Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya

ketahuan banget anda ga tau Bali
tapi memposisikan diri jadi pengamat & pemerhati

lihat aja tulisan anda "memperbesar" tempat ibadah

ini adalah ucapan seorang yg ga tau masalah dan bermaksud menyebarkan isu yg tidak benar.
apa anda kira bikin tempat ibadah ga pakai aturan ?
anda Tahu Tri Hita Karana ?
saya yakin tidak, atau anda ga mau tahu
itu adalah konsep kehidupan orang Bali yang menjaga keselarasan

Pahrayangan :Manusia dengan Tuhan
Pawongan :Manusia dengan Manusia
Palemahan : Manusia dengan Lingkungan atau alam

bikin Pura (tempat ibadah) itu harus diharmonisasi dengan lingkungan dan tataruang, jadi ga bisa seenakanya diperbesar baik bangunannya maupun luasnya, karena akan menganggau keharmonisan tata ruang.
Pura yang ada hanya bisa di renovasi .
adapun untuk Pura umum perluasan untuk fasilitas parkir dan lainnya memperhatikan kondisi lingkungannya.

masalah Pengemis : kok anda perhatian banget ya ? jangan2 anda salah satu dari mereka yang berkeliaran dan diorganisir di Bali :)) sorry just kidding

kita liat dulu, klo badannya sehat dan kuat ngapain juga dikasi, itu ga membantu malah memanjakan mereka.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

iya. . .TSnya mencampur adukkan sosial dan religi; religi dan sosial (maksudnya: yang dibilang kehidupan sosial dimasukkan kedalam persoalan agama, agama dimasukkan persoalan sosial)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Orang Bali Membuat Tempat Ibadah Dari Dana Patungan, Bukan Dari Celoteh Di Bis, Kapal Ato Lampu Merah Sprti Yang Laen...
 
Bls: Re: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

he3x... selain pembukuannya yang jelas, disekitar tempat ibadah orang bali ketika ada upacara juga selalu ada pedagang baik dari orang hindu, muslim, kristen ataupun agama lain yang berjualan dan dibeli oleh umat hindu tanpa memandang status. semuanya dapat hidup secara berdampingan. mereka juga peduli sesama kan artinya:) bentuk lain dari sedekah:) tanpa harus membuat orang lain malas:)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Tempat ibadah dibuat dengan bagus dan asri agar bisa melaksanakan persembahyangan dengan nyaman dan tidak berdesakan.....
Masih banyak orang miskin disini, ya maklumlah pendapatan daerah disini dibawa kemana coba???? Kalo pendapatan itu dikelola penuh oleh Bali sendiri saya yakin Bali itu sama seperti Malaysia saat ini....
Bali love peace.....
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya



Wah ini SARA
Jangan2
"Gajah di pelupuk mata ........" (teruskan sendiri)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

iya. . .TSnya mencampur adukkan sosial dan religi; religi dan sosial (maksudnya: yang dibilang kehidupan sosial dimasukkan kedalam persoalan agama, agama dimasukkan persoalan sosial)



Beli
Teruskan
Biar kapok (trims)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Tempat ibadah dibuat dengan bagus dan asri agar bisa melaksanakan persembahyangan dengan nyaman dan tidak berdesakan.....
Masih banyak orang miskin disini, ya maklumlah pendapatan daerah disini dibawa kemana coba???? Kalo pendapatan itu dikelola penuh oleh Bali sendiri saya yakin Bali itu sama seperti Malaysia saat ini....
Bali love peace.....

Bagus sekali
Bali is peace (if you please)
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya
dalam perjalanan saya di tanah jawa, seringkali mobil saya harus berjalan melambat karena dihadang oleh panitia pembangun masjid, mengacungkan ember, dan berteriak-teriak melalui megafon. Dan itu berjalan dari tahun ketahun seolah pembangunan masjid tak pernah kelar. Hal demikian tak pernah terjadi di Bali. Mereka membangun Pura tak pernah dengan cara mengemis di jalan, menggangu pengguna jalan.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

hmmm. . .komentar buat diatas saya. jangan ikut2an mencampur adukkan sesuatu yang bersifat sosial dengan agama dalam satu tulisan seperti TS. apalagi kalau misalnya itu bukan suatu hukum diagamanya, nantinya bakal terjadi fitnah. walaupun tidak ada niatan untuk mencampur aduk, mental orang indonesia cendrung ingin mencampur adukkan sosial dan agama (yang nantinya berujung kepada rasial). berbahaya nantinya bang. . .tuh contohnya si ts diawali seperti itu dan ditanggapi seperti yang lainnya. bahkan seperti tulisan abang, atau bahkan pikiran saia sekarang ini. coba tebak alasan ts membuat persoalan seperti ini, kira2 apa yang ada dibenak anda semuanya. atau bahkan alasan anda menjawab dengan pernyataan seperti itu.

orang indonesia masih bersifat kedaerahan, dan bakal belum siap dengan pertanyaan/pernyataan penggabungan antara sosial dan agama. yang nantinya, akan timbul streotipe yang makin memisahkan indonesia. mending ambil aman aja, membuat pertanyaan/pernyataannya.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Yang lebih mengherankan lagi mereka berlomba-lomba memperbesar tempat ibadanya tetapi lupa sama sesama. banyak orang miskin, pengemis dijalanan. Saya nggak tahu apakah itu cara mereka mengamalkan agamanya


Aku tidak demikian
Orang Bali percaya karma
Mepunia tidak hanya berupa materi dan harus tepat sasaran.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Agama itu berasal dari kata A=tidak dan Gama=Kacau, jadi kalo orang mengaku beragama tapi menimbulkan kekacauan engga termasuk dalam kriteria orang beragama.
 
Bls: Orang Bali lebih peduli tempat ibadah daripada sesama manusia

Agama itu berasal dari kata A=tidak dan Gama=Kacau, jadi kalo orang mengaku beragama tapi menimbulkan kekacauan engga termasuk dalam kriteria orang beragama.


Melanggar konsep
Tri Kaya Parisuda
Karmanya akan ditanggung sendiri.
 
Back
Top