[InstaFX Semarang] You Learn Forex, You Choose InstaFX!

InstaFX Education Centre
Intermediate Course


Untuk paket Intermediate Course yang kami tawarkan kepada Anda, Anda bisa mendapatkan fitur – fitur edukasi sebagai berikut :
* Pengenalan InstaForex Companies Group
* Pengetahuan Forex secara umum
* Bagaimana cara membuka akun trading di InstaForex
* Pengenalan platform trading InstaTrader
* Pengetahuan Candlestick
* Pengetahuan tentang Trend
* Analisa Teknikal Dasar + Standard Indicator
* Analisa Teknikal Lanjutan + Custom Indicator
* Analisa Fundamental Dasar + Lanjutan + Faktor
* Money Management
* Trading System :
o Break Out Strategy
o Trend Follower
o Scalping
* Praktek Kerja
* Focus Group Discussion

Selain fitur – fitur yang ada di atas, Anda masih akan mendapatkan beberapa bonus extra dari kami berupa CD, Blocknote, Ballpoint, Sticker, Map, Brosur, Kaos, dan Member Card


Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
 
Warren Buffet Quotes


• "Rule No.1: Never lose money. Rule No.2: Never forget rule No.1."

• "Someone's sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago."

• "Wall Street is the only place that people ride to in a Rolls Royce to get advice from those who take the subway."

• "Risk comes from not knowing what you're doing."

• "If you don't know jewelry, know the jeweler"

• "It's only when the tide goes out that you learn who's been swimming naked."

• "Wide diversification is only required when investors do not understand what they are doing."

• " Our favourite holding period is forever."

• "Derivatives are financial weapons of mass destruction."




Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
 
WB.jpg



Warren Buffett dilahirkan di Nebraska, Omaha Amerika Serikat pada tanggal 30 Agustus tahun 1930. Dia adalah salah satu orang terkaya dunia, dengan kekayaan yang hanya dilampaui oleh Bill Gates ketenaran Microsoft. Ia dianggap salah satu investor paling sukses sepanjang masa dan telah mengambil julukan dari "Oracle of Omaha".

Buffett lahir dari pasangan Leila dan Howard Buffett dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, ia adalah anak laki-laki satu - satunya. Ayah Buffett, Howard adalah pialang saham dan juga menjadi anggota kongres. Warren Buffett menunjukkan tanda-tanda jiwa kewirausahaan melalui terlibat dalam berbagai urusan bisnis sebagai seorang anak, termasuk pembelian botol cola murah dan menjualnya dengan keuntungan. Dia juga membuat investasi pertamanya di pasar saham ketika ia baru berusia 11 tahun.

Buffett mulai kuliah di Wharton School Finance di University of Pennsylvania, tetapi kemudian pindah ke Universitas Nebraska di mana ia lulus. Dia kemudian melanjutkan ke Universitas Columbia untuk mengambil Master di bidang ekonomi. Di sinilah ia bertemu dengan investor berpengaruh, Benjamin Graham.

Investor muda itu sangat dipengaruhi oleh Benjamin Graham dan kemudian bekerja untuk dia di perusahaannya "Graham-Newman". Di sinilah Warren Buffett mengembangkan keterampilan investasi pasar sahamnya. Graham mengembangkan metode di mana investor dapat bekerja di luar nilai intrinsik suatu perusahaan dan membuat keputusan investasi cerdas dengan membandingkan harga saham dengan nilai intrinsik.

Warren Buffett - Berkshire Hathaway
Setelah Graham pensiun, Buffet kembali ke Omaha dan mulai berinvestasi dana kemitraan terbatas dengan sekelompok teman, keluarga dan rekan. The "Buffett Partnerships Ltd" dana dikelola sampai kembali luar biasa bagi para investor selama sepuluh tahun, dengan pengembalian 10 kali lebih tinggi dari rata-rata Dow Jones Industrial untuk waktu yang sama. Buffett mencairkan dana dan mengambil alih perusahaan tekstil Berkshire Hathaway.

