Final Fantasy (Merged)

Absen aja. RPG yang pertama kali aku mainin itu FF VIII, aku seneng krn jagoannya cantik2. Tapi FF yang lain, aku ga mainin. Udah malas, udah tau RPG itu butuh waktu yang terlalu lama buat namatinnya.
 
kalo tactic, gue ga begitu suka, nie.. sukanya FF VII ma FF IX. oh ya, gue dah namatin FF VII. tapi, materia and item na kagak lengkap. weapon na apa lagi, tuw. trus.. pas gue hampir masuk ke disc 3-nya FF IX, ehh.. kasetnya dipecahin ma anak gue.. hikz..

oh ya, siapa aja, nihh.. tokoh favorit FF kalian?
kalo gue, gue suka banget ma Sephirot n Vincent di FF VII. kalo di FF IX, gue suka banget ma Kuja.. abiz.. cakep, cie..
 
Last edited:
hmm. tokoh fave gw apa ya......
paling tokoh2 yang ada di FF X-2 abis cewe smua sieeeh.....
 
Re: Final Fantasy

kl mnrt gw sih FF series itu semuanya bagus
penggarapan nya bener" 2 jempol deh kl bs 4 sama jempol kaki
wkwkwkwk :D
 
Re: Final Fantasy

Waaa, game yang paling aku suka. FF 8 itu game yang membuatku jatuh cinta sama dunia ini. Dilanjutin ama FF9, 7 dan 12. Paling suka sih FF 9, settingnya benarx2 fantasy. Pingin segera main FF13 tapi PS 3 mahal...

Tactics sih aku ga main.
 
Re: Final Fantasy

kalau gw sih suka sama FFX abis ceritanya kg ngerti banget? paling yg gw tau cuma summon d korbankan untuk menghancurkan sin ama agam ap gitu gw lupa
 
Re: Final Fantasy

final fantasy yang paling gua suka itu FF X.. bukan FF X-2 yha... jalan ceritanya, romantis, aduh.. banget banget banget dhe..
 
Re: Final Fantasy

Final Fantasy yang pertama dimaenin FF VIII, Gunblade nya Squall Lion Heart &
Final Heavennya si Zell, Di tambah lagi Bang-bang boom nya si Irvine Kineas........

:mantapp:
 
Last edited:
Re: Final Fantasy

btw, ada yang udah tamat FF VII, gak? aku lagi butuh bantuan, nih.. nyari Carob Nut, buat bikin Blue Chochobo sama Green Chochobo di mana, yah? cari Chochobo Weapon.. juga di mana? harus pake Steal, ato Mug, yah?
 
Film Animasi Jepang: Final Fantasy VII: Advent Children

Final Fantasy VII: Advent Children (ファイナルファンタジーVII アドベントチルドレン, Fainaru Fantajī Sebun Adobento Chirudoren?) adalah sebuah film animasi komputer 3D yang diadaptasi dari permainan PlayStation yang sangat sukses, Final Fantasy VII. Film ini mengambil setting dua tahun setelah kejadian pada permainan Final Fantasy VII, dalam dunia pasca-bencana yang sedang dalam masa pemulihan, dan bercerita tentang petualangan tokoh protagonis utama Cloud Strife dalam usahanya mengungkap penyebab dari wabah misterius yang menyebar ke seluruh planet Gaia[1]. DVD dan UMD pertamanya yang dirilis pada tahun 2005 diisi suara Jepang. Versi NTSC dan PAL berbahasa Inggris dirilis pada tanggal 25 April 2006. Di Indonesia, DVD dan VCD-nya telah dirilis pada tanggal 29 Juli 2006. Soundtrack film ini disusun oleh Nobuo Uematsu, Kenichiro Fukui, Keiji Kawamori dan Tsuyoshi Sekito, dirilis pada tanggal 28 September 2005.

Ada dua edisi khusus pada DVD versi Jepang yang dirilis yaitu, "First Print Limited Edition" (Cetakan Pertama Edisi Terbatas) dan "Advent Pieces: Limited". "Advent Pieces: Limited" berisi semua yang ada dalam "First Print Limited Edition" beserta bonus-bonus tambahan lainnya.

