[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Inflasi Inggris Bentuk Sterling Level Tertinggi Harian

UK%2BPrices.jpg


Inflasi Inggris Bentuk Sterling Level Tertinggi Harian

Pound mencapai level tertinggi hariannya terhadap dolar pada sesi Selasa setelah data menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan di Inggris naik pada tingkat tercepat dalam hampir setahun pada bulan Desember.

GBP/USD naik ke level 1,4340 dari level 1,4317 sebelum laporan laporan indeks harga konsumen Inggris yang mencatat pertumbuhan tersebut di rilis. Inflasi konusmen Inggris naik 0,1% pada Desember dari bulan sebelumnya, Kantor Statistik Nasional mengatakan.

Tingkat inflasi tahunan naik 0,2%, melampaui perkiraan yakni sebesar 0,1% dan tertinggi sejak Januari 2015. Biaya transport, khususnya tarif udara, merupakan kontributor utama kenaikan, kata ONS.

Data ini dirilis pada akhir tahun yang memperlihatkan tingkat inflasi konsumen mendekati nol, mendorong investor untuk menaruh kembali harapan atas masa kenaikan suku bunga oleh Bank of England.

Gubernur BoE Mark Carney akan memberikan pidatonya hari ini di mana ia diharapkan dapat menguraikan pemikirannya tentang prospek ekonomi. Investor sangat menantikan pidato tersebut sebagai indikasi kemungkinan kenaikan suku bunga.

Sterling juga menyentuh level tertinggi sesi terhadap euro, dengan EUR/GBP jatuh ke level 0,7584 dari sebelumnya di level 0,7599.
 
Minyak Di Level Terendah

Oil-prices-fall.jpg


Minyak Di Level Terendah

Minyak merosot ke level terendah dalam 12 tahun terakhir. Harga minyak jatuh diperdagangkan di bawah $28 per barel sesi Rabu di perdagangan Asia, dengan tanpa petunjuk akhir yang terlihat atas over-supply minyak yang terus membebani pasar.

"Alasan utama penurunan besar harga minyak AS pagi ini adalah karena kontrak Februari akan segera berakhir sehingga sebagian besar pedagang telah menutup posisi mereka dan memulai perdagangan pada kontrak Maret," kata Daniel Ang, seorang analis energi Phillip Futures .

Harga minyak telah mengalami penurunan drastis selama hampir dua tahun, anjlok lebih dari 70% dari level tertinggi di 2014. Namun sebagai produsen minyak tetap fokus pada pangsa pasar bukan untuk mendukung harga, sehingga harga cenderung tetap tertekan.

Harga minyak mentah juga telah terpukul oleh perlambatan ekonomi China. Pasar khawatir bahwa permintaan minyak mentah oleh negara pengguna minyak terbesar kedua dunia itu akan goyah karena cina bergeser ke model ekonomi rendah energi intensif. Pada hari Selasa, pemerintah Cina laporkan produk domestik bruto negara nya naik 6,9% pada 2015, laju pertumbuhan yang paling lambat dalam 25 tahun terakhir.

Badan Energi Internasional dalam laporan terbarunya mengatakan kemungkinan harga minyak dunia akan meluncur lebih jauh tahun ini karena pasar menghadapi "tekanan besar" dan tidak akan mampu menyerap minyak dengan ekstra dari produsen seperti Iran. Badan energi memperkirakan kelebihan pasokan melebihi 1 juta barel per hari di tahun ketiga berturut-turut dan pasar bisa ditinggalkan dengan surplus 1,5 juta barel per hari pada semester pertama tahun ini.

Badan ini juga memperkirakan akhir sanksi terhadap Iran akan menambah 300.000 barel per hari minyak mentah pada akhir kuartal pertama, dan sebagian besar mengimbangi penurunan pasokan 600.000 barel per hari yang diperkirakan dari produsen di luar Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari diperdagangkan pada harga $27,49 per barel, turun $0,97 atau 3,4% di sesi elektronik Globex. Ini merupakan level intraday terendah sejak September 2003. Harga minyak Nymex untuk pengiriman Maret turun 83 sen, atau 2,8%, menjadi $28,74 per barel. Smenetara Minyak mentah Brent Maret di ICE Futures exchange London turun $0,82, atau 2,7%, ke level $28,12 per barel.
 
