BPRS Harta Insan Karimah Targetkan Aset Rp 224 M
JAKARTA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) menargetkan aset Rp 224 miliar pada 2011. Angka itu diperkirakan meningkat hingga 27 persen dibandingkan aset tahun lalu.
Menurut Direktur BPRS HIK, Toto Suharto, pihaknya optimistis dengan perkembangan aset ini mengingat sejumlah langkah untuk mengejar target tersebut telah dipersiapkan. “Selain pembukaan cabang baru untuk meningkatkan pembiayaan, BPRS HIK juga akan membuka rahn (gadai) emas syariah,” katanya kepada Republika, beberapa waktu lalu.
BPRS HIK pun akan memperluas kerja sama linked program dengan mitra bank usaha syariah. Diharapkan, hal itu bisa menambah pembiayaan dan meningkatkan modal BPRS HIK ke depan.
Hingga akhir 2010, aset BPRS HIK mencapai Rp 176,5 miliar atau tumbuh 37
persen dari Rp 129 miliar pada 2009. Dengan total portofolio pembiayaan meningkat 34 persen dan Rp 122 miliar menjadi Rp 163,9 miliar. Sementara total dana pihak ketiga tumbugli 33 persen dari Rp 110 miliar menjadi Rp 146 miliar.
Hingga akhir 2010, laba kotor BPRS HIK juga mengalami kenaikan signifikan hingga 62 persen dari Rp 4 miliar menjadi Rp 6,6 miliar. Bahkan, bila dibandingkan EKAP, terdapat kenaikan sekitar 130 persen.
Menurutnya, bagi basil deposito per Desember 2010 untuk satu bulan 11,08 persen. Sedangkan bagi basil deposito tiga bulan mencapai 11,79 persen, enam bulan mencapai 12,97 persen, dan deposito 12 bulan mencapai 14,15 persen.
Sementara itu, secara keseluruhan rasio pada 2010 menunjukkan pencapalan yang cukup signifikan. Tingkat kecukupan modal (CAR) naik hingga 14,4 persen dengan financing deposit ratio (FDR, rasio pembiayaan terbadap dana pihak ketiga), mengalami kenaikan
hingga 112,2 persen. Hal senada terjadi dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) dengan kenaikan 4,3 persen dari 27,1 persen serta NPF di angka 3,2 persen.
“Terdapat beberapa strategi yang kita lakukan, antara lain, dari sisi internal
perusahaan dengan mengubah sistem kerja di marketing kita,” katanya. Strategi yang sama juga masib akan digunakan pada 2011 ini.
BPRS HIK berpusat di Ciledug, Tangerang. Perbankan syariah ini memiliki tiga cabang lain, yakni di Cikarang, Karawaci, dan Jakarta Timur serta satu Kantor Unit Pelayanan Pembiayaan (KUPP) di Ciracas, Bogor.
REPUBLIKA SELASA, 1 FEBRUARI 2011, firkah fansuri
JAKARTA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK) menargetkan aset Rp 224 miliar pada 2011. Angka itu diperkirakan meningkat hingga 27 persen dibandingkan aset tahun lalu.
Menurut Direktur BPRS HIK, Toto Suharto, pihaknya optimistis dengan perkembangan aset ini mengingat sejumlah langkah untuk mengejar target tersebut telah dipersiapkan. “Selain pembukaan cabang baru untuk meningkatkan pembiayaan, BPRS HIK juga akan membuka rahn (gadai) emas syariah,” katanya kepada Republika, beberapa waktu lalu.
BPRS HIK pun akan memperluas kerja sama linked program dengan mitra bank usaha syariah. Diharapkan, hal itu bisa menambah pembiayaan dan meningkatkan modal BPRS HIK ke depan.
Hingga akhir 2010, aset BPRS HIK mencapai Rp 176,5 miliar atau tumbuh 37
persen dari Rp 129 miliar pada 2009. Dengan total portofolio pembiayaan meningkat 34 persen dan Rp 122 miliar menjadi Rp 163,9 miliar. Sementara total dana pihak ketiga tumbugli 33 persen dari Rp 110 miliar menjadi Rp 146 miliar.
Hingga akhir 2010, laba kotor BPRS HIK juga mengalami kenaikan signifikan hingga 62 persen dari Rp 4 miliar menjadi Rp 6,6 miliar. Bahkan, bila dibandingkan EKAP, terdapat kenaikan sekitar 130 persen.
Menurutnya, bagi basil deposito per Desember 2010 untuk satu bulan 11,08 persen. Sedangkan bagi basil deposito tiga bulan mencapai 11,79 persen, enam bulan mencapai 12,97 persen, dan deposito 12 bulan mencapai 14,15 persen.
Sementara itu, secara keseluruhan rasio pada 2010 menunjukkan pencapalan yang cukup signifikan. Tingkat kecukupan modal (CAR) naik hingga 14,4 persen dengan financing deposit ratio (FDR, rasio pembiayaan terbadap dana pihak ketiga), mengalami kenaikan
hingga 112,2 persen. Hal senada terjadi dengan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) dengan kenaikan 4,3 persen dari 27,1 persen serta NPF di angka 3,2 persen.
“Terdapat beberapa strategi yang kita lakukan, antara lain, dari sisi internal
perusahaan dengan mengubah sistem kerja di marketing kita,” katanya. Strategi yang sama juga masib akan digunakan pada 2011 ini.
BPRS HIK berpusat di Ciledug, Tangerang. Perbankan syariah ini memiliki tiga cabang lain, yakni di Cikarang, Karawaci, dan Jakarta Timur serta satu Kantor Unit Pelayanan Pembiayaan (KUPP) di Ciracas, Bogor.
REPUBLIKA SELASA, 1 FEBRUARI 2011, firkah fansuri