Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Cara Meraih Profit Setiap Hari dengan Strategi CFD Jangka Pendek

CFD (Contract for Difference) bisa dibilang sudah lama menjadi primadona instrumen finansial yang biasa ditradingkan dengan leverage. Dengan modal kecil saja, dalam tading CFD anda sudah bisa mengakses saham-saham dunia yang berpotensi memiliki keuntungan yang besar. Lewat CFD anda bisa trading dengan aset-aset kelas atas seperti indek S&P 500 (AS) , FTSE 100 (Inggris) sampai saham individual blue chip global seperti FAANG (Facebook, Amazon, Apple dan Google).

Strategi CFD Jangka Pendek

cfd.jpg

Meski begitu, di Indonesia CFD bisa dibilang belum terlalu populer. Padahal dari segi profit potensi yang ditawarkan sangat besar dan tak kalah dengan forex. Selain itu anda juga bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup singkat. Untuk itulah, anda yang tertarik dengan CFD bisa menggunakan strategi trading CFD jangka pendek yang lebih menekankan pada gaya trading yang praktis dan cepat seperti scalping dan intra-day trading.

Jadi posisi yang anda buk,a hanya berlangsung kurang dari 1×24 jam atau sampai bursa yang anda transaksikan tutup. Dengan cara ini anda bisa mendapatkan profit tanpa harus menunggu terlalu lama sampai berhari-hari. Strategi trading CFD jangka pendek ini mengandalkan analisa teknikal dalam membantu trader untuk menemukan titik entry yang tepat. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

Gunakan Tool yang Sederhana Namun Multifungsi Supaya Tidak Rumit
Anda bisa menggunakan tool bawaan dari platform trading yang anda miliki untuk melakukan analisa teknikal strategi trading CFD. Jadi anda tidak perlu menggunakan dan mencari tool yang rumit dengan plugin eksternal. Hal ini karena semakin kompleks suatu indikator artinya tingkat fleksibilitasnya akan semakin rendah.

Selain itu, tool sederhana lebih baik karena bisa dengan mudah digunakan siapa saja dan dapat disesuaikan dengan segala kondisi pasar daripada tool yang rumit. Salah satu tool sederhana yang seringkali dipakai dalam strategi CFD adalah trendline. Hampir semua terminal trading yang sudah modern, selalu mempunyai perangkat untuk mengambarkan trendline. Hal ini karena, garis-garisnya sangat mudah sekali untuk diaplikasikan oleh trader.

Gunakan Bantuan Indikator Lainnya Untuk Memperjelas Sinyal Trading
Agar sinyal trading bisa lebih jelas dan konfirmasi level pembukaan posisi lebih akurat, anda bisa menggunakan indikator tambahan. Indikator tambahan ini, sebisa mungkin juga dipilih yang sederhana saja supaya proses pengambilan keputusan tidak menjadi susah. Salah satu indikator tambahan yang bisa anda gunakan adalah MACD atau Moving Average Convergent/Divergent.


Gunakan Bantuan Support dan Resistance Untuk Menentukan Batas Pergerakan Harga
Saat anda melakukan penutupan atau close posisi, anda membutuhkan petunjuk lain yang akurat, sedangkan sinyal trading hanya bisa memberitahu titik entry untuk open posisi saja. Untuk itulah anda memerlukan support dan resistance.

Kedua garis tersebut, akan membantu anda memberi informasi tentang batas-batas dari pergerakan harga apabila harga sudah mulai menyentuh batas tersebut. Selain itu support dan resistance juga membantu anda dalam mendeteksi kemungkinan pembalikan arah atau reversal. Nah, apabila anda sudah mengetahui akan terjadi pembalikan harga, anda harus segera bersiap-siap untuk menutup posisi trading anda.

Untuk Mengamankan Posisi, Lengkapi Trading Anda Dengan Stop Loss dan Take Profit
Meski strategi ini terbukti bisa membantu menghasilakn profit yang berlimpah, namun seperti strategi trading yang lainnya, CFD tidak bisa memberi jaminan 100% kemenangan. Untuk itulah, anda harus memberikan perlindungan pada posisi trading anda.