Itu adalah masa yang sulit bagi industri tekstil dan Buffett mengambil alih kegiatan tekstil Berkshire Hathaway, tapi tetap dengan nama Buffett's portfolio of companies and investments. Industri asuransi adalah area pertama yang memberi keberhasilan luar biasa yang didapatkan Berkshire Hathaway. Keuntungan besar yang diperoleh perusahaan Buffett termasuk "American Express", "Coca-Cola" "The Washington Post" dan "Gillette". Berkshire Hathaway memiliki saham besar dari masing-masing perusahaan merek di atas besar (lebih dari 5%).
Anak perusahaan Berkshire meliputi:

* Borsheim's Fine Jewelry
* Perusahaan Acme Brick
* BERITA Buffalo, NY Buffalo
* Clayton Rumah
* Fruit of the Loom
* GEICO Asuransi Langsung Otomatis
* Umum Re
* Helzberg Diamonds
* Nebraska Furniture Mart
* The Chef dimanjakan
* See's Candies
* Amerika Serikat Liability Insurance Group

Tapi, tahukah Anda bahwa Warren Buffet selain dikenal sebagai investor dan pebisnis ulung, juga dikenal sebagai seorang filantrofis sejati? Seorang filantrofis adalah dermawan yang memberikan sebagian penghasilannya untuk kepentingan sosial. Dalam hal ini, Warren benar-benar menjadi seorang yang sangat peduli pada hal-hal yang berbau sosial. Tak tanggung-tanggung, ia mendermakan uang yang tercatat sebagai sumbangan terbesar dalam sejarah, yakni senilai 30 miliar dolar Amerika, kepada Yayasan Bill and Melinda Gates. Ini setara dengan sekitar 80 persenan kekayaan yang dimilikinya saat ini. Dengan sumbangan sebesar itu, bisa dikatakan ia hanya mewariskan sedikit bagian kekayaannya pada ketiga anaknya kelak. Dalam hal ini, Warren mempunyai sebuah ungkapan bijak, "Saya memberikan bagian yang cukup kepada anak-anak saya sehingga mereka merasa bisa melakukan apa saja, namun saya tidak memberikan lebih sehingga mereka merasa tidak harus melakukan sesuatu (untuk mendapatkan yang diinginkannya)."

Inilah bentuk pendidikan kemandirian yang dicontohkan Warren pada kita semua. Yakni, jangan sampai memanjakan anak meski kita hidup berlebihan. Sebab, anak-anak pun sebenarnya punya tanggung jawab masing-masing untuk kehidupannya kelak. Dan, mungkin memang hal ini juga yang pernah ditekankan ayah Warren, Howard Buffet, yang juga seorang pialang saham. Karena itu, sejak usia belasan tahun, Warren yang dikenal sangat cerdas di bidang matematika, sudah mulai mencoba mandiri dengan bermain saham. Kala itu, ia membeli saham Cities Services seharga 38.25 dolar per saham. Dan, ia segera menjualnya saat saham itu naik menjadi 40 dolar. Sebuah keuntungan yang lumayan besar baginya saat itu. Tapi, ia kemudian merasa menyesal, karena dalam setahun, saham itu sebenarnya mampu mencapai nilai 200 dolar. Maka, sejak saat itulah, ia mendapat pelajaran, bahwa bermain saham harus panjang jangka waktunya. Hal ini pulalah yang dipegang saat ia menjadi raja saham dan membeli Berkshire Hathaway, sebuah unit usaha yang kini telah berhasil dikembangkannya hingga punya anak usaha lebih dari 60 jenis usaha!

Meski kini diklaim sebagai orang terkaya ketiga dunia (Forbes 2007), Warren selalu menekankan pola hidup yang sederhana. Bahkan, sangat sederhana. Betapa tidak. Ia hidup bersahaja dengan hanya tinggal di rumah yang nilainya cuma 31 ribu dolar yang hanya memiliki tiga kamar tidur. Padahal, jika ia mau, dengan kekayaannya Warren bisa membeli beberapa istana sekaligus.

Tak hanya itu. Sampai kini ia pun masih sering menyetir sendiri mobilnya. Bahkan, ketika harus bepergian, ia tidak menggunakan pesawat jet pribadi layaknya konglomerat lain. Padahal, ia memiliki perusahaan rental pesawat jet pribadi sebagai salah satu unit bisnisnya. Selain menerapkan pola hidup sederhana, ia pun menerapkan manajemen yang sangat bersahaja untuk semua bisnisnya. Ia memberi kepercayaan penuh pada semua manajer perusahaannya. Ia hanya menulis sebuah surat setahun sekali ke CEO dari perusahaan-perusahaan tersebut. Isinya tentang tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Ia memberi dua perintah kepada CEO-nya. Peraturan pertama : Jangan sampai merugikan uang pemilik saham. Peraturan kedua: Jangan lupa peraturan nomor satu. Hasilnya? Tidak diragukan lagi. Seperti yang dilihat banyak orang, kekayaannya mencapai 52 miliar dolar lebih. Tapi, itu semua tak menyilaukannya. Ia justru asyik berderma dengan tanpa berusaha memamerkan kekayaannya.