Yen kembali kangkangi dolar

Yen%2Band%2BDollar.jpg


Yen kembali kangkangi dolar

Yen berhasil memangkas penurunan terhadap dolar AS termasuk mata uang lainnya disesi perdagangan Asia hari ini. Rapuhnya bursa Tokyo menjadi alasan bagi investor dalam memburu yen.

Dolar melemah menjadi 116,69 setelah sempat menguat sampai 117,48. Tadi malam terjadi aksi sell off dibursa Amerika dan dilanjutkan menguatnya saham Tokyo dipagi hari namun akhirnya berubah negatif dan ditutup turun 2,4%.

Setelah dolar sentuh level terendah 115,97 dihari Rabu, pelaku pasar mengatakan dolar sudah "oversold" terhadap yen. Saat ini dolar tampaknya mulai menemukan level support baru yang cukup solid dibawah 116 yen. Dan perlu diingat bahwa pergerakan saham AS akan menjadi kunci kenaikan dolar. Dolar ada peluang bergerak dekati 118 yen ketika saham AS menunjukkan tanda-tanda bottom out (jenuh).

Pernyataan terbaru pembantu terdekat menteri Abe memicu naiknya dolar ditengah-tengah spekulasi Bank of Japan akan melonggarkan kebijakan moneternya pada rapat berikut di 28 dan 29 Januari.

Mata uang lainnya seperti euro terakhir dikutip berada pada 127,21 yen. Pound diperdagangkan pada 165,61. Dolar Australia diperdagangkan pada 80,44 yen setelah sempat menguat sampai 81,65 yen. Euro diperdagangkan pada $1,0901.
 
Janji Stimulus ECB Juga Pengaruhi Pergerakan Minyak

Oil-Dropping.jpg


Janji Stimulus ECB Juga Pengaruhi Pergerakan Minyak

Harga minyak menguat di atas $30 per barel pada perdagangan sesi Jumat di saat para pelaku pasar memburu barang murah setelah seminggu mengalami volatil dan bertaruh bahwa langkah-langkah stimulus baru oleh bank sentral utama akan meningkatkan sentimen sektor komoditas yang kerap tertinggal bergerak.

Minyak mentah Brent, yang menjadi patokan minyak dunia, naik 5% menjadi $30,68 per barel di bursa ICE Futures London. Sementara Di New York Mercantile Exchange, West Texas Intermediate menguat 4,1% di $30,74 per barel. Bahkan di awal sesi, Brent sempat naik hingga ke $31,10 per barel sementara minyak WTI menyentuh angka $31,04 per barel.

Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi Kamis kemarin mengisyaratkan langkah-langkah pelonggaran lanjutan di tengah tekanan inflasi terkini di negara- negara Eropa dari penurunan harga minyak dunia. Pedagang juga berspekulasi bahwa bank sentral Jepang mungkin saja meningkatkan Program pembelian aset pada pertemuan mereka di akhir Januari ini.

"Investor menyambut baik petunjuk dari ECB atas stimulus moneter lebih lanjut tersebut dan bahkan berharap akan dilaksanakan secepatnya Maret," sebut analis JBC Energy mengatakan.

Harga minyak mentah mampu mencatat kenaikan meski persediaan minyak AS juga mengalami peningkatan yang semakin mempertegas minyak mentah di seluruh dunia masih berlimpah ruah.

Administrasi Informasi Energi AS melaporkan persediaan minyak AS naik sekitar 4 juta barel pekan lalu. EIA mengatakan, produksi minyak AS juga naik minggu lalu, di atas 9,2 juta barel per hari, meskipun harga turun sekitar seperlima sejak awal tahun.
 
Sentimen Bisnis Jerman Kembali Buruk

German%2BRetail.jpg


Sentimen Bisnis Jerman Kembali Buruk

Mengawali tahun baru ini, sentimen bisnis Jerman harus kembali menghadapi kelesuan tajam, dimana sektir manufaktur dan konstruksi pimpin sentimen terhadap outlook bisnis pesimis, Institut Ifo di Munich Senin mengatakan.

"Tahun ini dimulai dengan kejutan yang tak menyenangkan bagi ekonomi Jerman," ungkap Hans-Werner Sinn, presiden Ifo Institute.

Indeks sentimen bisnis Ifoturun menjadi 107,3 di Januari dari yang dilaporkan di Desember tahun lalu yang telah mengalami revisi penurunan 108,6, ini merupakan level terendah indeks sejak Februari 2015. Hasil ini jauh lebih rendah dari yang diperkirakan ekonom Wall Street Journal yang dalam jajak pendapat diperkirakan hanya turun tipis menjadi 108,5.

