[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Data ekonomi Jerman impresif

Angela%2BMerkel.jpg


Data ekonomi Jerman impresif

Jerman membukukan rekor surplus transaksi berjalan tertinggi dibulan Mei berkat melonjaknya ekspor. Ini adalah pertanda naiknya permintaan luar negeri mampu menyokong pertumbuhan ekonomi diekonomi terbesar Eropa tersebut.

Kantor statistik setempat mengatakan surplus perdagangan Jerman setelah disesuaikan dengan beberapa faktor membengkak menjadi 22,8 miliar euro di Mei dibandingkan bulan sebelumnya 21,5 miliar euro.

Ini adalah surplus tertinggi sejak pertama kali dicatat pada Januari 1991 dan berada jauh diatas perkiraaan ekonomi, yaitu 20,3 miliar euro. Sementara itu ekspor di mei melonjak 1,7% dibanding bulan lalu dan impor naik 0,4%.

Nilai total ekspor juga membukukan rekor tertinggi. Ekspor sentuh 102,1 miliar di Mei jauh diatas data bulan Mei tahun lalu sebesar 92,7 miliar euro.

Transaksi berjalan yang merupakan alat ukur kondisi keuangan sebuah negara, menunjukkan surplus sebesar 11,1 miliar euro (secara keseluruhan) sementara untuk surplus di bulan Mei tahun lalu sebesar 11,9 miliar.
 
Bursa China kembali menguat hari ini

China%2BIndex%2BBoard.jpg


Bursa China kembali menguat hari ini

Bursa saham China kembali menguat hari ini setelah sebelumnya rally 5,8%. Penguatan ini dipengaruhi oleh kebijakan drastis yang diambil pemerintah untuk menekan penurunan. Shanghai Composite Index menguat 5,9%. Secara berturut-turut Hang Seng menguat 2,1%.

Bursa lokal berhasil menguat setelah kepolisian China bersama dengan pengawas berjangka berjanji akan menyelidiki aksi short selling berjamaah yang telah ditindaklanjuti dengan menyelidiki lusinan perusahaan dan individual yang diduga menjual saam-saham blue chip dihari Rabu lalu.

Pengawas berjangka juga menerbitkan perintah kepada berbagai perusahaan agar menyerahkan rencana mendetail tentang cara menyokong harga saham mereka termasuk kepada opsi "buyback" dan insentif saham dll.
 
Sepakat! tinggal tunggu Yunani

Tsipras.jpg


Sepakat! tinggal tunggu Yunani

Dana talangan untuk Yunani hampir pasti dikucurkan oleh zona euro, tapi kesepakatan yang disodorkan akan membuat Yunani tidak berkutik dan tunduk total pada keinginan para kreditur.

Sebagai tambahan, dana talangan baru akan dikucurkan jika DPR Yunani sudah menandatangani perubahan dana pensiun dan kenaikan pajak penjualan bersamaan dengan kebijakan-kebijakan finansial lainnya.

Voting DPR baru akan dilakukan Rabu ini dimana kebutuhan pendanaan meningkat sampai 86 miliar euro, naik dari perkiraan sebelumnya sekitar 74 miliar euro. Akan ada silang pendapat ditubuh partai berkuasa saat ini berkaitan dengan proposal totalitas yang disodorkan Uni Eropa dan bisa memicu pemilihan umum.

Masa depan Yunani di zona euro masih belum jelas, seandainya tidak ada kemajuan dari dialog terakhir maka Yunani diberi kesempatan untuk menegosiasikan waktu keluar dari zona euro.

Permasalahan Yunani belum selesai karena jika dana berhasil dikucurkan, belum terlihat rencana yang jelas dari pemerintah tentang bagaimana membayar bunga pinjaman sebelumnya yang bernilai 4,2 miliar euro dan pembayaran obligasi kepada Bank Sentral Eropa yang akan habis tenggatnya pada 20 Juli.

Didalam dokumen pernyataan para menteri keuangan Eropa, ada garis bawah, dimana niat baik (goodwill) politis Yunani dan PM Tsipras sudah hilang sepanjang diskusi lima bulan lalu yang sering kali berlangsung sengit. Kanselir Jerman Angela Merker mengucapkan pernyataan bernada satir "Mata uang paling penting telah hilang, yaitu kepercayaan," Euro tidak akan mempertahankan Yunani jika tidak perlu.
 
Parlemen Yunani terima ketentuan bailout, euro menguat

Greece%2Bparlement.jpg


Parlemen Yunani terima ketentuan bailout, euro menguat

Euro diperdagangkan sedikit menguat terhadap dolar dan yen diperdagangan Asia hari ini setelah parlemen Yunani meloloskan beberapa kebijakan ekonomi penting sehingga memicu penguatan mata uang tunggal tersebut.

