Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

17

Inilah yang disampaikan oleh An Xin pada Kaisar Langit.
An Xin: "Menurut hamba, ada tiga orang yang mampu mengatasi kekacauan ini. Sayangnya, mereka tidak ada di sini."
Kaisar: "Siapa saja mereka? Aku akan segera memanggil mereka."
An Xin: "Sungguhkah? Yang Mulia akan memanggil mereka?"
Kaisar: "Kenapa tidak? Aku adalah Kaisar Langit. Siapa yang berani menolak perintahku?"
An Xin: "Tolong, Yang Mulia jangan terlalu serius dengan kekuasaan. Hamba takut, Yang Mulia nanti malah menolak dua di antara tiga orang ini."
Kaisar: "Katakan saja, siapa mereka."
An Xin: "Baik."
Ia menghela nafas panjang sebelum bicara lagi.
An Xin: "Yang pertama adalah Kera Sakti Sun Wu Kong. Kekuatan batu meteornya, bisa menghantam pertahanan Iblis Hei An. Sayangnya, kini Kera Sakti.. tidak tau ada di mana.."
Kaisar: "Ya.. Dialah yang berhasil mengalahkan Wu Tian dulu.."
An Xin: "Yang ke dua dan yang ke tiga.. hamba rasa.. Yang Mulia tidak akan suka mendengar nama mereka."
Kaisar: "Kenapa tidak suka?"
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Karena mereka berdua adalah orang-orang yang dianggap bersalah dan tak terampuni oleh Yang Mulia."
Kaisar: "Apakah salah satunya adalah Bidadara Ai Huan Yong?"
An Xin meneteskan air mata.
An Xin: "Dia adalah bidadara yang cerdas. Ia datang dalam mimpi hamba. Mengingatkan tentang Mangkuk Ajaib milik He Yi Qun. Sayang, Yi Qun juga menghilang."
Kaisar: "Lalu yang ke tiga?"
An Xin: "Dewa 3 Mata Er Lang. Dia adalah Dewa Perang yang sangat hebat. Kita membutuhkannya bila saat perang dengan iblis telah tiba."
Kaisar Langit mengelus jenggotnya yang panjang.
Kaisar: "Tetapi, kesalahan Huan Yong dan Er Lang terlalu berat."
An Xin: "Yang Mulia.."
Tiba-tiba An Xin berlutut di hadapan Kaisar Langit dan menangis.
An Xin: "Yang Mulia juga mendengarnya.. Budha Ru Lai mengatakan, Huan Yong dijebak oleh para iblis. Apakah Yang Mulia tetap akan menghukumnya sampai 20 kehidupan? Tidak kah ada keringanan?"
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kaisar: "Kesalahannya bukan padaku. Tapi pada Budha. Aku tidak bisa memutuskannya sendiri."
An Xin: "Mengenai Dewa 3 Mata Er Lang, ampunilah dia, Yang Mulia. Hamba berani menjamin, dia tidak akan mengulanginya lagi."
Kaisar: "Aku tidak bisa memberikan keputusan sekarang. Aku harus mempertimbangkan baik dan buruknya."
An Xin menundukkan kepala.
Kaisar: "Aku juga akan mempertimbangkan bagaimana dengan nasib Huan Yong. Kau kembalilah dulu ke tempatmu. Aku akan segera mengabarimu."
Dalam hati, An Xin sebenarnya belum lega. Tapi..
An Xin: "Baik, Yang Mulia.. Hamba mohon diri dulu."

Liang Lian sudah banyak berubah. Tapi ayahnya tetap jahat dan kejam. Sering menyuruh Liang Lian mencelakai penduduk. Tentu saja Liang Lian menolak. Hingga membuat sang ayah murka.
Tn. Liang: "Lian Er! Siapa yang telah berani mempengaruhimu hingga jadi seperti ini?"
Liang Lian: "Ini.. kemauanku sendiri. Dan kalau ayah terus-terusan begini, berbuat jahat pada semua orang, ayah akan rugi sendiri."
Setelah itu, Liang Lian pergi.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Tuan Liang sudah teramat kesal pada putranya. Atas saran dari seseorang yang terpercaya baginya, Liang Lian harus dibunuh. Supaya kelak tidak merugikan keluarga Liang.

An Xin berniat menemui Liang Lian hari ini. Sudah lama tidak melihat keadaannya.

Liang Lian terus merenung. Sebelumnya ia tak pernah bertengkar dengan ayahnya. Ia juga tak pernah menentang perintah ayahnya. Tapi kali ini.. perasaannya jadi sangat galau.

