Seputar Gempa 8,9 Skala Richter Yang Melanda Jepang

Masih Ada 500 WNI di Titik Bahaya Jepang
Sebanyak 85 WNI tinggal di dekat instalasi nuklir yang bocor.
Minggu, 13 Maret 2011, 20:48 WIB


VIVAnews - Sedikitnya ada 24 ribu Warga Negara Indonesia di Jepang. Saat ini diperkirakan ada 500 orang berada di titik bahaya tsunami Jepang. Seperti di daerah Sendai, Miyagi dan Fukushima.

"Paling sensitif dan kritis adalah yang berada di titik bahaya ada sekitar 500 orang. Kita sedang konsentrasi mencari tahu bagaimana kondisinya," kata Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, dalam keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Minggu 13 Maret 2011.

Dijelaskan Marty, kondisi bahaya tidak hanya dialami WNI yang ada di Miyagi dan Sendai. Tetapi juga daerah Fukushima, yang merupakan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang sempat bocor.

"Sebanyak 85 WNI tinggal di dekat instalasi nuklir yang bocor. Sementara di radius 20 kilometer terdapat tiga orang. Nantinya akan kita evakuasi bersamaan dengan warga Jepang," ujarnya.

Dari hasil laporan, diketahui udara di lokasi instalasi nuklir dilaporkan telah tercemar radioaktif yang sengaja dilepaskan ke udara untuk mengurangi tekanan di dalam reaktor.

Sementara itu, dari otoritas pemerintah setempat, dipastikan ada empat orang anak buah kapal asal Indonesia yang dinyatakan hilang. Mereka adalah A, TS, RH, As, pekerja dari kapal penangkapan ikan tuna, Unimaru No 3.

"Kita belum mau mengumumkan nama mereka, karena keluarganya di Indonesia belum bisa dihubungi," ujar Menlu, saat memberikan keterangan pers di Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu 13 Maret 2011.

Saat tsunami terjadi, Unimaru sedang sandar di Pelabuhan hiogama. Kapal Kuni Maru No 3, sudah ditemukan di sekitar 2,5 kilometer dari Pelabuhan Shiogama. (umi)
• VIVAnews
 
Jepang Merevisi Kekuatan Gempa Menjadi 9 SR
Sebelumnya Badan Meteorologi Jepang mengumumkan kekuatan gempa 8,8 SR.
Minggu, 13 Maret 2011, 16:26 WIB

VIVAnews- Badan Meteorologi Jepang merevisi kekuatan gempa yang terjadi pada Jumat, 11 Maret 2011 menjadi 9,0 skala richter. Bukan 8,8 richter seperti yang sebelumnya diumumkan.

Dalam laman NHK, Badan Meteorologi Jepang melakukan koreksi setelah menganalisa gelombang seismik dan berdasarkan data lainnya. Kekuatannya setara dengan gempa bumi yang terjadi di Sumatera, Indonesia pada 2004 yang memicu tsumani besar di Samudera Hindia.

Badan itu mengatakan zona gempa sepanjang 500 kilo meter dan lebarnya 200 kilo meter. Getarannya berlangsung lebih dari 5 menit.

Menurut kantor tersebut, hanya ada 4 gempa tercatat dengan besaran lebih dari 9 skala richter. Gempa terbesar terjadi di Chili yaitu 9,5 skala richter pada 1960 yang menewaskan lebih dari 1.600 orang. Gempa ini juga memicu tsunami di Jepang, yang membuat 142 orang tewas. Sedangkan gempa di Sumatera berkekuatan 9,1 skala richter. Tsunami raksasa ini menewaskan lebih dari 200 ribu orang.

Seperti diketahui, gempa utama terjadi pada Jumat, 11 Maret 2011 pukul 14.46 waktu setempat. Badan Survei Geologi AS menilai gempa pertama berkekuatan 8,9 skala richter.(umi)
• VIVAnews
 
Persediaan Air dan BBM Menipis
Di beberapa tempat air harus dijatah setiap harinya untuk keamanan pasokan.
Minggu, 13 Maret 2011, 12:55 WIB


VIVAnews - Warga di lokasi terparah tertimpa bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang kini terancam kekurangan bahan makanan, air dan bahan bakar. Di beberapa tempat bahkan air harus dijatah setiap harinya untuk keamanan pasokan.