Dengan sentimen diantara perusahaan manufaktur Jerman sentuh level terendahnya di 12 bulan, Ifo Institute mengatakan.

Sebelumnya dirilis pada Jumat kemarin menunjukkan survei manajer pembelian Jerman lebih lemah dari perkiraan, survei Ifo mencerminkan kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China dan masalah di negara-negara berkembang besar lainnya akan merugikan ekspor Jerman dan melemahkan keputusan investasi perusahaan.
 
Minyak "trendless"

Trendless.jpg


Minyak "trendless"

Minyak kembali menjadi tajuk utama dipasar investasi setelah terakhir kali merosot kebawah $30 per barrel. Ragam spekulasi beredar dimasyarakat dan memicu optimisme tentang kapan tren negatif ini akan berakhir.

Update terkini yang kami dapatkan datang dari kepala analis komoditas Goldman Sachs Jeffrey Currie, dimana beliau mengatakan minyak akan terus menembus batas bawah pada level $20 per barrel. Level ini adalah level kritis dimana jika tembus maka produksi minyak akan dihentikan karena tidak lagi bisa menanggung biaya termasuk pengeluaran operasi. Sementara batas atas yang ditetapkan oleh Currie adalah $40 per barrel.

Minyak berada dalam kondisi "bear" dan pergerakan fundamental dapat menciptakan volatilitas dengan sensitivitas tinggi. Anjloknya harga minyak juga disebabkan oleh persediaan minyak yang melimpah sementara permintaan turun drastis.

Kondisi akan tetap seperti ini dalam jangka menengah dimana kapasitas minyak akan terus melimpah ruah.
 
Harga Minyak Pengaruhi Nilai Tukar Aussie

Oil%2BWorsens.jpg


Harga Minyak Pengaruhi Nilai Tukar Aussie

Penurunan harga minyak dunia saat ini tidak hanya mempengaruhi perdagangan indeks saham di Asia yang mengalami penurunan secara luas, namun perdagangan forex. Murahnya harga minyak dunia juga mempengaruhi nilai tukar dollar Australia terhadap dolar AS di sesi Selasa ini.

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pelaku pasar yang cukup enggan masuk ke pasar dan menunggu pernyataan kebijakan yang akan dirilis Federal Reserve AS pada hari Rabu. Sementara pasar Australia hari ini libur untuk memperingati ‘Australia Day’.

Secara keseluruhan, pasar saham Asia melemah di sesi hari ini bersamaan dengan harga minyak dunia kembali diperdagangkan di bawah $30 per barel, di tengah kecemasan melimpahnya persediaan minyak dunia namun tidak disambut dengan permintaan global.

Sementara, pasar menantikan hasil pertemuan kebijakan terkini The Fed pada Rabu yang diyakini akan mempertahankan suku bunga setelah pada Desember lalu the fed menaikkan suku bunga untuk kali pertama dalam kurun waktu 1 dekade.

Selain itu, penantian pasar atas pernyataan kebijakan the Fed ini sebagai indikasi apakah bank sentral akan mempertimbangkan untuk memperlambat langkahnya dalam menaikkan suku bunga tahun ini pasca kelesuan pasar finansial global baru-baru ini.

Para pelaku pasar juga memantau data kepercayaan konsumen yang akan dirilis hari ini, sebagai indicator kekuatan ekonomi AS.
 
Dollar Ngambang Di Tengah Penantian

dolar%2Bterbang.jpg


Dollar Ngambang Di Tengah Penantian

Dollar hanya bergerak tipis terhadap mata uang mayoritas di sesi Rabu di saat para pelaku pasar menantikan hasil pertemuan Federal Reserve hari ini untuk petunjuk selanjutnya akan arah kebijakan moneter tahun ini.

Bank sentral AS itu diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga dan menyimpulkan pertemuan dua harinya pada rabu, hari ini setelah untuk pertama kalinya di hamper satu dekade menaikkan suku Bunga pada Desember lalu.

Tak ayal, para pelaku pasar sangat menantikan pernyataan kebijakan the Fed dan digunakan sebagai petunjuk apakah bank sentral mempertimbangkan untuk memperlambat kenaikan suku bunga tahun ini pasca kelesuan pasar keuangan dunia.

Indeks dollar yang menjadi tolak ukur perdagangan greenback terhadap mata uang mayoritas ddiperdagangkan di level 99,1, bertahan di bawah level tertinggi selama 7 pekan yang disentuh pada Kamis lalu 99,95.