Advent Children merupakan judul pertama yang diumumkan dalam Compilation of Final Fantasy VII, dan menerima penghargaan Honorary Maria Award pada Festival Internacional de Cinema de Catalu?a tanggal 15 Oktober 2005.

Final Fantasy VII: Advent Children telah diberikan rating PG-13 di Amerika Serikat oleh Motion Picture Association of America untuk "adegan aksi fiksi ilmiah dengan unsur kekerasan", walaupun film ini tidak pernah ditayangkan di bioskop Amerika (berbeda dengan film CGI Final Fantasy: The Spirits Within yang tampil di bioskop).

Sinopsis
Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.

Dua tahun setelah kejadian di Final Fantasy VII, pemulihan atas kerusakan pada planet Gaia akibat Meteor yang hampir menghancurkan sang planet mulai diupayakan, saat itu penduduk Midgar yang berhasil bertahan hidup mendirikan sebuah kota baru di bagian luar kota Midgar (kota itu bernama Edge). Namun, munculnya sebuah penyakit yang disebut Geostigma (星痕症侯群, Seikon Shōkōgun?, lit. Sindrom Luka Planet), membuat penghuni planet Gaia menderita akibat penyebarannya yang sangat cepat, terutama anak-anak yang paling rentan terhadap penyakit berbahaya ini.

Setelah pertempurannya dengan Sephiroth, Cloud Strife mendirikan jasa pengantaran barang miliknya sendiri, "Jasa Pengiriman Strife" (Strife Delivery Service), dengan bantuan Tifa Lockhart. Marlene Wallace (anak adopsinya Barret Wallace), telah dipercayakan pada Cloud dan Tifa, dan bersama mereka juga tinggal seorang anak yatim piatu yang bernama "Denzel". Sekarang mereka semua tinggal di Edge, di sebuah bar yang baru didirikan oleh Barret, Cloud dan Tifa (mereka sepakat menamainya Seventh Heaven, seperti nama bar milik Tifa yang telah hancur sebelumnya). Sayangnya, Cloud dan Denzel hanyalah dua dari sekian banyak penderita Geostigma. Karena hal ini dan keyakinannya bahwa dia tidak sanggup melindungi orang-orang yang dia sayangi, Cloud mengasingkan diri, dia ingin melarikan diri dari rasa bersalahnya karena tidak sanggup melindungi orang-orang yang ia sayangi.

Sekelompok Turks yang sedang mencari "kepala Jenova" di Northern Crater diserang oleh musuh misterius. Yang berhasil lolos dari penyerangan itu hanya Reno seorang, dia berhasil menemukan "kepala Jenova" yang mereka cari sekaligus membawanya pergi ke tempat Rufus Shinra. Sedangkan dua orang sisanya, yaitu Tseng dan Elena tertangkap oleh kawanan misterius itu.

Di lain hari, Cloud diserang oleh tiga orang misterius berambut perak yang ingin mencari tahu keberadaan "Ibu" mereka. Di saat Cloud mulai terdesak akibat penyakitnya (Geostigma) kambuh, membuatnya hampir menemui ajal akibat serangan Shadow Creeper, sang pemimpin dari kelompok penyerang memberi tanda untuk menghentikan penyerangan tersebut, dan kemudian mereka pergi begitu saja karena mereka masih punya tugas lain. Berharap mendapatkan informasi mengenai penyerangnya, Cloud memenuhi panggilan dari Rufus, pimpinan dari Shin-Ra Company. Dalam pertemuan itu, Rufus mengakui bahwa dialah yang bertanggung jawab atas kerusakan di dunia dan meminta Cloud untuk menjadi bodyguard guna melindunginya dari tiga pemuda berambut perak yang dipimpin oleh Kadaj. Cloud menolak tawaran itu. Setelah Cloud pergi, Kadaj datang menerobos masuk ke dalam tempat rehabilitasi milik Rufus itu dan langsung melumpuhkan kedua bodyguard Rufus dengan mudah. Kadaj ingin menanyakan langsung pada Rufus di mana sebenarnya Ibunya berada, menunjukkan bahwa yang dimaksud "Ibu" mereka itu adalah sisa-sisa Jenova, yang berhubungan dengan penyebaran wabah Geostigma. Dia juga memberitahu bahwa dia dan juga kedua saudaranya, Yazoo dan Loz ? yang kesemuanya merupakan "bagian" dari jiwa dan kehendak Sephiroth ? sedang merencanakan Reunion yang akan mendatangkan bencana pada Planet itu sendiri.