Anda bisa menggunakan stop loss dan take profit. Stop loss berfungsi untuk memberi perlindungan dari resiko kerugian sedangkan take profit bisa anda gunakan sebagai kunci untuk mendapatkan profit sebelum harga berbalik arah.

Pastikan Anda Sudah Mempelajari Strategi CFD Jangka Pendek Secara Mendalam
Seperti trading pada umumnya, saat trading dengan CFD, anda juga memerlukan referensi yang mendetail. Hal ini bertujuan supaya anda benar-benar memahami selut beluk dari strategi trading CFD ini. Salah satu yang benar-benar harus anda pahami misalnya seperti jenis aset, syarat dan kondisi trading serta kekurangan maupun kelebihannya jika dibandingkan dengan jenis instrument lainnya.

Nah, semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi anda yang tertarik mendalami trading CDF ini. Jangan menyerah sebelum berperang ya!!

Sumber : valasonline.com

 
Sukses Dan Lamanya Belajar Trading Forex


Sudah banyak orang yang merasakan lamanya belajar forex, tetap belum memiliki penghasilan yang cukup dari forex. Bertahun-tahun lamanya bisnis forex yang dianggap oleh sebagian dari mereka adalah bisnis yang menjanjikan, ternyata tidak seindah janjinya. Banyak yang gagal,banyak yang frustasi, dan banyak pula yang bangkrut akibat dari forex. Hampir tidak ada orang yang benar-benar sukses dari trading forex. Apakah seperti itu adanya? Berapa lama sebenarnya dibutuhkan untuk belajar forex? Mari kita bahas lebih dalam pada artikel ini.

Melihat dari teman-teman yang ada di forum, website, group facebook, masih saja banyak yang mengeluh terkena Margin Call padahal katanya sudah menekuni trading selama empat tahun. Ada yang bilang sejak puluhan tahun yang lalu mengenal forex, tapi sampai sekarang tidak kaya raya. Mungkinkah sukses trading forex adalah hal yang semu? Ataukah justru kita sendiri yang membuat trading terasa sulit?

Lamanya Belajar Trading Tidak Ada Pengaruhnya

Berbeda dengan hal-hal mendasar seperti mengendarai mobil, berjalan, bersepeda dan semacamnya, sukses dalam bisnis forex tidak ada hubungannya dengan berapa lama seseorang menekuni bisnis ini. Kesuksesan dalam trading forex, bergantung dari cara belajar masing-masing trader.

Bisa saja mereka yang sudah bertrading bertahun-tahun masih stagnan sampai sekarang, karena tidak pernah berusaha memperbaiki dirinya dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Akhirnya, mereka hanya berputar pada lingkaran setan yang sama pada transaksi mereka tanpa tahu bagaimana trading forex yang sebenarnya.

Pernah dijumpai orang yang sudah lama terjun di forex dan masih belum berhasil meraih profit konsisten. Ternyata, ia melakukan transaksi buy dan sell berdasarkan feeling dan sama sekali tidak mengindahkan Money Management. Open posisi didasari dari pengalaman di masa lalu saja. Apa yang terjadi selanjutnya? Ia tidak pernah berhasil mengumpulkan keuntungan dan melipatgandakan hasil profit yang sudah diperoleh. Untungnya ada penghasilan lain, jadi trader senior ini dapat injeksi dana ketika tradingnya mengalami kerugian, dan hingga kini ia sudah berkali-kali melakukan depo karena MC.

Sebaliknya, trader lain yang baru beberapa bulan bertransaksi malah mampu profit besar. Apakah itu hanya keberuntungan awal saja? Oh, ternyata tidak. Ia telah belajar dari mentor yang tepat, lalu menerapkan money management yang baik. Hasilnya, meski tak bisa sepenuhnya menghindari loss sesekali, tetapi secara keseluruhan profitnya konsisten.

Belajar Trading Forex Bukan Hanya Soal Durasi

Setelah mengetahui bahwa lamanya waktu belajar trading forex tidak selalu mempengaruhi hasil trading, kini Anda tahu apa yang harus dilakukan yaitu: Carilah cara belajar forex yang efektif. Dalam dunia forex, tidak ada senioritas yang berlaku. Pasar forex selalu berkembang dan selalu ada peluang yang bisa diambil.