Buffett adalah seorang yang sangat dermawan dan murah hati. Ia memberi lebih dari $ USD12 juta setiap tahun untuk Yayasan Buffett ("Susan Thompson Buffett Foundation"). Sumbangan terbesar-nya adalah setelah kematian. Ia akan memberikan 99% dari keberuntungan besar untuk yayasan.


Warren Buffett menjadi Orang Terkaya di Dunia pada tahun 2008
Warren Buffett akhirnya mangalahkan Bill Gates dari posisi pertama untuk menjadi orang terkaya di dunia pada tahun 2008 pada daftar orang terkaya dunia menurut majalah bisnis Forbes.




Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
 
Forex Trader Sukses Asal Indonesia : Theo F. Thoemion


theo2.jpg

Rupiah terpuruk, perekonomian gonjang-ganjing, dan negara di ambang kebangkrutan. Ekonom bersuara, tak ketinggalan pula para anggota DPR. Pengamat baru bermunculan. Makin bingunglah orang. Uraian siapakah yang jadi pegangan?

"Tak ada yang bisa memberikan gambaran soal pasar uang dengan lebih jelas selain para pemain Forex (Valas)," kata Theo Francisco Toemion (42), pengamat pasar uang sekaligus pemain Forex (Valas), meski kini lebih banyak membagi pengetahuan soal dunia yang telah belasan tahun ditekuninya itu kepada orang lain.

Ada perbedaan antara pandangan para pakar dengan Theo Francisco Toemion sehubungan dengan krisis ekonomi yang memburuk sejak kuartal terakhir tahun lalu. Pihak pertama lebih melihat krisis berpangkal pada lemahnya sistem perbankan, kebocoran anggaran, buruknya pengawasan, monopoli, kolusi, korupsi, nepotisme, dan ekonomi biaya tinggi. Sedangkan Theo lebih melihat ulah spekulan di pasar uang sebagai sebab paling dominan.

Sisi-sisi negatif penyebab keroposnya fondasi ekonomi itulah yang menyebabkan krisis tak segera bisa diatasi.

Sebagai pelaku pasar Forex (Valas), Theo Francisco Toemion tahu betul, tanda-tanda bencana telah muncul sejak lama. Semuanya adalah permainan para fund manager atau pemain pasar Forex (Valas), yang diwarnai keinginan untuk menguji ketangguhan otoritas moneter suatu negara.

Ia tahu bagaimana pedagang besar Forex (Valas) - yang acap disebut spekulan - semacam George Soros memainkan peran dalam Yendaka, melambungnya nilai tukar Yen terhadap AS $, pada 1994. Ia juga mencatat, permainan para spekulan di Eropa memaksa pembahasan mata uang tunggal Eropa (Euromoney) lebih diintensifkan pada 1996. Selewat masa itu, para spekulan memang menurunkan aktivitas. Tapi lewat media massa Theo Francisco Toemion memperingatkan, "Hati-hati, bukan mustahil mereka akan mengalihkan perhatian ke Asia," begitu antara lain tulisnya saat itu. "Mereka menunggu kesempatan bermain mata uang menarik, exotic currencies seperti Won, Bath, Peso, Ringgit, atau Rupiah. Jangan lupa, Indonesia negara kaya. Karena itulah mereka membidik kawasan ini, bukan ke Afrika, misalnya."

Betapa tidak. Salah satu kawasan paling dinamis di dunia, dengan pertumbuhan ekonomi tiap negara rata-rata 7%/tahun, itu tak punya batasan berarti bagi lalu-lintas devisa. Otoritas moneternya juga belum teruji. Kalau dalam persaingan di Amerika, Eropa, dan Jepang para spekulan sering kalah, siapa tahu di kawasan ini. Maka bermainlah mereka.

Pertengahan tahun lalu, saat pemerintah memperlebar pita intervensi, mereka menangkap sinyal "tantangan" itu, dan terpacu gairah untuk bermain dengan Rupiah. Ketika Oktober 1997 duet Soedradjat Djiwandono - Mar'ie Muhammad memutuskan untuk melepas ambang intervensi, mereka pun mendobrak. Rupanya, keputusan historis untuk membiarkan Rupiah mengambang bebas itu tak didukung kondisi yang cukup. Nilai tukar dikuasai dan dimainkan, bahkan dalam seminggu bisa terdepresiasi sampai 50%. Utang membengkak, harga barang melonjak, produksi mandek, banyak perusahaan bangkrut. Inflasi membubung, dan perekonomian nyaris ambruk. Tak disangka, fondasi ekonomi kita demikian keropos.boleh ada berita buruk.