Hamper semua analis masih the Fed tidak akan membuat perubahan dalam kebiajakan moneternya, meski laporan pelemahan ekonomi belakangan ini masih menjadi pemicu ekspektasi akan pengenduran di tahun ini.
 
Tergelincir Pasca Pernyataan Fed, Dollar Terpuruk Pasca Data

Dollar%2BFall.jpg


Tergelincir pasca pernyataan fed, Dollar Terpuruk Pasca Data

Dollar diperdagangkan melemah pada sesi Kamis terhadap mata uang mayoritas, terpukul oleh pernyataan Federal Reserve atas kebijakan terkininya yang sangat mengecewakan ekspektasi pasar yang akan mempengaruhi petunjuk kenaikan suku bunga, para pelaku pasar pun harus menerima kenyataan dari data pesanan produk tahan lama, klaim pengangguran dan penjualan rumah yang dirilis hari ini.

Di akhir pertemuan dua harinya, pada Rabu, The Fed masih mempertahankan suku bunganya, dimana banyak para pengamat memperkirakan hasil tersebut pasca kenaikan suku bunga yang di lakukan pada Desember lalu setelah hampir satu dekade tidak mengubah kebijakannya.

Para pembuat kebijakan sebenarnya sangat menyadari, ketidakpastian ekonomi dan outlook global masih terus meninggi pasca kelesuan di pasar keuangan.

Namun demikian, perekonomian AS masih menunjukkan pertumbuhan meski relative moderat dan untuk pasar tenaga kerjapun menunjukkan tingkat kenaikan bertahap, bank sentral mengatakan demikian meski tanpa memberikan indikasi langkah kenaikan suku bunga di kemudian hari.

Para pelaku pasar saat ini mengalihkan perhatiannya ke konklusi pertemuan Bank of Japan pada Jumat besok. Mayoritas mengharapkan tidak ada perubahan kebijakan moneter Japan, namun lemahnya laporan ekonomi belakangan ini bersamaan dengan tanggapan pejabat Bank Sentral Jepang telah memicu ekspektasi untuk pengenduran lebih lanjut di tahun ini.
 
Belum Pernah Sebelumnya, BoJ Adopsi Suku Bunga Negatif

BOJ%2B2.jpg


Belum Pernah Sebelumnya, BoJ Adopsi Suku Bunga Negatif

Pada pertemuannya Jumat hari ini, bank sentral sentral Jepang secara mengetjutkan menyatakan akan menerapkan kebijakan suku bunga negatif untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, bersamaan dengan kegaduhan ekonomi, rendahnya inflasi yang terus membekap dan gejolak pasar keuangan global yang dapat merusak rencana kebangkitan ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe.

Bank sentral mengatakan pemangkasan suku bunga deposito ini untuk membayar dana yang terendap di BOJ oleh perbankan komersial dalam kondisi berlebihnya dana cadangan yang diperlukan secara hukum, menjadi minus 0,1% dari sebelumnya 0,1%. Langkah ini diketahui merupakan upaya untuk menekan biaya pinjaman di seluruh spektrum yang luas waktu sehingga merangsang inflasi, bank sentral menyebutkan.

Keputusan Bank sentral untuk menerapkan suku bunga negatif untuk "mendahului manifestasi risiko penurunan dan mempertahankan momentum untuk mencapai target stabilitas harga di 2%," BOJ menugnkapkan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pasca pertemuan selama dua hari tersebut.

BOJ pun menyatakan bahwa eluang untuk terus menerapkan suku bunga negatif bias saja dilakukan, selagi diperlukan. "Jika dirasa memang diperlukan, Kami akan siap memangkas suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif," kata bank sentral.
Keputusan ini berdasarkan voting 5-4 yang mendukung suku bunga negatif.
 
Buffet borong saham Phillips meski harga minyak jatuh

Warren%2BBuffet.jpg


Buffet borong saham Phillips meski harga minyak jatuh

Meski harga minyak jatuh habis-habisan dan banyak analis memperkirakan prospek harga minyak masih suram dua tahun kedepan, investor gaek Warren Buffet justru mengendus peluang disektor yang telah menyebabkan banyak orang di PHK ini.

Berdasarkan laporan komisi sekuritas dan bursa efek Amerka, Berkshire Hathaway Inc. yang merupakan milik Buffet tercatat membeli 2,54 juta saham Phillips 66 minggu lalu. Nilai dana yang digelontorkan mencapai $198 juta.