Seperti dilansir dari laman CNN, Minggu, 13 Maret 2011, antrean panjang terlihat di depan supermarket dan stasiun pengisian bahan bakar di Kota Sendai. Menurut salah satu koresponden CNN, Joey Jenkins, membutuhkan waktu hingga dua jam mengantri untuk mendapatkan BBM.

"Mereka telah mengantri entah sejak kapan untuk mendapatkan BBM, karena stasiun pengisian menggunakan pompa manual sejak listrik mati," ujar Jenkins sambil menambahkan daerah tersebut tidak teraliri listrik sejak tsunami terjadi.

Kota Sendai, prefektur Miyagi, yang terletak di timur pulau Honshu adalah salah satu yang terparah yang terkena bencana gempa dan tsunami. Sekolah-sekolah dan rumah sakit digunakan untuk tempat penampungan pengungsi.

Persediaan air minum di prefektur ini dilaporkan semakin menipis. Di beberapa toko bahkan telah habis.

Hal ini dialami oleh Akihiro Sato, pemilik supermarket di kota Shiroishi, Miyagi sebelah selatan, yang terpaksa berdagang di tepi jalan karena tokonya berantakan akibat gempa dan tsunami. Seperti dilansir dari laman The Wall Street Journal, dia mengatakan sebanyak 1.000 botol air minum habis terjual dalam waktu hanya dua jam.

Dia mengaku persediaan makin menipis, dan membutuhkan waktu hingga sebulan untuk mendapatkan kembali pasokan yang baru. "Tapi toko kami akan tetap buka sampai tidak ada lagi yang bisa dijual," ujar Akihito.

Kekhawatiran kekurangan air minum juga dialami oleh para penduduk di kota Sukagawa, prefektur Fukushima. Para relawan di kota ini menjatah setiap keluarga sepuluh liter air minum setiap harinya untuk menjaga persediaan air.

"Pasokan air terhenti, dan tentu saja, air adalah kebutuhan penting untuk kelangsungan hidup," ujar Sachiyo Ando yang tengah mengantri jatah air.

Saat pembagian air, terlihat antrean mengular, karena sedikitnya ada 500 keluarga yang perlu dipenuhi kebutuhan airnya di tempat tersebut.
• VIVAnews
 
Sepakbola Dunia Sampaikan Duka untuk Jepang
"Atas nama AFC, FIFA dan para anggotanya, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya."
Minggu, 13 Maret 2011, 15:38 WIB



VIVAnews - Bencana gempa dan Tsunami yang menimpa Jepang pada 11 Maret 2011 mengundang rasa simpati dan keprihatinan warga dunia. Bukan hanya para pemimpin-pemimpin negara yang menyampaikan rasa dukanya, namun juga para pelaku sepakbola di dunia.

"Atas nama AFC (Federasi Sepakbola Asia), FIFA (Federasi Sepakbola Dunia), dan para anggotanya, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya untuk keluarga dan kerabat korban gempa dan Tsunami di Jepang," kata Presiden Federasi Sepakbola Pakistan Syed Faisal Saleh Hayat di situs resminya, Minggu 13 Maret 2011.

Rasa keprihatinan yang sama disampaikan pula secara langsung oleh para pesepakbola. Salah satu pertandingan di Liga Australia antara Brisbane Roar dan Central Coast Mariners di Liga Australia akan dimulai dengan mengheningkan cipta selama semenit.

Federasi Sepakbola Australia (FFA) juga berupaya mengumpulkan dana untuk para korban bencana. "Bencana mengerikan ini mengejutkan kami semua dan saya ingin JFA (Federasi Sepakbola Jepang) tahu kalau seluruh komunitas sepakbola Australia memikirkan mereka sekarang ini," ujar CEO FFA Ben Buckley.

Indonesia tidak ketinggalan dalam berbagi rasa duka ini. Sebelum laga antara Bandung FC (BFC) melawan Minangkabau FC Padang (MFCP) di lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI), Sabtu kemarin, diawali dengan mengheningkan cipta.