Yang paling penting untuk Anda adalah selalu ingat bahwa: masih banyak yang belum diketahui dari forex ini. Masih banyak yang belum bisa dalam memahami market. Oleh karena itu, janganlah kita menjadi mudah jadi arogan dan teruslah belajar.

Jangan terheran-heran jika melihat seorang newbie lebih pintar, lebih hebat, dan lebih sukses dari kita. Karena mungkin newbie tersebut sudah mampu mentaati aturan, terutama tentang Money Management dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada hasil transaksinya. Jadi malah sebetulnya banyak yang dapat kita pelajari dari seorang newbie yang benar-benar tekun dan serius mempelajari forex trading ini.

Perlu diperhatikan juga bahwa belajar yang efektif bukan melulu soal profit dan loss, tetapi juga soal pengendalian emosi trading. Semakin kita merasakan lamanya belajar trading forex, mental kita sudah sepatutnya semakin terbentuk. Jika mendapatkan profit besar, jangan telanjur lupa diri dan memaksakan membuka posisi. Begitu juga saat sedang loss, jangan merasa trading forex adalah hal yang menakutkan.

 
Sukses Dan Lamanya Belajar Trading Forex


Sudah banyak orang yang merasakan lamanya belajar forex, tetap belum memiliki penghasilan yang cukup dari forex. Bertahun-tahun lamanya bisnis forex yang dianggap oleh sebagian dari mereka adalah bisnis yang menjanjikan, ternyata tidak seindah janjinya. Banyak yang gagal,banyak yang frustasi, dan banyak pula yang bangkrut akibat dari forex. Hampir tidak ada orang yang benar-benar sukses dari trading forex. Apakah seperti itu adanya? Berapa lama sebenarnya dibutuhkan untuk belajar forex? Mari kita bahas lebih dalam pada artikel ini.

Melihat dari teman-teman yang ada di forum, website, group facebook, masih saja banyak yang mengeluh terkena Margin Call padahal katanya sudah menekuni trading selama empat tahun. Ada yang bilang sejak puluhan tahun yang lalu mengenal forex, tapi sampai sekarang tidak kaya raya. Mungkinkah sukses trading forex adalah hal yang semu? Ataukah justru kita sendiri yang membuat trading terasa sulit?

Lamanya Belajar Trading Tidak Ada Pengaruhnya

Berbeda dengan hal-hal mendasar seperti mengendarai mobil, berjalan, bersepeda dan semacamnya, sukses dalam bisnis forex tidak ada hubungannya dengan berapa lama seseorang menekuni bisnis ini. Kesuksesan dalam trading forex, bergantung dari cara belajar masing-masing trader.

Bisa saja mereka yang sudah bertrading bertahun-tahun masih stagnan sampai sekarang, karena tidak pernah berusaha memperbaiki dirinya dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Akhirnya, mereka hanya berputar pada lingkaran setan yang sama pada transaksi mereka tanpa tahu bagaimana trading forex yang sebenarnya.

Pernah dijumpai orang yang sudah lama terjun di forex dan masih belum berhasil meraih profit konsisten. Ternyata, ia melakukan transaksi buy dan sell berdasarkan feeling dan sama sekali tidak mengindahkan Money Management. Open posisi didasari dari pengalaman di masa lalu saja. Apa yang terjadi selanjutnya? Ia tidak pernah berhasil mengumpulkan keuntungan dan melipatgandakan hasil profit yang sudah diperoleh. Untungnya ada penghasilan lain, jadi trader senior ini dapat injeksi dana ketika tradingnya mengalami kerugian, dan hingga kini ia sudah berkali-kali melakukan depo karena MC.

Sebaliknya, trader lain yang baru beberapa bulan bertransaksi malah mampu profit besar. Apakah itu hanya keberuntungan awal saja? Oh, ternyata tidak. Ia telah belajar dari mentor yang tepat, lalu menerapkan money management yang baik. Hasilnya, meski tak bisa sepenuhnya menghindari loss sesekali, tetapi secara keseluruhan profitnya konsisten.

