Bls: Presiden Indonesia Harus Belajar Dari Marissa Haque
--------------------------------------------------------------------------------
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=EUU0xX7Sp8c"]YouTube - [GoSpot] Marissa Haque geram laporannya dihentikan penyidikannya. 17/12/2008[/ame]
Selasa, 16 Desember 2008 19:53 WIB
Marissa Haque Minta Laporannya Dibuka Kembali
MI/M. Soleh
JAKARTA--MI: Artis era 80-an yang juga merambah dunia politik, Marissa Haque meminta laporannya mengenai dugaan ijasah palsu yang digunakan oleh Ratu Atut Chosiyah yang telah di SP3 (Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan) agar dibuka kembali.
Marissa menuduh Atut menggunakan ijasah palsu dari Universitas Borobudur saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Propinsi Banten tahun 2006 lalu. Marissa didampingi oleh kuasa hukumnya, Sahara Pangaribuan mendatangi Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/12) untuk mempertanyakan perihal laporannya yang telah di SP3.
Istri dari penyanyi rock, Ikang Fawzi ini mengaku mengetahui perihal SP3 laporannya dari media massa, "Saya mempertanyakan dasar SP3. Alat bukti yang sudah diajukan dianggap tidak ada, ini adalah pembusukan karakter, penggiringan opini lewat media, " ujar Marissa. Padahal, menurut Sahara, pihaknya telah menyerahkan sekitar 12 alat bukti dan 18 orang telah diperiksa sebagai saksi menyusul laporan kliennya tersebut.
Marissa yang ditemui oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum, Ajun Komisaris Besar Dharma Parengkun, mengatakan pihak kepolisian meminta waktu untuk melakukan pemeriksaan kembali berkas kasusnya tersebut, "Nanti tanggal 22 atau 23 (Desember) kita akan melakukan pertemuan lagi," katanya.
Ia juga menyatakan rasa kekecewaannya dengan kinerja polisi yang telah menangani kasusnya, "Saya harap Kapolri membantu anak buah melihat kinerjanya. Ini adalah pelanggaran disiplin polri, tidak bisa lepas dari tuntutan, " tegasnya. Marissa juga menduga ada permainan dibalik laporannya yang telah di-peti es-kan, "Ada dugaan merujuk kepada gratifikasi," tandasnya. (*/OL-02)
seperti kita ketahui bersama akhirnya Marissa yang kalah diwajibkan membayar Rp 500 juta karena telah mencemarkan nama baik Universitas Borobudur dengan menuding institusi pendidikan tersebut telah megeluarkan ijazah palsu untuk Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. dan konyolnya lagi Marissa menyalahkan Presiden SBY atas kekalahannya tersebut, bahkan sempat muncul lontaran kata-kata berikut "Sebelumnya Marissa telah mengkritisi Presiden SBY saat menantunya, Annisa Pohan, melahirkan. Kala itu pekerja infotainment habis-habisan mengeksposnya.
"Cucunya lahir tanggal 17 Agustus dan itu masuk infotainment. Itu kan lahan kami. Jadi kenapa kami artis nggak boleh jadi politisi. Cucu itu nggak penting," kata Marissa".
inikah wajah dunia politik kita yang saat ini sudah mulai banyak artis yang terjun kedalamnya.