Pembatasan Truk Hambat Perekonomian Organda mendesak Dishub DKI Jakarta, segera mencabut kebijakan ini

Dewa

New member
JAKARTA—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan uji coba pembatasan truk cli jalur tol dalam kota Jakarta. Penghentian tersebut cliharapkan dapat dlilakukan setidaknya hingga jalur tol JORRW-2 yang menghubungkan ruas tol Serpong-Kunciran hlngga Bandara Soekarno-Hatta, seleai.
Juru Bicara Kemenhub, Bambang S Ervan, menyatakan, uji coba pembatasan truk di jalur tol dalam kota tersebut menimbulkan dampak nehtif tethaEctäp 1ä1ü1ihtasperekono- mian Indonesia dalam 10 han tenakhir. Uji coba pembatasan truk mi akan diberlakukan hingga 10 Juni 2011 mendatang.
Pembatasan truk masuk tol dalam kota mi semula diberlakukan pada pelaksanaan KTT ASEAN, awal Mel lalu. Truk dilarang melintas di ruas tol Tomang-Cawang, Pluit-Tomang, Cawang-Tanjung Pniok, CawangPasar Rebo, dan Cawang-Cikunir pada p’ukul 05.00-22.00.
Bambang menuturkan, pembatasan truk tersebut hanya memindahkan kemacetan ke kawasah Serpong dan Priok. “Kebijakan itu menggangu kinerja laju pengangkutan barang di Pelabuhan Tanjung Pniok,” katanya, Ahad (22/5).
Kebijakan itu juga menyebabkan arus keluar masuk peti kemas tidak lancar dan waktu sandar kapal semakin lama. “Akhirnya menggangu kegiatan ekspor impor sehingga sangat mungkin akan memengaruhi harga barang ke depan.”
Menurutnya, pembatasan tetap bisa dilakukan, namun pada jam-jam tertentu. Misalnya, pada jam-jam sibuk saat pergi kerja (05.00-0900)

dan pada jam pulang kerja (17.00- 21.00). “Bukannya dart pukul 05.00 hingga 22.00 seperti saat mi.”
Kemenhub sendiri telah melayangkan surat kepada Diras Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI untuk menghentikan kebijakan mi. Setidaknya hingga ada hash evaluash menyeluruh tentang dampak kebij akan dart pihak Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perekonomian. “Bila dampaknya tidak signifikan terhadap kinerja perekonomian nasional, silakan dilanjutkan,” katanya.
Kemenhub pun berharap Dishub bisa menghentikan kebijakan itu hingga jalur tol JORRW-2 yang menghubungkan ruas tol SerpongKunciran hingga Bandara SoekarnoHatta selesai clibangun tahun mi.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DXI Jakarta, Soedirman, mengaku tak habis pikir, mengapa hifigga saat mi Dishub DKI belum juga mencabut kebijakan tersebut. Menurutnya, kebijakan itu membuat perjalanan sopir ke Pel?buhan Tan- Jung Priok menjadi lebih lama.
Selain membuat biaya operasional kendaraan bertambah, juga kemacetan yang dulu terkonsentrasi di tol dalam kota merembet ke semua jalur alternatif, termasuk JORR.
Dirjen Perhubungan Darat Xemenhub, Suroyo Alimoeso, jtenyatakan kebijakan itu telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan industri dan pemerintah daerah sekitar. “Sehingga masalah mi tidak hanya menyangkut masalah lokal DXI Jakarta. Tapi, juga berdampak pada daerah lain,” katanya.
Kebijakan itu bahkan berpenganih pada kelancaran sektor ekonomi lainnya. Karena itu, kata Suroyo, dipenlukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, termasuk pelaku industri dan pengusaha angkutan barang.”
Kepala Dishub DXI Jakarta, Udar Pnistono. Ia menegaskan, kebijakan pembatasan mi murni demi kelancaran arus lalu lintas. “Tidak benar isu itu,”



Sumber : republika
 
Back
Top