Dipi76
New member
Bls: Silahkan Bertanya, dipi Menjawab
Untuk langit tidak harus biru, karena terkadang warnanya kemerahan dan seringkali berwarna hitam saat malam hari.
Ini sebenernya sebab2nya sudah kita kenal saat kita bersekolah dulu (kalo dulu saya dapat pelajaran ini di pelajaran fisika di 8th grade). Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfir bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.
Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang. Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan dominan di garis horizon.
Lautpun tidak harus biru juga, terkadang dia berwarna kehijauan, merah dan kekuningan, dan itu dipengaruhi oleh organisme yang hidup di dalamnya. Saat ini, banyak laut yang susunan ekosistemnya mulai bergeser dan dihuni tumbuhan yang menggantungkan diri dari mineral yang terkandung di laut. Ganggang misalnya. Jenis ganggang yang berbeda akan berpengaruh terhadap warna laut, karena mereka memiliki aktivitas kehidupan yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari substrat/ zat kimia yang dihasilkan dari proses pernafasan maupun mendapatkan makanan.
Sedangkan warna biru itu disebabkan karena berasal dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang yang besar. Ketika memasuki atmosfir Bumi, panjang gelombangnya mengecil dan memencar. Panjang gelombang yang baru ini besarnya sama dengan panjang gelombang warna biru. Sebenarnya, peristiwa ini tidak berbeda dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya yang masuk bakal terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil – sehingga muncul istilah ultraungu dan inframerah. Air laut yang berwarna biru terjadi karena pantulan gelombang warna itu dan terbiasnya gelombang warna biru.
-dipi-
Langit dan laut tidaklah benar2 berwarna biru. Langit hitam, dan laut tidak berwarna.apakah sebenarnya langit dan lautan itu benar2 berwarna biru?
mengapa harus biru,bukan warna lain?
Untuk langit tidak harus biru, karena terkadang warnanya kemerahan dan seringkali berwarna hitam saat malam hari.
Ini sebenernya sebab2nya sudah kita kenal saat kita bersekolah dulu (kalo dulu saya dapat pelajaran ini di pelajaran fisika di 8th grade). Penyebab warna langit ternyata tidak lepas dari pengaruh atmosfir bumi kita ini. Molekul-molekul gas seperti nitrogen, oksigen, argon dan uap air menyebabkan cahaya matahari yang terdiri dari variasi panjang geleombang terabsorbsi. Cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna. Walaupun seluruh panjang gelombang dari cahaya matahari ini terabsorsi, namun warna biru yang memiliki panjang gelombang yang rendah akan terabsorsi lebih banyak dibandingkan warna merah sehingga warna biru ini dominan terlihat oleh mata. Proses ini dinamakan Rayleigh scattering.
Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih kecil akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar. Karena warna biru memiliki penjang gelombang yang kecil sehingga warna biru akan dominan di langit. Selain itu, perpendaran warna ini juga dipengaruhi oleh jarak sumber cahaya dengan pengamat sehingga pada saat sunset, jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru ini berkurang. Proses ini dapat terlihat jelas saat matahari terbenam, dimana warna merah akan dominan di garis horizon.
Lautpun tidak harus biru juga, terkadang dia berwarna kehijauan, merah dan kekuningan, dan itu dipengaruhi oleh organisme yang hidup di dalamnya. Saat ini, banyak laut yang susunan ekosistemnya mulai bergeser dan dihuni tumbuhan yang menggantungkan diri dari mineral yang terkandung di laut. Ganggang misalnya. Jenis ganggang yang berbeda akan berpengaruh terhadap warna laut, karena mereka memiliki aktivitas kehidupan yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari substrat/ zat kimia yang dihasilkan dari proses pernafasan maupun mendapatkan makanan.
Sedangkan warna biru itu disebabkan karena berasal dari cahaya matahari yang memiliki panjang gelombang yang besar. Ketika memasuki atmosfir Bumi, panjang gelombangnya mengecil dan memencar. Panjang gelombang yang baru ini besarnya sama dengan panjang gelombang warna biru. Sebenarnya, peristiwa ini tidak berbeda dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya yang masuk bakal terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil – sehingga muncul istilah ultraungu dan inframerah. Air laut yang berwarna biru terjadi karena pantulan gelombang warna itu dan terbiasnya gelombang warna biru.
-dipi-