Euro diperdagangkan pada posisi $1,0936 setelah sebelumnya tembus $1,0956. Euro juga menguat terhadap yen pada 135,85. Penguatan euro terjadi sejak pagi menyusul kabar baik dari Yunani dimana parlemen menyepakati langkah-langkah ekonomi yang disodorkan oleh negara-negara kreditur sebagai syarat awal untuk menerima paket talangan yang ketiga kalinya.

Akan tetapi masih bahwa pelaku pasar yang masih skeptis dengan stabilitas euro. Peluang euro untuk menembus level puncaknya masih belum tentu karena investor mengalihkan fokusnya ke program pembelian aset ECB atau lebih dikenal dengan QE.

Sementara dolar diperdagangkan flat terhadap yen pada 124,03. Dolar sempat tembus 124,15 terhadap yen setelah data neraca perdagangan Jepang rilis. Investor memilih untuk "wait and see" jelang kejadian-kejadian penting seperti rapat FOMC dan rilisnya PDB AS yang akan rilis minggu depan.
 
China Dongkrak Harga Emas

Gold%2B%25282%2529.jpg


China dongkrak harga emas

Diperdagangkan sesi terakhir, emas berhasil mengakhiri penurunan beruntunnya dan melejit dari level terendah dalam kurun lebih dari lima tahun terakhir.

Emas untuk kontrak Agustus ditutup menguat $2,60 atau 0,2% menjadi $1.094,10 per ounce di Comex. Perak untuk kontrak September ditutup turun 2,9 sen atau 0,2% pada $14,702 per ounce.

Menguatnya emas dipengaruhi oleh aksi beli besar-besaran investor China. Sementara ditempat lain, investor cenderung memilih memborong aset-aset yang dianggap aman seperti Swiss Franc, dolar AS atau obligasi pemerintah Amerika yang juga didorong oleh spekulasi pemerintah AS akan menaikkan suku bunga tahun ini.

Disamping itu, musim festival India akan dimulai pada 10 Oktober dan menjelang waktu tersebut permintaan emas di India dipastikan membludak. India sendiri adalah konsumen emas terbesar didunia.

Logam lainnya seperti platinum menguat $1,20 atau 0,1% menjadi $981,10 per ounce. Palladium untuk September meningkat $8,90 atau 1,4% menjadi $617,85 per ounce.
 
Dolar Semakin Terpuruk, Hasil Pertemuan Fed Ditunggu

Federal%2BReserve%2BBank.jpg


Dolar Semakin Terpuruk, Hasil Pertemuan Fed Ditunggu

Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan sesi Senin, karena sentimen greenback melemah menjelang pernyataan kebijakan oleh Federal Reserve di minggu ini.

Investor mengalihkan perhatian mereka ke pernyataan Fed pada Rabu pekan ini untuk melihat apakah kebijakan akan memberikan indikasi kapan kenaikan suku bunga diterapkan.

Dolar telah terdongkrak dalam beberapa pekan terakhir akibat meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral AS kemungkinan menaikkan suku secepatnya September jika perekonomian terus membaik seperti yang diharapkan. Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, turun 0,64% pada level 96,72, level terendah sejak 14 Juli.

EUR/USD naik 0,80% ke level tertinggi dua minggu di level 1,1072 setelah lembaga riset Ifo mengatakan indeks iklim bisnis Jerman naik menjadi 108,0 dari 107,5 pada bulan Juni, dibandingkan dengan ekspektasi 107,2.

Sementara itu, pembicaraan resmi antara Yunani dan kreditor internasional atas paket bailout baru diharapkan akan dimulai Senin petang.

Pound stabil dengan GBP/USD di perdagangan pada level 1,5522. Terhadap mata uang lain, dolar melemah terhadap yen dan franc Swiss, dengan USD/JPY turun 0,38% ke level 123,33 dan USD/CHF turun 0,71% ke level 0,9560.

Dolar Australia dan Selandia Baru mencatat peguatan, dengan AUD/USD naik 0,23% di perdagangkan pada level 0,7297 dan dengan NZD/USD naik 0,56% ke level 0,6614. Sementara itu, USD/CAD turun 0,42% diperdagangkan pada level 1,2991.
 
Dolar menguat jelang FOMC

Dollars.jpg


Dolar menguat jelang FOMC

Dolar diperdagangkan kokoh setelah investor yang cemas akan hasil rapat the Fed, memilih melakukan tindakan antisipasi "covered short position" ditambah berlanjutnya pelemahan pasar saham China yang menyebabkan hilangnya sentimen akan aset-aset beresiko.

