Sebenarnya tidak ada yang Ghaib di Jagad Raya ini kecuali Allah/Tuhan yang Maha Ghaib, mengapa demikian karena memang Dia jauh dari Jangkauan Pikir makhluknya (Setan, Malaikat dan Manusia). Dan hanya Manusia yang diberi "Janji" akan bertemu dengan-NYA (di sisi-NYA) kelak saat raga ini hancur dan berubah status kita menjadi ROH. Namun semudah itukah kita akan dapat memperoleh Janji-NYA ? Tidak..!!
Dulu ketika kita manusia masih tinggal di Persinggahan “sementara”yang sebenarnya (Surga), kita hidup berdampingan dengan Setan ataupun Malaikat, semua bisa saling bertemu. Karena Setan enggan menuruti perintah Allah/Tuhan untuk sujud pada Manusia maka Setan dikeluarkan dari Surga ke Alamnya yang suatu ketika bisa mengintervensi Dunia. Namun saat itu Setan sesumbar akan menggoda Manusia sampai Khiamat tiba.
Dan pada waktu itu Surgapun dihuni oleh Manusia dan Malaikat, hingga sampai suatu ketika Manusia melakukan sebuah kesalahan yang mengakibatkan dikeluarkannya dari Surga dan diturunkan di Bumi. Pasca kejadian itu apa yang telah disumbarkan Setan pada Allah/Tuhan terealisasi, dengan berbagai daya upaya lambat laun intervensipun dimulai. Tidak hanya satu atau dua tahun intervensi itu dilakukan...bahkan tanpa Manusia sadari sudah beratus-ratus juta tahun manusia telah diintervensinya.
Kenapa hal itu bisa terjadi ?, Pasca dipindahkannya Manusia ke Bumi karena kesalahan/kedosaan, ada beberapa "Alat" yang rusak (degradasi), hal itulah yang mengakibatkan sinyal deteksi ke arah Setan ataupun Malaikat terhambat, namun bukan berarti hilang. Nah disinilah sebenarnya letak mengapa kita menyebut Setan atau Malaikat sebagai hal yang Ghaib. . Ingatkah bahwa Allah/Tuhan menempatkan posisi Manusia lebih tinggi derajadnya dari Makhluk2 yang lain tak terkecuali Malaikat sekalipun. Mengapa ? Karena ada megaproyek Allah/Tuhan dalam rencana-NYA yang tidak diketahui oleh siapapun.
Sebenarnya ketika kita menyadari akan betapa Hebatnya Power yang diberikan kepada Manusia melalui “Alat2” yang tercipta ini, kita tak akan tinggal berpangku tangan merenungi nasib atau bahkan berputus asa dalam segala hal. Termasuk merelakan Raga kita, Rasa kita, Jiwa kita, Sukma kita dan bahkan Hidup kita dijarah oleh Setan tanpa kita mampu menangkalnya, karena kita tak pernah tau sifatnya, karakternya apalagi wujudnya yang sebenarnya. Dan juga tak pernah berinterospeksi sejauhmana alat2 kita mengalami degradasi kemrosotan yang menjurus pada kolaborasi dengan sifat2 Setan. Yang semestinya dengan alat2 yang ada pada kita ini akan mampu menembus dimensi Setan atau bahkan Malaikat sekalipun.
Yang disebut “Makhluk Ghaib” bisa mengerti kejadian akan datang itu juga tidak selamanya benar, Dia (Setan) hidup dan mengerti kondisi Bumi lebih dulu dari pada kita (Manusia) sehingga untuk hal2 tertentu Setan memang lebih paham termasuk mendeteksi isi hati Manusia yg masih berorientasi pada nafsu angkara. Sehingga dengan mudah Setan bisa mengerti Nomor Togel berapa yang akan keluar, karena dunia **** adalah dunia nafsu angkara, atau bahkan Setan bisa menebak perjalanan hidup Manusia (Yang tidak berserah diri pada Allah/Tuhan). Intinya segala yang bersifat nafsu angkara dengan mudah Setan dapat mendeteksi dan ikut berperan di dalamnya.
Wujud Setan bermacam-macam namun memang sesuai dengan sifatnya masing2, ada yang berujud seperti Kera, Babi, Ular, Raksasa, semuanya tidak ada yang baik….!!!
