GrandCapital
New member
Saham Asia, Minyak Turun, Dolar Stabil Jelang Pidato Fed
Saham Asia, Minyak Turun, Dolar Stabil Jelang Pidato Fed
Saham Asia merosot di sesi Selasa, terbebani penurunan tajam harga minyak mentah seiring dibukanya kembali pelabuhan Libya, sementara dolar stabil jelang kesaksian kongres pertama Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Tadi malam di Wall Street, Dow naik tipis 0,2 persen namun S&P 500 turun 0,1 persen atas terhantamnya saham energi akibat penurunan minyak yang mengimbangi lonjakan dalam keuangan.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang catat penurunan 0,5% setelah menguat dalam dua sesi terakhir.
Saham China masih terseok menyusul penurunan sesi kemarin atas lemahnya data ekonomi. Indeks Shanghai Composite turun 0,7 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 0,9 persen. Saham Australia turun 0,4 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 0,2 persen. Nikkei Jepang melawan tren dan naik 0,5 persen.
Harga minyak mentah merosot lebih dari 4 persen pada hari Senin, dengan Brent berjangka mencapai level terendah tiga bulan dari $71,52 per barel, karena pelabuhan Libya dibuka kembali dan pedagang mengamati potensi peningkatan pasokan oleh Rusia dan produsen lainnya.
Minyak mentah Brent berjangka naik 0,65 persen di $72,32 per barel setelah kemarin turun tajam. Minyak mentah AS naik 0,05 persen menjadi $68,10 per barel setelah turun 4,1 persen pada hari Senin. Namun Brent telah menguat sekitar 7,5 persen di 2018, dan sempat berada di atas $80,00 per barel pada Mei ke level tertinggi 3 setengah tahun.
Sementara itu, indeks dolar naik tipis 0,1 persen terhadap enam mata uang mayoritas ke level 94,587. Indeks dolar turun 0,25 persen di sesi Senin, jauh di bawah level tertinggi dua minggu di 95,241 yang dicapai pada hari Jumat menjelang kesaksian pertama Ketua Kongres Powell Powell.
Powell akan memberi pernyataan tentang ekonomi dan kebijakan moneter dihadapan Komite Perbankan Senat AS pada hari Selasa, diikuti oleh testimoni pada hari Rabu kepada Komisi Jasa Keuangan DPR.
Powell kemungkinan akan mengeaskan pendirian Fed terhadap pengetatan kebijakan moneter secara bertahap, dan fokus pasar akan tetruju pada pandangannya tentang ketegangan perdagangan baru-baru ini.
Saham Asia, Minyak Turun, Dolar Stabil Jelang Pidato Fed
Saham Asia merosot di sesi Selasa, terbebani penurunan tajam harga minyak mentah seiring dibukanya kembali pelabuhan Libya, sementara dolar stabil jelang kesaksian kongres pertama Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Tadi malam di Wall Street, Dow naik tipis 0,2 persen namun S&P 500 turun 0,1 persen atas terhantamnya saham energi akibat penurunan minyak yang mengimbangi lonjakan dalam keuangan.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang catat penurunan 0,5% setelah menguat dalam dua sesi terakhir.
Saham China masih terseok menyusul penurunan sesi kemarin atas lemahnya data ekonomi. Indeks Shanghai Composite turun 0,7 persen dan Hang Seng Hong Kong turun 0,9 persen. Saham Australia turun 0,4 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 0,2 persen. Nikkei Jepang melawan tren dan naik 0,5 persen.
Harga minyak mentah merosot lebih dari 4 persen pada hari Senin, dengan Brent berjangka mencapai level terendah tiga bulan dari $71,52 per barel, karena pelabuhan Libya dibuka kembali dan pedagang mengamati potensi peningkatan pasokan oleh Rusia dan produsen lainnya.
Minyak mentah Brent berjangka naik 0,65 persen di $72,32 per barel setelah kemarin turun tajam. Minyak mentah AS naik 0,05 persen menjadi $68,10 per barel setelah turun 4,1 persen pada hari Senin. Namun Brent telah menguat sekitar 7,5 persen di 2018, dan sempat berada di atas $80,00 per barel pada Mei ke level tertinggi 3 setengah tahun.
Sementara itu, indeks dolar naik tipis 0,1 persen terhadap enam mata uang mayoritas ke level 94,587. Indeks dolar turun 0,25 persen di sesi Senin, jauh di bawah level tertinggi dua minggu di 95,241 yang dicapai pada hari Jumat menjelang kesaksian pertama Ketua Kongres Powell Powell.
Powell akan memberi pernyataan tentang ekonomi dan kebijakan moneter dihadapan Komite Perbankan Senat AS pada hari Selasa, diikuti oleh testimoni pada hari Rabu kepada Komisi Jasa Keuangan DPR.
Powell kemungkinan akan mengeaskan pendirian Fed terhadap pengetatan kebijakan moneter secara bertahap, dan fokus pasar akan tetruju pada pandangannya tentang ketegangan perdagangan baru-baru ini.