Serba-serbi Berita Lama

BPRS Harta Insan Karimah Targetkan Aset Rp 224 M

JAKARTA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) menargetkan aset Rp 224 miliar pada 2011. Angka itu diperkirakan meningkat hingga 27 persen dibandingkan aset tahun lalu.

Menurut Direktur BPRS HIK, Toto Suharto, pihaknya optimistis dengan perkembangan aset ini mengingat sejumlah langkah untuk mengejar target tersebut telah dipersiapkan. “Selain pembukaan cabang baru untuk meningkatkan pembiayaan, BPRS HIK juga akan membuka rahn (gadai) emas syariah,” katanya kepada Republika, beberapa waktu lalu.

BPRS HIK pun akan memperluas kerja sama linked program dengan mitra bank usaha syariah. Diharapkan, hal itu bisa menambah pembiayaan dan meningkatkan modal BPRS HIK ke depan.
Hingga akhir 2010, aset BPRS HIK mencapai Rp 176,5 miliar atau tumbuh 37

persen dari Rp 129 miliar pada 2009. Dengan total portofolio pembiayaan meningkat 34 persen dan Rp 122 miliar menjadi Rp 163,9 miliar. Sementara total dana pihak ketiga tumbugli 33 persen dari Rp 110 miliar menjadi Rp 146 miliar.

Hingga akhir 2010, laba kotor BPRS HIK juga mengalami kenaikan signifikan hingga 62 persen dari Rp 4 miliar menjadi Rp 6,6 miliar. Bahkan, bila dibandingkan EKAP, terdapat kenaikan sekitar 130 persen.

Menurutnya, bagi basil deposito per Desember 2010 untuk satu bulan 11,08 persen. Sedangkan bagi basil deposito tiga bulan mencapai 11,79 persen, enam bulan mencapai 12,97 persen, dan deposito 12 bulan mencapai 14,15 persen.

Sementara itu, secara keseluruhan rasio pada 2010 menunjukkan pencapalan yang cukup signifikan. Tingkat kecukupan modal (CAR) naik hingga 14,4 persen dengan financing deposit ratio (FDR, rasio pembiayaan terbadap dana pihak ketiga), mengalami kenaikan

hingga 112,2 persen. Hal senada terjadi dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) dengan kenaikan 4,3 persen dari 27,1 persen serta NPF di angka 3,2 persen.

“Terdapat beberapa strategi yang kita lakukan, antara lain, dari sisi internal
perusahaan dengan mengubah sistem kerja di marketing kita,” katanya. Strategi yang sama juga masib akan digunakan pada 2011 ini.

BPRS HIK berpusat di Ciledug, Tangerang. Perbankan syariah ini memiliki tiga cabang lain, yakni di Cikarang, Karawaci, dan Jakarta Timur serta satu Kantor Unit Pelayanan Pembiayaan (KUPP) di Ciracas, Bogor.


REPUBLIKA SELASA, 1 FEBRUARI 2011, firkah fansuri
 
DSN Babas Fatwa

Instrumen perdagangan dalam bursa harus jelas dan ril.

JAKARTA Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI) sedang menggodok fatwa tentang jual beli dengan mekanisme lelang secara terus-menerus (bai’muzayadah). Hal ini dilakukan untuk meligitimasi perdagangan saham yang terjadi di bursa efek (perdagangan surat berharga).

“Selama ini perdagangan saham di bursa efek terkadang dianggap tidak syariah oleh sejumlah kalangan,” kata Gunawan Yasni, salah satu anggota DSN MUI,kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu. “Mereka menilai, perdagangan saham sangat spekulatif dan tidak sesuai ketentuan Islami.”

Padahal, diutarakannya, perdagangan semacam ini merupakan hal yang wajar untuk menciptakan harga di pasar. Masalahnya, bila ini tidak dilakukan, harga kemungkinan tidak akan terbentuk.

Menurut Gunawan, pembahasan bai’muzayadah ini tidak hanya akan mengatur permasalahan bursa efek, tetapi objek transaksi bursa lainnya, yakni bursa komoditas (barang-barang komoditas).

Meski demikian, ia mengakui, yang menjadi instrumen perdagangan dalam bursa haruslah jelas dan ril. Perdagangannya harus memiliki ukuran nilai sesuai dengan transaksi yang dilakukan. “Jadi, misal ada 100 batang emas yang menjadi barang transaksi, 100 emas ini semuanya harus ada dan tidak boleh tidak ada,” tegasnya.

Namun, dikatakannya, ini tidak bisa berlaku untuk semua transaksi bursa, terutama bursa komoditas. Ia hanya bisa diberlakukan untuk bursa komoditas dengan jenis transaksi instan, yakni jual beli langsung selama dua kali 24 jam.

Gunawan juga mengatakan, DSN MUI menilai komoditas murabahah (jual beli) tak bisa diterapkan untuk semua produk perbankan syariah. Menurut Gunawan, komoditas ini hanya bisa

digunakan untuk semua produk yang bernilai ril. “Sementara untuk produk yang tidak terkait langsung dengan sektor ril ini tidak bisa digunakan,” katanya.
Untuk tabungan, pembiayaan, dan deposito dengan dana nasabah, ia menilai komoditas munabahah tidak bisa digunakan. Pasalnya, dana pihak ketiga, yakni nasabah, tidak terkait secara langsung dengan bisnis yang dilakukan perbankan.

“Sehingga, kalau dipaksakan, ini akan mengacaukan role (aturan) perbankan syariah sendiri,” jelasnya.

Meski demikian, untuk produk treasury hal ini bisa saja diterapkan. Produk treasury merupakan bagian pengelolaan aset dan merupakan kepanjangan tangan manajemen bank dalam mengimplementasikan kebijakan pengelolaan aset sehingga aset dan habilitas menjamin pemenuhan kebutuhan bank.

“Misalnya interbank, yang tidak langsung menggunakan dana pihak ketiga, atau antarbank syariah dan antarnegara saja,” katanya.

REPUBLIKA SELASA, 1 FEBRUARI 2011, Sefti Oktarianisa
 
Waspadai Defisit Produksi Minyak

JAKARTA Indonesia harus serius mewaspadai ancaman dan melambungnya harga nthiyak yang kini hampir menembus 100 dolar AS per barel. Karena, ada keterkaitan asitara kenaikan harga minyak dan knisis pangan.

