tiaseptiani
New member
tia milih yg menang ajah
wedewwwwww warles uda jadi tempat kampanye pilpres
he ini lucu nih, dulu megawati no urut 1 ya, masih muda ya waktu itu
he ini lucu nih, dulu megawati no urut 1 ya, masih muda ya waktu itu
Wikileaks Membocorkan Keterlibatan Hendropriyono Tentang Kematian Munir
JAKARTA (voa-islam.com) - Bocoran Wikileaks memberikan informasi penting tentang peranan mantan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara), Jenderal AM Hendropriyono, yang menjadi Tim Pengarah' Pemenangan Jokowi pada pilpres 2014 ini, dan Hendroprioyono oleh Wikileaks dikaitkan tewasnya aktivis HAM, Munir. Di media sosial media baru-baru ini kembali marak beredar soal berita bocoran Wikileaks tentang mantan Kepala BIN Hendropriyono.
Bocoran Wikileaks mantan Kepala BIN terkait kasus tewasnya aktivis HAM Munir pada 2004 itu muncul kembali setelah Hendropriyono menjadi tim sukses salah satu capres-cawapres.
Bocoran Wikileaks menyebar lewat broadcast Blackberry Messenger disertai link yang mengarah kepada sebuah situs berita nasional. Dalam berita itu diungkapkan,. ada beberapa pertemuan melibatkan Hendropriyono untuk rencana pembunuhan Munir. Bocoran Wikileaks ini dan sempat dimuat di Sydney Morning Gerald, Sabtu (18/12/2010).
he ini lucu nih, dulu megawati no urut 1 ya, masih muda ya waktu itu
iya dulu nomor urut 1. Waktu itu Prabowo blm dianggap melanggar HAM oleh megawati tp sekarang tiba2 pelanggar HAM berat. padahal jika Prabowo mau ribut bisa angkat issue kasus tewasnya aktivis HAM saudara MUNIR yang tewas diracun saat megawati jadi presiden dan indikasi keterlibatan pihak BIN yg kala itu dipimpin Hendopriyono team sukses Jokowi-JK saat ini.
yang menarik, prabowo dari pemilu tahun 2009, dapat no urut 1 terus ya
non kalin ga ada suaranya dsni?? pasti jadi perdebatan hebat nih antara den moja dan non kalin.. kalian kan memihak capres yang berbeda hahha
bukannya bisa di bangun kalau di lakukan penggusuran yah? tapi itu resikonya perusakan hutan... --akl ak kan realistis aja. Ga ikut milih tp ak menganjurkan teman2ku coblos No. 1. Masalahnya banyak yg ga sinkron antara perkataan dan tindakan, contohnya: waktu ke KPU naik bajaj dgn alasan merakyat dan kritik Prabowo-Hatta yg naik mobil. nah Giliran ke Medan naik JET PRIBADI bersama JK. Jika ingin merakyat kenapa ga naik kereta api aja. Trs bilang koalisi mereka ga bagi2 kursi tp dimana2 janji mau kasih jatah menteri. Misalnya janji kasih menteri pendidikan sama pihak guru. Janji ini d ucapkan Jokowi saat ikut rakernas PGRI. Trs Muhaimin bilang menteri agama udah pasti diberikan pada NU. nah, udah ngomong ke Mega ga nih kl udah bagi2 kursi, Jokowi kan hanya petugas partai tentu ga bisa memutuskan sepihak. Dan lagi, saat di Papua janji mau bangun rel KA antar desa biar hasil bumi mudah dijual ke pasar. ga mikir ya jika tanah papua itu 40% gunung dan 30% rawa. Sangat tak mungkin bangun rel KA, jika bisa udah dari zaman belanda ada rel KA
bukannya bisa di bangun kalau di lakukan penggusuran yah? tapi itu resikonya perusakan hutan... --a