GrandCapital
New member
Saham Asia Terjerembab Ke Level Satu Tahun
Saham Asia Terjerembab Ke Level Satu Tahun
Saham Asia sentuh level terendah baru satu tahun di awal perdagangan Kamis, sementara harga minyak dan logam mulia juga jatuh atas krisis mata uang Turki dan kekhawatiran melambatnya ekonomi China picu kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,0 persen, sementara Nikkei Jepang dan Australia masing-masing turun 1,2 persen dan 0,4 persen.
Saham China terus merosot, dengan Indeks Komposit Shanghai dan indeks Hang Seng Hong Kong masing-masing turun 1,1 persen dan 0,9 persen.
Saham teknologi di bawah tekanan setelah Tencent Holdings Ltd China laporkan penurunan laba kuartalan pertamanya di hampir 13 tahun karena lemahnya pendapatan game. Penurunan sektor tersebut sebabkan saham Samsung Electronics Korea Selatan ke level terendah satu tahun.
Indeks utama Wall Street ditutup melemah di sesi Rabu, dengan S&P 500 turun 0,8 persen, persentase penurunan terbesar sejak akhir Juni, di tengah laba yang mengecewakan dan meningkatnya kekhawatiran perdagangan global.
Harga minyak mengalami penurunan lainnya setelah data menunjukkan peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah AS, menambah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi global yang lebih lemah.
Minyak mentah AS ke level terendah dua bulan, turun 0,6 persen di awal perdagangan Asia $64,42 per barrel, pasca penurunan 3,2 persen di sesi Rabu. Brent trgelincir 0,25 persen menjadi $70,58, setelah turun 2,4 persen di sesi Rabu.
Emas spot turun 1,0 persen menjadi $1.162,31 per ons di awal Sesi pagi Asia, sentuh level terendahnya sejak Januari tahun lalu.
Peningkatan ketegangan perdagangan global terus membebani sentimen dengan Beijing mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia untuk menentukan legalitas kebijakan tarif dan subsidi AS.
Turki juga menaikkan tarif pada beberapa produk AS sebagai tanggapan terhadap retribusi Washington, Wakil Presiden Fuat Oktay menulis di Twitter.
Amerika Serikat pada Rabu mengesampingkan penghapusan tarif baja yang telah menyebabkan krisis mata uang di Turki bahkan jika Ankara membebaskan seorang pendeta AS, ketika Qatar menjanjikan investasi $15 miliar kepada Turki, mendukung kenaikan lira Turki.
Saham Asia Terjerembab Ke Level Satu Tahun
Saham Asia sentuh level terendah baru satu tahun di awal perdagangan Kamis, sementara harga minyak dan logam mulia juga jatuh atas krisis mata uang Turki dan kekhawatiran melambatnya ekonomi China picu kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,0 persen, sementara Nikkei Jepang dan Australia masing-masing turun 1,2 persen dan 0,4 persen.
Saham China terus merosot, dengan Indeks Komposit Shanghai dan indeks Hang Seng Hong Kong masing-masing turun 1,1 persen dan 0,9 persen.
Saham teknologi di bawah tekanan setelah Tencent Holdings Ltd China laporkan penurunan laba kuartalan pertamanya di hampir 13 tahun karena lemahnya pendapatan game. Penurunan sektor tersebut sebabkan saham Samsung Electronics Korea Selatan ke level terendah satu tahun.
Indeks utama Wall Street ditutup melemah di sesi Rabu, dengan S&P 500 turun 0,8 persen, persentase penurunan terbesar sejak akhir Juni, di tengah laba yang mengecewakan dan meningkatnya kekhawatiran perdagangan global.
Harga minyak mengalami penurunan lainnya setelah data menunjukkan peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah AS, menambah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi global yang lebih lemah.
Minyak mentah AS ke level terendah dua bulan, turun 0,6 persen di awal perdagangan Asia $64,42 per barrel, pasca penurunan 3,2 persen di sesi Rabu. Brent trgelincir 0,25 persen menjadi $70,58, setelah turun 2,4 persen di sesi Rabu.
Emas spot turun 1,0 persen menjadi $1.162,31 per ons di awal Sesi pagi Asia, sentuh level terendahnya sejak Januari tahun lalu.
Peningkatan ketegangan perdagangan global terus membebani sentimen dengan Beijing mengajukan pengaduan ke Organisasi Perdagangan Dunia untuk menentukan legalitas kebijakan tarif dan subsidi AS.
Turki juga menaikkan tarif pada beberapa produk AS sebagai tanggapan terhadap retribusi Washington, Wakil Presiden Fuat Oktay menulis di Twitter.
Amerika Serikat pada Rabu mengesampingkan penghapusan tarif baja yang telah menyebabkan krisis mata uang di Turki bahkan jika Ankara membebaskan seorang pendeta AS, ketika Qatar menjanjikan investasi $15 miliar kepada Turki, mendukung kenaikan lira Turki.