Belajar Trading Forex Bukan Hanya Soal Durasi

Setelah mengetahui bahwa lamanya waktu belajar trading forex tidak selalu mempengaruhi hasil trading, kini Anda tahu apa yang harus dilakukan yaitu: Carilah cara belajar forex yang efektif. Dalam dunia forex, tidak ada senioritas yang berlaku. Pasar forex selalu berkembang dan selalu ada peluang yang bisa diambil.

Yang paling penting untuk Anda adalah selalu ingat bahwa: masih banyak yang belum diketahui dari forex ini. Masih banyak yang belum bisa dalam memahami market. Oleh karena itu, janganlah kita menjadi mudah jadi arogan dan teruslah belajar.

Jangan terheran-heran jika melihat seorang newbie lebih pintar, lebih hebat, dan lebih sukses dari kita. Karena mungkin newbie tersebut sudah mampu mentaati aturan, terutama tentang Money Management dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada hasil transaksinya. Jadi malah sebetulnya banyak yang dapat kita pelajari dari seorang newbie yang benar-benar tekun dan serius mempelajari forex trading ini.

Perlu diperhatikan juga bahwa belajar yang efektif bukan melulu soal profit dan loss, tetapi juga soal pengendalian emosi trading. Semakin kita merasakan lamanya belajar trading forex, mental kita sudah sepatutnya semakin terbentuk. Jika mendapatkan profit besar, jangan telanjur lupa diri dan memaksakan membuka posisi. Begitu juga saat sedang loss, jangan merasa trading forex adalah hal yang menakutkan.


Banyak orang bermimpi menjadi trader forex sukses. Padahal, sebelum menjadi trader sukses, kita semestinya berpikir mengenai bagaimana agar sukses belajar trading forex dulu. Seperti anak sekolah yang harus bisa mendapatkan nilai bagus dulu dari latihan harian, baru kemudian bisa berhasil di ujian nasional.

CENTER][/CENTER]
 

Tak Hanya Uang, Anda Perlu Modal Psikologis di Trading Forex


Dalam trading, ada hal bernama "modal psikologis" yang perlu Anda bangun seperti halnya mengasah skill Anda dan keseimbangan modal.

Setiap kali trader forex memutuskan untuk berhenti dan menyerah, biasanya uang mereka tidak habis. Apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka telah kehabisan modal psikologis yang membuat mereka berhenti untuk melanjutkan trading.


Ketika Anda memasukkan uang ke dalam akun untuk trading, sebetulnya pada saat bersamaan Anda juga menginvestasikan pikiran Anda ke dalam trading. Dengan demikian, Anda harus menumbuhkan modal psikologis Anda sama seperti halnya uang modal awal Anda.


Jumlah modal psikologis yang dimiliki seorang trader mewakili kemampuannya untuk menahan efek psikologis yang muncul saat menjadi seorang trader. Hal tersebut menentukan bagaimana dia akan bereaksi ketika dia kalah atau menang dan apa dampak negatifnya pada dirinya.


Penting untuk diingat bahwa, jika kita tidak berhati-hati, trading yang buruk juga dapat menghabiskan modal psikologis kita.


Di sini digunakan istilah "trading yang buruk" dan bukan kata "rugi" atau kalah. Ini karena sebuah kemenangan pun bisa berdampak buruk pada modal psikologis.


Baca artikel : Hindari Trading Saat Anda Sedang Berada dalam 4 Kondisi Berikut


Saat trader menjadi terlalu sombong usai menang dalam beberapa kesempatan trading secara beruntun, hal itu dapat merusak modal psikologisnya. Dia jadi cenderung mengabaikan langkah-langkah sederhana namun penting; misalnya seperti menetapkan level Stop Loss atau Take Profit yang tepat dalam kesempatan trading berikutnya.


Di sisi lain, seorang trader yang mengalami drawdown atau kehilangan modal dalam jumlah besar, dapat kehilangan modal psikologis juga ketika ia menjadi terlalu tertekan dan menolak untuk melihat kembali trading yang telah dijalaninya dan belajar dari mereka.


Sebagai seorang trader, sudah jadi tugas Anda untuk tidak hanya meningkatkan modal trading, tetapi juga modal psikologis Anda. Selain itu, Anda harus belajar bagaimana menumbuhkan modal psikologis baik melalui kalah maupun menang.