Disesi sebelumnya, yen berhasil menguat menyusul anjloknya saham Shanghai 85% yang sebaliknya malah mendongkrak saham Eropa dan Amerika. Penurunan bursa Shanghai adalah yang terbesar dalam delapan tahun terakhir. Pelemahan masih berlanjut sampai hari ini meski Beijing sudah berjanji akan mengambil tindakan.

Dolar menguat 0,3% menjadi 123,570 yen dan euro menguat 0,2% pada 136,92 yen. Euro melemah 0,1% menjadi $1,10820. Salah seorang analis mata uang di Brown Brothers Harriman Tokyo, Masashi Murata mengatakan pasar China drop sekitar 8% kemarin sementara dolar/yen drop hanya 1 persen, itu artinya banyak pelaku dipasar forex merasa bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga paling cepat di September.

Perekonomian AS terlihat mulai tumbuh, diperkirakan 2,7% setelah ditiga bulan pertama mengalami kontraksi. Data AS yang rilis Senin kemarin menunjukkan pesanan barang modal non pertahanan tidak termasuk pesawat meningkat di Juni, tapi pengapalan barang modal inti (patokan perhitungan belanja perlengkapan pada PDB pemerintah) tergelincir 0,1%.
 
Dolar masih stabil, pasar tunggu hasil FOMC

FOMC.jpg


Dolar masih stabil, pasar tunggu hasil FOMC

Mata uang dolar diperdagangkan nyaris flat terhadap yen dan euro diperdagangan Asia hari ini. Investor cenderung tidak mau mengambil posisi-posisi beresiko ketika rapat the Fed masih berlangsung.

Dolar berada pada posisi 123,50 terhadap yen dan flat terhadap euro diposisi $1,1052. Diperdagangan Asia, pergerakan saham China masih menjadi penentu pasar.

Menguatnya dolar terhadap yen sebagian besar dikarenakan kuatnya minat korporat Jepang dalam memburu greenback sebagai akibat dari aksi marger dan akuisisi perusahaan lokal yang cukup masif.

Selain itu, euro berhasil menguat terhadap yen mencapai 136,48. Dolar New Zealand mendekati level tertingginya pada $0,6740 sebelum akhirnya stabil di $0,6705 dan 82,78 terhadap yen.
 
Pengangguran Inggris Meningkat, Pasar Tenaga Kerja Mulai Sepi

UK-Unemployment-300x225.jpg


Pengangguran Inggris Meningkat, Pasar Tenaga Kerja Mulai Sepi

Tingkat pengangguran Inggris naik di kuartal kedua dan total pertumbuhan upah melambat, sebuah sinyalemen mengendurnya pemulihan pasar tenaga kerja.

Jumlah pencari kerja meningkat 25.000 menjadi 1,85 juta orang, sehingga menempatkan tingkat pengangguran sebesar 5,6 persen, Kantor Statistik Nasional mengatakan hari Rabu di London. Jumlah pekerjaan menurun 63.000 pada periode tersebut.

Laporan ini juga menunjukkan bahwa total gaji, yang meliputi bonus, naik 2,4 persen di tingkat tahunan pada kuartal kedua, turun dari 3,2 persen bulan sebelumnya. Penurunan ini lebih tajam dari perkiraan para ekonom yakni dengan penurunan di 3,3 persen pada bonus. Pertumbuhan gaji bertahan di 2,8 persen, sejalan dengan perkiraan.

Pada basis kuartal, ini merupakan penurunan payroll berturut-turut pertama di lebih dari dua tahun terakhir. Ahli statistik ONS, David Freeman mengatakan di saat terlalu dini untuk mengatakan pasar pekerjaan merata, angka-angka tersebut "tentu memperkuat kemungkinan." Dia menambahkan bahwa pertumbuhan gaji "tetap solid."

Pound hapus penguatan awal terhadap dolar setelah laporan itu dipublikasikan. Diperdagangkan bergerak tipis pada $1,5567 terpantau hingga pukul 09:37 pagi waktu London.
 
Penguatan Emas Dalam 5 Hari Harus Terhenti

Gold%2BDollar.jpg


Penguatan Emas Dalam 5 Hari Harus Terhenti

Emas berjangka harus mencatat penurunan pada perdagangan Kamis, setelah sempat mencatat penguatan beruntun selama lima hari yang sebagian besar didukung oleh gejolak di Cina.