Sebelumnya, FIFA melalui Presiden Sepp Blatter juga sudah menyampaikan belasungkawa untuk Jepang."Atas nama FIFA saya ingin sampaikan dukungan moril agar Anda tahu kalau kami turut merasa prihatin dengan para korban yang terluka dan keluarga," ujar Blatter.

Gempa dan Tsunami Jepang menimbulkan korban hilang dan tewas. Hinggu Minggu siang diperkirakan ada 1.000 korban tewas dan ratusan orang hilang. Bahkan korban terbaru merupakan mereka yang terpapar radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima. (umi)
• VIVAnews
 
Jepang Batal Ikut ARF Direx di Indonesia
Metro TVOleh Metro TV News
Metro TV – Min, 13 Mar 2011 18.41 WIB

Metrotvnews.com, Manado: Jepang yang baru saja diguncang gempa dahsyat dan tsunami batal ikut serta pada pelaksanaan ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercises (ARF DIREX) di Provinsi Sulut-Indonesia, 13-15 Maret 2011 mendatang.

"Kami sangat menyesal tidak melibatkan peserta ke ARF Direx karena musibah. Tetapi pemerintah Jepang sepenuhnya mendukung kegiatan itu karena menjadi tuan rumah bersama dengan Indonesia," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Akira Saito, kepada wartawan di Manado, Ahad (13/3).

Meski delegasi Jepang batal berpartisipasi di Sulut, tim instruktur pelatihan dari Jepang yang sudah berada di Indonesia masih tetap bertahan untuk membantu pemerintah Indonesia untuk simulasi pelatihan bersama penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

Menurut Dubes Jepang yang didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Gubernur Sulut SH Sarundajang, pemerintah Jepang tetap akan menuntaskan semua kegiatan ARF Direx di Sulut sesuai komitmen dan kerja sama dengan negara-negara Asean.

Sebagai bentuk kebijakan membatalkan keikutsertaan delegasi dari Jepang, pemerintah negeri "matahari terbit" itu telah menarik personel kembali sebanyak 328 orang yang bertindak relawan di ARF Direx.

Dua pesawat khusus dan empat helikopter yang menunjang pelatihan, serta satu kapal laut penyelamat bernama JS Ohsumi juga ditarik ke Jepang untuk membantu pemulihan wilayah dan penyelamatan korban jiwa.

"Pemerintah Jepang mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang memberi motivasi musibah bencana di negara kami," ujarnya.

Sejak peristiwa tsunami terjadi di Jepang, Jumat (11/3) lalu, kantor Kedubes Jepang di Indonesia banyak menerima telepon dari sejumlah pejabat Indonesia, seperti jajaran menteri, anggota legislatif hingga pejabat tinggi lainnya untuk menyampaikan simpati dan belasungkawa.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga memaklumi ketidakhadiran delegasi Jepang karena musibah bencana alam itu.

"Pemerintah Indonesia sudah sampaikan simpati ke pemerintah Jepang, sekaligus siap membantu warga Jepang yang alami korban jiwa," tambahnya.

ARF Direx merupakan pelatihan militer-sipil pada upaya penanggulangan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami itu. ARF Direx diikuti 20-an negara lain sebagai peserta, seperti negara-negara Asean, Uni Eropa dan Amerika Serikat.(Ant/RIZ)
 
Gempa Jepang Lebih Parah dari Perang Dunia II
Lebih 10.000 orang diperkirakan meninggal dunia.
Minggu, 13 Maret 2011, 22:13 WIB


VIVAnews – Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Jepang diperkirakan mencapai 10 ribu jiwa. Menurut Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, kejadian ini lebih parah daripada kondisi Jepang setelah perang dunia kedua.

Di daerah Rikusentakata, yang merupakan kota pelabuhan, ada sekitar 20 ribu orang hilang tersapu tsunami. Salah satu warga Rikusentakata, Etsuko Koyama, berhasil menyelamatkan diri di lantai tiga rumahnya. Tetapi ia kehilangan putrinya.