Ada 4 faktor yang menurut Theo Francisco Toemion bisa jadi penentu naik turunnya kurs: fondasi ekonomi makro, carta/grafik berdasarkan rumus, faktor teknis-psikologis, dan ulah para spekulan.

Soal fondasi ekonomi, menurut Theo Francisco Toemion, pasar telah mendapat bukti rentannya perekonomian kita. Carta atau grafik pun sudah dibuat saat kita menempuh rezim devisa terkontrol; misalnya dengan mematok depresiasi tahunan 3 - 4%. Sedangkan faktor psikologis sangat berhubungan dengan ulah spekulan, apa lagi dalam rezim devisa bebas. "Sekali pasar memperoleh bukti mata uang suatu negara bisa didikte, mereka mendikte terus."

Pendiktean harga, yang terjadi setelah ada dorongan psikologis, berawal dari berita-berita politik yang berpotensi "dimainkan". Theo Francisco Toemion menunjuk contoh, seluruh dunia tahu Indonesia pra-11 Maret 1998 menghadapi suksesi. Maka berita tentang Presiden Soeharto dan situasi sosial politik menjadi bahan permainan spekulan. Keadaan sakit, yang dalam bahasa Inggris bisa dirumuskan dalam beberapa kata, mulai dari He's sick, He's ill, sampai He's seriously ill, mengakibatkan beraneka nilai kurs.

Kenyataan itu membuktikan, dalam rezim devisa bebas segala berita dan peristiwa baik menjadi syarat utama. Dalam berbagai kesempatan Theo Francisco Toemion mengingatkan, membiarkan Rupiah mengambang bebas sama dengan bunuh diri tanpa dibarengi perbaikan di segala sektor yang akhirnya melahirkan berita buruk. Percuma ada janji segala macam reformasi, penghapusan monopoli dan oligopoli, tetapi tak ada wujudnya.

Dapat dimengerti, naik-turunnya nilai Rupiah tak lagi ditentukan oleh hukum ekonomi, keseimbangan antara penawaran dan permintaan. "Tak ada teori yang bisa menjelaskan hal ini," kata Theo Francisco Toemion. "Saat masyarakat makin tahu persoalan, omongan para ekonom sering diabaikan. Pemain seperti saya yang diperhatikan"

Tapi sekali lagi kenyataan membuktikan, segala teori dan hukum ekonomi tak berlaku bagi kurs yang liar karena permainan.

KALAU KITA KONSISTEN, PASAR AKAN RESPEK

Dunia perdagangan Forex (Valas) dewasa ini bagaikan dikontrol para fund manager besar yang disebut big boys. Menurut Theo Francisco Toemion, jumlah big boys yang tercatat saat ini 2.500 orang. Akumulasi modal mereka sekitar AS $ 1.300 miliar, dan dalam keadaan terpaksa bisa mendapat pinjaman hingga 10 kali lipatnya. Jumlah ini sungguh raksasa, sebab cadangan devisa negara-negara kaya yang tergabung dalam OECD pun kalau digabung tak lebih dari AS $ 700 miliar. Maka bisa dibayangkan betapa konyolnya gagasan untuk melawan spekulan dengan cadangan devisa hanya AS $ 20 miliar, misalnya.

Dari 2.500 big boys itu terbawa serta ribuan orang lain sebagai mitra atau pelaksana. Sudah menjadi kebiasaan, pengambilan posisi para pelaksana ditentukan oleh tokoh besar. Jika Soros, misalnya, mengambil posisi Rp 9.000,- untuk 1 AS $, yang lain pasti mengikuti. Jika esoknya Soros menjual dengan harga Rp 9.500,-, yang lain pun pasti ikut. Semua serempak, dan begitulah nilai mata uang dimainkan.

Kalau mata uang suatu negara dipatok pada nilai tetap, spekulan memang tidak lagi bisa main. Hanya saja, menurut Theo, konsekuensinya ada dalam perekonomian negara yang bersangkutan.