Kontrak perdagangan Desember emas GCZ5, terakhir turun $6,30, atau 0,5%, di harga $1,117.30 per ons nya. Sementara perak dengan kontrak berjangka September melemah 13 sen, atau 0,9%, ke level $15,35 per ons

Lemahnya nilai tukar pada yuan yang terjadi pada minggu ini telah meningkatkan kekhawatiran ekonomi global, sehingga membebani saham dan aset berisiko lainnya namun sempat mendongkrak emas, yang kerap dianggap sebagai ‘Safe Haven’.

Namun pada perdagangan hari ini, Kamis, pejabat bank sentral China, dalam sebuah konferensi pers yang tidak biasa, menyatakan pembelaan akan penanganan mereka terhadap pelemahan mata uang negeri tirai bambu itu.

Emas berjangka sempat rally di atas $1.126 per ons di sesi Kamis pagi ke level atas 3 setengah pekan, sebelum akhirnya kembali melemah dan berbalik turun.

Dalam laporan utama pada hari Kamis, World Gold Council mengatakan permintaan untuk logam kuning anjlok 12% ke posisi terendah enam tahun pada kuartal kedua.

Indeks dolar, menguat 0,29% pada hari Kamis, sehingga merusak kecemerlangan emas.
 
Permintaan Maaf Penuh Abe Pada Peringatan PD II

jp%257Enschl.jpg


Permintaan Maaf Penuh Abe Pada Peringatan PD II

Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan pernyataan yang menandai peringatan berakhirnya Perang Dunia II ke-70 yang diminta untuk permintaan maaf oleh pendahulunya tapi ia sejenak menawarkan dalam kata-katanya sendiri, seperti yang diminta oleh negara-negara tetangga.

"Jepang telah berulang kali menyatakan perasaan penyesalan mendalam dan meminta maaf yang tulus atas tindakannya selama perang tersebut," kata Abe. Dia juga menyatakan "perasaan duka yang mendalam" dan "abadi, belasungkawa tulus" secara peribadi atas hilangnya nyawa di pihak Jepang maupun sekutu.

Korea Selatan dan China telah menyatakan keprihatinan tentang pandangan sejarah Abe. Keduanya telah meminta abe untuk mengulangi permintaan maaf yang dilakukan oleh pemerintah Jepang masa lalu.

Kritik di Jepang dan di luar negeri telah menuduh Abe berusaha menutupi tindakan perang Jepang. Partai Konservatif di Jepang yang mendukung Abe mengatakan Jepang telah cukup meminta maaf, dan mereka menuduh para pemimpin Korea Selatan dan Cina sengaja menyulut luka perang untuk menopang dukungan domestik.
 
Mau Dapat uang banyak? Bagi yang suka dengan permainan olahraga ini merupakan kesempatan EMAS, dengan beramain anda bisa dapat uang!!!
Mau tau caranya?
Yuk bergabung sama saya dan Nikmati berbagai macam permainan serta bonus menarik.
pin : 530698bc
www.premiumbola.com
 
Pasar Acuhkan Kecemasan Yuan, Dolar Kian Menawan

Dollar%2Bwalking%2Bup.jpg


Pasar Acuhkan Kecemasan Yuan, Dolar Kian Menawan

Dolar kembali menguat terhadap sejumlah mata uang mayoritas di perdagangan sesi Senin, karena kekhawatiran akan perang mata uang yang dipimpin Cina kian mereda dan para pelaku pasar malah berfokus prospek kenaikan ssuku bunga AS.

Indeks dolar pada pecan lalu sempat menyentuh level terendah satu bulan setelah keputusan mengejutkan dari bank sentral Cina untuk menurunkan nilai tukar mata uangnya atas ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada September mendatang.

Namun setelah PBOC menetapkan yuan sedikit di atas suku bunga tetapnya pada Jum’at kemarin, timbul kekhawatiran bahwa Beijing berniat menurun nilai tukar Yuan lebih besar lagi, pasar kembali mengalihkan perhatiannya pada divergensi kebijakan moneter antara kedua Negara maju tersebut.

Terhadap euro, yang diperkirakan masih lemah setelah European Central Bank, ECB, terus menggolontarkan dana sebesar 1 triliun euro untuk program pembelian asset, dolar mencatat kenaikan 0,3 persen dan sempat berada di level $1,1075 per euro. Sementara Indeks dolar mencatat kenaikan sepertiga persen dan terpantau sempat berada di level 9,833.

Dengan minimnya data ekonomi di AS pada sesi hari ini dan Selasa besok, , para pelaku pasar berfokus pada rilisan data inflasi AS dan hasil pertemuan The Fed, pada hari Rabu.
 