Di tengah jalan, An Xin bertemu dengan Ci Fei.
Ci Fei: "An Xin, kau mau ke mana? Kenapa tidak di Langit saja?"
An Xin: "Aku mau menemui Liang Lian. Mau lihat keadaannya. Kau sendiri.. sedang apa di bumi?"
Ci Fei: "Mengumpan diri. Aku ingin tau bagaimana mereka menghilang."
An Xin: "Bukankah.. itu tindakan yang bodoh? Kalau kau tidak bisa kembali bagaimana? Langit akan semakin kacau, kan?"
Ci Fei: "Bagaimana lagi? Aku memang bodoh. Kalau aku pintar, mereka juga akan menangkapku."
An Xin: "Sebaiknya ikut aku saja. Menemui Liang Lian."
Ci Fei: "Sudah ada Liang Hai yang menjaganya."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Baiklah kalau begitu. Kau hati-hati ya.."
Ci Fei mengangguk.

Liang Lian berjalan sendirian di pinggiran hutan. Baru pulang membagikan mantao. Belakangan ini, ia sering ke rumah penampungan. Mungkin benar. Ia jadi seperti ini.. karena pengaruh seseorang. Yaitu An Xin.

Tiba-tiba Liang Lian dihadang tiga makhluk mengerikan. Siluman Kadal Si Yi, Siluman Kecoa Si Su, dan Siluman Tikus Lau Su.
Liang Lian: "Kalian siapa? Mau apa?"
Mereka tidak menjawab.
Si Yi: "Bunuh dia!"
Ketiganya menyerang Liang Lian. Sebagai manusia, kungfu Liang Lian lumayanlah. Tapi untuk melawan siluman yang sering pakai sihir, bisa-bisa nasib Liang Lian sama seperti saat dia berkelahi dengan Pa Jie sang Budha Rezeki dulu.
Liang Lian terpojok. Serangan ketiga siluman sangat hebat dan membabi buta. Liang Lian tidak bisa bertahan lagi.
Bantuan datang. Bidadara Su Liang Hai menolongnya.

An Xin tidak menemukan Liang Lian di rumahnya.
An Xin: "Ke mana dia?"
Ia meramal keberadaan Liang Lian. Ia amat terkejut.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin juga datang menolong Liang Lian.
An Xin: "Liang Lian cepat lari!"
Liang Lian: "Kenapa harus lari? Aku bukan pengecut!"
Liang Hai: "An Xin, kau lindungi Liang Lian!"
Para siluman seolah menyibukkan An Xin, agar terpisah dari Liang Lian. Sehingga saat Ng Lam datang, Liang Lian tak tertolong.
Ng Lam mengeluarkan Jurus Kematian, dan menyerang Liang Lian. Ia menendang dada Liang Lian bertubi-tubi. Hingga terpental jauh.
An Xin: "Liang Lian!!"
Ia segera menyudahi perkelahiannya dengan Lau Su, dengan menusukkan Dawai Kecapi tepat di wajah tikus itu. Lalu segera menolong Liang Lian.
An Xin berhasil menangkap tubuh Liang Lian. Dari mulut pria itu keluar banyak darah. Sepertinya mengalami luka dalam yang cukup parah akibat jurus Ng Lam.
Liang Lian: "An Xin.."
An Xin: "Bertahanlah.."
Ia menyentuh udara, dan di tangannya muncul sebutir mutiara.
An Xin: "Telan ini, untuk mengurangi lukamu."
Liang Lian menolak.
Liang Lian: "Percuma.. sepertinya.. waktuku sudah tiba.."
An Xin: "Liang Lian.. jangan berkata begitu.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Liang Lian menyentuh wajah An Xin.
Liang Lian: "Jangan menangis.. Bukankah kita masih akan bertemu lagi di kehidupanku yang selanjutnya..?"
Sekujur tubuh Liang Lian penuh luka dan bisul. Hati An Xin jadi sedih dan teriris-iris.
An Xin: "Liang Lian.."
Ia memeluk Liang Lian.
An Xin: "Kenapa kau harus menderita seperti ini..? Kenapa..?"
Ia semakin histeris, saat Liang Lian sudah tidak bergerak lagi. Saat Liang Lian sudah tidak bernafas lagi.
An Xin: "Liang Lian..!!"
Liang Lian yang merupakan reinkarnasi Huan Yong itu telah tewas dibunuh Siluman Buaya Ng Lam.
Anehnya, Ng Lam dan anak buahnya menghilang begitu saja setelah Liang Lian tewas.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

18

An Xin masih memeluk jenazah Liang Lian.
An Xin: "Liang Lian.."
Ia juga masih menangis.
An Xin: "Kenapa kematian reinkarnasimu selalu mengenaskan?"