Di Agustus lalu, Berkshire mengumumkan kepemilikan saham Phillips 66 mencapai 10%, dengan tambahan baru ini maka total jumlah sahamnya membengkak menjadi 13,6%. Hebatnya pendaftaran pembelian saham itu dilakukan hanya beberapa jam setelah pengumuman penurunan keuntungan Phillips 66 sebesar 43% akibat anjloknya harga komoditas.

Phillips memang mengalami penurunan keuntungan tapi menurut analis Justin Jenkins, jika diteliti maka keuntungan per saham sebesar $1,31 justru lebih tinggi dari perkiraan orang-orang di Wall Street yaitu hanya sebesar $1,25. Aksi beli Buffet berhasil menarik perhatian pelaku pasar dan mungkin sektor komoditas secara keseluruhan.

Beberapa pihak memperkirakan Buffet tengah berspekulasi dengan minyak. Saham Phillips dinilai cukup sehat jika ditilik nilainya. Phillips sendiri merupakan bagian dari ConocoPhillips yang khusus mengolah minyak dan menjual produk-produk kimia dari bahan minyak.

Anjloknya harga minyak memang memukul ConocoPhillips tapi perusahaan suling seperti Phillips 66 justru meraih untung dari murahnya harga minyak karena proses suling minyak menjadi bahan bakar lebih murah dan kuatnya permintaan akan bensin juga memberi keuntungan.

Dalam wawancara dengan CNBC, Buffet mengatakan bahwa dia membeli saham Phillips bukan sebagai perusahaan suling maupun karena bagian dari Conoco. Dia membeli sahamnya karena suka dengan perusahaan itu dan cara mereka mengelolanya. CEO Phillips Greg Garland berhasil melakukan yang terbaik sejak mengambil alih perusahaan itu. Berkshire sendiri tidak tertarik mengakuisisi perusahaan itu.
 
Diuntungkan Sentimen Minyak, Yen Terus Bergerak Naik

yen-and-dollar-fighting.jpg


Diuntungkan Sentimen Minyak, Yen Terus Bergerak Naik

Yen pada hari ini berhasil bergerak menguat terhadap dollar dan euro. Ini disebabkan oleh masih melemahnya harga minya sehingga terus merongrong pasar saham global, dan memantek pelaku pasar terus berinvestasi pada asset safe haven.

Bursa saham Asia mencatat penurunan masih disebabkan masih lemahnya harga minyak yang terpengaruh kekhawatiran melimpah ruahnya persediaan pasca data manufaktur Cina yang juga melemah ditambah dengan kecemasan di AS atas melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Bursa saham Eropa juga melemah setelah pembukaan terseret saham di sektor tambang dan energi.

USD/JPY turun ke level 120,36 dan terakhir terpantau di level 120,64, atau turun 0,31% hari ini dan turun dari level atas 121,68 yang di sentuh pada Jumat akhir pekan kemarin setelah keputusan mengejutkan Bank of Japan yang mengadopsi suku bunga negatif.

Euro pun mengalami penguatan terhadap dollar, dengan EUR/USD menguat 0,25% ke level 1,0915. Zona euro merilis data tingkat pengangguran di Desember 10,4% hanya turun sedikit dibandingkan dengan ekspektasi tingkat pengangguran 10,5%, angka yang sama dirilis pada November dan merupakan level terendah di empat tahun.

Indeks dolar yang mencatat pergerakan perdagangan greenback terhadap mata uang mayoritas masih diperdagangkan di sekitar level 99,02.
 
Pasrah, Yen Dikecewakan Para ‘Bargain Hunter’

yen-forex-dollar.jpg


Pasrah, Yen Dikecewakan Para ‘Bargain Hunter’

Yen harus melempas penguatannya pada perdagangan sesi Rabu terhadap dolar AS, ini disebabkan oleh harga minyak kembali bergerak naik yang ditengarai bargain buying, pasca penurunan tajam di sesi sebelumnya menguatkan pasar untuk menuju ke mata uang Jepang yang memang dikenal sebagai ‘safe haven.

Di tengah pembelian di harga rendah pada perdagangan sesi Rabu, harga minyak bergerak naik pasca anjlok di bawah $30 per barel di perdagangan sesi sebelumnya akibat kecemasan cadangan yang melimpah serta pertumbuhan ekonomi global terus melambat. Volatilitas pada harga minyak ini pun berimbas buruk pada pasar mata uang global tak ayal membuat pasar tetap pada memutuskan untuk tetap di yen dalam beberapa sesi belakangan ini.