Pasar Fokus Pada Data, Dolar Relative stabil

New%2BYork%2BTimes%2BSquare.jpg


Pasar Fokus Pada Data, Dolar Relative stabil

Dolar AS stabil terhadap euro dan yen pada perdagangan sesi Selasa karena investor masih menantikan rilisan laporan data sektor perumahan AS pada hari ini sebagai petunjuk baru menjelang hasil pertemuan Federal Reserve Rabu besok.

Greenback masih mendapat sekalipun hasil data aktifitas manufaktur AS yang lemah karena kekhawatiran atas devaluasi yuan yang mereda.

Data pada Senin menunjukkan bahwa aktivitas sector manufaktur di wilayah New York merosot ke level terendah sejak November 2009 pada bulan ini disebabkan oleh pesanan baru yang turun tajam.

Namun, lemahnya sektor manufaktur di wilayah New York, diimbangi oleh laporan lain yang menunjukkan bahwa sentimen pembangun rumah AS naik ke level tertinggi di hampir satu dekade juga pada bulan ini.

Hari ini, AS akan merilis data pembangunan perumahan housing starts dan izin bangunan.

EUR/USD terpantau berada di level 1,1072, bergerak tipis di sesi hari ini. Sementara USD/JPY berada di level 124,37, bertahan di atas titik terendah 123,78 yang disentuh Rabu lalu akibat anjloknya yuan.

Investor masih menantikan risalah pertemuan Fed di Juli, yang diharapkan akan memberikan lebih banyak kejelasan tentang rencana kenaikan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap enam mata uang rival utama, menguat di level 96,91.
 
Minyak tertekan setelah data China rilis

China%2Bmanufacture.jpg


Minyak tertekan setelah data China rilis

Data manufaktur China yang mengecewakan kembali memberi tekanan kepada harga minyak diperdagangan Asia, disamping kecemasan investor terkait dengan pertumbuhan ekonomi.

Setelah tadi malam harga minyak menguat, hari ini kembali anjlok juga dipengaruhi oleh meningkatnya suplai minyak dipasaran dan cenderung rentan jatuh dibawah level psikologis $40 per barrel. Di NYME minyak mentah untuk pengiriman di Oktober diperdagangkan pada $40,92 per barrel turun $0,40 atau 1%. Brent crude turun $0,44 atau 1% menjadi $46,18 per barrel.

Kembali ke data China dilaporkan index purchasing managers, acuan aktivitas manufaktur diseluruh wilayah berada pada angka 47,8 di Juli. Data yang tidak begitu menggembirakan ini menambah kecemasan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi China.

Sejauh ini harga minyak sudah turun pada kisaran 55%-56% dibanding tahun lalu. Volatilitas dipasar equitas China, ketidakmampuan pemerintah meredam pelemahan pasar, devaluadi yuan dan merosotnya harga komoditas akibat ketakutan pasar permintaan dari China akan turun menjadi beberapa faktor yang melemahkan minyak.

Ada beberapa analis yang yakin bahwa penurunan harga minyak sebenarnya sudah mencapai titik jenuh dan sentimen pasar akan kembali melompat ketika harga benar-benar capai titik terendahnya akibat kecemasan akan berlebihnya suplai minyak dipasar.
 
Krisis China rambah BRICS dan Emerging Market

BRICS.png


Krisis China rambah BRICS dan Emerging Market

Seperti dikutip dari the Guardian, perang mata uang kembali menerpa pasar global, ditandai dengan anjloknya harga saham, merosotnya komoditas dan derasnya capital outflow dari negara-negara emerging market. Pasar keuangan dilanda kepanikan karena muncul kecemasan, dunia sekali lagi akan memasuki fase krisis berikutnya yang pernah terjadi delapan tahun lalu.

Pada Agustus 2007 lalu, krisis dimulai oleh negara-negara maju tepatnya oleh perbankan Amerika dan Eropa dan akhirnya merembet ke negara-negara lainnya. Negara emerging seperti China dan India juga terkena dampaknya tapi mampu pulih cepat dan seketika menjadi penggerak pertumbuhan dunia.

Semula para ekonom telah memperkirakan bahwa negara-negara BRICS yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan ditabah 11 negara emerging lainnya seperti Turki, Indonesia, Meksio dan Nigeria pada akhirnya akan menguasai perekonomian dunia, dan hal itu terbukti dimana negara-negara diatas mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup mantap.

Akan tetapi cepatnya pertumbuhan ekonomi tersebut membuat mereka rentan akan gejolak ekonomi global dan ceritanya dimulai sekarang. China dianggap sebagai motor dengan kekuatan ekonomi yang saat ini bertengger dirangking 2 dunia. Selama lebih dari 1 dekade, China mengalami ledakan pertumbuhan ekonomi yang begitu masif sampai akhirnya mesin tersebut mulai kehabisan bahan baharnya.