Ketika Anda kalah, Anda dapat berusaha untuk memperlakukan setiap trading secara individual dan tidak membiarkannya memengaruhi trading berikutnya, bahkan jika Anda berada pada kekalahan beruntun yang besar.


Saat Anda menang, penting untuk melihat setiap trading dan melihat apa alasan Anda menang. Anda dapat belajar lebih banyak tentang diri Anda dan sistem trading forex mana yang paling cocok untuk Anda. Ketika berbicara tentang kesuksesan trading jangka panjang, pentingnya menumbuhkan modal psikologis mungkin bisa jadi lebih penting daripada meningkatkan saldo akun Anda.


Modal psikologis adalah hal yang akan memungkinkan Anda untuk tetap berada di kancah trading dan siap menanggung semua pasang surut trading forex.

Sumber : mifx.com

 

Apa itu Mendeteksi Harga ?

harga-spot.jpg

Apa itu Mendeteksi Harga ?. Mendeteksi harga adalah proses keseluruhan, baik eksplisit atau disimpulkan, dari penetapan harga spot atau harga yang tepat dari suatu aset, keamanan, komoditas, atau mata uang. Proses penemuan harga melihat sejumlah faktor berwujud dan tidak berwujud, termasuk penawaran dan permintaan, sikap risiko investor, dan lingkungan ekonomi dan geopolitik secara keseluruhan. Sederhananya, itu adalah di mana pembeli dan penjual menyepakati harga dan transaksi terjadi.

Memahami Mendeteksi Harga

Pada intinya, Deteksi harga melibatkan penemuan di mana penawaran dan permintaan bertemu. Dalam ilmu ekonomi, kurva penawaran dan kurva permintaan berpotongan dengan harga tunggal, yang kemudian memungkinkan terjadinya transaksi. Bentuk kurva tersebut tunduk pada banyak faktor, dari ukuran transaksi hingga kondisi latar belakang kelangkaan atau kelimpahan sebelumnya atau yang akan datang. Lokasi, penyimpanan, biaya transaksi dan psikologi pembeli / penjual juga berperan. Tidak ada rumus khusus yang menggunakan semua faktor ini sebagai variabel. Memang, formula adalah proses dinamis yang dapat sering berubah, jika tidak dari perdagangan ke perdagangan.

Sementara istilah itu sendiri relatif baru, deteksi harga telah ada selama ribuan tahun sebagai suatu proses. Souq kuno di Timur Tengah dan pasar di Eropa, anak benua India, dan Tiongkok menyatukan banyak pedagang dan pembeli untuk menentukan harga barang. Di zaman modern, pedagang derivatif di lubang Chicago Mercantile Exchange (CME) menggunakan sinyal tangan dan isyarat verbal untuk menentukan harga komoditas tertentu. Perdagangan elektronik telah menggantikan sebagian besar proses manual dengan hasil yang beragam. Sementara itu telah secara signifikan meningkatkan volume perdagangan dan likuiditas, perdagangan elektronik juga menghasilkan lebih banyak volatilitas dan transparansi kurang sehubungan dengan posisi besar.

Mendeteksi Harga Sebagai Suatu Proses

Daripada menganggap mendeteksi harga sebagai proses spesifik, itu harus dianggap sebagai fungsi sentral di pasar mana pun, apakah itu pertukaran keuangan atau pasar petani lokal. Pasar itu sendiri menyatukan pembeli dan penjual potensial, dengan anggota dari masing-masing pihak memiliki alasan yang sangat berbeda untuk berdagang dan gaya yang sangat berbeda untuk melakukannya. Dengan memungkinkan semua pembeli dan penjual untuk bersatu, pasar ini memungkinkan semua pihak untuk berinteraksi dan dengan demikian harga konsensus ditetapkan. Tanpa menyadarinya, semua pemain melakukannya lagi untuk menetapkan harga berikutnya, dan seterusnya.

Pendeteksian harga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antara faktor-faktor ini adalah tahap pengembangan pasar, strukturnya, jenis keamanan, dan informasi yang tersedia di pasar. Pihak-pihak dengan informasi segar atau berkualitas tinggi dapat memiliki keuntungan karena mereka dapat bertindak sebelum orang lain mendapatkan informasi itu. Ketika informasi baru tiba, itu mengubah kondisi pasar saat ini dan di masa depan dan karena itu dapat mengubah harga di mana kedua belah pihak bersedia untuk berdagang. Namun, terlalu banyak transparansi dalam informasi dapat merusak pasar karena meningkatkan risiko bagi pedagang yang memindahkan posisi besar atau signifikan.