Dan memang tidak baik untuk kesempurnaan proses hidup dan kehidupan Manusia.
Dan sebenarnya selain Allah/Tuhan yang Maha Ghaib masih ada Makhluk Ghaib yang hanya Allah/Tuhan sendiri yang bisa melihat dan mengerti keberadaannya. Siapa dia ? Dia adalah Manusia……, Setan atau Malaikat boleh dan bisa melihat Raga (Manusia) ini tetapi mereka tidak akan pernah tau dan mengerti di mana letak ROH Manusia berada, itulah hakikinya hidup Manusia. Setan bisa menjarah “Alat2” Manusia : Raga, Rasa, Nafsu tetapi Setan takkan pernah bisa menjarah yang namanya ROH.
Maka ketika Alat2 ini kita fitrahkan dalam hakikinya hidup yaitu ROH maka Setan takkan mampu mengintervensi kita dan justru kitalah yang mampu melihat dan memahami karakter Setan ataupun Malaikat……., Jadi Setan ataupun Malaikat bagi saya bukanlah Makhluk Ghaib, tetapi kita "Manusialah yang Ghaib"
Semua ciptaan Allah/Tuhan itu baik adanya, tetapi kata "baik" disini bisa diterima bila telah dijalankan sesuai dengan fitrahnya. Misal Singa memakan Rusa, dalam konteks ini Singa tidak jahat krn telah menjalankan Fitrahnya sebagai Singa yang harus memberi makanan anak2nya. Intinya semua akan baik bila sesuai dengan siklus perputaran alam yang semestinya. Demikian pula dengan keberadaan Setan ataupun Malaikat semuanya akan menjadi baik bila telah menjalankan tugas sesuai Fitrahnya.
Sebenarnya Setanpun bisa dikatakan baik bila menjalankan tugas sesuai Fitrahnya yaitu sama seperti Manusia dan malaikat yaitu selalu beribadah dan sujud pada Allah/Tuhan pencipta Jagad Raya. Namun pertanyaannya apakah Setan mau melakukannya ? Jawabannya “tidak mau” dan “tidak akan pernah mau”. Seperti yg aku tulis bahwa Setan saat dikeluarkan dari Surga pernah sesumbar kepada Allah/Tuhan akan menggoda Manusia sampai datangnya hari khiamat.
Manusia saja yang tidak diberi "sifat setan" dalam dirinya ada yang tidak mau mengakui kekuasaan dan sujud kepada Allah/Tuhan apalagi Setan yang memang telah ditetapkan oleh Allah/Tuhan dengan sifatnya masing2 sesuai bentuknya, misalkan sifat kera yang selalu menjarah (bhs jawa : ngrayah) yg bukan haknya, tidak punya aturan. Sifat Babi yaitu selalu tidak puas dengan kondisisinya sampai2 menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya (nyosor sana-sini). Sifat Ular melilit, membelenggu, memfitnah (desisan dan juluran lidah). Sifat Raksasa adalah Menguasai dengan angkara, memakan yang bukan miliknya, melanggar aturan, kejam dan tidak punya belas kasihan, dsb.
Ingat..., Setan itu ada dan diadakan oleh Allah/Tuhan tidak untuk menggoda Manusia, tetapi untuk Sujud dan Beribadah kepada-NYA namun apa yang dilakukan Setan justru menentang dan membangkang perintah-NYA. Artinya Setanlah yang berniat Jahat untuk menggoda Manusia. Dan Allah/Tuhanpun juga sangat obyektif dengan sikapnya : "Hai Setan..Kalau bisa kamu goda, godalah kulepas dia (Manusia), tetapi kalau tidak bisa kamu goda, dia (manusia) dalam kuasa-KU". Dan Allah/Tuhan melengkapi dengan steatmennya : "Sembahlah Daku, sujudlah Padaku dan jangan kau duakan Aku".
Pada prinsipnya semua ciptaan Allah/Tuhan itu baik adanya. Contoh : Api itu baik bila digunakan sesuai fitrahnya yaitu untuk masak, menggoreng, membakar lauk-pauk atau memenuhi kebutuhan hidup Manusia. Tetapi Api itu akan "tidak baik" bila digunakan tidak sesuai fitrahnya...membakar rumah orang, membakar hutan, dsb. Nah itulah yang dilakukan Setan......
Terima kasih......, salam damai =b=