Adamsuhada
New member
Bls: Liga Super Indonesia 2009 - 2010
Bonek Ikuti Jejak Aremania
Suporter Persebaya alias bonek (Bondo Nekat) dan suporter Arema Indonesia yang akrab disapa Aremania boleh saja berseteru. Namun untuk urusan hukuman dari PSSI, keduanya punya kemiripan.
Komdis PSSI sebelumnya telah menghukum suporter Persebaya tandang hingga 2014. Sanksi ini merupakan buntut dari perjalanan Bonek ke Bandung untuk mendampingi timnya saat berhadapan dengan Persib, 23 Januari lalu.
Saat berangkat ke Bandung, Bonek sebenarnya masih dalam status terhukum. Suporter yang identik dengan warna hijau itu dilarang tandang selama 2 tahun karena salah satu anggotanya nekat masuk ke lapangan saat Persebaya bertanding lawan Pelita di Stadion Singaperbangsa, Karawang, 10 Januari 2010.
Dalam perjalanan menuju dan pulang dari Bandung, Bonek terlibat tawuran dengan warga Solo. Bonek juga teridentifikasi melakukan penjarangan di beberapa stasiun yang disinggahi. Aksi Bonek bahkan mengakibatkan jatuhnya koban luka.
Di meja Komding PSSI, hukuman Bonek pun berubah. Lewat sidang yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Kamis, 18 Februari 2010, Komding memutuskan untuk memberikan hukuman yang dianggap lebih berat.
"Bonek yang menggunakan atributnya seperti kostum, spanduk, slogan, dan poster dilarang masuk ke seluruh stadion yang ada di Indonesia untuk menyaksikan pertandingan yang digelar oleh Badan Liga Indonesia (BLI)," kata Rusdi Taher, ketua Komding PSSI, kemarin.
Menurut Rusdi, keputusan ini juga betujuan untuk meredam kebrutalan pendukung Persebaya yang mulai meresahkan warga Surabaya. "Kebrutalan yang terjadi sebenarnya karena mereka menggunakan identitas yang sama. Kalau ini dilarang, kebrutalan itu menurut saya tak akan ada lagi," kata Rusdi.
Hukuman yang sama juga pernah dijatuhkan oleh Komdis PSSI kepada Arema Indonesia, 2008 lalu. Tim yang dulu bernama Arema Malang itu juga diminta untuk menanggalkan atributnya saat mendampingi Arema selama dua.
Hukuman ini diberikan kepada Aremania sebagai buntut kerusuhan yang terjadi pada babak 8 besar Divisi Utama 2008 di Stadion Brawijaya, Kediri. Kala itu, Arema berhadapan dengan Persiwa Wamena.
Pertandingan ini terhenti pada menit ke-76 saat Singo Edan tertinggal 1-2. Kemarahan Aremania memuncak karena wasit Djajat Sudrajat menganulir tiga gol Arema.
Merasa timnya dicurangi, Aremania memilih untuk masuk ke tengah lapangan dan membakar dua gawang yang ada di sana. Pertandingan akhirnya terhenti, namun kerusuhan kembali menjalar ke luar stadion.
Hukuman itu resmi berakhir 15 Januari 2010. Hari ini kemudian dirayakan Aremania sebagai hari kemerdekaan mereka.
Sumber : Vivanews
Bonek Ikuti Jejak Aremania
Suporter Persebaya alias bonek (Bondo Nekat) dan suporter Arema Indonesia yang akrab disapa Aremania boleh saja berseteru. Namun untuk urusan hukuman dari PSSI, keduanya punya kemiripan.
Komdis PSSI sebelumnya telah menghukum suporter Persebaya tandang hingga 2014. Sanksi ini merupakan buntut dari perjalanan Bonek ke Bandung untuk mendampingi timnya saat berhadapan dengan Persib, 23 Januari lalu.
Saat berangkat ke Bandung, Bonek sebenarnya masih dalam status terhukum. Suporter yang identik dengan warna hijau itu dilarang tandang selama 2 tahun karena salah satu anggotanya nekat masuk ke lapangan saat Persebaya bertanding lawan Pelita di Stadion Singaperbangsa, Karawang, 10 Januari 2010.
Dalam perjalanan menuju dan pulang dari Bandung, Bonek terlibat tawuran dengan warga Solo. Bonek juga teridentifikasi melakukan penjarangan di beberapa stasiun yang disinggahi. Aksi Bonek bahkan mengakibatkan jatuhnya koban luka.
Di meja Komding PSSI, hukuman Bonek pun berubah. Lewat sidang yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Kamis, 18 Februari 2010, Komding memutuskan untuk memberikan hukuman yang dianggap lebih berat.
"Bonek yang menggunakan atributnya seperti kostum, spanduk, slogan, dan poster dilarang masuk ke seluruh stadion yang ada di Indonesia untuk menyaksikan pertandingan yang digelar oleh Badan Liga Indonesia (BLI)," kata Rusdi Taher, ketua Komding PSSI, kemarin.
Menurut Rusdi, keputusan ini juga betujuan untuk meredam kebrutalan pendukung Persebaya yang mulai meresahkan warga Surabaya. "Kebrutalan yang terjadi sebenarnya karena mereka menggunakan identitas yang sama. Kalau ini dilarang, kebrutalan itu menurut saya tak akan ada lagi," kata Rusdi.
Hukuman yang sama juga pernah dijatuhkan oleh Komdis PSSI kepada Arema Indonesia, 2008 lalu. Tim yang dulu bernama Arema Malang itu juga diminta untuk menanggalkan atributnya saat mendampingi Arema selama dua.
Hukuman ini diberikan kepada Aremania sebagai buntut kerusuhan yang terjadi pada babak 8 besar Divisi Utama 2008 di Stadion Brawijaya, Kediri. Kala itu, Arema berhadapan dengan Persiwa Wamena.
Pertandingan ini terhenti pada menit ke-76 saat Singo Edan tertinggal 1-2. Kemarahan Aremania memuncak karena wasit Djajat Sudrajat menganulir tiga gol Arema.
Merasa timnya dicurangi, Aremania memilih untuk masuk ke tengah lapangan dan membakar dua gawang yang ada di sana. Pertandingan akhirnya terhenti, namun kerusuhan kembali menjalar ke luar stadion.
Hukuman itu resmi berakhir 15 Januari 2010. Hari ini kemudian dirayakan Aremania sebagai hari kemerdekaan mereka.
Sumber : Vivanews