Dewan Adat Dayak Palangkaraya Menolak kehadiran FPI

spirit

Mod
Kisah Anggota DPR Akbar Faisal dan Aksi Tolak FPI di Bandara Palangkaraya

Akbar-Faisal-(elvan)-dalam.jpg

Ramai-ramai sweeping anggota FPI di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, ternyata diketahui dengan jelas oleh anggota Komisi II DPR Akbar Faizal. Saat peristiwa itu terjadi, Akbar rupanya sedang menunggu kedatangan pesawat Garuda yang akan membawanya kembali ke Jakarta.

"Jadwalnya jam 08.25 WIT ke Jakarta. Saya dari Palangkaraya kemarin ada acara dengan BPN, penyerahan 5.655 sertifikat hak milik ke masyarat seluruh Kalteng," tuturnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (11/2/2012).

Akbar menceritakan saat itu pesawat yang akan ditumpanginya tertahan di Banjarmasin karena cuaca buruk. sehingga politisi Partai Hanura ini terpaksa harus menunggu lebih lama lagi.

Kala menunggu itulah terdengar ramai-ramai di luar. Rupanya ada aksi dari Dewan Adat Dayak (DAD) yang menolak pelantikan pengurus FPI besok.

"Saya lalu bertanya apa relevansinya demo di Bandara? Ternyata katanya hari ini Habib Riziq datang. Saya juga mendapat tembusan SMS sejak seminggu yang lalu. Ada penolakan dari DAD," tuturnya.

Pada saat massa menerobos masuk ke dalam bandara hingga tempat parkir pesawat, Akbar mengaku langsung berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi. Tetapi upayanya mencari informasi gagal karena tidak ada pihak berwenang bandara yang bisa ditemui.

"Dapat info pesawat Sriwijaya sudah mendarat tapi tidak bisa menurunkan orang karena infonya ada 5 orang FPI di dalam pesawat," kisahnya.

Akbar lalu ikut bersama massa turun ke apron karena ingin mencari tahu apa yang terjadi. Kala itu pesawat Sriwijaya sudah dikelilingi seribuan orang yang menolak kedatangan FPI.

"Kapten tidak mau membuka pintu. Tuntutan warga adalah orang dari FPI dikembalikan," katanya.

Akbar yang ditemani salah seorang petugas bandara berusaha sebagai mediator. Masalahnya siapa yang mau menanggung biaya pemulangan kembali kelima anggota FPI tersebut.

Namun rupanya ada salah paham dari orang yang tidak mengenal Akbar. Mereka meneriaki Akbar.

"Siapa itu. Siapa itu!" teriak beberapa orang.

Untuk menghindari salah paham yang berkelanjutan, Akbar lalu dibawa ke ruang tunggu El John. Di sana tokoh dayak datang dan meminta maaf karena ada dari mereka yang tidak mengenalinya.

"Bahkan setelah dapat penjelasan itu banyak orang yang tadinya teriak-teriak jadi malah foto bareng. Hahaha," tuturnya.

Situasi kembali terkendali tatkala datang Gubernur, Kapolda, Akbar dan Ketua Dewan Dayak memberikan keterangan ke massa. Setelah mendapat keterangan itu massa lalu membubarkan diri.

"Kami hanya mau ketenangan saja," tutur warga yang berdemo itu soal aksinya itu.

Akbar sendiri mengaku tidak tahu alasan warga setempat menolak kedatangan FPI. Namun dia mengatakan dalam aksi itu tidak ada aksi anarkis.

"Tidak ada pengerusakan. Tidak ada aksi anarkis," tuturnya.

Akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB Akbar tiba di Bandara Soekarno Hatta. Gara-gara kejadian ini, Bandara Tjilik Riwut sempat terganggu operasionalnya selama 2,5 jam.

Sementara itu keterangan dari pihak Sriwijaya Air, anggota FPI dibawa akhirnya diturunkan di Banjarmasin karena alasan keamanan. Sedangkan penumpang lainnya tetap turun di Palangkaraya.

"Di palangkaraya mereka tidak mendapat sambutan yang baik. Terus diminta warga setempat untuk tidak turun di Palangkaraya. Lalu kita terbangkan ke Banjarmasin," ujar Humas Sriwijaya Agus Suyono, kepada detikcom.



detik.com
 
Tujuan fpi dlm rangka apa den?maklum, ga ngikutin beritanya.

mau meresmikan kantor kepengurusan FPI d palangkaraya

TEMPO.CO, Palangkaraya - Kedatangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan rombongan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu ini, 11 Februari 2012, dihadang sekitar 800 orang dari Suku Dayak di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Massa sejak pagi hari sudah berkumpul di semua sudut ruang bandara dengan memakai ikat kepala merah dan ada juga yang membawa senjata tradisional seperti tombak dan mandau.