"Saya tidak akan menyerah untuk mencarinya. Saat itu saya memang menyelamatkan diri, tetapi anak saya tidak selamat," kata Koyama, seperti dikutip dari Associated Press, Minggu 13 Maret 2011.

Sementara itu menurut Juru Bicara Kepolisian, Go Sugawara, di daerah Jepang bagian selatan, tepatnya di Prefektur Miyagi, diperkirakan lebih dari 10 ribu orang meninggal dunia.

Sampai saat ini baru 379 warga Miyagi yang secara resmi dikonfirmasi meninggal dunia. Lalu pada hari Minggu ini, 200 mayat ditemukan di daerah pantai.

Sedangkan di kota Minamisanrikucho, 10 ribu orang tidak terdengar kabarnya setelah tsunami terjadi. Jumlah tersebut mencapai dua pertiga populasi kota tersebut.

Kondisi mengkhawatirkan juga dialami puluhan ribu warga Jepang yang selamat dari tsunami, sudah tiga hari mereka kekurangan air, listrik dan makanan. Itu karena setidaknya 1,4 juta rumah tidak dialiri air dan 1,9 juta tidak dialairi listrik.

Hal yang makin mengkhawatirkan adalah setelah gempa terjadi, kerusakan dialami dua reaktor nuklir Jepang. Reaktor tersebut sangat potensial akan membuat radiasi dan kontaminasi.

Suhu udara di sekitar Jepang juga menuju titik beku. Kondisi ini memperparah warga Jepang yang berada di pengungsian, dengan baju serta selimut yang terbatas. (umi)


• VIVAnews
 
Gempa-Tsunami Ganggu Kompetisi Baseball dan J-League
RepublikaRepublika – Min, 13 Mar 2011 19.23 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Gempa dan tsunami yang mengguncang Jepang, Jumat lalu, juga mempengaruhi penyelenggaraan turnamen olah raga. Perkumpulan Nippon Professional Baseball telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan komite eksekutif Selasa untuk mendiskusikan apakah mereka siap meneruskan musim baru.

Pembuka musim pertandingan seharusnya dilakukan di markas Rakuten Eagles di Sendai, 25 Maret. Tapi kota ini salah satu korban gempa yang paling parah.

Selain dari olah raga base ball, liga sepak bola Jepang, J-League, juga akan belum pasti akan melanjutkan kompetisi mereka. J-League akan mengadakan pertandingan klub divisi pertama pada Senin dan Selasa mendatang.

Mereka akan menjadwal ulang perlengkapan pertandingan setelah gempa besar hari Jumat di Jepang timur laut memaksa penundaan semua 19 J1 dan J2 game dijadwalkan untuk akhir pekan ini. Rakuten's Kleenex Stadium, Vegalta Sendai's Yurtec Stadion Kashima Antlers dan 'Kashima Stadium di Prefektur Ibaraki telah dilaporkan rusak akibat gempa.
 
Semua Pertandingan Melibatkan Jepang Ditunda
Keputusan ini mempengaruhi beberapa pertandingan di AFC Champions League.
Minggu, 13 Maret 2011, 18:40 WIB


VIVAnews - Gempa dan Tsunami yang menimpa Jepang pada 11 Maret lalu berdampak pada seluruh pertandingan sepakbola yang digelar di negara itu. Menurut Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Mohammed Bin Hammam semua pertandingan yang berhubungan dengan tim Jepang akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

"Karena negara ini tengah mengalami tragedi mengerikan, saya menyatakan kalau AFC akan menunda seluruh pertandingan yang melibatkan tim-tim Jepang hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata Bin Hammam dikutip dari Qatar News Agency, Minggu 13 Marey 2011.

"AFC akan mengambil keputusan setelah melihat situasi dalam waktu dekat," tambahnya.

Keputusan ini mempengaruhi beberapa pertandingan di AFC Champions League. Sebab, ada beberapa klub Jepang yang ikut dalam kompetisi ini di antaranya Gamba Osaka, Cerezo Osaka, Nagoya Grampus, dan Kashima Antlers.

