umm.. begini.. kita sebagai umat Islam wajib berpatokan kepada Al-Quran dan As-Sunnah sebagai landasan hidup kita.. sekalipun sebagai manusia biasa kadang kala kita lalai atau ndak bisa menjalankannya secara baik seperti orang2 terdahulu kita (nabi2 dan para sahabatnya)
mengenai pembahasan dari TS, apakah hal tersebut berpatokan dari Al-Qur'an dan As-Sunnah? sekalipun dalam 'ijazah' nya terdapat bacaan2 Al-Qur'an.. tapi sama sekali belum pernah gw temui riwayat yang shahih mengenai amalan ini.
Jika amalan ini termasuk dalam ibadah.. maka amalan ini merupakan Bid'ah Hasanah.. gw rasa TS lebih paham tentang makna dari Bid'ah jenis ini
Apakah Nabi besar kita, Muhammad SAW pernah mengerjakan amalan ini?
ada beberapa hadist yang bisa TS Cek sendiri kadar keshahihannya mengenai makna mencari rezeki sesuai anjuran Islam
“Dari Miqdan r.a. dari Nabi Muhammad Saw, bersabda: Tidaklah makan seseorang lebih baik dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud a.s., makan dari hasil usahanya sendiri.” (H.R. Bukhari)
“Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw: Sesungguhnya Nabi Daud a.s., tidak makan kecuali dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)
“Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” (HR. Bukhari)
“Dalam sebuah hadits Rasul saw bersabda: Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah” (Hadits Riwayat Ahmad & Ibnu Asakir )
“Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjawab, Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Dalam hadits-hadits yang disebutkan di atas, menunjukkan bahwa bekerja merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran Islam. Rasulullah saw memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya bekerja.
Dalam Islam bekerja bukan sekadar memenuhi kebutuhan perut, tapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.
Seperti hadits di atas Rasulullah menutarakan bahwa orang yang pergi ke gunung dengan membawa seutas tali untuk mencari kayu bakar yang kemudian ia jual, maka apa yang dihasilkan dari menjual kayu bakar itu lebih baik daripada ia meminta-minta kepada sesama manusia.
Tentang kewajiban bekerja, Rasulullah bersabda,
"Mencari rezeki yang halal itu wajib sesudah menunaikan yang fardhu" (seperti shalat, puasa dan sebagainya), (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi)
Sekali lagi.. gw jauh lebih suka bekerja keras secara halal dengan terus mengharap ridha-Nya daripada berusaha melakukan hal2 'instan' yang sumber riwayatnya sama sekali tidak jelas.