.
(Dia penuh rahmat, dinyatakan sebagai sepenuhnya tanpa dosa- sesuatu yang sangat hebat. Karena rahmat Allah memenuhinya dengan semua yang baik dan membuatnya terbebas dari semua keburukan.)
(Personal {"Little"} Prayer Book, 1522)
Keyakinan Luther bahwa Maria diangkat ke Surga :
In Martin Luther's sermon of August 15, 1522, the last time he preached on the Feast of the Assumption, he stated:
There can be no doubt that the Virgin Mary is in heaven. How it happened we do not know. And since the Holy Spirit has told us nothing about it, we can make of it no article of faith . . . It is enough to know that she lives in Christ.
(Di khotbah Martin Luther pada 15 Agustus 1522, di saat terakhir kali dia berkhotbah pada Pesta Pengangkatan Maria Ke Surga, dia menyatakan :
Tidak bisa diragukan lagi bahwa Perawan Maria berada di Surga. Bagaimana itu bisa terjadi kita tidak tahu. Dan karena Roh Kudus tidak memberitahu kepada kita apapun mengenainya, kita tidak dapat menjadikannya artikel iman . . . Cukuplah diketahui bahwa sekarang dia hidup bersama Kristus).
Luther yang menganggap Maria lebih tinggi dari semua mahluk :
[She is the] highest woman and the noblest gem in Christianity after Christ . . . She is nobility, wisdom, and holiness personified. We can never honor her enough. Still honor and praise must be given to her in such a way as to injure neither Christ nor the Scriptures.
([Dia adalah] wanita tertinggi dan permata termulia di Kekristenan . . . Dia adalah personifikasi kemuliaan, kebijaksanaan dan kekudusan. Kita tidak bisa pernah cukup menghormatinya. Namun penghormatan dan pujian harus diberikan kepadanya sedemikian rupa sehingga tidak mengesampingkan baik Kristus ataupun Kitab Suci).
(Sermon, Christmas, 1531)
No woman is like you. You are more than Eve or Sarah, blessed above all nobility, wisdom, and sanctity.
(Tidak ada perempuan sepertimu. Engkau lebih dari Hawa dan Sarah, diberkati melebihi semua kemuliaan, kebijaksanaan dan kekudusan).
(Sermon, Feast of the Visitation, 1537)
Luther menganjurkan doa Salam Maria:
Whoever possesses a good (firm) faith, says the Hail Mary without danger! Whoever is weak in faith can utter no Hail Mary without danger to his salvation.
(Sermon, March 11, 1523)
(Siapapun yang memiliki iman yang baik (dan teguh), katakanlah Salam Maria tanpa [takut] bahaya! Siapapun yang lemah dalam iman tidak boleh mengucapkan Salam Maria tanpa membahayakan keselamatannya).
(Khotbah, 11 Maret 1523)
Our prayer should include the Mother of God . . . What the Hail Mary says is that all glory should be given to God, using these words: "Hail Mary, full of grace. The Lord is with thee; blessed art thou among women and blessed is the fruit of thy womb, Jesus Christ. Amen!" You see that these words are not concerned with prayer but purely with giving praise and honor . . . We can use the Hail Mary as a meditation in which we recite what grace God has given her. Second, we should add a wish that everyone may know and respect her . . . He who has no faith is advised to refrain from saying the Hail Mary.
(Personal Prayer Book, 1522)
(Doa kita harus menyertakan Bunda Allah . . . Apa yang diungkapkan Salam Maria adalah bahwa semua kemuliaan harus diberikan kepada Allah, dengan menggunakan kata-kata ini: "Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu; terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Amin!" Kau lihat bahwa kata-kata ini tidak berkenaan dengan doa tapi murni sekedar [berkenaan] dengan memberi pujian dan penghormatan . . . Kita bisa menggunakan Salam Maria sebagai sebuah meditasi dimana kita mengumandangkan rahmat besar yang diberikan Allah kepadanya. Kedua, kita harus menambahkan permohonan agar semua orang tahu dan menghormatinya…. Dia yang tidak punya iman dianjurkan menghindari mengucapkan Salam Maria).
(Buku Doa Pribadi, 1522)
Jadi, kecenderungan sebagian umat Protestant sekarang untuk “menyerang” Katolik melalui kepercayaan Maria yang salah satunya dengan mengecam keperawanan Maria sehingga dianggap tidak perlu menghormati Bunda Maria secara khusus adalah ajaran yang timbul baru-baru ini, bukan dari bapa-bapa gereja Protestan sendiri, entah datang darimana & dari siapa.
Bagi teman-teman non Katolik, ini bukan untuk mengajak anda supaya ikut mengimani Bunda Maria sebagaimana orang-orang Katolik, melainkan sebagai wawasan bagi kita semua, sehingga jika ada saudara-saudara kita yang memang merasa tidak perlu dan tidak mengimani Bunda Maria untuk menghormatinya secara khusus supaya jangan gegabah menyepelekan/melecehkan Bunda Maria.