Cerezo Osaka bahkan berada satu grup dengan Arema Indonesia di Grup G. Kedua tim ini sudah berjumpa di pertandingan pertama penyisihan grup pada 2 Maret lalu. Selanjutnya, Cerezo dijadwalkan bertandang ke markas Shandong Luneng di China pada 16 Maret nanti.

Sedangkan Nagoya Grampus seharusnya meladeni Al Ain pada 15 Maret di Mizuho Athletic Stadium dalam penyisihan Grup F. Kashima Antlers juga tadinya dijadwalkan melawan Sydney FC pada 16 Maret di Kashima Soccer pada penyisihan Grup H. Kesemua pertandingan ini dipastikan ditunda.

"Saya yakin kekuatan sepakbola dan dukungan hebat dari komunitas Jepang akan jadi faktor utama dalam pembangunan dan pemulihan moral," ujar Bin Hammam. (umi)
• VIVAnews
 
Empat ABK Indonesia Hilang di Jepang
Mereka adalah A, TS, RH, As, pekerja kapal Unimaru No 3.
Minggu, 13 Maret 2011, 18:54 WIB


VIVAnews - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah mengirim lima pejabat yang pernah bekerja di Jepang untuk membantu proses pendataan Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka dikirim langsung ke daerah pantai terdepan di Kota Sendai.

Dijelaskan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, dari pendataan setelah proses relokasi dilakukan, ada 121 WNI, yang 60 persennya pria, dan sebagian besar adalah mahasiswa, saat ini berada di enam titik penampungan di Kota Sendai, dan sekitarnya.

Seluruh WNI itu akan akan direlokasi dari Sendai ke Tokyo melalui jalan darat dan diperkirakan memakan waktu sekitar 18 jam.

WNI Hilang

Sementara itu, dari otoritas pemerintah setempat, dipastikan ada empat orang anak buah kapal asal Indonesia yang dinyatakan hilang. Mereka adalah A, TS, RH, As, pekerja dari kapal penangkapan ikan tuna, Unimaru No 3.

"Kita belum mau mengumumkan nama mereka, karena keluarganya di Indonesia belum bisa dihubungi," ujar Menlu, saat memberikan keterangan pers di Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu 13 Maret 2011.

Saat tsunami terjadi, Unimaru sedang sandar di Pelabuhan hiogama. Kapal Unimaru No 3, sudah ditemukan di sekitar 2,5 kilometer dari Pelabuhan Shiogama. (umi)
• VIVAnews
 
Ini Nama ABK Indonesia yang Hilang di Jepang
Kemenlu masih berupaya menghubungi empat keluarga ABK itu.
Minggu, 13 Maret 2011, 19:34 WIB


VIVAnews - Otoritas Oita di Jepang menyatakan ada empat anak buah kapal berkebangsaan Indonesia hilang setelah tsunami menerjang Jepang pada Jumat 11 Maret 2011 lalu, yang diawali dengan gempa dengan kukuatan 9,0 skala richter.

Dari Twiiter Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, disebutkan empat ABK hilang itu adalah Sunardi, Tonny Setiawan, Rudi Hartono, Arifin Siregar.

Mereka adalah pekerja di kapal Kuni Maru No. 3 (sebelumnya disebut Unimaru) yang kapalnya sedang bersandar di Pelabuhan Shiogama saat tsumani terjadi.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri masih berupaya untuk menghubungi empat keluarga anak buah kapal yang hilang itu.

Dalam keterangan pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu 13 Maret 2011, Menlu Marty Natalegawa menjelaskan, kapal Kuni Maru No. 3 sudah ditemukan di darat, sekitar 2,5 kilometer dari pelabuhan.

Tiba di Tanah Air 15 Maret

Sejauh ini dari hasil pendataan ada 121 WNI, yang 60 persennya pria, dan sebagian besar adalah mahasiswa, saat ini berada di enam titik penampungan di Kota Sendai, dan sekitarnya.

Seluruh WNI itu akan akan direlokasi dari Sendai ke Tokyo melalui jalan darat dan diperkirakan memakan waktu sekitar 18 jam. Rencananya mereka akan tiba di di Tanah Air pada Selasa 15 Maret 2011.