Selama 18 bulan terakhir, China mengalami perlambatan dan perlahan tapi pasti mempengaruhi negara-negara dikawasan. Singkatnya, China merupakan pemasok berbagai komponen dan bahan jadi ke negara-negara emerging market, sebaliknya negara-negara tersebut balas mengekspor bahan bakar dan bahan-bahan mentah ke China.

Dengan melambatnya ekonomi China menyebabkan anjloknya harga minyak dan logam industri. Secara logika, kondisi ini tidak memberi dampak berarti kepada ekonomi global karena menurunnya pendapatan negara-negara yang menjadi penghasil komoditas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan penjualan kenegara-negara yang membutuhkannya.

Masalahnya kondisi tidak berjalan seperti skenario diatas. Konsumen dari Eropa, Jepang dan Amerika Utara justru tidak memanfaatkan momen murahnya energi untuk melakukan belanja besar-besaran dan disaat yang sama negara-negara emerging terkena dampak begitu parah.

Negara-negara barat baru saja pulih dari resesi, China justru mengambil langkah drastis dengan membuat nilai ekspornya lebih terjangkau dengan cara menurunkan nilai mata uangnya dan disaat yang bersamaan OPEC membanjiri pasar dengan minyaknya demi menyeimbangkan neraca.

Dalam 30 tahun terakhir, krisis terjadi tiap 7 tahun sekali (rata-rata) dan krisis kembali muncul ketika dampak dari krisis sebelumnya belum sepenuhnya selesai.

Bulan ini situasi menjadi jelas ketika China melaporkan penurunan ekspor diJuni sebesar 8,3%. Untuk membalik keadaan, China mulai mendevaluasi yuan selama 3 hari. Apakah sukses? minggu lalu survei menunjukkan aktivitas sektor pabrikan China merosot cepat dihampir enam setengah tahun terakhir. Permintaan ekspor turun dan penjualan dalam negeripun tidak menggembirakan.

Saat ini China tengah berjuang mengatasi dampak dari ledakan ekonominya dimana dana untuk menggerakkan itu didapat dari dana pinjaman ketika krisis keuangan Amerika terjadi. Utamanya developer properti menggunakan dana yang dipinjam dari perbankan AS. Sebuah laporan dari agensi rating kredit Moody memaparkan devaluasi yuan lebih dari 10% akan mengakibatkan naiknya biaya pendanaan pinjaman kelevel yang tidak stabil dan akhirnya akan mulai bangkrut. Sejauh ini, devaluasi yuan mencapai 3%.

Mungkin bisa dikatakan bahwa nasib dari pelemahan ekonomi China ada ditangan the Fed. Jika the Fed jadi menaikkan suku bunga maka dolar akan melonjak dan kembali yuan terancam. Proyek-proyek properti di Nanjing sampai Chongqing kembali terancam bersamaan dengan triliunan dana yang telah diinvestasikan.

Selain China, Turki juga berada diurutan teratas. Perusahaan-perusahaan besar di Turki sangat bergantung kepada pasar internasional khususnya penggunaan dolar. Resiko sempat turun ketika krisis ekonomi 2008, tapi seiring menguatnya dolar, resiko itu kembali muncul. Turki merupakan penghubung manufaktur utama bagi berbagai bisnis
Amerika dan Eropa. Jutaan anak-anak muda Turki bekerja diperusahaan asing yang saat ini tengah mengurangi produksi akibat melemahnya perdagangan dunia. Ditambah perang dibagian timur perbatasan, mata uang Lira terperosok kelevel terendah sepanjang masa terhadap dolar.

Rusia pun tidak imun tapi mendapat keuntungan dari segi besarnya simpanan. Moskow bernasib baik menikmati surplus minyak dan gas dan menjualnya dengan harga tinggi dan tetap menyimpan sebagian keuntungan. Sama seperti Turki, banyak perusahaan lokal antri meminta pinjaman untuk membayar utang luar negeri. Mata uang rubel juga bernasib tragis dan membukukan level terendah terhadap dolar sejak Februari lalu.

Bagaimana dengan Asia Tenggara? kawasan ini sepertinya mampu mengatasi krisis sedikit lebih baik dibanding 18 tahun lalu. Tapi anjloknya Baht Thailand membawa efek domino keseluruh wilayah, menghantam Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan.

Keempat negara yang disebutkan diatas sudah belajar dari pengalaman dimasa lalu yaitu krisis 1997-1998 dan mereka memanfaatkan ekspor untuk meningkatkan cadangan devisinya yang nantinya akan digunakan ketika mata uang mereka dihantam. Tragisnya, hanya Indonesia yang saat ini berada dalam situasi "Merah".