Yazoo dan saudara-saudaranya mulai mengumpulkan anak-anak yang terinfeksi oleh Geostigma sekaligus mencari tahu keberadaan Ibu mereka. Loz yang kebetulan datang ke gereja milik Aerith Gainsborough (di mana Tifa dan Marlene yang masih berada di sana untuk menunggu Cloud datang ketempat itu) bertarung dengan Tifa. Tifa kalah oleh semacam tehnik Limit Break milik Loz. Kemudian Loz membawa Materia simpanan Cloud dan Marlene ke Forgotten City milik para Ancients, tempat di mana Kadaj dan saudara-saudaranya mengumpulkan anak-anak yang terinfeksi Geostigma (termasuk Denzel, dan Marlene yang tidak terinfeksi). Cloud berusaha menolong anak-anak itu tapi gagal, dia diselamatkan oleh Vincent Valentine. Vincent memberitahu Cloud apa yang para pemuda misterius itu cari dan hal itu bisa mengakibatkan kembalinya Sephiroth. Dia juga menerangkan bahwa Geostigma disebabkan pengaruh kekebalan tubuh seseorang yang bekerja untuk melawan pengaruh sel Jenova. Vincent juga telah menyelamatkan Tseng dan Elena yang ditangkap gerombolan Kadaj di Northern Crater. Setelah cukup lama berpikir dan diberi pengertian oleh Marlene (dia berhasil melarikan diri dari kelompok Kadaj). Cloud yang telah sadar dari kekeliruannya selama ini setuju untuk kembali Edge dan dengan kepercayaan dirinya bertekad menghadapi Kadaj dalam pertarungan.

Keesokan harinya, di kota Edge, ketiga penjahat berambut perak itu mulai mengacaukan kota. Yazoo memanggil "Shadow Creeper", sementara Kadaj memanggil "Bahamut SIN/SHIN". Dengan bantuan anggota Final Fantasy VII lainnya (Tifa, Barret, Red XIII, Cait Sith, Yuffie Kisaragi, Cid Highwind dan Vincent), Reno dan Rude berusaha meredakan situasi sampai Cloud datang, dan secara bersamaan menghadapi Yazoo, Loz dan makhluk-makhluk yang muncul dalam pertarungan. Melalui kerjasama tim, Cloud dan teman-temannya berhasil mengalahkan semua monster.

Saat Kadaj sedang melihat pertarungan itu di bangunan yang letaknya tidak jauh dari area pertempuran, Rufus menunjukkan pada Kadaj, bahwa selama ini Rufuslah yang membawa sisa-sisa Jenova dalam sebuah kotak, yang kemudian dilemparkannya begitu saja dari pinggiran bangunan (Kadaj dan Rufus berada di lantai atas bangunan tersebut). Kadaj langsung melompat untuk meraih kotak itu, dan walaupun ia berhasil meraih kotak tersebut, peluru yang ditembakkan oleh Rufus sempat menyerempet kotak itu sehingga merusak isinya. Sebelum Kadaj sempat melihat isi kotak tersebut, dia melihat Cloud dikejauhan sedang mengejarnya dengan motor Fenrir-nya. Kadaj beserta kedua saudaranya segera menaiki motor milik mereka dan kejar-mengejar terjadi di jalan raya bertingkat yang sedang direnovasi, dalam pengejaran ini, Yazoo dan Loz berhasil dikalahkan Cloud, mereka tetap bersikeras mengejar walaupun senjata mereka telah dihancurkan, ini mengakibatkan mereka terkena ledakan bom yang dipasang oleh Reno dan Rude.

