spirit
Mod

Jumlah korban tewas akibat peristiwa penembakan di klub malam Reina, Istanbul terus bertambah. Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan total korban tewas sudah mencapai 39 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya warga asing.
Melalui stasiun televisi, Soylu mengatakan baru 21 orang yang sejauh ini berhasil diketahui identitasnya. Sementara, 69 korban selamat saat ini sedang dirawat di rumah saki.
Peristiwa teror itu dimulai ketika dua orang melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah orang-orang yang sedang merayakan malam pergantian tahun di klub malam Reina di Istanbul, Turki, pada Minggu dini hari, 1 Januari 2017.
Pelaku yang berpakaian Sinterklas masuk ke dalam klub yang berada di Distrik Ortakoy di Istanbul dan menembak secara acak kepada pengunjung yang berjumlah sekitar 500-600 tersebut.
Gubernur Istanbul Vasip Sahin menyebut penembakan di klub yang terletak di pantai Selat Bosphorus di Distrik Ortakoy yang padat penduduk itu, sebagai serangan teroris.
"Seorang teroris dengan senjata berjangkauan panjang... Secara brutal melancarkan serangan dengan menembakkan peluru ke orang-orang tak berdosa yang hanya merayakan Tahun Baru dan bergembira," kata Sahin.
Stasiun televisi CNN Turki melaporkan bahwa saat kejadian pukul 01:15 waktu setempat beberapa orang menceburkan diri ke Selat Bosphorus untuk menyelamatkan diri dan kemudian diselamatkan oleh polisi. Hingga saat ini polisi masih terus berupaya menangkap pelaku yang berhasil melarikan diri.
Reina adalah salah satu klub malam terkenal Istanbul yang populer di kalangan warga lokal mau pun turis.
Turki, bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok teroris Negeri Islam Irak dan Suriah (ISIS), menghadapi banyak ancaman keamanan termasuk tumpahan dari perang di negara tetangga, Suriah.
Turki sudah mengalami serangan berulang dan pengeboman yang disalahkan pada ISIS dan militan Kurdi dalam beberapa bulan terakhir.
WNI tidak menjadi korban
Menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri tidak ada WNI yang menjadi korban dalam aksi teror tersebut. Mengingat situasi keamanan di Turki yang akhir-akhir ini tidak stabil, Pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI untuk selalu berhati-hati dan menghindari kawasan yang kerap dijadikan sasaran teror.
Kemlu juga memberikan nomor kontak hotline yang bisa dihubungi bagi keluarga di Tanah Air untuk mengetahui informasi terkini mengenai insiden tersebut. Sejauh ini, terdapat sekitar 2.700 WNI yang berada di Turki. Sebanyak, 800 orang di antaranya bermukim di Istanbul.
sumber