"Tak bisa pula dilepaskan faktor keberanian bank sentral. Kepada siapa pun yang mau memaksakan kehendak, bank sentral tak boleh setengah hati. Kalau perlu habis-habisan berintervensi. Jika ini terus berlanjut, dan dunia membuktikan konsistensi kita, pasar pun akan segan," kata Theo. "Betapa pun kuat dan nafsunya spekulan, kalau menghadapi otoritas moneter yang teguh dan konsisten, mereka juga berpikir untuk main-main. Seperti pernah dialami Hongkong, para spekulan menghentikan serbuan karena tahu Inggris berada di belakangnya. Tak seorang pun ragu ketangguhan sistem keuangan Inggris."

Kasus Indonesia, menurut Theo Francisco Toemion, adalah bukti kesekian dari pelecehan para big boy terhadap otoritas moneter. Permainan selisih kurs antara Rupiah - AS $ jauh lebih mudah ketimbang permainan selisih kurs Yen - AS $ atau Mark Jerman - AS $ yang didukung otoritas moneter sangat berwibawa, dan karenanya disebut hard currencies. Akibatnya sangat mudah diterka, bahkan oleh ibu-ibu rumah tangga, pihak yang acap disalahkan karena dikira ikut-ikutan berspekulasi.

MENGGELINDING SEPERTI BOLA SALJU

Pasar uang dunia memang sulit dilawan. Kalau kekayaan big boys sangat besar, itu konsekuensi dari hakikat pasar uang. "Istilahnya a snowball business, bisnis yang menggelinding bagai bola salju. Orang harus jadi besar untuk survive."

. Gambarannya, jika seseorang kerja keras sepanjang tahun hingga memperoleh uang Rp 1 miliar, akan sangat keliru kalau menggunakannya untuk main forex. Tetapi jika seseorang mendapat lotere Rp 1 miliar, yang Rp 800 juta untuk beli rumah/tanah, Rp 100 juta untuk beli kendaraan, dan sisanya untuk main forex, silakan saja. "Maka, kalau ada seorang fund manager siap menghabiskan AS $ 5 miliar di pasar forex, tak terbayang berapa besar kekayaannya"

Bisnis di pasar uang tak sama dengan ****. Kata Theo, jika **** nasib pelaku 100% tergantung pada kartu, "Di pasar uang ada hal-hal yang bisa diperhitungkan dan dicarikan peluang."



Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com

 
Larry Williams​


Seorang lulusan jurnalistik University of Oregon ini pernah mengubah sebuah account realnya dari sebesar hanya $10.000 menjadi $1.147.000 dalam waktu hanya 12 bulan pada sebuah perlombaan trading yang diselenggarakan oleh Robbins Trading Company. Belum pernah ada yang menyamainya ketika rekor profit ini dibuat oleh Williams. Bila anda pernah mendengar indikator bernama Williams %R, Anda sedang menatap foto penemunya saat ini dilayar komputer Anda.
Larry R. Williams dikenal sebagai seorang analis trader komoditi dan saham. Larry R. Williams adalah lulusan dari University of Oregon, dengan gelar BS pada jurusan Jurnalistik.

Pada tahun 1982 bukunya yang berjudul “How to Prosper in the Coming Good Years” diterbitkan. Prediksi yang terdapat dalam bukunya mengatakan bahwa gelombang kenaikan harga saham akan menjadi kenyataan. Buku itu ditulis ketika banyak orang terkemuka kala itu pesimis bahwa pertumbuhan dan nilai saham akan terus berjalan melambat akhirnya membenarkan prediksi William.
Pada tahun 1987, Williams memenangkan perlombaan World Cup Championship of Futures Trading, yang disponsori oleh perusahaan Robbins Trading Company dengan cara bertrading dengan modal awal $10.000 dengan uang nyata menjadi $1.147.000 dalam 12 bulan yang merupakan rekor dimana tak seorangpun yang menyamainya saat itu. Sebuah momen yang tak terlupakan dimana Williams memenangkan uang lebih dari $2.000.000 pada akhir September, merugi $750.000 pada bulan Oktober 1987, dan akhirnya mendapatkan $1.147.000 pada akhir tahun.