"Saat ini sedang masuk fase relokasi yang akan dilakukan dari Sendai ke Tokyo," ujar Marty. (umi)
• VIVAnews
 
AS Imbau Warganya Hindari Jepang
Republika
Republika – 2 jam 32 menit lalu

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Departemen Luar Negeri AS yang menasihati warga Amerika untuk menghindari bepergian ke Jepang saat ini. Dalam peringatan perjalanan yang dikeluarkan Ahad, Departemen Luar Negeri Amerika mendesak semua personel yang tidak penting pemerintah untuk menunda perjalanan ke Jepang.

Ia juga mengatakan Amerika harus menghindari pariwisata dan kunjungan yang tidak perlu lainnya ke Jepang untuk sekarang. Jepang adalah sekutu dekat Amerika. Negara kepulauan itu dilanda gempa bumi dahsyat, gelombang tsunami dan sekarang terancam oleh kebocoran radiasi nuklir.

Perdana Menteri Jepang mengatakan negaranya sedang menghadapi krisis terburuk sejak akhir Perang Dunia II.
 
BNPB: Tsunami Rusak 31 Rumah di Papua
Liputan 6
Liputan 6 – 2 jam 24 menit lalu

Liputan6.com, Jayapura: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Jayapura, Papua, mengumumkan ada 31 rumah di Papua yang rusak akibat dampak tsunami Jepang. Dengan begitu, BNPB menetapkan Jayapura dalam kondisi tanggap darurat selama 14 hari ke depan.

Ketika ditemui Ahad (13/3), Kepala BNPB Jayapura Amos Solosa mengatakan, 31 rumah warga yang rusak berada di Kecamatan Abepura (Kampung Enggros, 12 unit) dan Kecamatan Muara Tami (Kampung Holtekamp, 19 unit). Empat jembatan juga rusak.

Selain itu, puluhan perahu nelayan rusak dan hilang. Peralatan seperti jaring tambak dan ikan juga hanyut. Khusus untuk rumah, kata Amos Solosa, akan dimasukkan dalam program rehabilitasi dan kontruksi pascatsunami setelah tanggap darurat 14 hari nanti.

BNPB meminta para korban mengungsi ke rumah kerabat. Sebab, sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Warga Kampung Enggros juga belum berani kembali ke rumah. Mereka khawatir bakal terjadi gelombang susulan.(ULF)
 
Umat Konghucu Ciamis Berdoa untuk Korban Tsunami
Liputan 6
Liputan 6 – 1 jam 50 menit lalu

Liputan6.com, Ciamis: Umat Konghucu di Ciamis menggelar doa bersama untuk para korban tsunami di Jepang di Kantor Majelis Agama Konghucu Indonesia, Ahad (13/3). Mereka juga mengumpulkan bantuan untuk para korban.

Doa bersama digelar karena umat Konghucu juga merasakan duka seperti halnya para korban tsunami. Mereka berdoa agar para korban diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut.

"Kami semua berdoa bersama bagi mereka yang menjadi korban tsunami. Semoga Tuhan memberikan pertolongan pada mereka," ujar Ketua Makin Ciamis Yuki Halim.

Sedangkan bantuan yang dikumpulkan, kata Yuki Halim, rencananya akan disalurkan langsung ke Jepang.(ULF)
 
110 WNI di Miyagi Menunggu Dievakuasi
Republika
Republika – 1 jam 50 menit lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang akan mengevakuasi 110 orang penduduk Indonesia lagi yang berada di Miyagi. "Kami akan evakuasi mereka ke Tokyo," tutur Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Muhammad Lutfi, Ahad (13/3).

Saat ini terdapat hampir 25 ribu orang Indonesia yang tersebar di 41 perfektur di Jepang. "Namun saya tidak punya angka pasti per perfekturnya, susah juga hitungnya satu per satu," katanya.

Menurut mantan kepala BKPM ini terdapat 496 orang Indonesia yang menjadi korban tsunami Jepang yang terdapat di tiga profinsi. "Miyagi 274 orang, Iwate 140, dan Fukusihma 82 orang," ujarnya.

Sekitar 237 orang sudah diidentifikasi. "Sisanya yang 239 masih kami telusuri keberadaannya," katanya.
 