USD/JPY tadi malam turun hingga ke level 119,42 sebelumnya kembali diperdagangkan di level 119,89. Sebelumnya di akhir pekan kemarin, yen bahkan sempat anjlok hingga ke level terendhanya dalam ena pekan terhadap dolar, akibat keputusan mengejutkan dari Bank of Japan yang akan mengadopsi suku bunga negatif sebagai bagian bagian dari upaya melawan deflasi yang saat ini sedang berjalan.

Indeks dolar, yang mencatat perdagangan greenback terhadap mata uaang mayoritas dan menjadi tolak ukur kekuatan greenback, diperdagangkan di level steady 98,9.

Saat ini para pelaku pasar tengah menantikan laporan tenaga kerja sektor privat dan laporan aktifitas sektor jasa AS di hari ini. Selain itu, pasar juga menantikan dan mulai mengalihkan perhatiannya pada laporan payroll AS yang biasanya dijadikan indikator atas langkah suku bunga AS tahun ini.
 
Dolar drop, the Fed tunda kenaikan suku bunga

dollars-falling.jpg


Dolar drop, the Fed tunda kenaikan suku bunga

Mata uang dolar hari ini membukukan penurunan terbesar dalam satu hari terhadap euro, dimana hal ini terjadi terakhir kali di Desember lalu. Anjloknya dolar dikarenakan angka sektor jasa AS mengecewakan sehingga memicu spekulasi the Fed terpaksa menunda kenaikan suku bunga.

Menjelang akhir perdagangan New York, dolar berhasil memangkas sebagian besar penurunan tersebut.
Terakhir kali dolar dikutip berada pada $1,1108 terhadap euro. Dolar diperdagangkan melemah menjadi 117,78 terhadap yen. Sementara terhadap pound, dolar diperdagangkan pada kisaran $1,4603.

Berdasarkan indeks Institute of Supply Management aktivitas sektor ritel AS termasuk ritel, perbankan dan layanan kesehatan tumbuh lambat hampir mendekati 2 tahun di Januari. Akibat data tersebut, Ketua the Fed wilayah New York William Dudley menunjukkan indikasi ketatnya kondisi keuangan dapat memicu the Fed menunda kenaikan suku bunga.

Sementara itu, kecemasan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan "stuck" nya inflasi memicu Bank Sentral Jepang memangkas suku bunga kekisaran negatif dan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi memberi sinyal akan adanya stimulus tambahan dirapat berikutnya.

Kembali melonjaknya harga minyak berhasil memberi support kepada mata uang yang terkait dengan komoditas termasuk ruble Rusia dan dolar Kanada terhadap dolar.
 
Dolar Pulih, Data Kerja Dinanti

Jobs.jpg


Dolar Pulih, Data Kerja Dinanti

Penantian pasar akan rilisan data tenaga kerja AS membuat indeks saham relative stabil sementara kondisi ini menguntungkan dolar pada perdagangan sesi Jumat ini yang berhasil membaik menyusul pekan terburuknya di lebih dari 6 enam tahun.

Januari memang menjadi bulan terburuk di pembukaan tahun 2016 ini diantara perdagangan pasar ekuitas dan forex sejak krisis finansial di 2008. Sepanjang minggu ini outlook tidak menunjukkan perkembangan berarti, imbas dari kecemasan akan pertumbuhan tidak hanya di AS namun juga ekonomi dunia. Kemungkinan yang dapat meredam kecemasan ini adalam laporan payrollnon pertanian AS yang solid yang memberikan memberikan optimism di kalangan pasar. Perkiraan kosensus ekonom dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters sebanyak 190.000 lapangan kerja baru terccipta di bulan lalu.

Sementara itu, suku bunga jangka pendek AS turun lagi – yield obligasi 2 tahun turun 10 basis poin di pekan ini – sehingga menyebabkan dollar menghadapi performa terburuknya sejak 2009 yang pada perdagangan hari ini berhasil menguat meski hanya 0,1 persen saja baik terhadap euro maupun yen, dan terpantau masing-masing sempat diperdagangan di $1,1192 dan 116.925. sementara indeks dolar, justru turun 1,3 persen di pekan ini.

Menghadapi sentimen laporan yang cukup lemah pada Rabu kemarin dan tanggapan negatif dari Ketua Federal Reserve New York William Dudley, saat tidak suku bunga jangka pendek AS diperkirakan tidak ada kenaikan di tahun ini.
 
