Ketika melihat orang yang amanah, kita tentu merasa senang dan kagum. Sebaliknya ketika mendapati orang yang khianat, tentu kita akan membencinya. Dengan bersikap amanah, berarti kita menjaga karakter fitrah kita.
Berusahalah enjoy ketika berbicara dengan orang lain, siapa pun orang tersebut. Kita harus bisa masuk kepada orang yang kita ajak bicara bukan orang tersebut masuk kepada kita.
Jangan malu untuk memulai pembicaraan dengan orang lain. Mulailah dengan bahasa yang ringan terlebih dahulu. Dengan bahasa ringan, kita tidak akan kesulitan menghadapi lawan bicara.
Sibuk dalam perdebatan hanya akan membuat kita besar kepala dan merasa paling benar. Cobalah untuk mencari jalan tengah agar perdebatan tidak berlarut-larut.
Orang yang rendah hati sangat peduli dengan perasaan orang lain. Ia tidak sungkan untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan atau menyinggung orang lain.
Paksa dan latihlah diri Anda untuk selalu jujur dalam hal apapun. Awalnya mungkin sulit, tapi lama-lama akan menjadi kebiasaan dan Anda akan senang menjalaninya.
Tuhan menciptakan manusia dengan kondisi yang beragam. Ada orang kaya, ada orang miskin. Semua ada hikmahnya, agar yang kaya berbagi dengan yang miskin.
Orang yang murah hati adalah orang yang suka member dan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan. Tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga bantuan non materi seperti tenaga, pikiran, dan juga hati yang lapang.
Memuji dan menghargai orang lain dalam kapasitas yang sudah semestinya tentulah diperlukan untuk menunjukkan betapa perhatiannya kita kepadanya. Berikan pujian yang jujur dan tidak berlebihan atas kelebihan yang dia miliki dan jangan memuji keburukannya.
Sama dalam ucapan dan perbuatan akan menumbuhkan rasa setia dan jauh dari pengkhianatan. Jika kita mulai berbeda antara kata dan tindakan, itu pertanda kesetiaan mulai memudar.
Ingat-ingatlah kebaikan orang lain dan lupakanlah kebaikan kita kepadanya. Dengan mengingat kebaikan orang lain, kita akan mudah memaafkan kesalahannya.