Menlu: WNI di Sendai Akan Ditempatkan di Tokyo
Metro TV
Oleh Metro TV News | Metro TV – 57 menit yang lalu

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 121 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kota Sendai, Prefektur Miyagi, akan segera direlokasi ke Tokyo, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Jakarta, Ahad (13/3) petang.

"Sebanyak 121 WNI direncanakan meninggalkan Sendai dan tiba di Tokyo Senin sore," kata Menlu, seraya menambahkan bahwa para pengungsi yang mayoritas pelajar itu diperkirakan 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan.

Para pengungsi direncanakan tiba pada Senin sore dengan menggunakan bus, dan ditempatkan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), yang terletak di kabupaten Meguro, sekitar 40 menit jalan kaki dari KBRI Tokyo. Mereka kemudian dijadwalkan akan dievakuasi ke Jakarta pada Selasa siang.

Meski demikian, Menlu mengatakan rencana pengungsi tiba di Tokyo tergantung dengan situasi di lapangan. "Regu penyelamat KBRI Tokyo yang pergi bertemu dengan pengungsi di Sendai, yang biasanya memakan empat jam perjalanan, telah menghabiskan waktu jalan darat selama 18 jam kemarin," tegasnya.

Menlu juga memaparkan, selain melakukan perlindungan WNI, Indonesia ingin membantu pemerintah serta warga Jepang yang sedang dilanda bencana.

"Indonesia terus melakukan komunikasi dengan pemerintah Jepang supaya dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada perhimpunan mahasiswa dan pelajar Indonesia di Jepang, yang telah menjadi elemen penting dalam memperlancar jaringan bantuan di sana.

Regu penyalamat yang berangkat ke Sendai akan mengendarai 2 bus dan direncanakan berangkat pada pukul 15.00 waktu setempat dari Tokyo guna melakukan evakuasi kurang lebih 121 WNI, sementara tim lain akan berangkat menuju Fukushima dengan transport van dengan target menyelamatkan 6 orang WNI, menurut pernyataan resmi dari laman KBRI Tokyo, Sabtu.

Namun KBRI mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan tim tersebut juga harus siap apabila jumlah WNI di lapangan ternyata mengalami peningkatan sebagai akibat pengungsian besar-besaran WNI lain dari wilayah sekitar Sendai.

KBRI Tokyo juga akan melakukan evakuasi warga tahap kedua untuk wilayah Miyagi dan Fukushima.

"Evakuasi kedua wilayah ini akan dilakukan secara serentak dengan mengirim dua tim ke wilayah tersebut, sementara fokus dari tim evakuasi tahap kedua ini adalah untuk membawa bantuan logistik kepada WNI yang tertimpa bencana dan sekaligus memindahkan mereka ke lokasi yang lebih layak," tulis laporan itu.(Ant/RIZ)
 
Pabrik Besar di Jepang Tutup Akibat Gempa
Metro TV
Oleh Metro TV News | Metro TV – 36 menit yang lalu

Metrotvnews.com, Tokyo: Perekonomian Jepang terganggu. Banyak pabrik dikatakan ditutup. Akibatnya, produksi pabrik-pabrik itu terhenti.

Beberapa pabrik perusahaan besar yang menjadi korban adalah Sony, Toyota Motors, Nissan Motors, Honda Motors, Panasonic, Fuji Heavy Industries, Asahi Kasei Corp, dan JSR .

Keenam pabrik Sony, yaitu empat di Miyagi dan dua di Fukushima, ditutup. Enam pabrik itu berlokasi di timur laut Jepang. Timur laut Jepang sendiri adalah daerah yang hancur karena gempa bumi dan tsunami.

Dari Toyota Motors, 12 pabrik ditutup. Sementara itu, empat pabrik Nissan Motors tutup dan dua pekerjanya menderita cedera. Sedangkan, dari Honda Motors, dua pabrik ditutup, satu pekerja tewas dan 30 pekerja menderita cedera.

Dari Panasonic, pabriknya rusak ringan dan beberapa pekerjanya menderita cedera ringan. Dari Fuji Heavy Industries, delapan dari sepuluh pabrik ditutup. JSR juga dikatakan menyetop produksinya.

