BSM Andalkan Customer Based Sefti Oktarianisa

Dewa

New member
JAKARTA PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tetap mengandalkan customer based dalam memacu bisnis pembiayaan di sektor ritel. Menurut Direktur Retail Banking BSM, Hanawijaya, pendekatan pada cabang bakal terus dilakukan.
“Selama ini, cabang menjadi perpanjangan tangan BSM untuk mendekatkan diri dengan nasabah,” katanya kepada Republika, Rabu (10/8). Selain itu, office channelling juga akan terus dibina dengan sejumlah pihak, Seperti Baitul Mal wat Tamwil (BMT) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Hanawijaya mengaku cukup optimistis sektor mibakal mencapai target hingga akhir 2011. “Kita percaya pengembangan ekonomi memang akan menumbuhkan
permintaan yang banyak di sektor ritel,” jelasnya.
Pembiayaan ritel BSM disebut juga sebagai pembiayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). hingga Juni 2011 ini, pembiayaan ritel BSM, menyumbang Rp 4,89 triliun atau sekitar 80,3 persen dan posisi Desember 2010 lalu.
“Porsi pembiayaan ini di BSM terhadap portofolio pembiayaan meningkat 6 9,40 persen dan Desember .2010,” katanya. BSM mencátat pada Juni 2011, pembiayaan ritel menjadi Rp 20,86 triliun dan sebelumnya Rp 15,97 triliun.
Pembiayaan ritel di BSM terdiri atas sejumlah penyaluran dana, seperti gadai, konsumer, dana talangan haji, dan mikro. Khusus untuk gadai emas, BSM mencatat pertumbuhan sebesar 116 persen atau Rp 683 miliar dari posisi Rp 587 miliar pada Desember 2010 menjadi Rp 1,27 triliun pada Juni 2011.
Pembiayaan konsumer
termasuk haji, meningkat 29,4 persen atau sekitar Rp 2,98 triliun, dan posisi Rp 10,14 triliunmenjadi Rp 13, 12 triliun, sementara mikro
tumbuh 33,5 persen atau sekitar Rp 683 miliar dan posisi Rp 2,04 triliun menjadi Rp 2,85 triliun. Secara keseluruhan, BSM mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 25,41
persen. Terjadi peningkatan pembiayaan menjadi Rp 30,06 tniliun dan posisi sebelumnya Rp 23,97 triliun pada Desember 2010 lalu “Selain ritel, BSM juga menggarap pembiayaan korporasi,” ujar Hanawijaya. Sektor ini menyumbang portofolio pembiayaan Sebesar 19,6 6 persen atau tercatat sekitar Rp 19,8 triliun.
Dan segi aset, BSM mencatat
pertumbuhan sekitar 17,76 persen. Anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) PT Bank Mandiri ini membukukan aset sebesar Rp 38,25 triliun dan posisi sebelumnya di Desember 2010 Rp 32,48 triliun.
Dana mahal masih berkontribusi lebih besar dibanding dana murah. Deposito pada bank syariah terbesar Tanah air itu Rp 17,69 triliun.


Sumber : republika
 
Back
Top