spirit
Mod

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kudeta tidak akan berhasil dan dia sudah memegang kendali.
- Pasukan militer yang loyal kepada Presiden Erdogan menyatakan telah berhasil menggagalkan upaya kudeta.
- Sebelumnya, sebuah kelompok militer Turki mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
- Presiden Erdogan menuding ada "sebuah faksi di tubuh militer melancarkan gerakan pengkhianatan.
- Sejumlah tentara dilaporkan sudah menyerah dan ditangkap.
- Sedikitnya 60 orang tewas dan sebanyak 336 orang ditahan terkait upaya kudeta.
- Selamat datang dalam laporan langsung terkait kelompok militer yang mengatakan telah mengambil alih kekuasaan di Turki. Jerome Wirawan, Endang Nurdin, dan Mohamad Susilo akan memandu laporan ini.
Peristiwa-peristiwa penting dalam upaya kudeta di Turki
Upaya kudeta terlihat pada pukul 19.30 waktu setempat atau pukul 23.30 WIB pada Jumat (15/07) , ketika sejumlah tank ditempatkan di beberapa jembatan penting di Istanbul.
Sesaat kemudian pasukan militer tampak di ibu kota Ankara dan sejumlah pesawat tempur militer mulai melintas di sekitar Istanbul.
Sebuah kelompok militer, yang merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Turki, menyatakan bahwa ‘Dewan Perdamaian’ kini menduduki negara. Jam malam dan status darurat pun diberlakukan.
Serangkaian ledakan terdengar dekat Lapangan Taksim di Istanbul. Ledakan serupa juga terjadi di gedung parlemen Turki di Ankara.
Stasiun televisi CNN Turk diduduki sejumlah serdadu dan tayangan diputus secara paksa.
Kepada stasiun televisi nasional Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan menggunakan telepon selulernya. Dia menyeru kepada rakyat Turki untuk turun ke jalan dan menentang kudeta.
Massa dalam jumlah besar menghadapi para serdadu pro-kudeta. Tak lama kemudian suara tembakan dan ledakan terdengar. Sedikitnya 60 orang tewas dalam insiden ini.
Beberapa jam kemudian, Presiden Erdogan kembali dari liburannya. Dia tiba di Bandara Ataturk, Istanbul, dengan disambut para pendukungnya. Dia menuding upaya kudeta adalah gerakan pengkhiatan dan harus ada pembersihan di tubuh militer. Dia mengklaim bahwa dirinya memegang kendali kekuasaan.
Perdana Menteri Binali Yildirim memerintahkan militer untuk menembak jatuh pesawat udara yang digunakan para pengudeta.
Setidaknya 60 orang tewas dan lebih dari 700 personel Angkatan Bersenjata Turki ditahan.
~BBC.com