Ng Lam punya pekerjaan penting. Ia pergi ke akhirat, di mana para ruh yang baru mati datang. Agar tidak ketahuan, ia menyamar. Ia hendak menculik arwah Huan Yong dengan Botol Penyedot Arwah.

Di akhirat, Dewa Ai Cien Nien mendapat perintah dari Kaisar Langit, untuk menjemput Huan Yong. Dan ia melihat Huan Yong baru datang, didampingi oleh dua penjaga arwah.
Ai Cien Nien: "Huan Yong!"
Huan Yong balik menyapa. Setelah diizinkan, Huan Yong segera menghampiri Dewa Ai Cien Nien. Tapi, seorang kasim akhirat menghadangnya.
Kasim: "Apakah.. kau Ai Huan Yong?"
Huan Yong: "Benar. Ada apa? Kau siapa?"
Kasim: "Budha Ru Lai ingin bertemu denganmu sekarang juga."
Huan Yong: "Budha Ru Lai?"
Ai Cien Nien memperhatikan mereka. Ia juga ingin tau mereka bicara apa.
Ai Cien Nien: "Huan Yong, Kaisar Langit sudah menunggumu. Ada yang ingin dibicarakan denganmu."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Huan Yong: "Baik. Ayo..!"
Ai Cien Nien: "Ayo!"
Si kasim tidak mau kalah.
Kasim: "Bidadara Ai.. bukankah Budha Ru Lai dulu yang memanggilmu ke Lei Yin?"
Ai Cien Nien merasa aneh dengan kasim ini.
Ai Cien Nien: "Untuk apa Budha Ru Lai memanggil Huan Yong? Bukankah sedang berdiskusi dengan para Po Sat tentang kekacauan Langit?
Huan Yong: "Kalau dilihat dari sikapmu.. kau tidak seperti kasim akhirat yang selama ini ku kenal."
Sialan! umpat Ng Lam dalam hati. Penyamarannya hampi terbongkar.
Kasim: "Kalau tidak mau ya sudah!"
Ia pergi.

Ai Cien Nien mengantar Huan Yong balairung Istana Langit.
Ai Cien Nien: "Kau segera menemui Kaisar Langit. Aku akan mencari An Xin."
Huan Yong: "Baik. Tapi, jangan bilang padanya kalau aku sudah datang. Aku ingin memberinya kejutan."
Ai Cien Nien: "Baiklah. Aku mengerti."

Kaisar Langit sudah menunggu kedatangan Huan Yong. Di balairung hanya ada mereka berdua.
Huan Yong: "Bidadara Ai Huan Yong memberi hormat pada Yang Mulia Kaisar Langit.."
Ia berlutut.
Kaisar: "Bangunlah.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Huan Yong pun berdiri.
Kaisar: "Bagaimana kabarmu?"
Huan Yong tidak tersenyum. Ia pikir, bisa-bisanya Kaisar Langit menanyakan kabar seperti itu, setelah menurunkannya ke bumi menjadi manusia paling jahat. Membuat dirinya dan An Xin menderita. Ia tidak menjawab pertanyaan Kaisar Langit. Ia memilih diam.

An Xin sibuk dengan pemakaman Liang Lian. Dibantu oleh Liang Hai dan Ci Fei. Keluarga Liang Lian tidak ada yang peduli. Terutama ayahnya.
Lalu datanglah Ai Cien Nien.
Ai Cien Nien: "An Xin.. kau segera kembali ke Istana Langit. Kaisar Langit mencarimu."
An Xin: "Setelah pemakaman Liang Lian selesai, aku akan segera kembali."

