Marilah Kita Saling Menghargai Pendapat Orang Lain...
"Sepandai-pandainya Tupai Melompat, Ia Pasti Akan Jatuh Juga"
Seorang suami bercerita kepada istrinya, kalau ia setelah menikah tidak pernah lagi pergi ke discotique.
"Ma, kita sudah 21 tahun menikah, tidak pernah ke discotique yaa?" ujar suami di suatu senja.
"Iya juga sih Pa, gimana kalau kita pergi sekarang. Itung2 kita bernostalgia, bukanlah sekarang ini hari Ulang Tahun Pernikahan kita Pa?" sahut sang istri sembari mengingatkan suaminya yang mungkin saja ia lupa.
"Ohhhh my honey, aku lupa Ma!" sambil merangkul istrinya, istrinya-pun merasa terharu dengan rangkulan suaminya.
Setelah sepakat, mereka berdua segera menstarter mobilnya yang sedari tadi sudah parkir di halaman, dan langsung meluncur ke tempat hiburan tersebut.
Sesampainya di tempat parkir, mereka langsung dihampiri oleh tukang parkir dan menyapanya..
"Selamat malam Tuan Rizal, parkirnya di tempat yang biasanya yaaa, biar aman," sambutnya penuh hormat.
Setelah sampai di pintu depan discotique, sang penjaga pintu menyapanya dengan ramah pula...
"Selamat malam Tuan Rizal, dua kursi seperti biasanya sudah kami siapkan untuk Tuan," sambil membukukkan sedikit badannya.
Istrinya sedikit curiga dan menoleh ke arah si suami, namun sang suami pura-pura tidak melihat, padahal hatinya deg-degan seperti kapal mau pecah.
"Busyet deh ini pelayan!" sungut Tuan Rizal dalam hati.
Setelah mereka duduk di kursi yang telah tersedia, datanglah seorang pramusaji...
"Hidangannya apa seperti kemarin malam Tuan Rizal??" tawaran yang menggiurkan, namun bagi si istri, ini adalah sebuah pukulan bogem mentah. Dan ia hanya bisa manggut-manggut tanda mengerti kebiasaan suaminya, namun ia sementara hanya bisa bersabar dalam badai gelombang yang memabukkan.
Waktu telah menunjukkan tepat pukul 00.00 WIB, seorang pembawa acara yang berpakaian seksi naik panggung..
"Hadirin yang saya mulyakan, hari ini seperti Minggu yang lalu, kita akan memulai acara kita dengan tarian bugil," suaranya yang mendayu-dayu (tapi dia bukan Dayu AG ---- penyanyi dangdut). "Kira-kira, siapa yang pantas pertama kali naik panggung mendampingi penari bugil ini????"
"Tuan Rizal....Tuan Rizal....Tuan Rizal...." serempak mereka berteriak.
Mendengar hal itu, si istri langsung menggandeng sang suami keluar dari dalam discotique, dan mengajaknya pulang naik taxi.
"Kurang ajar!!! Kau telah bertahun-tahun menipuku, dasar laki-laki tak tahu di untung!!" amuk si istri yang sudah tak terbendung lagi.
"Maafkan aku Ma, aku memang salah, aku khliaf...." sembari menunduk mengutarakan penyelesalannya.
"Sudah terlambat kau meminta maaf, mulai saat ini kau jangan sekali-kali keluar malam, dan jangan pernah menggunakan mobil!! sentakan sang istri bertubi-tubi seperti serangan bom-bom zionis Israel ke jalur Gaza.
Di dalam taxi...
Tuan Rizal yang sudah sangat terpojok, tak berkutik samasekali, ia hanya diam seribu basa. Sementara istrinya masih saja nyerocos tiada henti.
"Tuan Rizal, baru kali ini Tuan membawa wanita yang seperti ini, kok tumben???" maksud hati mengajak komunikasi dengan penumpangnya, namun uacapan sopir taxi ini justru membuat semakin garang kemarahan sang istrinya Tuan Rizal.
Tiba-tiba...
"Berhenti stop!!!" teriak sang istri kepada sopir taxi. "Kamu keluar sekarang juga, serahkan dompetmu!! Biarkan aku pulang sendiri, sambil membuka pintu taxi, dan mendorong keluar punggung si suami yang suka ke discotique.
"Jalan Pak!" perintah istri Tuan Rizal kepada sang sopir, tanpa menghiraukan keadaan suaminya yang terlunta-lunta di jalan, padahal jalan menuju rumahnya masih sekitar 6 KM lagi.
* Pelajaran berharga buat para suami yang doyan bohong.....
Inspirasi dari Tabloid "Jagad Aneh"