“Kerusuhan politik di negara-negara Afnika dan Amerika Selatan dewasa mi juga tidak semata dipicu oleh merebaknya korupsi, tapi juga knisis energi dan pangan,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan lVligas Nasional (Asperrnigas), Effendi Siradjuddin, di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara di Jakarta, Senin (31/1).

Effendi mengingatkan, selain krisis dalam bentuk kerusuhan politik, ancaman juga datang dart merosotnya produksi lahan-lahan pertanian di Vietnam, Thailand, dan negara-negara pertanian lainnya.

mi berakibat pada tenganggunya ketersediaan pangan dunia. “Belum lagi adanya ramalan tentang krisis pangan permanen sebagai dampak dan perubahan iklim global,” ujarnya.

Ta menegaskan, anca,man krisis enengi dewasa mi memang sudah mengerikan. Effendi menghitung dalam kurun waktu 5-20 tahun ke depan, konsumsi minyak dunia diperkirakan tembus ke kisaran 120-130 juta barel per han (bph).

Sedangkan produksi puncak minyak dunia diprediksi hanya 105-110 juta bph. “Artinya, akan tenjadi defisit 15-20 juta bph,” tutunnya. Dan, yang menjadi persoalan, yakni realisasi diversifikasi energi yang dicanangkan berbagai negana, termasuk Indonesia, tidak akan mampu menggantikan produksi minyak dunia.

Sekalipun ada panas bum1, tenaga angin, tenaga surya, gas, dan lain-lain, tapi jumlahnya terbatas. Pengembangan energi nuklir juga butuh waktu 10-20 tahun. “Kalau ditotal, masih belum mampu menggantikan minyak dan menyuplai kebutuhan energi dunia.”

Dalam kondisi seperti itu, Effendi meyakini bahwa pada 10 tahun mendatang negana-negara OPEC sekalipun sudah tidak bisa mengekspor minyaknya, karena kebutuhan dalam negeni juga meningkat.

“Negana yang punya uang banyak juga tidak bisa membeli minyak, kanena tidak ada banang yang tersedia di pasar untuk dibeli,” kata Effendi.

Ia mengingatkan Indonesia, hanya memiliki waktu 5-10 tahun untuk membuat terobosan ekonomi dan politik yang berani untuk mengatasi problem kelangkaan energi dan knisis pangan dunia. Langkah pertama adalah mengamankan sumber daya migas yang selama ini dikuasai asing.
Sebagai gambaran, Indonesia saat ini defisit minyak sekitar satu juta bph. Kemampuan produksi kita hanya 50 ribu bph, sedangkan konsumsi mencapai 1,4 juta bph.

Defisit itu akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan laju petumbuhan konsumsi dan penurunan produksi. Angka defisit itu bisa mencapai 3 juta bph pada 2015 dan 5 juta bph pada 2020.

“Rakyat menunggu keberanian pemerintah melakukan langkah politik yang lebih konkret menghadapi ancaman krisis energi dan pangan yang sudah di depan mata,” katanya.

Dengan semakin besarnya ancaman krisis energi. menurut Effendi, sumber daya migas harus berada di bawah kontrol negara lantaran menyangkut urusan ekonomi dan stabilitas.

“Kontrak asing yang sudah mau habis, tidak perlu diperpanjang. Dengan begitu, kita bisa menabung cadangan minyak negara.”

Beberapa tenobosan lain yang diperlukan, yakni melakukan langkah-langkah realisasi dan pembauran energi (energy mix) 2005- 2025, lalu mempercepat pencapaiannya.


Republika, 30 januari 2011, firkah fansuri
 
MD Terindikasi Cuci Uang

Tiga pengusaha kakap korban MD

JAKARTA — Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein mengatakan, ada indikasi jika mantan manajer senior Citibank Inong Malinda alias Malinda Dee (MD) memang melakukan pecucian uang.

Indikasi itu muncul bersamaan dengan dugaan jika MD mengalihkan uang milk nasabah untuk pembelian sejumlah mobil mewah. “Ada indikasi pencucian uang kalau uang hasil enggelapan disamarkan atau disembunyikan dengan melakukan transaksi seperti membeli mobil dan memindahkan ke bank lain atas nama diri sendiri,” kata Yunus lewat pesan singkat kepada Republika, Selasa (5/4).

Ketika ditanya apakah aksi pencucian uang MD terkait dana pejabat atau pengusaha kakap, Yunus enggan menjawab. Mobil milik MD yang disita kepolisian, jelas Yunus, bisa menandakan telah terjadi pencucian uang.

Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menyatakan, DPR akan mendorong keterlibatan PPATK bila terdapat indikasi pencucian uang haram. Bahkan, bila perlu, Komisi Pemberantasan Korupsi juga terlibat. “Kita lihat dulu hasil investigasi polisi. Kalau ada arah ke sana, PPATK harus turun tangan,” kata Harry

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Yanuar Rizky meminta polisi membuka identitas nasabah MD untuk menepis kecurigaan adanya kejahatan pencucian uang haram.

“Bila melihat pengacara MD berbicara, dugaannya ke arah situ. Dia berani membuka karena mungkin di balik persoalan ini ada kartu yang dipegang terkait nasabah,” ujarnya.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, tiga korban yang rekeningnya dibobol MD ternyata merupakan pengusaha besar di Indonesia. Dana mereka dialirkan MD ke tiga bank dan perusahaan MD.

“Ketiga-tiganya pengusaha besar yang terkenal,” kata Anton, kemarin. Ketiga pengusaha kakap yang melaporkan kasus itu ke polisi memiliki banyak anak perusahaan. Namun Anton enggan menjelaskan bidang usaha ketiga korban MD itu.

Anton juga mengelak saat ditanya, apakah salah satu pengusaha itu juga anggota DPR. “Ada lah. Belum bisa diberi tahu,” kelitnya.

Audit sementara Citibank menyebut jumlah kerugian akibat aksi MD. sebesar Rp 16,063 miliar. Asisten Wakil Direktur Hubungan Korporasi dan Institusi Citibank, Mona Monika, mengatakan nasabah memilih tak melapor karena Citibank telah berjanji mengembalikan dana yang hilang.

Polisi juga memeriksa Rita, komisaris utama PT Sarwahita Group milik MD yang diduga menerima dana dari MD. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, salah satunya hiburan.

Pengacara MD, Halapancas Simanjuntak, mengatakan atasan MD mungkin ikut terlibat karena sesuai standar operasional prosedur Citibank, transfer lebih dari Rp 500 juta harus ada paraf dan head teller, kepala cabang, atau branch manager. Penyidik Poliri mengonfrontasi hal itu kepada MD karena pada surat transfer terdapat paraf atasannya. “Dikonfrontasi ke MD,ini paraf siapa saja,” kata Halapancas. fitria andayni

Republika, 5 April 2011, Abdullah Sammy, Bilal Ramadhan/rahriiad bu1i harto
 
Citibank dan Bank Asing

Rasa prihatin sepertinya tak pernah muncul dan para eksekutif bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia. Laporan Bank Indonesia (BI) yang merilis turunnya kredit yang disalurkan bank-bank asing rata-rata 18 persen dianggap sebagai angin lalu. Kata ‘wajar saja’ yang malah keluar dan mulut sejumlah petinggi bank- bank asing yang mencani laba dan rente di Indonesia.

Kemudian, kita dikejutkan oleh ulah tak manusiawi dan semena-mena sekelompok debt collector suruhan Citibank. Satu nasabah pemegang kartu kredit Citibank tewas dihajar debt collector tersebut terkait tunggakan kartu kredit si nasabah yang terjadi perbedaan perhitungan. Dan setelah itu, Citibank kembali menjadi teror baru industri perbankan di Tanah Air dengan dugaan kasus penggelapan dana nasabah oleh mantan manajernya, MD alias Melinda Dee atau Inong Melinda.

Kabar gembira yang seharusnya terbetik dari operasinya bank-bank asing seperti Citibank, ternyata kini hanya menjadi mitos. Ini belum termasuk cerita-cerita pilu mereka, para nasabah kartu kredit, yang terus diterorhanya karena telat bayar tagihan. Atau sekadar komplain soal besaran utang yang dimiliki.

Kasus yang terjadi di Citibank, terutama pembobolan dana nasabah hingga puluhan miliar itu mencerminkan bahwa bank ternyata masih sangat rentan dirampbk, apalagi jika melibatkan orang dalam. Sistem pengawasan internal dan eskternal dari Bank Indonesia maupun canggihnya tekonologi informasi yang dimiliki, tidak serta merta menjamin amannya bank dari tangan-tangan jahil penjahat kerah putih.

Apalagi, jika prang dalam itu tahu persis historis para nasabah kakapnya yang masuk kategori prioritas. Diperkirakan, banyak nasabah MD yang berlatar belakang pejabat yang mencuci uangnya melalui MD. Perampok dan orang-orang rusak seperti mereka mungkin dalam pikiran sebagian orang bank seperti MD sah-sah saja. Asal-muasal duit mereka juga tidak jelas.

Kita juga melihat ada persoalan prosedur yang diabaikan Citibank. Ini terkait dengan urusan tanda tangan uang besar keluar. Di sejumlah bank, untuk transaksi di atas Rp 1 miliar harus ditandatangani manajer cabangnya juga, bahkan harus ada persetujuan dari pusat. Yang terjadi pada MD sepertinya tidak. Ia bisa mengeluarkan blanko tanpa perlu persetujuan kepala cabang, meski MD adalah seorang manajer relasi. Dan kasus ini kita melihat, kebobrokan pun tidak hanya terjadi di bank-bank lokal. Bank asing sekelas Citibank pun menghadapi persoalan sama. Bahkan, jika tidak ada laporan nasabahnya, kasus MD ini mungkin belum juga akan meledak.

Kita berharap BI lebih ketat dan tegas memberikan rambu-rambu dan sanksi kepada bank-bank asing. Jangan cuma berani menggertak bank-bank lokal, apalagi bank-bank BUMN. BI juga harus berani menggigit bank-bank asing jika memang melanggar dan tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Turunnya penyaluran kredit bank-bank asing menunjukkan bahwa mereka tidak pro growth seperti yang didengung-dengungkan Presiden SBY. Bertindak seperti preman dan pembunuh juga mencerminkan bank asing sepenti singa di jalan yang tidak tahu tata krama dan hukum berlaku. Jadi, tegaslah!.

Republika
 
Re: DSN Babas Fatwa

tolong deh den TOMOYO
kl posting itu berita yang aktual. Yang masih hitungan hari bahkan kl perlu yg hitungan menit. Ini kok semua berita basi d angkat. Semua berita baru tenggelam tuh k halaman 2 ga sempat d baca user
 
Umrah Semakin Diminati



Pembelian paket umrah dapat dilakukan dengan cara mencicil
Karena kuota yang tidak seimbang antara tingginya animo umat islam yang hendak berhaji dibandingkan jatah yang diberikan, maka daftar tunggu berhaji pun semakin panjang. Lamanya menunggu bisa sampai tujuh tahun sejak calon haji mendaftarkan diri. Kondisi ini membuat animo umat islam untuk berumrah, meningkat pada 2011 ini.

Diperkirakan akan terjadi peningkatan 20 persen jamaah umah tahun ni. Selain karena semakin panjangnya daftar tunggu haji, sekarang menjalankan umrah memang terasa lebih mudah. Apalagi pihak perbankan juga banyak yang mengembangkan tabungan khusus umrah dan bahkan pembiayaan umrah dapat disiasati melalui jasa kartu kredit, tentu kartu kredit berbasis sistem syariah.
Selain faktor tersebut, kini biaya umrah jauh lebih ringan daripada pergi haji. Untuk paket paling murah selama 10 hari saja hanya diperujkan ongkos sekitar Rp 15 juta-an, sedangkan yang paling mahal berkisar Rp 18 jutaan.

Bank BNI Syariah menjadi salah satu bisnis perbankan yang membuat terobosan atas kemudahan jamaah Indonesia berumrah. Produk Inspirasi Umroh Hasanah Card merupakan layanan yang mendapat tanggapan positif dari umat Muslim di Tanah Air.