.... Saat berorasi, Lukas Tingkes menolak FPI di Kalimantan Tengah dan tidak boleh ada kegiatannya di Kalteng. “Jangan ada orang luar yang mengatur kehidupan masyarakat Kalteng dan juga meminta kepada aparat kepolisian menjaga keamanan di Kalteng,” katanya.
 
semoga atas kejadian ini FPI dapat introspeksi diri seperti anjuran banyak pihak dan lebih baik lagi dalam menjalankan misi keorganisasiannya sehingga diterima oleh semua pihak.
 
Demo Tolak FPI Rusuh, 4 Orang Diamankan

Hampir 100 orang yang menamakan "Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI" menggelar aksi damai di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta. Demonstrasi yang berlangsung damai ini tiba-tiba rusuh.

Pantauan VIVAnews, aksi demonstrasi ini awalnya berlangsung damai. Massa mendesak pemerintah atau lembaga negara meninjau ulang keberadaan organisasi Front Pembela Islam pimpinan Habib Rizieq Shihab karena mengancam hak dan sumber-sumber kehidupan rakyat.

Juru Bicara Koalisi Rakyat Indonesia Tanpa FPI, Vivi, Selasa 14 Februari 2012 menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu melawan kekerasan dan kebrutalan FPI dan ormas-ormas sejenis.

Tak lama kemudian tiba-tiba terjadi kerusuhan di salah satu titik demonstran. Massa terlihat saling dorong dengan anggota polisi yang berjaga. Belum diketahui penyebabnya.

Tak lama kemudian, tiga orang dari demonstran dibawa polisi. Tiga demonstran itu langsung dibawa ke dalam mobil polisi. Mobil itu langsung meluncur meninggalkan lokasi demonstrasi. Tidak hanya itu, satu orang demonstran juga tampak diamankan ke dalam Markas Kepolisian Subsektor Thamrin, yang berada di Bundaran HI.

Aksi yang awalnya berjalan tertib ini dijaga ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap. Aksi sendiri baru berjalan setelah rombongan Wakil Presiden RI, Boediono melewati jalan di pusat Ibukota ini.

sumber: vivanews
 
Betul. FPI memang harus interospeksi dan berbenah.
Merefresh kembali fungsi dan tujuan organisasinya tanpa meninggalkan syariat agama yang selama ini udah dipegang teguh. Dan itu sepertinya bakalan susah. :d

Yang di Kalimantan itu beranikah kita jujur bahwa sesungguhnya itu bukanlah persoalan antara dayak - FPI, tapi Kristen - FPI ???
Uppss.
 
Betul. FPI memang harus interospeksi dan berbenah.
Merefresh kembali fungsi dan tujuan organisasinya tanpa meninggalkan syariat agama yang selama ini udah dipegang teguh. Dan itu sepertinya bakalan susah. :d

Yang di Kalimantan itu beranikah kita jujur bahwa sesungguhnya itu bukanlah persoalan antara dayak - FPI, tapi Kristen - FPI ???
Uppss.

tadi salahsatu kepala suku dayak muslim udah buat pernyataan via metro tv jika memang benar mereka tak menerima kehadiran FPI d palangkaraya. Alasannya adalah FPI tak mengedepankan persuasif dalam menjalankan aksinya tapi selalu melakukan anarkisme. Palangkaraya tetap aman tanpa FPI katanya, dikhawatirkan jika FPI masuk palangkaraya akan berbenturan dengan adat dayak yang cinta damai.

termuat juga d situs metro tv:

Metrotvnews.com, Palangka Raya: Keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di Kalimantan Tengah mendapatkan penolakan yang keras dari masyarakat setempat. FPI yang identik dengan kekerasan, dianggap tidak sesuai dengan budaya suku setempat.

Salah seorang tokoh dayak muslim Kalimantan Tengah, Sabran Achmad, mengatakan FPI ditolak di wilayahnya. Karena keberadaannya dinilai sangat bertentangan dengan budaya masyarakat suku Dayak yang cinta kerukunan dan kedamaian.
 
Last edited:
Semua ini membuktikan bahwa sebenarnya rakyat di negara ini cinta akan kedamaian,
Marilah kita kembali menjunjung tinggi semboyan Bhineka Tunggal Ika yang jelas terpampang dalam lambang negara kita...

Berbeda bukan berarti kita harus bermusuhan khan....

 
Last edited:
Image anarkisme di tubuh FPI itu yang ketara banget dimata mayarakat. mungkin itu yang membuat masyarakat kalimantan tengah jadi ogah menerima keberadaan mereka.
 