Ketika ada komentar miring yang mengatakan bahwa Williams memegang dua akun selama kompetisi-satu menag dan satu kalah-pihak CTFC dan NFA membuktikan bahwa hal itu adalah sebuah pernyataan yang tidak benar. Kompetisi yang sama dan mendapatkan keuntungan 1000% pada modal awal sebesar US$ 10.000.
Pada tahun 1998, ia menerima gelar sebagai First Doctor of Futures Award dan juga Omega Research’s Lifetime Achievement Award pada tahun berikutnya. Secara khusus dia juga membuat dua buah indikator teknikal yaitu William %R $ Ultimate Oscillator. Williams juga dikenal sebagai pengarang buku komoditi yang berjudul Commitment of Trader Reports yang merupakan karya teranyarnya.
Williams sempat ditahan di Australia karena diduga melarikan diri dari membayar pajak di Amerika. Pada bulan Maret 2007 dia memenangkan perkara tersebut dan pada tanggal 2 Agustus 2007 pemerintah Federal setempat membebaskannya tetapi dengan uang jaminan SAUD 1.000.000


Moral
Bagi Anda yang sedang mengalami masa pesimis mengenai sulitnya memprediksi pergerakan pasar, apa yang dialami Larry Williams dapat memberikan motivasi bagi anda bahwa adalah mungkin memperoleh keuntungan secara konsisten dari market yang bergerak seolah-olah acak. Larry bukan satu-satunya yang memperoleh profit secara konsisten dengan metode yang ditemukannya sendiri. Ada banya trader yang mampu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.
Hanya saja harus diakua, Larry Williams adalah salah satu dari sedikit trader yang bersedia dikenal masyarakat berkaitan dengan profil investasinya. Kebanyakan trader berprestasi lebih memilih diam dan terus bertrading serta menumpuk profit mereka tanpa perlu memberitahu dunia mengenai kemampuan mereka. Sebuah pilihan yang sebenarnya masuk akal bagi mereka yang tidak mau direpotkan dengan banyaknya pertanyaan dari para pemula karena toh mereka pun mendapatkan kemampuan mereka dalam bertrading melalui cara mereka sendiri.



Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
[/QUOTE]
 
Warren Buffett Sang Legenda​

Bila saja tujuh keajaiban dunia bisa ditambah dan tidak hanya terdiri dari karya arsitektur, tapi juga orang, maka Warren Buffett boleh diusulkan sebagai salah satunya. Bayangkan saja, dalam sekitar 29 tahun, ia bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Forbes, majalah ekonomi kelas dunia, pada 2005 menempatkan Buffett sebagai pengusaha terkaya kedua di dunia setelah William Gates alias Bill Gates pemilik Microsoft.
Jika kekayaan Gates 46,5 miliar dolar AS, maka Buffett 44 miliar dolar AS. Pemilik Microsoft ini kini (2008) hanya menempati urutan ketiga orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan US$ 58 milliar dollar. Sedangkan total kekayaan Warren Buffett tahun 2008 ini telah mencapai US$ 62 milliar dollar. Menurut majalah Forbes, setelah Warren Buffett, Carlos Slim Helu, CEO Telmex dari Mexico menempati urutan kedua setelahnya.

Masih menurut majalah Forbes, Warren Buffett yang menjalankan bisnis sebagai investor ini mampu melipatgandakan kekayaannya dengan luar biasa cepat. Dalam setahun ia dapat menaikkan kekayaannya US$ 10 milliar dollar, sedangkan Gates hanya mampu menaikkan US$ 2 milliar dollar kekayaannya dalam setahun. Hal ini tentu saja memukul kalah Bill Gates dalam perolehan kekayaan.

Warren Buffett dilahirkan di omaha pada tanggal 30 Agustus 1930 dijuluki sebagai "Si Bijak dari Omaha" atau "Sang penasihat dari Omaha", adalah seorang investor, pebisnis, dan juga seorang filantopis., Nebraska. Ayahnya bernama Howard Buffett, seorang broker saham dan juga anggota DPR AS. Ibunya bernama Leila Buffett. Sejak kecil Buffett sudah diajarkan tentang bisnis dan matematika, terutama matematika kompleks yang dia kuasai dengan cepat. Dia juga banyak membaca buku tentang bisnis dan pasar modal sejak dini.

Pada usia 11 tahun, dia sudah bekerja pada broker ayahnya, pada tahun yang sama juga dia membeli saham pertamanya yaitu saham Cities Services seharga $38,25 per lembar. Setelah itu, dia menjual kembali saham tersebut seharga $40. Beberapa tahun kemudian, harga saham yang telah dia jual mencapai $200 per lembar. Hal itu menyebabkan Buffet berpikir untuk tidak terburu-buru untuk melepas sahamnya. Pada umur 14 tahun, saat Buffet masih duduk di banku SMA, dia memulai bekerja dengan memasang mesin pinball di tempat potong rambut, dan dari keuntungan usaha sebesar $ 1200 dia membeli 40 ha tanah pertanian yang akhirnya dia sewakan pada petani lokal. Meski dia tergolong anak yang pandai disekolah, tapi Buffett malah berpikir bahwa sekolah bukan tempat untuk mengasah naluri bisnis dan wirausaha yang mengalir dalam darahnya.