Dengan hanya melakukan pembelian paket Umrah melalui Hasanah Card, calon jamaah bisa bagai menabung untuk biaya pergi ke Tanah Suci. Itu karena pembelian paket umrah dapat dilakukan dengan cara mencicil melalui Program SmartSpending 0%, yakni angsuran 12 bulan tanpa dikenakan bunga dan biaya tambahan. Pilihan jadwal keberangkatannya dapat disesuaikan dengan waktu masing-masing calon jamaah Umrah.

Sebetulnya BNI Hasanah Card telah menggelarjasa umrah sejak Ramadhan 1431 H (tahun lalu). Bekerja sama dengan salah satu travel biro Umrah dan haji BNI menyelenggarakan Program yang menarik, yaitu Umroh + i’tikaf hanya dengan Rp. l4jt-an.

Untuk memberikan kemudahan dan keringanan bagi pemegang BNI Hasanah Card, pembayaran paket tersebut dapat dicicil hingga 6 bulan (tanpa dikenakan biaya tambahan). Program ini akan konsisten dimiliki oleh BNI Hasanah Card, untuk memberikan Differentiation Value yang tinggi dibandingkan dengan produk sejenis.

Bank lain yang memiliki tabungan umrah adalah Bank Mumalat, yakni produk tabungan Muamalat Umrah dan Pembiayaan Umrah Muamalat. Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, mengatakan kedua produk tersebut sebagai upaya menjaring lebih banyak nasabah, serta untuk memperluas spektrum layanan bagi nasabah yang sudah ada.

“Tabungan Muamalat Umrah dan Pembiayaan Umrah Muamalat kami harapkan dapat melengkapi varian produk perbankan syariah di Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih luas”, ungkap Arviyan.

Tabungan Muamalat Umrah dapat dimiliki dengan saldo pembukaan sebesar Rp 200 ribu. Nasabah akan diminta untuk menentukan target pencapaian dana minimum Rp 10 juta dan maksimum Rp 50 juta. Nihilnya biaya adrninistrasi menjadi salah satu fitur unggul produk ini, selain itu nasabah mendapatkan fasilitas asuransi jiwa gratis senilai Rp 20 juta. Nasabah tidak dikenakan biaya penutupan rekening, kecuali biaya Rp 100 ribu apabila target minimal pencapaian dana [Rp 10 juta] tidak terpenuhi pada saat penutupan.

Bank Muamalat juga meluncurkan produk Pembiayaan Umrah Muamalat. Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai perjalanan umroh ke Tanah Suci. Dengan plafon maksimal senilai Rp 35juta, Pembiayaan Umrah ditujukan bagi karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun di perusahannya masing-masing. Nasabah disyaratkan untuk menyediakan minimal 35 persen dari biaya paket perjalan umrahnya. Pembiayaan yang disertai fitur asuransi ini diberikan tanpa harus menyediakan agunan.

Republika, 7 Mei 2011, bidramnanta/Annisa Mutia
 
Last edited:
Peran Serikat PekerJa di Dunia Islam

attachment.php


attachment.php






Ketika peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya, serikat pekerja ternyata memiliki peran penting yang angat menentukan. Menurut John L Esposito, secara ekonomi, kehadiran serikat pekerja di kota-kota peradaban Islam berperan untuk mengendalikan produksi dan perdagangan.
Secara sosial, serikat buruh memberi kerangka bagi penduduk yang aktif. “Serikat pekerja adalah salah satu entitas yang memungkinkan sebuah kota berfungsi,” tutur Esposito. Meski serikat pekerja memiliki peran yang begitu besar, para sejarawan mengaku heran karena tak ditemukan padanan kata untuk menyebut serikat pekerja.

Sejatinya, kata Esposito, istilah hirfah atau shinf yang sering digunakan untuk menyebut serikat pekerja, memiliki arti perdagangan’. Sehingga, Claud Chaen dan Samuel Stren dalam The islamic City, menyatakan bahwa serikat pekerja yang sesungguhnya baru muncul di masa Turki Usmani. Hal itu didasarkan pada munculnya organisasi-organisasi profesi di Turki Anatolia pada abad ke-14 M.

Memasuki abad ke-16 hingga ke-19 M, serikat pekerja di dunia Islam diorganisasi pada seputar perdagangan dan kegiatan pertukangan. Menurut Esposito, pasar kota termasukpasar yang dikelola oleh pedagang besar rempah-rempah dan kain, merupakan bagian dari sistem itu.

“Bahkan, peniaga biasa pun mempunyai serikat pekerja,” papar Esposito. Uniknya, kata dia, pencuri pun pada zaman itu mempunyai serikat pekerja sendiri. Jumlah serikat pekerja di sebuah kota Islam sangat ditentukan oleh besar kecilnya ekonomi lokal dan jumlah pedagangan.

Seorang penjelajah Turki Evliya Celebi memperkirakan, pada abad ke-17 di Istanbul terdapat 1,109 serikat pekerja. Namun, menurut Esposito, angka itu tak masuk akal. Yang lebih realistis, kata dia, di Kairo terdapat 250 serikat pekerja, di Aleppo terdapat 160 serikat pekerja, di Tunis terdapat 80 serikat pekerja, dan di Aljir terdapat 60 serikat pekerja. Sebuah serikat pekerja akan bermunculan seiring dengan bertambahnya jumlah kota dan pasar.

Peran
Dalam bidang ekonomi, serikat pekerja berperan untuk mengatur produksi barang, menjaga kode etik profesi, menjaga harga (khususnya pada masa krisis), membina hubungan baik antar anggota dan memasok tenaga kerja. Pada masa itu, serikat pekerja juga menentukan persayaratan masuk melalui lisensi profesional.

Secara administratif, serikat buruh berperan untuk menghubungkan antara pedagang dan pihak berwenang, sehingga pekerjaannya dalam mengurusi penduduk pekerja kota sangat dimudahkan. “Contohnya, pajak dibebankan atas dasar daftar yang dibuat syekh mengenai para anggota yang berada di bawah pengawasannya,” ungkap Esposito.

Selain itu, serikat pekerja juga membantu mengelola kota di area ekonominya sendiri. Keberadaan serikat pekerja pada zaman itu sangat dibutuhkan dalam sebuah kota yang tak memiliki struktur adminsitratif yang nyata. Menurut Esposito, dengan mengorganisasi penduduk pekerja, menurut profesinya, serikat pekerja telah memberi andil bagi keseimbangan sosial.