Cadangan devisa China anjlok

Government%2BDollar.jpg


Cadangan devisa China anjlok

Data terbaru bank sentral China mengungkap cadangan devisa negara menciut selama tiga bulan berturut-turut di Januari, turun kelevel terendahnya dalam kurun lebih dari tiga tahun terakhir.

Cadangan devisa turun $99,469 miliar dibandingkan 1 bulan sebelumnya menjadi $3,231 triliun, salah satu penyebabnya adalah terbangnya aliran modal asing dari China menyusul kecemasan banyak investor atas tingkat kesehatan ekonomi dan ada kemungkinan mata uang yuan akan terus terdepresiasi.

Bulan Desember lalu, cadangan devisi China merosot sebesar $107,9 miliar setelah bank sentral menggunakan dolar secara besar-besaran untuk mendukung pelemahannya yuan, dimana kala itu isu yang menjadi sorotan adalah pelemahan ekonomi China dan kenaikan suku bunga the Fed.
 
Sterling Stabil Pasca Laporan Gap Perdagangan Inggris

pound.jpg


Sterling Stabil Pasca Laporan Gap Perdagangan Inggris

Pound sedikit berubah terhadap dolar pada Selasa setelah data menunjukkan defisit perdagangan Inggris melebar di kuartal akhir 2015, meskipun meningkat pada bulan Desember, dan kemungkinan menjadi hambatan pertumbuhan.

Kantor Statistik Nasional mengatakan total defisit perdagangan Inggris melebar menjadi £10,3 miliar pada kuartal keempat dari £8,5 miliar pada kuartal sebelumnya, menandai kesenjangan perdagangan terbesar sejak awal tahun 2015. Defisit perdagangan tahunan melebar menjadi £34,7 miliar di 2015, naik dari £0,3 miliar pada tahun 2014.

Sektor perdagangan kemungkinan bias menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi saat angka revisi untuk produk domestik bruto kuartal keempat dirilis, kata ONS.

Pada bulan Desember, total defisit perdagangan Inggris, termasuk jasa, menyempit menjadi £2,7 miliar dari £4,031 miliar, dibantu oleh nilai impor minyak yang jatuh ke titik terendah sejak Februari 2009 di tengah penurunan tajam harga minyak.

GBP/USD terpantau berada di level 1,4444, dari sebelumnya di level 1,4431 sebelum laporan. Sterling sedikit lebih kuat terhadap euro, dengan EUR/GBP turun 0,14% ke level 0,7745.

Sentimen pasar secara keseluruhan masih cukup tenang meski kekhawatiran atas kondisi ekonomi global dan sektor keuangan masih membebani.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap sejumlah enam mata uang utama, terakhir terpantu berada di level 96,66 tidak jauh dari posisi terendah sesi kemarin di 96,33.
 
Penguatan Pound Tertahan Data

Pound%2B5.jpg


Penguatan Pound Tertahan Data

Pound menguat terhadap dolar pada sesi Rabu, karena sentimen pasar secara keseluruhan membaik, tetapi kenaikan ini tertahan setelah data menunjukkan output Industri Inggris turun dengan angka terbesar sejak September 2012 di Desember lalu.

Kantor Statistik Nasional mengatakan output industri turun 1,1% pada bulan Desember setelah penurunan 0,8% pada bulan November. Para ekonom memperkirakan penurunan 0,1%. Penurunan ini sebagian besar karena penurunan ekstraksi minyak dan gas sebesar 4,6% dan penurunan 4% di sektor pertambangan.

Output manufaktur turun 0,2% setelah turun 0,3% pada bulan Desember. Para ekonom memperkirakan output manufaktur naik tipis 0,1%. Pada basis tahunan output manufaktur turun 1,7%.

Data ini menambah kekhawatiran bahwa ekonomi Inggris kehilangan momentum pada akhir 2015. Tapi pound mengabaikan data tersebut karena penguatan di pasar saham Eropa mendukung risk appetite.

GBP/USD naik 0,22% ke level 1,4503 dari sekitar level 1,4461 menjelang data. Sterling menguat terhadap euro, dengan EUR/GBP turun 0,51% ke level 0,7764. Euro juga melemah terhadap dolar, dengan EUR/GBP turun 0,36% menjadi 1,1252, setelah mencapai level tertinggi tiga setengah bulan di 1,1338 pada hari Selasa.

