spirit
Mod
Bls: Silahkan ajukan pertanyaan di sini...
ak sependapat denganmu non dipi soal tumbuhan itu
non dipi,
ada pandangan bahwa merokok itu dapat mempercepat kematian dan ini sudah sangat familiar d masyarakat akan warning tersebut..
namun ada fakta lain yaitu d daerah pedesaan semisal sulawesi, kita masih banyak menemukan perokok berat yang berusia d atas 80 thn dalam kondisi sehat wal afiat.. menurut non dipi apa yang menyebabkan seorang perokok berat tak mengalami kematian dini (tentu ak butuh jawaban alternatif, sebab jawaban utama adalah : ajal itu d tangan Tuhan)
non dipi
dalam urusan kerja, emosi itu seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, emosi dapat membantu kita mendapatkan pekerjaan yang kita impikan. Sebaliknya, emosi juga bisa menjadi penghalang dalam mencapai potensi maksimal. Kemampuan menguasi emosi sangat diperlukan jika kita ingin maju. itu merupakan pandangan umum seorang motivator..
menurut analisa non dipi, apakah emosi itu dimiliki juga oleh tumbuh2an?
Latar belakang saya adalah ilmu pasti, dan saya akan berusaha menjawab dengan latar belakang yang saya punya.
Jika bicara emosi, kita bicara soal perasaan, dan perasaan itu bagian dari roh (jiwa). Kalo kita bicara dari sudut ini, sudah jelas bahwa walaupun tumbuhan merupakan bagian dari makhluk hidup tapi dia tidak punya jiwa atau roh, dan tentu saja dia tidak memiliki bagian2 dari roh termasuk perasaan. Itu dari sudut biologis.
Tapi ada sudut pandang lain, entah saya mendefinisikannya dari sudut pandang apa, tapi saya punya pendapat bahwa tumbuhan punya sebuah bentuk emosi yang berbeda dari emosi makhluk yang mempunyai roh/jiwa. Bentuk lain dari emosi yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta untuk kelangsungan hidupnya. Contoh : Tumbuhan Putri malu, yang memiliki bentuk "perasaan" yang halus terhadap rangsangan dari luar, atau tumbuhan kantong semar, misalnya, yang punya "akal" dan "emosi" ketika dia menjerat serangga, lalu "memakan"nya. Bunga2 saya di rumah, ketika saya rawat, saya sirami, saya bersihkan dari gulma, mereka memberikan timbal balik kepada saya dengan memberikan bentuk bunga terindahnya.
Itu hanya pandangan filosofis dan bukan fisiologis.
-dipi-
ak sependapat denganmu non dipi soal tumbuhan itu
non dipi,
ada pandangan bahwa merokok itu dapat mempercepat kematian dan ini sudah sangat familiar d masyarakat akan warning tersebut..
namun ada fakta lain yaitu d daerah pedesaan semisal sulawesi, kita masih banyak menemukan perokok berat yang berusia d atas 80 thn dalam kondisi sehat wal afiat.. menurut non dipi apa yang menyebabkan seorang perokok berat tak mengalami kematian dini (tentu ak butuh jawaban alternatif, sebab jawaban utama adalah : ajal itu d tangan Tuhan)