Mimpikan Warga Umar Bin Abdul Aziz Sandy Ferdiana Ramadhan identik dengan perjuangan

Dewa

New member
kenyataan membuktikan, spirit Ramadhan banyak membuahkan hasil yang menggembirakan. Sejumlah perjuangan Islam berhasil dilalui bulan Remadhan. Begitu pun dengan kemerdekaan bangsa ini, diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta saat bulan Ramadhan, 17 Agustus 1945.
Karena itu, tidak berlebihan bila bulan suci ini sangat identik dengan nilal-nilal perjuangan. Fakta itu yang diyakini oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sebagai pengalaman berharga. Untuk itu, Heryawan tak bosan mengajak warganya yang berjumlah 43 juta jiwa untuk mengenang daya juang para pendiri bangsa ini.
Melalui cara demikian, maka umat tidak akan menyia-nyiakan bulan puasa ini sebagai ajang peningkatan kualitas diri. Pada Ramadhan kali ini pun, tokoh PKS ini meyakini betul akan terjadinya perubahan kondisi Jawa Barat menjadi lebih baik.
Setidaknya, tokoh PUI ini optimistis, melalui Ramadhan, tingkat kesejahteraan dan ketenteraman warganya lebih baik. Faktanya, pada Ramadhan kali ini situasi daerahnya relatif kondusif, bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya. Kabar segar itu terlihat. langsung oleh Heryawan di saat bersilaturahim dengan warganya pada ajang tarawih dan buka puasa bersama.
Memang, diakui Heryawan, secara fisik, tingkat produktivitas warga dan pemerintah daerah tidak setinggi pada hari-hari biasa Sekalipun yang dialami Heryawan pada Remadhan ini justru sebaliknya. Sepanjang Ramadhan, dia hanya diberi kesempatan tidur tidak lebih dari empat jam per hari. “Jangan salah, pada bulan puasa ini tingkat produktivitas rohani warga dan pegawai sangat tinggi,” ujarnya.
Peningkatan kualitas spiritual ini tentu akan menjadi.bekal dalam menghadapi pekerjaan di bulan Syawal. Karena itu, memasuki Syawal nanti. diyakin heryawan, poduktitas warga karena terkikis bekal rohani yang dipupuk saat
puasa. Ujung-ujungnya, kondisi kesejahteraan warganya akan semakin membaik. Heryawan teringat pada kisah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz pada tahun 63 Hijriah, atau tepatnya 100 tahun setelah Rasullullah wafat. Di era kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, tanah timur tengah nyaris tidak memiliki kaum dhuafa.
Seluruh warganya tergolong dalam kelompok muzaki. Sejumlah indikator dan kemakmuran warga Umar bin Abdul Aziz, terlihat dari jamaah shalat Subuh yang selalu memadati masjid. Menurut Heryawan, bila minimal 70 persen laki-laki yang telah berusia baligh rutin shalat Subuh berjemaah, maka dipastikan bangsa tersebut berkategori sejahtera. Memang, perlu penelitian lebih mendalam
-terkait korelasi antara shalat Subuh berjamaah dengan kesejahteraan warga. Yang pasti, mereka yang membiasakan shalat Subuh berjamaah, khususnya di masjid, merupakan kelompok umat yang tidak suka bermalas malasan. Kondisi itulah yang pada Ramadhan ini menjadi mimpi Ahmad Heryawan. Heryawan merasa lega begitu mendengar kabar tentang meningkatnya kebutuhan warga terhadap fasilitas masjid. Kondisi itu menandakan hasrat beribadah di masjid dan warganya meningkat.
Agar nilai spiritual Ramadhan ini tak luntur, sudah saatnya warga Jabar merutinkan beribadah puasa sunah mulai Syawal nanti, khususnya setiap pertengahan bulan. Sebab. pertengan bulan merupakan sesi.

Sumber : republika
 
Back
Top