Kaisar Langit menyentuh pundak Huan Yong.
Kaisar: "Maafkan aku, atas semua yang terjadi padamu. Sungguh, ini bukan kehendak pribadiku. Kalau kau masih kesal padaku, aku menerimanya."
Huan Yong tetap diam. Mau apa sebenarnya Kaisar Langit ini? Tanyanya dalam hati.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kaisar: "Aku sangat mengerti perasaan An Xin. Setiap dia menyebut namamu di hadapanku, ia selalu menangis. Huan Yong.. kali ini Langit sangat kacau. Karena ulah iblis. Kalau kau bisa membantu ini semua sampai tuntas.. aku akan menyudahi hukumanmu."
Huan Yong: "Apakah Yang Mulia serius dengan yang baru saja dikatakan?"
Akhirnya Huan Yong mengatakan sesuatu.
Kaisar: "Tentu saja aku serius.."
Kemudian, sang kaisar menghela nafas.
Kaisar: "Seharusnya.. dulu aku menyelidiki lagi kasusmu. Iblis memang licik. Dan Budha Maha Tau segalanya. Yang kau lakukan waktu itu adalah jebakan iblis. Karena hatimu terlalu baik."
Huan Yong terdiam lagi. Ia sudah tau ini dari An Xin. Saat mereka bertemu dalam mimpi.
Kaisar: "Dan kau tidak akan sendirian melawan iblis. Ada teman yang akan membantu."
Huan Yong: "Teman?"
Kemudian, datang seseorang memakai baju zirah, lengkap dengan Tombak Emas.
Huan Yong: "Er Lang..?!"
3 Mata: "Terkejut?"
Huan Yong: "An Xin bilang.. kau.."
3 Mata: "Berkat dia, kita ada di sini sekarang."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kaisar: "Air mata gadis itu mampu mengharukan Budha."
Huan Yong benar-benar rindu pada An Xin. Perasaan ini begitu bergejolak dalam jiwa dan raganya.
Huan Yong: "Yang Mulia, Bidadara Ai Huan Yong berterimakasih atas kebaikan Yang Mulia. Hamba mohon diri dulu."
Tanpa menunggu komentar siapa pun, ia segera pergi. Ke mana lagi kalau bukan mencari An Xin.

An Xin sendiri baru sampai di Gerbang Langit Selatan. Langkahnya begitu lemah. Hatinya sangat kalut.
An Xin: "Semoga Kaisar Langit mengabulkan usulku waktu itu.."
Ia berbelok menuju Taman Zi Lan, hendak ke balairung. Doa dan harapan terasa menyesak di dada. Berjubel, menunggu antrian untuk dikabulkan.

Dari balairung, Huan Yong mempercepat langkahnya menuju Gerbang Langit Selatan. Ia pikir, An Xin pasti masih di bumi. Menguburkan Liang Lian.
Sambil jalan, ia merubah penampilannya. Yang semula seperti hantu, menjadi Huan Yong yang sesungguhnya. Tampan, bersih, dan rapi. Kekuatannya telah kembali.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Para pengawal istana pun dapat mengenalinya. Mereka saling bertegur sapa. Ada pula beberapa dewa dan dewi yang malah mengajaknya bicara sebentar, menanyakan kabar, atau sekedar tanya mau ke mana. Huan Yong sangat buru-buru. Tapi tidak enak mengacuhkan orang-orang itu.

Taman Zi Lan sangat luas. Langkah An Xin begitu lambat. Sejenak ia berhenti. Memandang Sungai Xin Fu (心腹/Kebahagiaan) yang mengalir tenang.
An Xin: "Seharusnya.. kita setenang Sungai Xin Fu. Bukan begitu, Huan Yong..?"
Ia berdiri di Jembatan Lien Ai (联爱/Kasih Sayang), dan menangis. Ia rindu Huan Yong.
Tiba-tiba.. "Benar.."
An Xin menoleh. Ia mendengar suara seseorang yang dikenalnya, seseorang yang dirindukannya. Air mata semakin deras berlinang. Ia melihat sosok pria yang dicintainya. Berdiri di ujung Jembatan Lien Ai, dengan senyum dan haru di wajahnya.
An Xin ikut tersenyum, tapi air mata tak mau berhenti berlinang. Ia merasakan hembusan angin asmara yang bertiup lembut.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Huan Yong.."
Akhirnya, ia mampu memanggil nama itu, setelah lama tersendat dala hati.
Huan Yong: "An Xin.."
Mereka saling menyongsong. Hendak saling berpelukan, setelah semakin mendekat, langkah An Xin terhenti. Ia menatap Huan Yong lebih seksama. Rindu yang bergejolak dahsyat meyakinkan dirinya, bahwa yang di hadapannya kali ini bukanlah mimpi.
Begitu juga Huan Yong. Ia yakin ini bukan mimpi.
Huan Yong: "An Xin.."
An Xin: "Huan Yong.."
Mereka berpelukan.. Erat.. Erat.. Tak mau lepas..
Huan Yong: "Aku rindu kau An Xin.. Benar-benar rindu kau.."
An Xin: "Aku pun demikian. Begitu rindu padamu. Jangan pergi lagi.. Jangan pergi lagi.."
Huan Yong: "Tidak akan. Aku tidak akan pergi lagi.."
Pelukan itu semakin erat, saat tangisan An Xin semakin menjadi.
Huan Yong: "Kenapa kau menangis begitu pilu? Ada apa, An Xin..?"
An Xin: "Karena aku ingin sekali menangis seperti ini dalam pelukanmu. Aku rindu kau, Huan Yong. Aku selalu menunggu saat-saat seperti ini."
Huan Yong: "An Xin.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