Sebagai produsen minyak, Indonesia dan Malaysia terkena dampak jatuhnya harga minyak dari $115 ke $45 per barrel. Dimana resiko pada Malaysia diperparah oleh pertumbuhan kredit yang berlebihan.

Melambatnya ekonomi China dan devaluasi yuan juga memberi dampak kepada beberapa negara Asia lainnya. Vietnam yang berkutat pada manufaktur biaya rendah akan semakin sulit bersaing sementara ekonomi yang lebih maju seperti Korea Selatan dan Taiwan juga akan mengalami penurunan permintaan ekspor.
-Pe-
 
Pangkas suku bunga, pasar masih bergejolak

Bank%2Bof%2BChina.png


Pangkas suku bunga, pasar masih bergejolak

Bursa Asia masih dalam posisi fluktuatif menyusul kecemasan investor bahwa pemangkasan suku bunga di China tidak cukup untuk menstabilkan pelambatan ekonomi atau menghentikan kemerosotan saham yang memicu kisruh dipasar global.

Indeks utama China sempat beberapa kali berusaha merangkak naik tapi akhirnya gagal dihantam oleh gelombang aksi jual. Pertanda diperlukan lebih banyak aksi baik dari pemerintah maupun bank sentral untuk meyakinkan pasar.

Setelah saham-saham China tergelincir sampai 20% dalam waktu 3 hari, BOC langsung memangkas suku bunga dan menurunkan persyaratan cadangan perbankan. Kedua kebijakan diatas memang disambut baik oleh pasar diseluruh dunia, namun dampaknya tidak berlangsung lama karena investor kembali mengalihkan fokusnya pada prospek ekonomi China yang terus memburuk dan dampaknya kepada ekonomi global.

Beberapa negara yang bersinggungan langsung dengan China seperti Indonesia mulai menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi di 2015 ini. Pelemahan ekonomi China juga membuat prospek penyesuaian suku bunga the Fed menjadi tidak jelas.

Posisi terakhir mata uang global seperti euro dikutip pada $1,1565 dibanding kemarin pada $1,1396. Dolar diperdagangkan pada 119,34. gagal mempertahankan diatas level 120. Harga komoditas juga berada sedikit diatas level terendahnya pada minggu ini, kecemasan akan lemahnya permintaan dari China akan memperburuk suplai dan tentu saja harga.

Minyak Brent terakhir dikutip berada pada level $43,36 per barrel. Namun tembaga melonjak 2,3% menjadi $5.065 per ton.
 
Dorong Rupiah dan Ekonomi Pemerintah Janjikan Paket Kebijakan

kurs-rupiah-turun.jpg


Dorong Rupiah dan Ekonomi Pemerintah Janjikan Paket Kebijakan

Indonesia akan segera mengungkap sebuah paket kebijakan yang ditujukan untuk menopang rupiah rapuh dan membantu pertumbuhan ekonomi tumbuh yang saat ini berada pada laju terlemahnya dalam kurun waktu enam tahun terakhir, pejabat senior pemerintah Kamis mengatakan.

Paket ini diharapkan dapat menambah insentif pajak yang diumumkan pada Senin kemarin guna mendongkrak aktifitas tertentu termasuk kilang minyak dan infrastruktur. Pemerintah dan bank sentral di seluruh pasar negara berkembang saat ini terpaksa mengambil sikap untuk membendung anjloknya nilai mata uang negaranya masing-masing, terutama setelah China memberlakukan pelemahan yuan ke level terendah empat tahun.

Paket kebijakan yang dimaksud adalah untuk meningkatkan cadangan valuta asing indonesia serta menjaga stabilitas makroekonomi, termasuk menyikapi daya beli, ungkap Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan mencatat akan ada beragam insentif pajak dan kebijakan lainnya.

Saat ini pasar keuangan mengharapkan pemerintah akan merilis rincian paket tersebut pada Kamis hari ini setelah para pejabat berwenang menyinggung pengumuman paket akan terjadi, namun menteri keuangan mengatakan masih butuh waktu panjang.

Menteri Keuangan mengatakan Indonesia "tidak bisa mengandalkan ekspor komoditas terlalu lama," seraya menambahkan bahwa insentif pajak akan diberikan kepada industri manufaktur. "Arahnya adalah pengembangan hilir, berbasis sumber daya alam, dan industri yang benar-benar dibutuhkan Indonesia."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Darmin Nasution mengatakan paket kebijakan "berkaitan dengan sektor riil. Hal ini berkaitan dengan keuangan dan juga untuk deregulasi," dan kebijakan- kebijakan tersebut diharapkan mulai berlaku minggu depan. Pertama sekali itu akan membuat kegiatan ekonomi menjadi lebihbaik. Kedua, hal itu akan mendorong kembali masuknya mata uang asing ke Indonesia, ungkap Darmin Nasution.