Selain perusahaan-perusahaan besar itu, ada perusahaan-perusahaan lain yang menjadi korban bencana, seperti Sapporo, East Japan Railway, NTT DoCoMo, Fujitsu, JFE Steel, dan lain-lain. Ada fasilitas-fasilitas di pabrik mereka yang rusak. Juga ada pabrik-pabrik yang menyetop produksi mereka. (MI/RIZ)
 
Gempa Jepang Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya
RepublikaRepublika – Min, 13 Mar 2011 17.44 WIB
Konten Terkait

Rumah-rumah yang ditelan tsunami dan terbakar di Sendai, JepangPerbesar Foto

Rumah-rumah yang ditelan tsunami dan terbakar di Sendai, Jepang
rumahrumah_yang_ditelan_tsunami_dan_terbakar_di_sendai_jepang_110312220551.jpg

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Gempa yang memorak-porandakan Jepang, Jumat lalu, ternyata sudah diramalkan sebelumnya. Namun, para peneliti tidak tahu kalau kekuatan gempa itu sangat dahsyat.

Sadayuki Kitagawa, peneliti di divisi Penelitian Seismik mengatakan bahwa sebetulnya mereka sudah meramal akan terjadi gempa bumi di sekitar pantai Fukushima dan Ibaraki.

Yang mereka tidak tahu adalah besaran kekuatan gempa itu dan akan terjadi tsunami. "Kami memang sudah memprediksi akan ada gempa dengan kekuatan 8 atau lebih kecil, tapi tidak yang sebesar ini," katanya.

Ia menambahkan, kekuatan gempa Jumat akan membuat rentetan gempa susulan yang diperkirakan berlangsung untuk sementara waktu. Kitagawa mengatakan, gempa dahsyat itu menyerupai gempa di Aceh 2004 yang juga menimbulkan tsunami besar Samudera Hindia.

Sementara Bloomberg News melaporkan, lembaga geologi Italia mengklaim gempa Jepang menggeser poros bumi sekitar 10 cm.
 
Gempa Geser Jepang Dua Meter
Gempa besar geser Jepang dan mengubah poros bumi.
Minggu, 13 Maret 2011, 09:47 WIB

VIVAnews - Gempa bumi berkekuatan 8.9 skala Richter yang disusul dengan tsunami membuat pulau utama Jepang bergeser hingga 2,4 meter. Gempa ini juga dilaporkan telah menggeser poros bumi.

"Sampai saat ini, kami mendapati salah satu stasiun GPS kami bergeser (2,4 meter), kami juga melihat peta dari GSI (Geospatial Information Authority) di Jepang, memperlihatkan perubahan pola di lokasi yang luas, sama dengan perubahan massa daratan," ujar Kenneth Hudnut, ahli geofisika dari badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), dilansir dari laman CNN, Sabtu, 12 Maret 2011.

Sementara itu, laporan dari Institut Vulkanologi dan Geofisika di Italia menunjukkan gempa yang terdashyat di Jepang dalam kurun waktu 140 tahun tersebut juga telah menggeser poros bumi hingga 10 sentimeter.

Gempa bumi besar, disusul dengan tsunami setinggi lebih dari 10 meter, yang terjadi pada Jumat, 11 Maret lalu, menyebabkan sedikitnya 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Sebanyak 50 negara di sekitar Jepang langsung membunyikan alarm waspada tsunami. Lebih dari 140 gempa susulan yang berkekuatan 5 skala Richter lebih terjadi dalam waktu 24 jam.

Menurut Shengzao Chen, ahli geofisika USGS, gempa terjadi saat kerak bumi di sebelah timur Jepang dengan lebar 400 kilometer dan panjang 160 kilometer pecah karena lempeng tektonik bergeser lebih dari 18 meter.

Jepang terletak di sepanjang "cincin api" Pasifik, sebuah wilayah dengan aktivitas vulkanis dan seismik yang tinggi. Wilayah ini terbentang dari Selandia Baru, melalui Jepang, Alaska dan pantai barat Amerika Selatan. (adi)
• VIVAnews
 
Back
Top