An Xin: "Bagaimana pun juga kau tidak boleh pergi lagi.."
Huan Yong tidak bicara lagi. Ia membiarkan kekasihnya menangis dalam pelukannya.

Setelah puas memeluk Huan Yong, dan puas menangis, An Xin mulai tenang.
Huan Yong mengajaknya ke Huan An Yong Xin.
Huan Yong: "An Xin.. sebenarnya ada apa? Tidak biasanya kau menangis sampai seperti itu."
An Xin menundukkan kepala. Ia tak sanggup menjawab. Lalu, Huan Yong melihat ada yang aneh di wajah An Xin.
Huan Yong: "Kenapa dengan wajahmu?"
Ia menyentuh bekas luka di pipi An Xin.
An Xin: "Huan Yong.. apakah kau akan marah bila aku menceritakannya?"
Huan Yong: "Tentu saja tidak.."
An Xin: "Aku melukainya sendiri. Karena aku tidak ingin cantik lagi. Tau kah kau.. Karena kecantikanku, Dewa 3 Mata sampai mendapat masalah. Dan Siluman Cermin, sampai menciptakan Shen Hua.."
Huan Yong memeluk An Xin lagi.
An Xin: "Waktu itu.. aku benar-benar putus asa.."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Huan Yong: "Aku mengerti. Aku ikut merasa sedih.. Saat kau memeluk tubuh Liang Lian, aku merasakan apa yang kau rasakan."
An Xin: "Benarkah?"
Huan Yong: "Aku tau semua yang kau alami.."
An Xin: "Kau tau..?"
Huan Yong: "Iya.. aku tau.."

Sementara itu di Penjara Tahan Sihir..
Yi Qun dan Suo Cin merawat Kera Sakti dengan ala kadarnya.
Cheng Jie: "Kita tidak bisa begini terus."
Jie Cu: "Lantas bagaimana?"
Cheng Jie: "Kita harus keluar dari sini."
Shan Tian: "Tapi bagaimana caranya? Sihir kita lenyap di sini.."

Sedangkan Chu Pa Jie dan Sha Wu Cing sedang cari akal untuk menemukan Kera Sakti.
Wu Cing: "Tanya pada Kamus Langit saja..!"
Pa Jie: "Benar juga. Kenapa tidak terpikirkan olehku. Ayo cepat tanyakan!"

An Xin sudah jauh lebih tenang. Karena Huan Yong terus menghiburnya.
Huan Yong: "Yang Mulia Kaisar Langit mengatakan, kalau aku mampu mengalahkan Hei An, hukumanku berhenti sampai di sini."
An Xin: "Benarkah?"
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Huan Yong: "Ya. Yang Mulia juga membebaskan Er Lang dan kembali menjadi Dewa 3 Mata untuk mengatasi semua ini."
Huan Yong: "Katanya.. ini semua berkat kau.."
An Xin meneteskan air mata lagi. Ia kembali memeluk Huan Yong.
An Xin: "Amitabha.. aku senang sekali, Huan Yong.. Tapi juga cemas. Apakah kau memang mampu mengalahkan Hei An?"
Huan Yong: "Hei.. jangan tanya begitu. Aku pasti bisa."
An Xin: "Bukan begitu. Hei An memang tidak sehebat Wu Tian. Tapi, kau juga belum tentu bisa menandinginya."
Huan Yong: "Kita lihat saja nanti.."