POIN PENTING

Pendeteksian harga adalah fungsi sentral dari pasar dan merupakan proses mencari tahu harga aset atau komoditas tertentu.
Itu tergantung pada berbagai faktor, dari struktur pasar hingga likuiditas hingga aliran informasi.
Deteksi Harga vs. Valuasi

Mendeteksi harga tidak sama dengan penilaian. Di mana penemuan harga adalah mekanisme yang didorong pasar, penilaian adalah mekanisme yang didorong oleh model. Penilaian adalah nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan, tingkat suku bunga, analisis persaingan, perubahan teknologi baik di tempat maupun yang dibayangkan, dan banyak faktor lainnya.

Nama lain untuk penilaian aset adalah nilai wajar dan nilai intrinsik. Dengan membandingkan nilai pasar dengan penilaian, beberapa analis dapat menentukan apakah suatu aset dinilai terlalu mahal atau kurang dihargai oleh pasar. Tentu saja, harga pasar adalah harga sebenarnya yang sebenarnya, tetapi perbedaan dapat memberikan peluang perdagangan jika dan ketika harga pasar menyesuaikan untuk memasukkan informasi dalam model penilaian yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.

Sumber : forexindonesia.org

 

Mengapa Harus Mencoba Menemukan Jalur Perdagangan Anda Sendiri

Mengapa Harus Mencoba Menemukan Jalur Perdagangan Anda Sendiri. Kapan terakhir kali Anda melompat dari tebing karena semua orang melakukannya?

Itu adalah contoh yang buruk

Fotolia_33076564_Subscription_Monthly_M-1-300x300.jpg

Pernahkah Anda mengangkat tangan di kelas dan merasa bahwa jawaban anda benar

Pernah atau tidak?

Bagaimana dengan yang ini … Anda dengan sabar menunggu di luar bersama kerumunan orang untuk masuk ke bioskop atau bar ketika seseorang berlari masuk tanpa berpikir dua kali.

Pintu terbuka sepanjang waktu!

Tidak ada yang mendekati pintu untuk melihat apakah pintu tidak dikunci! Anda hanya berasumsi itu terkunci. Anda hanya mengikuti kerumunan dan tidak mengambil inisiatif untuk memeriksa diri sendiri karena merasa malu jika Anda salah.

Reaksi Anda, atau kekurangan ini menggambarkan kesesuaian. Anda terlalu peduli tentang “citra” Anda dan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Melangkah keluar dari zona nyaman Anda. Dan Anda berpikir bahwa menjadi seperti mayoritas itu aman dan tidak berbahaya.

Mengambil risiko? Tidak mungkin, itu menakuti para heebie-jeebies dari Anda.


Anda takut mengambil risiko yang kecil dan masuk akal karena takut akan konsekuensi yang negatifnya. Maka Anda adalah orang yang kurang inisiatif.

Apakah ini terdengar seperti Anda?

Jika demikian, jangan khawatir. Ciri-ciri sebelumnya menggambarkan bagaimana sebagian besar pedagang merespons naik turunnya pasar forex.

Jadi mengapa pedagang harus bisa menyesuaikan?

Nah, konformis sehari-hari Anda biasanya berkaitan dengan penampilan diri. Mereka pasti tertarik untuk terlihat lebih baik dari orang lain. Ingin membuat kesan yang tepat adalah sesuatu yang ditanamkan di masa kecil.

Kesesuaian begitu melingkupi sehingga orang-orang ini selalu khawatir tentang menampilkan kesan “benar” bahkan ketika itu tidak diperlukan.

Untuk menyimpan rasa malu, mereka mungkin berpegang pada kehilangan perdagangan. Dan mereka mungkin tidak ingin mencoba sesuatu yang orisinal atau bahkan perintis, mengingat kemungkinan menjadi bodoh ketika menjelaskan hal-hal kepada teman.

Perbedaan dengan yang dipikirkan orang lain?