Ia mulai lagi dengan menjadi loper koran, lalu bergabung dengan Wilson Coin Op, sebuah perusahaan pembuat mesin pinball. Dan yang pasti, Buffet mendapatkan pendapatan pasif dari uang sewa yang dibayarkan oleh petani yang menyewa tanahnya. Saat dia lulus dengan nilai terbaik dari 20 besar dikelasnya, Buffet mempunyai simpanan uang sebesar $5000. Kala itu usianya masih 16 tahun. Seringkali Buffet membantu ayahnya dengan bantuan finansial dan dia juga membiayai sekolahnya sendiri.

Buffett mendapatkan gelar Master Ekonomi pada Columbia Business School. Disana Buffet sempat diajar oleh Benjamin Graham, Walter Schloss dan Irving Kahn yang merupakan investor berpengaruh pada masa itu. Filosofi bisnis Buffett sangat dipengaruhi oleh buah pemikiran dari Philip Fisher. Setelah mendapat nilai A+ pada mata kuliah Analisa Ekonomi dengan dosen Benjamin Graham, Buffet bertemu dengan Graham-Newman. Sebelumya Buffet bekerja pada broker ayahnya sebagai salesman sampai suatu ketika ia bertemu Graham yang belakangan memberinya posisi pekerjaan pada tahun 1954. Buffet kembali ke Omaha dua tahun kemudian, ketika itu Graham mengundurkan diri dari jabatannya.

Buffett mengumpulkan kekayaan yang berlimpah dari sebuah perusahaan investasi yang bernama Berkshire Hathaway, dimana dia juga sebagai pemegang saham terbesar merangkap sebagai CEO diperusahaan tersebut. Dengan jumlah kekayaan bersih (kira-kira) sebesar US$ 52 milyar.

Sesuai dengan komitmen yang telah ia buat sebelumnya, pada bulan Juni 2006 Buffett menyumbangkan 83% hasil keuntungan usahanya pada Bill and Melinda Gates Foundation. Total donasi Buffett kala itu mencapai $30 milyar, sebuah pencapaian donasi terbesar dalam sejarah Amerika. Dana tersebut merupakan dua kali dana yang biasa dikumpulkan yayasan Bill and Melinda Gates Foundation.

Meskipun memiliki kekayaan dalam jumlah besar, Buffett lebih dikenal sebagai orang yang sederhana dan hemat. Pernah suatu kali dia mengeluarkan dana $ 9,7 juta dari usaha Berkshire sebagai klausul dengan perusahaan jet pada tahun 1989, dia membuat sebuah lelucon yang berjudul "Sebuah hal yang tidak dapat dipertahankan" karena kritik yang dilontarkan sebelumnya kepada CEO lain tidak dipertimbangkan karena nilai kontrak tersebut amat tinggi. Saat ini Buffett masih tinggal dalam kesederhanaan di kompleks Dundee, dekat Omaha, Nebraska. Rumah tersebut ia beli seharga $ 31.500. Dia juga pernah menjual sebuah rumah mewah miliknya di Laguna Beach, California senilai $ 700.000.

Pada tahun 2006 gaji tahunannya adalah sebesar $ 100.000, yang nilainya lebih kecil dibandingkan gaji eksekutif lain di perusahaan sejenis. Sekedar informasi, gaji CEO yang perusahaannya terdaftar dalam S&P500 rata-rata sebesar $9 juta setahun pada tahun 2003.

Pada bulan September 2005, Bill Gates dan Warren Buffet, dua orang terkaya AS dan terkaya di dunia, duduk bersama para mahasiswa Universitas Nebraska. Disana mereka diberondong pertanyaan dari para siswa dimana disini dua orang kaya ini menunjukkan sikap terbuka akan tanggung jawab mereka untuk menggunakan kekayaan demi tujuan memperbaiki dunia.