Sebelumnya pada hari Selasa, Bank Indonesia (BI) memangkas prospek pertumbuhan PDB Indonesia untuk tahun ini dan tahun depan. Pada hari Kamis, Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2015 menjadi 4,89 persen, terlemah sejak 2009.

Rupiah menguat 1 persen menjadi 13.980 terhadap dolar pada hari Kamis setelah indeks saham di Jakarta naik lebih dari 4 persen dan para pelaku pasar mengatakan bank Indonesia diharapkan langsung mengintervensi guna menopang Rupiah.

Langkah yang tidak biasa itu menunjukkan tekad kuat dari otoritas terkait untuk mendukung kinerja mata uang terburuk kedua Asia itu sepanjang tahun ini dengan menunjukkan kehadirannya di pasar, kata para pelaku pasar pedagang. Penguatan rupiah ini merupakan upaya dari penurunan selama delapan hari ke posisi terendah dalam 17 tahun terakhir. Untuk tahun ini, rupiah merosot sekitar 11,5 persen terhadap dolar.

Defisit neraca Indonesia yang besar saat ini dan merosotnya harga komoditas global juga menekan rupiah.
 
Inggris jadi salah satu yang tercepat

POund%2BCoins.jpg


Inggris jadi salah satu yang tercepat

Inggris menjadi salah satu negara barat yang pertumbuhan ekonominya paling cepat dikwartal kedua. Kabar ini memberi dampak positif kepada perekonomian negara tersebut dan kawasan sekitarnya.

Berdasarkan data kantor statistik Britania Raya, perekonomian tumbuh 0,7% dalam kurun April-Juni dan sesuai dengan perkiraan awal, meski pertahunnya sedikit lebih rendah menjadi 2,7% dari 2,8%. Amerika berada diurutan teratas dari negara-negara G-7 yang membukukan pertumbahan tercepat, diikuti Inggris.

Baik Inggris maupun Amerika akan memutuskan kebijakan moneter dalam kurun 2 minggu kedepan dan kabar baik diatas akan membantu menurunkan tekanan kepada bank sentral setempat. Pasar dunia mengalami pergolakan karena adanya kecemasan terhadap kondisi ekonomi China yang memicu spekulasi para bankir bank sentral dunia memilih untuk mematok suku bunganya pada rekor terendah selama mungkin.

Para ekonom memperingatkan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi China dapat mempengaruhi negara-negara barat melalui sektor perdagangan, tapi hal ini tidak terlalu mempengaruhi Inggris dimana China hanya menyumbang 4% untuk ekspor Inggris ditahun lalu.

Lemahnya permintaan dari berbagai perusahaan Asia tampaknya akan menekan harga komoditas lebih jauh. Dan akhirnya menimbulkan tekanan baru terhadap inflasi yang saat ini sudah tertahan walau berbagai bank sentral sudah mengambil beberapa kebijakan.
 
China perketat capital outflow

Chinese%2BCapital%2BOutflow.jpg


China perketat capital outflow

Pemerintah China kembali menerapkan kebijakan baru yang ditujukan untuk mencegah aliran modal keluar dari negara Tirai Bambu tersebut. Langkah yang diambil oleh otoritas tersebut kembali memicu kecemasan pasar akan tingkat kegentingan krisis ekonomi China.

Pada hari Selasa, tepatnya kemarin bank sentral setempat mengatakan akan mengkondisikan cost yang mahal ketika investor mencoba menekan yuan agar lebih lemah dari dolar AS. Nilai mata uang yang lemah biasanya memicu investor beralih dan mencari tempat lain untuk menempatkan dananya sehingga memperumit upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan memicu pertumbuhan ekonomi.

Beberapa bank terbesar lokal termasuk Bank of China dan China Citic Bank Corp. memperketat pengecekan internalnya terhadap konversi cadangan mata uang asing yang dinilai besar yang dilakukan oleh klien-klien asing. Perusahaan China hanya boleh menukar yuan terhadap mata uang asing untuk tujuan-tujuan bisnis dan harus melalui tahapan penerimaan (approval), diantaranya membayar impor atau investasi asing.

Ditempat lain, regulator keuangan, bersama-sama dengan pihak keamanan juga meningkatkan upaya untuk mengendalikan agen-agen transfer uang ilegal yang biasanya membantu menyelundupkan uang keluar dari China. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat yuan menyusul kebijakan terakhir yaitu mendevaluasi mata uang.
 
Back
Top