Republika, 7 Mei 2011, Heri Ruslan
 

Attachments

  • Peran Serikat PekerJa di Dunia Islam a.jpg
    Peran Serikat PekerJa di Dunia Islam a.jpg
    61.7 KB · Views: 211
  • Peran Serikat PekerJa di Dunia Islam b.jpg
    Peran Serikat PekerJa di Dunia Islam b.jpg
    51.8 KB · Views: 205
Last edited:
Ritual Religius Serikat Buruh Islam


attachment.php


attachment.php






Kaum buruh/pekerja di era keemasan Islam bergabung ke dalam sebuah serikat pekerja tak hanya dilandasi tujuan profesional belaka. Menurut Prof Ahmed Y al-Hassan dan Donald R Hill, mereka juga memiliki tujuan sosial dan religius. Setelah abad ke 11 M/ 5 H, serikat pekerja memiliki hubungan yang erat dengan organisasi sosial (futuwwah) dan kelompok sufi.

Di semenanjung Arab, serikat pekerja dipimpin oleh seorang syekh. Sedangkan, di wilayah Afrika Utara dipimpin seorang amin. Para ketua serikat pekerja itu dipilih anggotanya dan disahkan oleh otoritas lokal atau pusat. Terkadang otoritas melakukan intervensi dalam penetapan ketua serikat pekerja,” papar John L Esposito.

Suksesi ketua serikat pekerja di zaman itu tergantung pada kualitas moral dan profesional sang calon. Prestise keluarga pun kerap dipertaruhkan. Sehingga, tak jarang ketua serikat pekerja beralih dari bapak kepada anaknya. Seorang syekh atau amin didamping oleh asisten yang dikenal dengan istilah naqib atau katkhuda.

Guru senior yang sangat dihormati (ikhtiyariyahj membentu elite. Kepada elite inilah syekh sering meminta nasihat dan dukungan” ujar Esposito. Menurut dia, ritual religius di dalam serikat pekerja merupakan fenomena khas di wilayah timur Dunia Arab dan Muslim.

Pada masa itu, serikat pekerja di Dunia Arab biasa menggelar ritual syadd (kegiatan berupa mengikat simpul yang jumlahnya bervariasi menurut kelas orang yang diinisiasi) dan upaya terkait didokumentasikan dalam sumber lain di luar buku futuwah. Pertemuan itu digelar oleh ketua serikat pekerja.

Di Kairo, papar Esposito, serikat-serikat pekerja ikut aktif dalam upacara rukyah (melihat bulan), yang dilakukan pada malam awal Ramadhan. Tradisi itu berlangsung dalam bentuk pawai di Kairo dan hanya berlangsung hingga 1950-an. Serikat-serikat pekerja turut serta dalam perayaan kolektif dan mengusung panji-panji, alat musik, dan kendaraan hias.

Republika, 7 Mei 2011, Heri Ruslan
 

Attachments

  • Ritual Religius Serikat Buruh Islam a.jpg
    Ritual Religius Serikat Buruh Islam a.jpg
    55.7 KB · Views: 183
  • Ritual Religius Serikat Buruh Islam b.jpg
    Ritual Religius Serikat Buruh Islam b.jpg
    22.4 KB · Views: 180
Last edited:
Profesional Islam Dari Tukang Batu Hingga Pandai Besi

attachment.php


attachment.php





Pembangunan gedung-gedung megah di era peradaban Islam tak lepas dari jasa paratukang batu [banna' atau mi’mar. Mereka bertugas untuk memotong atau memahat batu. Karya-karya seni dan arsitektur Islam yang mengagumkan merupakan saksi hidup pencapaian tingkat keahlian para tukang batu Muslim.

Menurut Al-Hassan dan Hill, dalam beberapa kasus, tukang batu juga berperan menjadi arsitek. Salah satu faktanya tercatat dalam bangunan bersejarah yang bertarikh 1303 M. Pada bangunan itu tertulis, ‘Dikerjakan aleh Abu Thalib, seorang arsitek dan tukang batu’

Selain itu, ada pula tukang batu yang juga bertugas menyiapkan gambar serta menyelia pekerjaan dan menyerahkan seluruh pekerjaan pembangunan kepada orang lain. “Perancang atau arsitek disebut sebagai ustadz, sebuah gelar yang diberikan pada seseorang yang berkecakapan tinggi,” ungkap Al-Hassan dan Hill.

Seorang tukang batu yang cakap biasa mendapat dua gelar, yakni ustadz dan banna sekaligus. Ada pula yang menyandang gelar mu’allim dan banna’secara bersamaan. Gelar itu diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap keahlian dan kecakapan seorang tukang batu.

Tukang Kayu
Menurut Al-Hassan dan Hill, keahlian seorang tukang kayu (najjar) merupakan suatu keahlian dasar. Di era peradaban Islam, seorang tukang kayu perlu memiliki pengetahuan geometri dan pengukuran. “Beberapa tokoh geometri terkenal dalam Islam adalah tukang kayu,” ungkap al-Hassan.

Seorang tukang kayu biasanya memiliki keahlian khusus, seperti menggergaji, mengubah bentuk kayu, dan membuat sikat. Museum-museum dunia memiliki banyak contoh seni perkayuan Islam yang telah menjadi subjek beberapa kajian.

Pandai Besi
Buruh-buruh yang bekerja di bidang perlogaman lebih banyak jumlahnya dibanding yang bekerja di bidang bangunan. Selain pandai besi, ada juga pekerja yang di tempat pembakaran perunggu dan besi. Para pekerja logam nonbesi di antaranya penempa tembaga, anglo, penempa timah, tukang potong permata, tukang emas, pendulang emas, penempa perak, tukang ukir logam, pemahat logam, pembuat kawat, dan sebagainya.

Sedangkan, para pekerja besi dan baja, antara lain, pembuat paku, pembuat pisau, pembuat gunting, pembuat senapan, pembuat timbangan, pembuat kunci, dan sebagainya. Pandal besi sangat dibutuhkan dalam peperangan karena merekalah yang bertugas membuat senjata dan baju besi.

