Pesawat Merpati Jatuh, 27 Orang Tewas
PAPUA — Pesawat Merpati Nusantara Airlines PKMZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 jatuh di Teluk Kamrauw, sekitar 15 mu laut dan Kaimana, Papua Barat, pukul 14.04 WIT atau 12.04 WIB, Sabtu (7/5). Sebanyak 27 orang penumpang beserta awak pesawat Merpati dinyatakan tewas.
Pesawat Merpati yang berangkat dari Sorong pukul 12.45 waktu setempat awalnya diperkirakan tiba di Kaimana pada pukul 13.55 WIT. Nahas, hingga pukul 14.00 WIT, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Purwadi Wahyu itu belum juga tiba di Kaimana. Pesawat itu membawa 21 penumpang terdiri atas 18 penumpang dewasa, dua bayi, dan satu anak-anak, termasuk enam awak Merpati. “Penumpang diperkirakan tewas semua. Dari seluruh penumpang itu, 17 orang sudah teridentifikasi,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Heri Bhakti, Sabtu.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob, menjelaskan, seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal dunia dan sudah dievakuasi ke RSUD Kaimana. “Pesawat ditemukan pada kedalaman 30 meter di dasar laut dalam kondisi rusak,” kata John, sebagaimana dikutip Antara.
Kepala Puskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, menyatakan pesawat jatuh di laut sekitar bandara ketika akan mendarat di landasan Bandara Utarung Kaimana, Papua Barat. “Pesawat jatuh sekitar 500 sampai 600 meter sebelum mendarat di Bandara Kaimana,” kata Bambang kepada Republika, Sabtu. Bambang belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu.
“Tim SAR sudah bekerja mencari penyebab kecelakaan pesawat,” ujarnya. Diperkirakan, pesawat jatuh karena cuaca buruk saat akan melakukan pendaratan. Kemungkinan pilot kehilangan jarak pandang sehingga memaksakan pesawat untuk memutar. Saat itulah, pesawat diperkirakan jatuh dan rusak.
Menurut Heri, pihaknya belum mendapatkan laporan penyebab kecelakaan tersebut. Apalagi, kotak hitam (black box) yang berisi rekaman perjalanan pesawat belum ditemukan. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat itu.
Heri menambahkan, pesawat Merpati ini tidak mengalami gangguan pada mesin. Pesawat jenis RA60 dengan nomor seri 2807 itu diproduksi Cina tahun 2010 dan baru menempuh waktu terbang selama 615 jam.
Dengan kecelakaan ini, sejak 2000-2011, ada 48 kali kecelakaan pesawat dengan jumlah korban tewas sebanyak 438 orang.
Republika, 7 Mei 2011, antara/c13J-c06/c11, syahruddin el-fiKri
PAPUA — Pesawat Merpati Nusantara Airlines PKMZK dengan nomor penerbangan MZ 8968 jatuh di Teluk Kamrauw, sekitar 15 mu laut dan Kaimana, Papua Barat, pukul 14.04 WIT atau 12.04 WIB, Sabtu (7/5). Sebanyak 27 orang penumpang beserta awak pesawat Merpati dinyatakan tewas.
Pesawat Merpati yang berangkat dari Sorong pukul 12.45 waktu setempat awalnya diperkirakan tiba di Kaimana pada pukul 13.55 WIT. Nahas, hingga pukul 14.00 WIT, pesawat yang dipiloti oleh Kapten Purwadi Wahyu itu belum juga tiba di Kaimana. Pesawat itu membawa 21 penumpang terdiri atas 18 penumpang dewasa, dua bayi, dan satu anak-anak, termasuk enam awak Merpati. “Penumpang diperkirakan tewas semua. Dari seluruh penumpang itu, 17 orang sudah teridentifikasi,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Heri Bhakti, Sabtu.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika, John Rettob, menjelaskan, seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal dunia dan sudah dievakuasi ke RSUD Kaimana. “Pesawat ditemukan pada kedalaman 30 meter di dasar laut dalam kondisi rusak,” kata John, sebagaimana dikutip Antara.
Kepala Puskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, menyatakan pesawat jatuh di laut sekitar bandara ketika akan mendarat di landasan Bandara Utarung Kaimana, Papua Barat. “Pesawat jatuh sekitar 500 sampai 600 meter sebelum mendarat di Bandara Kaimana,” kata Bambang kepada Republika, Sabtu. Bambang belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat itu.
“Tim SAR sudah bekerja mencari penyebab kecelakaan pesawat,” ujarnya. Diperkirakan, pesawat jatuh karena cuaca buruk saat akan melakukan pendaratan. Kemungkinan pilot kehilangan jarak pandang sehingga memaksakan pesawat untuk memutar. Saat itulah, pesawat diperkirakan jatuh dan rusak.
Menurut Heri, pihaknya belum mendapatkan laporan penyebab kecelakaan tersebut. Apalagi, kotak hitam (black box) yang berisi rekaman perjalanan pesawat belum ditemukan. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat itu.
Heri menambahkan, pesawat Merpati ini tidak mengalami gangguan pada mesin. Pesawat jenis RA60 dengan nomor seri 2807 itu diproduksi Cina tahun 2010 dan baru menempuh waktu terbang selama 615 jam.
Dengan kecelakaan ini, sejak 2000-2011, ada 48 kali kecelakaan pesawat dengan jumlah korban tewas sebanyak 438 orang.
Republika, 7 Mei 2011, antara/c13J-c06/c11, syahruddin el-fiKri
Last edited by a moderator: