Lahan Pertanian dan Resapan Air Terus Berkurang

Dewa

New member
TELUKNAGA, TANGERANG POS. Mengacu Pada Hasil hasil survey wilayal-t ketja Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Irigasi Pantai Utara terkait konversi lahan sawah di Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi mendapatkan hasil wajib waspada. Kondisi luas lahan pertanian sebagai bagian dad lahan resapan di Kabupaten Tangerang wilayah utara setiap tabun tens mengalami penurunan luas lahan. Penurunan tidak lain disebabkan konversi dan lahan pertanian berubah menjadi lahan pergudangan, industri, perumahan, pemukiman kampung dan jalan. Diperkirakan, beberapa tahun ke depan, banjir akan menghantui beberapa wilayah
di Kecamatan Teluknaga dan Kecarnatan Kosambi karena berkurangan rcsapan air akibat konversi.
Hal mi disampaikan Bidang Pcmeliharaan UPT Irigasi Cisadane Utara Bagus Heru Six- santo mejelaskan konversi Ia- han pertanian kepada Tangerang Pos kernarin.
Berdasarkan hasil survey UPT, Bagus menjelaskan, dalam satu tahun terakhir di Kecamatan Teluknaga terjadi konversi lahan pertanian seluas 10 hektar. Pada akhir tahun 2009. Teluknaga tercatat memiliki 1.993 hektare lahan peresapan. Pada akhirtahun 2010 berkurang menjadi 1.983 hektare. Sedangkan di Kecamatan Kosambi terjadi konversi lahan pertanian seluas 15 hektar per tahun. Pada akhir
2009, Kosambi mempunyai luas area peresapan 433 hektare. Pada akhir 2010 mengalami penurunan hingga 418 hektar.
“Bisa diprediksi, apabila konversi tens dibiarkan, beberapa tahun ke depan, Teluknaga dan Kosambi akan menjadi tempat langganan banjir, mengingat tanah penyerapan pertanian terkurangi sekitar 25 hektar per tahun,” terangnya.
Menurut Bagus konversi lahan sawah di Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi terjadi secara langsung dan tidak langsung. Konversi secara langsung akibat keputusan pare pernilik lahan yang mengkonversikan
lahan sawah mereka ke penggunaan lain, seperti industri, perumahan, prasarana dan sarana atau pertanian lahan kering.
“Kondisi mi biasanya didorong oleh motif ekonomi dimana lahan setelah dikonversikan merniliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan pemanfaatan lahan untuk so-, wah,” tandasnya.
Selanjutnya konversi tidak langsung menurut Bagus biasanya disebabkan rnakin menurunnya kualitas lahan sawah atau makin rendahnya peluang dalam memperoleh pendapatan dan lahan sawah akibat tensour. “Kite bisa mengambil contoh di Dadap, sawah tadak mungkin ditanami karena limbah masuk he persawahan wargo bercampur dcnpan irigasi. I)alaiii kondisi st’pcr liii. tidak. ada p1 lihan bapi ‘Cfl illik lahan. kccuaii harus nibali sovahnya agar iii’iu :ipatkan k - utitungoli dL’iL’,iLII iit’ugikuti perkcmbangai: sek I tai nya he iiidusiri, terangnya.
Bagus khawatir, jika kondisi mi tens dibiarkan akan menimbulkan banjir di masa yang akan datang akibat berkurangnya Iahan serapan air. Tenlebih-lebih Kecamatan Teluknaga dan ICecaman Kosambi adalah salah
satu area hanyutan sampah sungai yang datang dan luar deerah, lchususnya dan kota Tangerang karena sungai melintasi dua daerah ini.


Sumber : republika
 
Back
Top