Republika, 7 Mei 2011, Heri Ruslan
 

Attachments

  • Profesional Islam Dari Tukang Batu Hingga Pandai Besi b.jpg
    Profesional Islam Dari Tukang Batu Hingga Pandai Besi b.jpg
    30.6 KB · Views: 514
  • Profesional Islam Dari Tukang Batu Hingga Pandai Besi a.jpg
    Profesional Islam Dari Tukang Batu Hingga Pandai Besi a.jpg
    36.1 KB · Views: 441
Last edited:
SULTAN MURAD II Pemimpin Adil dari Turki Usmani


attachment.php


attachment.php


attachment.php




Peradaban lslam telah melahirkan sederet pemimpin atau sultan yang adil, jujur, bijaksana, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam. Salah satunya adaliah Sultan Murad ii, Khalifah Turki Usmani ketujuh, yang berkuasa dari 1421 hingga 1451 M.

Di masa kepemimpinannya, peradaban Islam berkembang pesat, sehingga ía amat dicintai rakyatnya. Sultan Murad II terlahir di Amasya pada Juni 1404. Ia adalah putra Sultan Mehmet I. Murad II menduduki takhta Kesultanan Turki Usmani alias Ottoman pada usia 18 tahun.
Di usianya yang masih muda, Murad II dikenal sebagai seorang orator yang hebat. Dia adalah seorang pemimpin yang lebih menyukai perdamaian dari pada peperangan. Akan tetapi, karena kondisi yang masih belum stabil di daerah-daerah yang dia pimpin serta masih adanya ancaman, baik darin luar maupun dari dalam, dia harus menunjukkan kepiawaiannya dalam berperang.

Sebelum dipercaya menduduki takhta kerajaan, pada awal abad ke XV, Dinasti Ottoman sedang mempersiapkan pertempuran terakhirnya dengan Kerajaan Rizantium. Tetapi, persiapan itu buyar dengan kedatangan bangsa Mongol ke daerah kekusaannya. Di bawah pimpinan Timur Lenk, pasukan Mongol itu mendeklarasikan perang atas Ottoman.

Ketika itu, Turki Usmani masih dipimpin Sultan Bayazid I, yang tengah dalam perjalanan menuju medan pertempurandengan Kerajaan Bizantium harus memutar balik pasukannya untuk menghadapi Mongol. Sebab,tentara Timur Lenk dikabarkan sudah berada di Armenia, Tentara dari Dinasti Timurid yang sangat agresif itu menghancurkan desa-desa yang dilaluinya dan membunuh siapa pun yang ditemui. Akhirnya, pada 1402, di Angora,

perang antara Dinasti Ottoman di bawah pimpinan Bayazid I dan pasukan Kerajaan Mongol yang dipimpin oleh Timur Lenk pun terjadi. Pasukan Ottoman luluh lantak, sang pemimpin jatuh dalam sekapan pihak lawan.

Untuk mengembalikan kejayaan Dinasti Ottoman setelah kekalahan itu, munculah sosok Mehmet I, ayah Murad II. Mehmet I lalu memindahkan ibu kota kekusaan dan Bursa ke Erdine. Namun, pria yang disebut sebagai pendiri kedua dari Dinasti Ottoman itu hanya bertakhta selama delapan tahun sebelum akhirnya meninggal.

Dalam keadaan Kesultanan Ottoman yang belum stabil itulah, Murad II kemudian dipanggil untuk menduduki takhta kerajaan. Baru saja akan menduduki takhta, ia sudah mendapatkan ancaman dari kalangannya sendiri. Mustafa Celebi, salah seorang anak dari Bayazid I, menuntut takhta kerajaan diserahkan kepadanya.

Mustafa mengaku mendapatkan dukungan dari Kerajaan Bizantium. Kerjaan yang sebagaian besar wilayahnya berada di Eropa itu menjanjikan wilayah-wilayah tertentu jika Mustafa berhasil menggulingkan Murad II. Berdasarkan beberapa catatan sejarah, Mustafa sebenarnya merupakan tahanan Kerajaan Bizantium, akan tetapi sengaja dilepaskan untuk menggoyang Dinasti Ottoman.
Kejatuhan Dinasti Ottoman adalah kesuksesan bagi Kerajaan Kristen itu. Mustafa juga merasa berada di atas angin karena merasa Murad II masih anak-anak yang belum berpengalaman dalam memimpin atau berperang. Selain itu, Mustafa juga mendapatkan dukungan dari beberapa daerah yang berada dalam kekuasaan Dinasti Ottoman.

Daerah-daerah itu memberikan dukungan karena percaya bahwa Mustafa adalah anak Bayazid I yang layak untuk menduduki takhta. Pada upaya pertamanya, Mustafa berhasil merebut Erdine dan menyatakan dirinya sebagai Sultan Adrianople (sebutan untuk Edirne di masa sekarang).
Ketika itu. Sultan Murad II sedang berusaha merebut Konstantinopel dari genggaman pasukan Kristen. Konstantinopel sebenarnya sudah dikepung dengan ketat, tetapi karena informasi tentang adanya upaya dari Mustafa untuk merebut takhta, dia kemudian memerintahkan pasukannya untuk berbalik arah.

Pasukan yang sebelumnya sudah berhasil mengepung Konstaritinopel berputar menuju Antolia. Kepercayaan diri Mustafa mendadak runtuh ketika Murad II berhasil menumpas pemberontakannya. Sejak saat itu, Murad II berhasil mempertahankan kejayaan Dinasti Ottoman hingga 30 tahun lamanya.

Dia memimpin dengan adil, sederhana, dan jujur. Dia juga sangat menghormati dan mencintai rakyatnya. Selama masa pemerintahannya, banyak masjid, madrasah, istana, dan jembatan yang dibangun. Masjid Muradiye di Bursa dan di Edinne adalah masjid yang dibangun untuk menghormati Jasa sang sultan. Hal ini tampak dan penamaan masjid itu yang menggunakan nama Murad II.

Sang Sultan juga membangun jembatan besar di Kota Basikhisar, dekat dengan Ankara. Pendapatan dari jembatan itu dia kirimkan langsung ke Makkah, Sultan yang meninggal pada 3 Februari 1461 itu juga sempat mengirimkan jama'ah haji dari wilayahnya dan kontingen yang dikirim khusus untuk memperbaiki tempat suci Ka’bah.