Wu Cing dan Pa Jie sudah dapat jawaban dari Kamus Langit. Mereka segera menemui Biksu Tong.
Biksu Tong: "Penjara Tahan Sihir? Tempat itu sangat jauh di dalam bumi. Iblis ini benar-benar jahat.."
Wu Cing: "Kami berniat untuk memberitau para bidadari dan bidadara."
Biksu Tong: "Aku baru ingin mengatakannya."
Pa Jie: "Kalau begitu, kami ke Langit sekarang, Guru.."
Biksu Tong: "Lekaslah berangkat..!"
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Huan Yong dan An Xin kembali ke Istana Bidadari. Di sana sudah berkumpul para bidadari dan bidadara yang tersisa.
Ci Fei: "Aku sudah mengumpan diriku. Tapi tidak berhasil."
Keluhan Ci Fei mengundang tawa setiap orang yang mendengarnya.
Wei Ping: "Tentu saja. Mereka kan hanya menangkap orang-orang yang dianggap membahayakan pertahanan mereka."
An Xin: "Wei Ping benar. Yang paling naas, kenapa Kera Sakti mudah terjebak oleh mereka. Padahal, dia sudah punya Mata Api."
Huan Yong: "Kemungkinannya begini.. Si penipu itu tidak menyamar. Dia menggunakan ketulusan dirinya sendiri untuk menjebak Kera Sakti."
Xu Xian: "Lalu sekarang bagaimana?"
Huan ong mengatur strategi sesuai pemikirannya sendiri.
Huan Yong: "Pokoknya, kita harus menemukan Kera Sakti dulu."
Ping Ping: "Tapi bagaimana caranya?"
Huan Yong tersenyum. Lalu memejamkan mata, dan berkata..
Huan Yong: "Sebentar lagi akan ada bantuan datang."
Yi Qing: "Bantuan apa maksudmu? Tidak ada yang tau ke mana Kera Sakti menghilang."
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Kemudian, datanglah Pa Jie dan Wu Cing.
Pa Jie: "Teman-teman! Kami sudah tau di mana Kak Wu Kong..!"
Semua orang menyambut mereka dengan perasaan penasaran.
Liang Hai: "Kalian jangan sembarangan..!"
Wu Cing: "Begini.. kami menanyakannya pada Kamus Langit.."
Huan Yong: "Hasilnya?"
Pa Jie: "Kakakku ada ada di tempat yang namanya Penjara Tahan Sihir.."
Semua orang terkejut.
Huan Yong: "Penjara Tahan Sihir? Di mana itu? Aku baru kali ini mendengar namanya."
Wu Cing: "Letak pastinya kami tidak tau. Tapi kata guruku, Penjara Tahan Sihir.. letaknya sangat jauh di dalam Bumi."
Mereka sudah menemukan titik terang yang harus dituju.
Huan Yong: "Aku akan membuat laporan untuk Yang Mulia Kaisar Langit."
An Xin: "Aku akan menemui Dewi Kwan Im untuk memohon petunjuknya. Semoga bisa membantu."
Huan Yong: "Tapi jangan pergi sendiri ya.. Sekarang situasinya sedang buruk. Biarkan Wei Ping dan Yi Qing menemanimu."
An Xin: "Baik. Kau juga harus hati-hati."
Huan Yong pun segera pergi ke balairung Istana Langit.
 
Bls: Cerbung: Penghuni Langit - Cinta Ribuan Tahun

Sementara itu di Penjara Tahan Sihir..
Yi Qun: "Hei, teman-teman!"
Ia menunjukkan Mangkuk Ajaibnya yang tiba-tiba bercahaya.
Cheng Jie: "Mangkuk Ajaibmu kenapa?"
Yi Qun: "Mangkuk ini bercahaya. Artinya.. sihir mangkuk ini tidak hilang."
Shan Tian: "Dengan kata lain, Penjara Tahan Sihir hanya berlaku untuk Yang bernafas."
Belum apa-apa mereka sudah pesimis.
Suo Cin: "Tapi.. apa gunanya mangkuk itu? Tidak bisa mengeluarkan kita dari sini.."
Yi Qun segera mencairkan suasana. Memberikan semangat pada teman-temannya.
Yi Qun: "Lihat ini.."
Ia mulai beraksi dengan mangkuknya.
Yi Qun: "Ping Ping! Ping Ping! Kau mendengarku? Aku Yi Qun. Jawablah!"

Ping Ping sendiri bersama Yan Zhi masih di Istana Bidadari, menunggu hasil kerja Huan Yong dan An Xin. Lalu mereka pergi ke Perpustakaan Langit, siapa tau menemukan petunjuk.
Ping Ping: "Sepertinya ada yang memanggilku.."
Yan Zhi: "Siapa?"
Ping Ping: "Entahlah.."

Sekali lagi Yi Qun memanggi.
Yi Qun: "Ping Ping! Ini aku Yi Qun."

Akhirnya Ping Ping bisa mendengarnya..
 
Back
Top