Jika Anda memiliki masalah ini, lihat yang ada di dalam diri Anda mengenai kegiatan yang ingin Anda lakukan. Jangan pernah membiarkan pikiran atau perasaan orang lain untuk menentukan jalan Anda.

Pedagang lain mengikuti karena mereka juga takut untuk mengambil risiko. Di balik rasa takut ini biasanya terletak rasa malu karena pernah kalah dan gagal. Dan konformis ini harus benar.

Bagaimana Anda membantu diri sendiri?

Sadarilah bahwa kegagalan itu pasti terjadi.

Itu terjadi pada semua orang.

Banyak pebisnis yang sukses akan memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki pengalaman lebih banyak pada kegagalan daripada kesuksesan, tetapi itu sebagai sebuah pembelajaran untuk mereka karena dari kegagalan mereka dapat memainkan peran lebih besar dan akhirnya bisa mencapai kesuksesan.

Pedagang yang menang belajar dari kegagalan, tidak peduli apakah mereka terlihat buruk dan tidak takut dalam mengambil sebuah risiko.

Sekarang, ada perbedaan antara bergerak di luar garis secara bertahap dan benar-benar membuang angin dengan mempertaruhkan uang Anda seperti orang gila (atau wanita atau sapi).

Pedagang yang menang mengambil risiko, tetapi melindungi dirinya dengan manajemen risiko yang tepat. Pada saatnya nanti Anda akan belajar seberapa jauh di luar garis Anda dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan kapan saatnya untuk kembali. Anda akan berdagang untuk mendapatkan kemenangan dengan cara Anda sendiri dan di jalur yang telah Anda pilih.

Sumber : forexindonesia.org

 
Trading Itu Mudah Jika Pantang Menyerah

Sedikit saya ingin sharing di sini ya. Kurang lebih dua tahun yang lalu, dengan semangat menggebu, saya pun nyemplung ke dunia forex trading ini. Jangan kira trading forex berjalan mudah, seperti yang saya (atau mungkin anda juga) bayangkan. Pengorbanan yang diperlukan dalam proses belajar memang tidak sedikit, baik pengorbanan waktu, tenaga, maupun tentu saja, modal. Terus terang, saya yang biasanya menyombongkan diri sebagai fast learner, di forex trading ini ternyata bener-bener ketemu batunya.

Diawali dengan kesombongan yang mengakibatkan Margin Call (MC) dalam waktu 2 minggu. Untungnya, kemudian timbul kesadaran akan perlunya pemahaman yang benar dan perlunya mengabaikan keinginan balas dendam.
Dari rasa tertantang dan pengakuan bahwa ternyata forex tidak semudah yang saya bayangkan, mulailah timbul pencerahan yang konsekuensinya menuntut hari-hari penuh "perjuangan": membaca seabreg e-book, googling sana-sini, nanya (dan dicuekin) sana-sini. Hiks! Hasilnya? Nah, itu dia, yang jelas sih, tampang jadi kusut abis, karena kurang tidur. Tapi, semua proses belajar itu saya lalui dengan semangat pantang menyerah dan justru saya anggap suatu tantangan tersendiri.

Belajar Trading Forex Perlu Persiapan

Nah, bagi anda yang sudah bertekad ingin belajar trading, ada beberapa hal yang perlu anda pahami dan persiapkan terlebih dahulu, supaya tidak mengikuti jalan saya belajar yang terlalu berliku-liku.

Pertama, siapkan mental. Lah, kok mental duluan? Iyalah, kalo mental sudah tahan banting, apapun kondisi yang bakalan dihadapi, kita sudah akan siap. Menjadi seorang trader itu harus punya mental yang tahan banting. Seorang teman saya bilang, dalam belajar trading, bersiap aja setahun awal untuk babak belur dulu. Makanya, siapkan mental (dan modal secukupnya saja) untuk babak belur di tahun pertama.

Kedua, persiapkan dan rencanakan cash flow (aliran dana) yang diperlukan. Hal yang perlu anda ingat adalah, jaga cash flow anda. Jangan terburu nafsu untuk melakukan invest (deposit) besar di tahun pertama.
Biasanya nih… seorang (calon) trader merasa sudah menguasai teknik trading hanya dengan beberapa kali "kebetulan" melakukan open position yang menghasilkan profit dan kemudian memutuskan untuk melakukan deposit yang relatif besar. Eits, tunggu dulu, kalo anda tidak ingin pensiun dini sebagai trader, tahan keinginan untuk deposit besar-besaran di tahun pertama, apalagi di bulan pertama.