Sultan Murad mewariskan takhta kerajaannya kepada Sultan Mehmet II yang bergelar Al-Fatih. Putranya itulah yang berhasil menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Sultan Muhammad al-Fatih merupakan raja Islam yang kehadirannya telah diprediksi Rasulullah SAW sebagi sebaik-baiknya raja. Ia berhasil menguasai Konstantinopel dan mengubah namanya menjadi Istanbul (Islam seluruhnya).

Republika, 7 Mei 2011, Rosyid Nurul Hakim/heri ruslan
 

Attachments

  • SULTAN MURAD IIa.jpg
    SULTAN MURAD IIa.jpg
    72.9 KB · Views: 302
  • SULTAN MURAD IIb.jpg
    SULTAN MURAD IIb.jpg
    83.4 KB · Views: 310
  • SULTAN MURAD IIc.jpg
    SULTAN MURAD IIc.jpg
    82.4 KB · Views: 279
Last edited:
Sultan Murad II Panglima Perang yang Disegani

attachment.php



Meskipun lebih menyenangi hidup tenang dan penuh kedamaian, akan tetapi karena bentuk tanggung jawab sebagai sultan, Murad II maju dan memimpin beberapa paperangan. Sultan Murad II tercatat pernah mencoba melebarkan sayap kekuasaannya ke daerah Serbia, dan meminta Raja Serbia untuk tunduk dan membayar pajak padanya.

Selain itu, wilayah sekitarnya seperti Salonica, Makedonia, Teselya, dan Yanya diminta untuk bergabung dan tunduk pada kekuasaan Ottoman. Pergolakan terjadi, namun berhasil dilumpuhkan. Wilayah Albania kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Ottoman.

Pasukan Muraci II juga berhasil menaklukkan wilayah Wallacia setelah sebelumnya menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Wallacia, Viad. Kesuksesan tentara Ottoman merebut wilayah Balkan itu membuat Kerajaan Bizanitum dan beberapa kerajaan lain di Eropa menjadi gerah.

Wlayah mereka merasa terancam oleh pasukan Turki, Sebagai upaya preventif, kerajaan-kerajaan di Erapa itu memadukan kekuatan dan menyatakan Perang Salib melawan Sultan Murad IL Pangeran Hunyadi ‘lanas dan Transylvania berhasil menyergap pasukanilurki.

Pada peperangan itu, sekitar 20 ribu pasukan Murad II terbunuh. Beberapa wilayah pun jatuh ke tangan musuh dan beberapa yang lain mulai bergolak. Hal ini tentu saja menurunkan mental pasukan Turki. Hingga pada pertempuran di Rumelia pasukan Turki untuk pertama kalinya dikalahkan oleh pasukan dari kerajaan-kerajaan Eropa.

Mundurnya pasukan Ottoman dari wilayah Balkan dan di beberapa wilayah yang lain, membuat pasukan Eropa semakin kuat Sementara tentara dari Serbia, Wallacia, Trarisylvania, dan Hungaria mulai merangsek masuk ke wilayah inti Ottoman. Pasukan Ottoman dikalahkan lagi di daerah Nish Beruntung pasukan musuh terserang flu, sehingga tidak bisa bergerak terlau jauh.

Kekalahan Turki Usmani diwilayah Balkan itu membuat situasi menjadi sulit. Apalagi, Kerajaan Bizantium juga terus manerus

memprovokasi. Bagi Sultan Murad II, solusi yang terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan dibentuknya kesepakatan. Pada 12 Juni 1440 dibuatlah Kesepakatan Perdamaian Segedin. Dengan penjanjian ini, diharapkan Dinasti Ottoman bisa menata diri setelah mengalami beberapa kekalahan.

Setelah menandatangani kesepakatan itu, Murad II meninggalkan takhta dan memilih tinggal di Manisa. Seat itu, anaknya, Mehmed 11, yang baru berusia 12 tahun, ditunjuk sebagai penerus takhta Namun, kondisi justru semakin tidak menentu, Perang yang dikobarkan Kerajaan Bizantnim sekain membesar. Mehmed II kemudian menulis surat kepada ayahnya untuk kembali memimpin Kesultanan Ottoman.

‘jika Anda adalah Sultan, Anda harus memimpin negara ini dari situasi yang sulit ini Tolonglah, datang dan pimpin pasukan ini Jika saya adalah sultannya, anda harus tunduk pada perintah saya. Saya perintahkan untuk datang dan memimpin pasukan ini,” tulis Mehmed II kepada ayahnya. Surat ini begitu terkenal, kanena bertkat surat tersebut, situasi menjadi berubah.

Setelah mendapatkan surat itu, Munad II bergegas menuju Edirne, Dia kemudian memimpin pasukan ke Ottoman menuju Varna untuk mengalahkan pasukan Kerajaan Bizanitum. Pada 10 November 1444, pasukan Crusader itu berhasil dikalahkan.

Kemenangan dari petempuran di Varna menjadi tanda tidak berlakunya kesepakatan perdamaian Segedin, lagiagi, setelah berhasil mengeadalkn situasi, Murad II kembali mundur dari tampuk kepemimpinan. Namun berhasil diyakinkan untuk kembali memimpin oleh beberapa bawahannya.

Empat tahun setelah perang di Vane. Raja Hungaria, Jan Hunyard, mencoba menginvasi Serbia. Saat itu, kekuatan pasukannya terdiri atas orang-orang Hungaria, Wallacia, Polandia, dan Jerman. Dia berhasil masuk ke wilayah kekuasaan Ottoman dan sampai di Kossovo.

Perang saketika dimulai setelah pasukan Raja Jan Hunyard mulai menyerang. Namun, di hari ketiga pertempuran atau pada 19 Oktober 1448, pasukan Raja Hungaria itu berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ottoman. Kemenangan ini kemudian menjadi pengukuhan bahwa wilayah Balkan adalah benar-benar di bawah kekuasaan Ottoman. Pasukan Byzantium juga tidak berani lagi mengganggu wilayah kekuasaan Turki Usmani itu.