Daripada “pensiun” dan tidak melakukan apapun, dua orang yang luar biasa kaya ini secara aktif mengejar pekerjaan yang mereka rasakan penting. Ketika Warren Buffet, pria 77 tahun ditanyai apa yang akan dikerjakan 10 tahun mendatang dari sekarang, dia mengatakan : “Saya akan melakukan persis dengan apa yang saya lakukan sekarang karena saya sekarang melakukan persis apa yang saya sukai”.

Sedang Bill Gates khusus menghabiskan 2 minggu dalam setahun agar dirinya dapat focus membaca dan memikirkan berbagai “proposal ide dan gagasan” yang dikirim orang kepadanya. Dia amat berkepentingan mendapatkan “amanat” dari berbagai proposal itu dan tidak ingin kehilangan untuk melihat kesempatan baru.

Seorang muda menanyai Warren Buffet tentang apa pendapatnya tentang sukses. Warren menjawab bahwa dia berpikir sukses itu memiliki banyak orang yang mencintainya ketika ia menjadi semakin berumur. Warren ingin mengatakan bahwa dia telah melihat orang yang membuat banyak uang namun berakhir dengan tidak seorangpun yang mengasihinya.
Orang-orang ini kelihatnya berpikir secara berbeda dibandingkan kebanyakan orang Amerika.


Jika anda benar-benar menemukan pekerjaan yang anda sukai, pensiun menjadi kehilangan maknanya. Jika anda menemukan tujuan dalam pekerjaan anda, uang akhirnya hanya menjadi produk sampingan.

DUA GURU BUFFETT

Sebaliknya, Philip Fisher lebih menekankan pada kriteria kualitatif. Menurut Fisher, sebelum membeli saham sebuah perusahaan, lihat dulu tim manajemen pengelolanya, bagaimana cara perusahaan tersebut dikelola. Buffett melihat, ada kesamaan dari kedua orang pakar tersebut. Keduanya sukses dan sama-sama berpikir jangka panjang untuk setiap investasi. Graham misalnya menganjurkan agar investor memilih saham yang layak dipegang, meski pun pasar saham mendadak tutup besok. Sedangkan Fisher memberi contoh lewat cara dia memegang saham Texas Instrument, yang dibeli sejak awal perusahaan tersebut melakukan private placement. Nah, Buffett sang brilian, mencoba menggabung strategi Graham dan Fisher. Sebelum menentukan pilihan, dia akan meriset perusahaan tersebut habis-habisan, mulai dari sisi bisnis, manajemen, finansial dan pasar. Dengan dasar riset tersebut Buffett mengerti benar tentang perusahaan-perusahaan yang hendak dibelinya. "Belilah perusahaan sederhana dan mudah dipahami. Kinerja masa lalunya konsisten dan memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan," pesannya kepada para investor.


Inti dari semua itu, Buffett lebih berpikir tentang investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya dikenal dengan baik. Alasan itu pula yang membuat ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft. Padahal semua orang kini melihat ekspansi Microsoft di dunia ini. Ketergantungan pengguna komputer terhadap Microsoft begitu tinggi, barangkali mirip dengan apa yang dilakukan Coca-Cola. Tapi sekali lagi, meski pun Bill Gates pemilik Microsoft adalah sahabat dekat Buffett, tapi ia tak berminat membeli saham Microsoft. Buffett tak memahami produk tersebut.

"Pasar bertugas melayani Anda bukan membimbing Anda. Dompetnya dan bukan kearifannya yang Anda butuhkan," katanya suatu saat. Kejutan-kejutan bukan hanya ditunjukkan Buffett lewat model investasinya di pasar modal. Itu juga terjadi dalam kehidupan pribadinya. Beberapa pekan lalu, kita dibuat tercengang dengan keputusannya untuk menyumbangkan 85 persen kekayaan, sekitar 34 miliar dolar AS kepada yayasan milik Bill Gates sahabatnya didasarkan atas pesan Susan sebelum wafat dua tahun lalu. "Berikan sebagian kekayaan kita kepada publik."


Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
 
Hallo Traders
Quotes Of The Day

The financial markets generally are unpredictable. So that one has to have different scenarios.. The idea that you can actually predict what's going to happen contradicts my way of looking at the market.


Pasar keuangan pada umumnya tidak bisa ditebak. Sehingga orang harus memiliki skenario yang berbeda .. Gagasan bahwa Anda benar-benar dapat memprediksi apa yang akan terjadi bertentangan dengan cara saya melihat pasar

George Soros


Best Regrads
Instafx Education Centre
InstaFX School
Education Partners of Instaforex.com
 
Back
Top