Terimakasih... Namun sebaiknya pula kita pikirkan dampak yang kurang menguntungkan bagi masyarakat Jawa semenjak mitos Ratu Kidul di hembuskan oleh pihak keraton. Orang Jawa menganggap laut selatan angker, sehingga eksploitasi dan eksplorasi kekayaan laut selatan menjadi kurang optimal.
Kalo hal seperti ini yang dikhawatirkan sepertinya tidak terbukti, den...
Pertama karena orang Jawa tidak menganggap laut selatan itu hal yang perlu dijauhi karena keangkerannya, bisa dilihat berapa banyak desa nelayan yang berada di jalur ini mulai dari ujung timur sampai ujung barat, yang jelas itu eksploitasinya ada di Laut Selatan...
Kedua, SDA di laut selatan sudah cukup banyak dieksplorasi, mulai dari hasil tambang sampai ke hasil laut diluar hasil dari Nelayan... Perlu diingat juga bahwa Di jalur selatan pulau Jawa terdapat 'sentra' hasil tambang yaitu Cilacap...
Jadi sepertinya terlalu jauh kalo hal seperti itu yang dikhawatirkan...
Mitos tsb memang hanya untuk menguntungkan hegemoni keraton, rakyat ditakut-takuti agar selalu tunduk kpd raja-raja Mataram.
Aku juga nggak setuju dengan hal ini...
Keberadaan mitos itu bisa jadi memang dijadikan kepentingan dari pihak Keraton, tapi rasa2nya budaya orang Jawa yang tunduk kepada junjungannya itu bukan berasal dari hal2 seperti ini...
Jika keyakinan akan mitos disamakan dengan keyakinan kepada agama, akan sulit sekali untuk merubahnya. Karena secara dogmatis keyakinan itu seperti memaksa dengan ancaman-ancaman dosa dan neraka. Apakah harus menunggu era berganti dari era agama ke era pasca agama, dimana pikiran manusia sudah terbuka dengan kesadaran humanistik penuh.
Ketika aku mengambil contoh mitologi yang disamakan dengan agama, bukan berarti keduanya sama secara prinsipil, tapi kesamaannya adalah soal cara pandang dari orang yang diluar kerangka keduanya....
Ketika kita berbeda secara keyakinan, tentu kita tidak bisa serta merta menghilangkan keyakinan yang berbeda dan tidak sesuai dengan apa yang kita yakini...
Sekali lagi ini adalah sebuah Mitos/Mitologi yang tidak perlu diluruskan apalagi dihilangkan karena sebagai sebuah akar budaya dia akan menghilang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan budaya itu sendiri...
Contohnya, dalam mitologi Yunani, seberapa banyak sekarang orang2 Yunani yang melakukan sembah2an terhadap Artemis, Misalnya...
Atau dalam Mitologi Nordik, apa ada orang2 di daerah itu yang masih menyembah Odin atau Thor misalnya...
Itu yang aku maksud bahwa sebagai akar budaya, mitologi itu akan mengikuti perkembangan budaya itu sendiri, di mana semakin maju sebuah budaya akan semakin menghilang hal2 yang berbau mitologi yang berakar dari budaya tersebut...
Aku sendiri kalo ditanya soal mitologi Ratu Kidul ini ketidakpercayaanku itu mungkin ada di level 500 persen, sama dengan ketidakpercayaanku dengan apa yang ada di mitologi Yunani, Nordik, Keltik, Mesir, Islam (bedakan mitogi Islam dengan Agama Islam), hindu, kristen dll .... Tapi ditengah ketidakpercayaan itu yang perlu kita lakukan adalah memahami sebuah mitologi tersebut sebagai akar budaya dan peradaban manusia, apapun bentuknya...
-dipi-