Republika, 7 Mei 2011, heri ruslan/Rosyid Nurul Hakim
 

Attachments

  • SULTAN MURAD II.jpg
    SULTAN MURAD II.jpg
    26.7 KB · Views: 152
Last edited:
Buruh Dalam Peradaban Muslim






Pada 1 Mei lalu, kaum buruh di seantero dunia merayakan Hari Buruh Sedunia. Kaum buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi serikat pekerja turun ke jalan-jalan untuk menuntut
kesejahteraan dan kehidupan yang lebih layak. Sejatinya, kaum buruh adalah pilar penting yang menopang keberadaan sebuah peradaban.

Jauh sebelum serikat buruh muncul di dunia Barat, peradaban Islam di era keemasannya telah mengenal serikat pekerja. “Serikat buruh telah muncul di Dunia Islam beberapa abad yang lalu, ujar John L Esposito dalam Ensikiopedi Oxford: Dunia Islam Modern. Serikat pekerja sudah mulai berkembang di kota-kota peradaban Islam pada abad ke-11 M/ 5 H.

Dunia internasional baru mengenal organisasi serikat buruh pekerja pada 1919 dengan dibentuknya Organisasi Buruh Internasional (ILO), sedangkan cikal bakal serikat pekerja di Amerika Serikat (AS) mulai muncul pada akhir abad ke-18 M. Itu artinya, kesadaran kaum buruh untuk berorganisasi dan berserikat pertama kali muncul di era peradaban Islam.

Kajian tentang buruh dan pekerja industri dalam peradaban Islam memberikan hasil yang menarik,” ujar Prof Ahmed Y al-Hassan dan Dr Donald R Hill dalam bukunya bertajuk Islamic Technology:An Illustrated History. Kota-kota Islam, pada era keemasan, menjelma menjadi metropolitan dunia. Semua itu tak lepas dari peran penting kaum pekerja/buruh.

Menurut Al-Hassan dan Hill, ketika Baghdad menjadi kota terbesar didunia pada zaman Kekhalifahan Abbasiyah, sebagian besar penduduknya adalah pembuat berbagai jenis kerajinan tangan dan perdagangan yang amat banyak jumlahnya. Nah, para buruh di berbagai industri kerajinan dan perdagangan itu membentuk serikat pekerja.

Dalam budaya Islam, papar Al-Hassan dan Hill, terdapat rasa hormat yang sama terhadap semua jenis pekerjaan, usaha, dan pertukangan. Pada masa itu, terampil membuat sebuah barang menjadi sebuah kebanggaan. Seorang pekerja yang terampil sangat dihargai. Tak hanya itu, keanggotaan dalam sebuah serikat kerja juga memberi perasaan bangga bagi seorang buruh atas hasH karyanya.

Pada masa peradaban Islam, para pekrja atau buruh sangat dihormati berdasarkan keahliannya. Para arsitek atau rekayasawan Muslim, misalnya, bukan hariya dihormati di masyarakat, melainkan juga meriempati kedudukan tinggi dalam pemeriritahan. Di zaman itu, para pekerja/buruh bersenikat bukan hanya untuk tujuan profesional, melainkan juga tujuan-tujuan sosial dan religius.

Republika, 2 Mei 2011, Heri Ruslan
 
Last edited by a moderator:
Dari Generasi ke Generasi

Banyak sekali variasi pemenggalan generasi satu ke generasi berikutnya. Berikut gambaran para ahli demografi.

Traditional generation: Mereka yang lahir antaratahun 1925 hingga 1942 dan mengalami pahitnya Perang Dunia I dan II. Mereka digolongkan tipe adaptif.

Baby Boomers: Lahir antara tahun 1943 hingga 1960. Sebagian ahli demografi membatasi baby boomers dengan rentang waktu 1946 sampai 1964. Inilah populasi terpadat sepanjang sejarah dan tergolong tipe idealis.

Gen X: mewakili mereka yang lahir antara tahun 1965 sampai 1979. Ada juga yang menyebutkan generasi ini lahir di sepanjang tahun 1965 hingga 1976. Orang tua mereka keduanya rata-rata bekerja. Mereka disebut tipe reaktif.

Gen Y: lahir antara tahun 1990 hingga 2000-an. Menyusul perkembangan dan pemanfaatan teknologi secara luas, ada pula yang menyebutnya dengan istilah Net Generation dengan batasan tahun kelahiran 1982 sampai 2002 dan dikategorikan tipe canggih. Istilah lain, The Millenium, dipakai untuk menyebut orang yang lahir antara tahun 1977 sampai 1998.

Republika, 7 Mei 2011
 
Last edited:
Siswa Jaman sekarang Makin Techie!




Sinthya Bintarti melihat anak masa kini lebih techie. Di SMP Labschool Kebayoran, Jakarta, tempatnya mengajar, dia tidak lagi menemukan bullying. “Yang ada sekarang, cyber bully melalui social media.”

Kenyataan itu, lanjut Sinthya, tentu bukanlah alasan untuk mencabut fasilitas komunikasi anak di dunia maya. Sebaliknya, orang dewasa tidak bisa memaksakan pola pikirnya yang sudah jauh lebih matang. “Dengan bimbingan yang tepat, seiring waktu, anak juga akan belajar dari kesalahannya.” Kendati ada efek negatifnya, Sinthya juga memerhatikan anak-anak memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif. Mereka sempat menggunakan twitter untuk mengingatkan bacaan doa yang menjadi materi ujian praktik dan memberikan contoh-contoh majas untuk berbagi pengetahuan bahasa Indonesia. “Mereka membuat akun Mencoba Belajar di twitter.”

Contoh tersebut menunjukkan anak-anak masa kini berpotensi menjadi ahli di bidang teknologi informasi. Di lain sisi, psikolog senior Mira Rumeser

mengingatkan agar orang tua menyeimbangkan ketergantungan anak terhadap Internet dengan sosialisasi secara konvensional. “Batasi waktu mereka berkutat di depan layar gadgetnya.”

Mira mengatakan anak memang dapat bersosialisasi di dunia maya. Namun, pengalaman yang mereka dapat tidak sekaya bertemu muka secara langsung. Lewat chatting, ekspresi wajah kawannya sering kali tidak tertangkap secara utuh. “Juga tidak terjalin interaksi seru, seperti memperebutkan suatu mainan, belajar mengalah, atau berbagi.


Republika, 7 Mei 2011, nina chairani/Reiny Dwinanda
 
Last edited:
Back
Top