Image anarkisme di tubuh FPI itu yang ketara banget dimata mayarakat. mungkin itu yang membuat masyarakat kalimantan tengah jadi ogah menerima keberadaan mereka.

organisasi FPI itu baik jika ada, sebagai kontrol sosial, yg harus d benahi oleh para petinggi FPI itu bagaimana mengontrol anak buah mereka yg terjun ke lapangan.
 
organisasi FPI itu baik jika ada, sebagai kontrol sosial, yg harus d benahi oleh para petinggi FPI itu bagaimana mengontrol anak buah mereka yg terjun ke lapangan.

FPI harus kembali ke khitah organisasi mereka yang sebenarnya, aku yakin koq ga ada ormas yang dibentuk kemudian tujuan organisasinya itu melakukan tindakan kekerasan dan anarkis
 
FPI harus intropeksi ...
baiknya sie FPI menindak tegas oknumnya yang melakukan tindak kekerasan biar image anarkis yang melekat di FPI luntur :D

btw, warga palangkaraya yang menolak FPI ga ada yang menegur? Bukannya mereka jga mempraktikan tindak anarki? hmmmm
 
FPI harus intropeksi ...
baiknya sie FPI menindak tegas oknumnya yang melakukan tindak kekerasan biar image anarkis yang melekat di FPI luntur :D

btw, warga palangkaraya yang menolak FPI ga ada yang menegur? Bukannya mereka jga mempraktikan tindak anarki? hmmmm

sepertinya di awal thread yang di tulis den moja ada kalimat yang menyatakan bahwa massa di banda Tjilik Riwut tidak melakukan tindakan anarkis koq den, hanya mereka menolak kehadiran Pembesar FPI di Palangkaraya dengan meminta pilot pesawat tidak menurunkan para pembesar FPI tersebut di bandara Tjilik Riwut... :D
 
Betul, ini bukanlah persoalan SARA seperti yang dianalisa Dipe... It's all about the money...
Do the math... Kalo ada 'kekuatan' baru yang masuk ke suatu daerah, siapakah yang dirugikan ketika 'sumber2 penghasilan' dari sesuatu yang ilegal (dikhawatirkan) diusik?

Eniwei, ada yang bisa meng-copas-kan berita soal usaha advokasi dan pendampingan yang dilakukan FPI terhadap suku dayak Seruyan di Kalteng atas kasus sengketa tanah adat di Kabupaten Seruyan??... Beritanya susah amat ya dicari... :))
Terus yang mengatasnamakan Dewan Adat Dayak itu apa nggak mewakili Suku Dayak Seruyan? Atau hanya dibentuk oleh Teras Narang? :))

Penolakan rombongan FPI ini, apapun tujuan penolakannya, adalah preseden buruk, yang justru bisa memecah belah persatuan nasional...
Gimana jadinya kalo hal seperti ini diikuti oleh ormas2 di lain daerah dengan asumsi bahwa Dewan Adat Dayak aja bisa melakukan kok, masak ormas yang lain nggak?... Gimana kalo hal seperti ini diikuti oleh FBR di Jakarta, Paku Banten yang isinya jawara2 di banten atau yang lain dengan menolak kedatangan orang dari luar daerahnya karena dianggap merugikan warga asli setempat?




-dipi-
 
kalu ga salah inget, org yg minta bantuan FPI ntu org yg ngaku dewan adat yg trnyata DPO ...Budiyardi ato sapa gtu ...maap g bsa copas, lg pke henpon :D
 
Eniwei, ada yang bisa meng-copas-kan berita soal usaha advokasi dan pendampingan yang dilakukan FPI terhadap suku dayak Seruyan di Kalteng atas kasus sengketa tanah adat di Kabupaten Seruyan??... Beritanya susah amat ya dicari... :))
Terus yang mengatasnamakan Dewan Adat Dayak itu apa nggak mewakili Suku Dayak Seruyan? Atau hanya dibentuk oleh Teras Narang? :))

-dipi-

sepertinya blm ada beritanya ya

FPI tampaknya tidak akan tinggal diam dengan penolakan warga Kalteng ini. Ketua Bidang Advokasi FPI Munarman mengatakan, pihaknya akan melakukan perlawanan secara hukum. Mereka sedang mengumpulkan alat bukti. Di antaranya, adanya rapat yang dilakukan di rumah betang kompleks Kantor Gubernur Kalteng. Menurutnya, FPI telah menjadi korban, karena dilarang memasuki wilayah yang sejatinya adalah bagian dari NKRI. Sumber
 
ah, itu kan oknum.. nyahahaha
*pulisi mode on*

xixixi

sekarang gini.. pulisi (atau apapun alat negara) melakukan kekerasan dimana mana.. apa kita lantas menolak pulisi (atau apapun alat negara tsb) di daerah kita..?? ahaha.. pasti nggak kan..??

there's got to be something weird behind this.. apa itu..?? mari kita tanya kepada rumput yang bergoyang.. :D
 
saya sudah tanya kepada rumput yang sering bergoyang ngebor, tapi kok malah disuruh tanya kepada popoi?
 
Back
Top