JAKARTA — Bank Tabungan Negara (BTN) menyalurkan kredit senilai Rp 350 miliar kepada Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), binaan PT Perrnodalan Nasional Madani. Seluruh lokasi kredit tersebut dimanfaatkan untuk pembiayaan modal kerja bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menyatakan, penyaluran kredit ini dilakukan dalam tiga tahap. Pencairan dana tahap pertama telah dilakukan pada 2009 senilai Rp 50 miliar. Selanjutnya, pada 2010 sebesar Rp 100 miliar. “Sedangkan, sisanya di tahap ketiga di berikan saat ini sebanyak Rp 200 miliar,” katanya di Jakarta, Rabu (10/8).
Penyaluran kredit ini menurut Iqbal merupakan komitmen BTN dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. “Dukungan itu diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat agar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.
Menurutnya, sektor mi memiliki potensi yang sangat besar sehingga perbankan perlu menyalurkan kredit pada sektor ini.Dengan perjanjian ini, semakin terbuka lebar kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan akses perbankan dalam pengembangan usahanya. “Kami konsisversitastan mendukung pengembangan industri yang masuk golongan UMKM dengan fasflitas kredit linkage program,” katanya. Hal ini sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan perseroan.
BTN telah menyusun strategi portofolio kredit dengan komposisi 85 persen untuk pembiayaan perumahan dan 15 persen pada sektor nonperumahan. “Kami tetap fokus pada bisnis utama kami dalam pembiayaan perumahan,” katanya. Walaupun demikian, BTN tetap memberikan lokasi yang cukup untuk mendustri lain.
Hingga akhir Juni 2011, BTN membutukan pertumbuhan aset hingga 2 0,92 persen. Pertumbuhan ini juga
diikuti oleh dana pihak ke tiga (DPK) sebesar 27,41 persen: Sementara itu, kredit yang dikucurkan tumbuh sebesar 2 1,46 persen dan laba perseroan naik 13,84 persen.
Hingga saat ini, BTN memiliki jaringan 551 kantor konvensional dan 31 jaringan kantor layanan syariah. Selain itu, memiliki 2.661 kantor layanan yang tersambung secara online dengan kantor Pos di seluruh Indonesia. BTN juga didukung oleh 745 anjungan tunai mandiri (ATM) milik sendiri. Di samping itu, 24 ribu ATM hasil kerja sama dengan jaringan ATM Link, ATM Bersama, dan jaringan ATM Prima di seluruh Indonesia.
Sumber : republika
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menyatakan, penyaluran kredit ini dilakukan dalam tiga tahap. Pencairan dana tahap pertama telah dilakukan pada 2009 senilai Rp 50 miliar. Selanjutnya, pada 2010 sebesar Rp 100 miliar. “Sedangkan, sisanya di tahap ketiga di berikan saat ini sebanyak Rp 200 miliar,” katanya di Jakarta, Rabu (10/8).
Penyaluran kredit ini menurut Iqbal merupakan komitmen BTN dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. “Dukungan itu diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat agar sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.
Menurutnya, sektor mi memiliki potensi yang sangat besar sehingga perbankan perlu menyalurkan kredit pada sektor ini.Dengan perjanjian ini, semakin terbuka lebar kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan akses perbankan dalam pengembangan usahanya. “Kami konsisversitastan mendukung pengembangan industri yang masuk golongan UMKM dengan fasflitas kredit linkage program,” katanya. Hal ini sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan perseroan.
BTN telah menyusun strategi portofolio kredit dengan komposisi 85 persen untuk pembiayaan perumahan dan 15 persen pada sektor nonperumahan. “Kami tetap fokus pada bisnis utama kami dalam pembiayaan perumahan,” katanya. Walaupun demikian, BTN tetap memberikan lokasi yang cukup untuk mendustri lain.
Hingga akhir Juni 2011, BTN membutukan pertumbuhan aset hingga 2 0,92 persen. Pertumbuhan ini juga
diikuti oleh dana pihak ke tiga (DPK) sebesar 27,41 persen: Sementara itu, kredit yang dikucurkan tumbuh sebesar 2 1,46 persen dan laba perseroan naik 13,84 persen.
Hingga saat ini, BTN memiliki jaringan 551 kantor konvensional dan 31 jaringan kantor layanan syariah. Selain itu, memiliki 2.661 kantor layanan yang tersambung secara online dengan kantor Pos di seluruh Indonesia. BTN juga didukung oleh 745 anjungan tunai mandiri (ATM) milik sendiri. Di samping itu, 24 ribu ATM hasil kerja sama dengan jaringan ATM Link, ATM Bersama, dan jaringan ATM Prima di seluruh Indonesia.
Sumber : republika