Pengejaran antara Cloud dan Kadaj berlanjut sampai membawa mereka ke reruntuhan Midgar, melalui gereja tua milik Aerith, di sana Kadaj sempat melihat isi kotak itu, dia menangis dan menjerit saat melihat isi kotak yang berisi sisa-sisa Jenova itu telah rusak akibat tembakan Rufus. Lalu karena serangan Materia-nya Kadaj mengenai lantai gereja, muncullah air yang mengalir deras yang merupakan perwujudan Lifestream yang menyembuhkan Cloud dari penyakit Geostigma yang bersarang di lengan kirinya. Karena air ini berfungsi untuk melenyapkan sel Jenova dan segala macam unsur-unsur jahat, Kadaj yang terkena percikan air ini segera lari menjauh menuju pusat kota Midgar. Kini, dengan sembuhnya Cloud dari Geostigma, dia sanggup menandingi Kadaj dalam pertarungan satu lawan satu, dan pada akhirnya dia berhasil mengalahkan Kadaj dengan salah satu tehnik Limit Break miliknya, Finishing Touch. Saat pertarungan sudah hampir berakhir, Kadaj membuat Cloud memotong kotak yang berisi sisa Jenova, yang kemudian sisa-sisa Jenova itu diserap oleh tubuh Kadaj. Sebelum Cloud sempat mencegahnya, Kadaj telah berubah menjadi musuh bebuyutannya, Sephiroth.

Setelah melalui pertarungan yang sengit, Cloud kalah dan Sephiroth menanyakan apa yang paling berharga bagi dirinya, agar dia mendapat kesenangan dengan melenyapkannya dari dunia ini. Kata-kata itu membuat Cloud marah dan mengatakan bahwa semua yang ada di dunia ini berharga baginya. Cloud memisahkan pedang kombinasi miliknya, First Tsurugi (First Sword) menjadi enam pedang terpisah, dengan keenam pedang itu, Cloud melancarkan Limit Break baru, yang dinamai Choukyuu Bushin Hakazan Version 5 (untuk versi Inggrisnya bisa disebut Omnislash Version Five), variasi dari Limit Break terkuat Cloud di Final Fantasy VII, yang langsung mengalahkan Sephiroth.

Sephiroth menghilang, meninggalkan Kadaj yang tubuhnya melemah. Saat itu roh Aerith mulai menyebarkan hujan penyembuh (Great Gospel) yang menyembuhkan seluruh penderita Geostigma, termasuk Rufus. Kemudian Aerith meminta Kadaj untuk beristirahat, dan karena percaya bahwa suara Aerith yang didengarnya merupakan suara "Ibu"nya, dia merelakan dirinya terbawa oleh Lifestream. Sebelum mereka bisa merayakan kemenangan ini, Cloud tertembak dari belakang oleh Yazoo yang sedang bersama Loz, yang tengah terkikis oleh hujan penyembuh itu. Yazoo dan Loz mempersiapkan satu tembakan energi Materia terakhir untuk Cloud, mengakibatkan ledakan besar yang melenyapkan tubuh mereka sekaligus melukai Cloud.

Cloud terbangun di gereja tua milik Aerith, dikelilingi oleh teman-temannya beserta penduduk Edge. Semuanya bersuka cita atas kemenangan ini. Cloud lalu melihat Aerith sedang berbicara dengan anak-anak kecil. Kemudian Aerith berjalan menuju pintu keluar, membalikkan badan dan mengatakan bahwa Cloud baik-baik saja, kemudian dia dan Zack melangkah menuju sinar putih terang. Cloud tersenyum, sembari mengatakan dia sudah tidak sendirian lagi.
 
Re: Final Fantasy VII: Advent Children

gw maen sampe tamat ini... ps na... tinggal memperlengkap materia dan item ajah..... tinggal dapetin materia underwater doang...
 
Re: Film Animasi Jepang: Final Fantasy VII: Advent Children

klo nda salah ni film pernah diputer di trans 7...
proses dubbingnya lumayan bagus....
tp lebih bagus suara aslinya....

trus mo nanya neeeh,
kok cloud bisa kena penyakit juga??
pdhl yg bisa kena cuman anak2 kan??
 
Back
Top