BPOM: Isu Zamzam Sensitif

Dewa

New member
Nashih Nashrullah, Neni Ridarineni
Masyarakat dipersilakan menguji air zamzam ke BPOM.

JAKARTA — Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) tak mau gegabah dalam meneliti air zamzam yang diisukan tercemar zat berbahaya, yakni arenik. Masalah ini dianggäp persoalan sensitif sehingga membutuhkan pengkajian mendalam dan menyeluruh. “Sangat sensitif, jadi harus hati-hati,” ujar Kepala BPOM, Kustantinah, kepada Republika, Kamis (19/5).
Sebelumnya diberitakan, BPOM sedang melakukan sampling dan penguj ian air zamzam yang beredai di tanah Air. Pengujian dilakukan untuk memastikan ada
tidaknya zat berbahaya dalam air tersebut,
Langkah ini diambil menyusul maraknya pemberitaan oleh media massa Barat mengenai tercemarnya air zamzam, khususnya di inggris. Seperti dilaporkan BBC, air dalam kemasan botol yang diakui sebagai air zamzam ditemukan terkontaminasi arsenik. Air botolan itu dijual di tiga toko buku di inggris, yakni di Wandsworth (London barat laut), Upton Park (London timur), juga di Luton. Dikatakan Kustantinah, tahap pengujian yang dilakukan BPOM sudah sampai pada proses analisis hasil. Uji sampling dilakukan dengan mengambil sampel air zamzam yang beredar di pasaran ataupun yang dibawa langsung dari Arab Saudi.
Selama ini, kata dia, peredaran air zamzam di Tanah Air tidak melalui registrasi di BPOM. Sebab, air tersebut biasanya dibawa langsung oleh jamaah yang pulang dari Tanah Suci usai beribadah haji ataupun umrah. “Air diperuntukkan sendiri, jadi kita tidak ada pengecekan.”
Namun saat itu, pihaknya memberi kesempatan kepada masyrakat untuk menguji air zamzam yang dimiliki. Pengujian itu bisa dilakukan di laboratorium BPOM yang terdapat di daerah masing-masing. upaya ini ditempuh agar masyarakat merasa yakin tentang keamanan air zamzam tersebut. Terkait hal ini, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hasanuddin AF, mengatakan, penemuan air zamzam yang tercemar di Inggris bersifat kasuistik. Apalagi, air zamzam yang diperoleh langsung dan sumbernya di Arab Saudi tak ada masalah. isu tercemarnya air zamzam, menurutnya, memunculkan banyak kemungkinan. Ada kemungkinan pencemaran disebabkan faktor luar, seperti proses pengemasan yang kurang memperhatikan faktor kesehatan. Kemungkinan lain, isu itu sengaja diembuskan untuk mendiskreditkan Islam.
Untuk itu, LPPOM MUI bekerja sama dengan BPOM dalam waktu dekat akan meneliti kebenaran isu itu. Dalam pandangan Prof Sari Bahagiarti, pakar hidrogeologi dan Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, kandungan arsenik dalam air zamzam yang dijual di London kemungkinan berasal dari tempat atau wadah pada saat pengangkutan.
“Barangkali wadahnya sudah lama, sehingga terjadi reaksi kimia antara air dan wadabnya. Tetapi, saya juga belum tahu secara pasti, apakah betul karena wadahnya atau bukan, karena belum melihat secara langsung,” katanya.


Sumber : republika
 
Back
Top