Sementara itu dolar kembali bangkit dari posisi terendah 15 bulan terhadap save haven yen, dengan USD/JPY terakhir di level 115,00.

Indeks dolar AS, yang mencatat kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21% ke level 96,24, dari posisi terendah tiga setengah bulan yang disentuh di Selasa 95,68.

Investor menantikan testimony Ketua Federal Reserve Janet Yellen hari ini untuk kejelasan jalan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut di tahun ini di balik laporan ekonomi beragam baru-baru ini.
 
Yellen Sebabkan Dollar Terpuruk Terhadap Yen

yen-forex-dollar.jpg


Yellen Sebabkan Dollar Terpuruk Terhadap Yen

Dolar diperdagangkan di level terendahnya terbaru dalam kurun waktu 15 bulan terhadap safe haven yen di sesi Kamis ini, akibat dari pernyataan Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan ditundah.

Yellen, dalam testimoninya pada komite kongres Rabu kemarin mengatakan bahwa ada beberapa alasan bagus untuk dipercaya kalau pertumbuhan ekonomi AS masih tetao di jalurnya sehingga membuat Fed boleh saja memantau secara bertahap akan penyesuaian kebijakan moneternya.

Meski beliau juga mengetahui masih ada resiko yang tengah dihadapi ekonomi AS dari kondisi pengetatan finansial yang ditengarai oleh anjloknya nilai saham dan ketidakpastian di Cina.

USD/JPY turun hingga ke level 111,00 tadi malam, level terlemahnya sejak Oktober 2014 dan terakhir terpantau berada di level 111,33, atau hari ini mencatat penurunan 1,75%. Penurunan tajam dollar terhadap yen inipun semakin diperparah dengan minimnya perdagangan di Jepang dan Cina yang tutup karena libur umum.

Saat ini dollar turun hampir 8% terhadap yen dari level terkuatnya di enam pekan 121,68 yang dicapai pada 29 Januari silam, menyusul langkah mengejutkan Bank of Japan yang akan mengadopsi suku bunga negatif.

Greenback turun ke level terendahnya di tiga setengah bulan terhadap mata uang mayoritas. Dengan indeks dollar sentuh level terendahnya di 95,40, terlemha sejak 22 Oktober dan sempat berada di level 95,61.
 
Di Dekat Level Terendah 4-bulan, Dolar Tertahan Data

dolar%2Bterbang.jpg


Di Dekat Level Terendah 4-bulan, Dolar Tertahan Data

Dolar tidak jauh dari level terendahnya di empat bulan terhadap mata uang utama pada sesi akhir pekan ini, salah satunya masih karena ketidakpastian kapan kenaikan suku bunga AS yang masa dipertanyakan dan investor menepi menunggu rilisan data AS hari ini sebagai tolak kekuatan ekonomi.

Safe haven yen cukup stabil padahal kekhawatiran atas kekuatan ekonomi global dan sektor keuangan zona euro masih mendera. Yen dengan singkat menguat tadi malam, dan memicu spekulasi bahwa Bank of Japan terus menjaga nilai tukar mata uang negaranya, langkah yang biasanya diakhir dengan intervensi.

Pasar sebenarnya juga masih dicemaskan oleh harga minyak mentah yang diperdagangkan di bawah $28 barel pada hari ini, meski Menteri Energi Uni Emirat Arab mengatakan OPEC siap membicarakan tentang pemangkasan produksi minyak dengan negara eksportir lainnya.

Sementara itu, sentimen untuk greenback masih rapuh setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada Kamis yang kembali menegaskan komentar yang dilakukannya sehari sebelumnya kepada Kongres.

Di depan komite kongres pada hari Rabu, Yellen mengatakan ada alasan yang baik untuk percaya AS akan tetap pada jalur pertumbuhan meski moderat yang akan memungkinkan Fed untuk mengejar penyesuaian kebijakan moneter "bertahap".

Tapi dia juga mengakui risiko yang dihadapi ekonomi AS dari pengetatan kondisi keuangan didorong oleh turunnya harga saham dan ketidakpastian atas China.

USD/JPY turun 0,23% di level 112,16, masih mendekati level terendahnya di 15 bulan yang disentuh pada Kamis kemarin di 110,98. EUR/USD tergelincir 0,10% diperdagangkan pada level 1,1312, mendekati level atas di tiga setengah bulan 1,1377 di sesi sebelumnya.

Indeks dolar AS stabil di level 95,61, tidak jauh dari level terendah empat bulan 95,28 di sesi Kamis.
 
Back
Top