Dari sharing pengalaman teman-teman trader lain, biasanya hasil yang konsisten baru akan tercapai setelah seseorang berpengalaman trading lebih dari setahun. Jadi, kalau anda baru belajar trading selama beberapa bulan dan merasa sudah menguasai cara trading yang benar kemudian memutuskan untuk melakukan deposit, sebaiknya lakukan deposit dalam jumlah yang tidak terlalu besar terlebih dahulu.

Ketiga, cari mentor (pembimbing) anda dalam proses belajar trading ini dan bergabunglah dengan komunitas trader yang bisa saling memberikan dorongan,semangat serta sharing teknik maupun pengalaman dalam ber-trading.
Dimana kita bisa cari mentor dan komunitas trader? Mudah saja kok. Aktiflah di forum-forum trader dan carilah trader yang sudah lebih senior dan mau memberikan bimbingan. Atau setidaknya, carilah partner diskusi yang bisa memberikan semangat dan masukan yang positif. Terus terang nih, saya tetep bisa bertahan melalui tahun awal karena dukungan semangat dari temen-temen trader yang lain, terutama temen-temen trader di MV.

Keempat, lakukan proses belajar trading forex dengan penuh kecintaan. Halahh… kok jadi mellow gini ya? Maksud saya gini loh…, biasanya nih… kalau dasarnya sudah cinta, maka pengorbanan pun akan terasa sebagai kenikmatan. Iya, nggak? Nah, sehubungan dengan belajar trading ini, kalau anda memang sudah cinta dengan trading, maka pengorbanan seperti misalnya begadang sampai jam 3 pagi buat melototin chart atau dalam rangka belajar satu indikator teknikal, nggak akan kerasa sebagai suatu yang berat.

Percaya deh, orang yang sukses itu orang yang mencintai apa yang dia kerjakan. Belajar atau bekerjalah dengan passion, maka anda akan jadi orang yang penuh semangat dan sukses. Oke, hal-hal di atas sekedar saran buat anda yang berminat untuk nyemplung di dunia trading ini. Saya ucapkan: Welcome to the jungle, enter at your own risk! But don’t worry, it’s fun!

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 
Trading Itu Mudah Jika Pantang Menyerah

Sedikit saya ingin sharing di sini ya. Kurang lebih dua tahun yang lalu, dengan semangat menggebu, saya pun nyemplung ke dunia forex trading ini. Jangan kira trading forex berjalan mudah, seperti yang saya (atau mungkin anda juga) bayangkan. Pengorbanan yang diperlukan dalam proses belajar memang tidak sedikit, baik pengorbanan waktu, tenaga, maupun tentu saja, modal. Terus terang, saya yang biasanya menyombongkan diri sebagai fast learner, di forex trading ini ternyata bener-bener ketemu batunya.

Diawali dengan kesombongan yang mengakibatkan Margin Call (MC) dalam waktu 2 minggu. Untungnya, kemudian timbul kesadaran akan perlunya pemahaman yang benar dan perlunya mengabaikan keinginan balas dendam.
Dari rasa tertantang dan pengakuan bahwa ternyata forex tidak semudah yang saya bayangkan, mulailah timbul pencerahan yang konsekuensinya menuntut hari-hari penuh "perjuangan": membaca seabreg e-book, googling sana-sini, nanya (dan dicuekin) sana-sini. Hiks! Hasilnya? Nah, itu dia, yang jelas sih, tampang jadi kusut abis, karena kurang tidur. Tapi, semua proses belajar itu saya lalui dengan semangat pantang menyerah dan justru saya anggap suatu tantangan tersendiri.

Belajar Trading Forex Perlu Persiapan

Nah, bagi anda yang sudah bertekad ingin belajar trading, ada beberapa hal yang perlu anda pahami dan persiapkan terlebih dahulu, supaya tidak mengikuti jalan saya belajar yang terlalu berliku-liku.

Pertama, siapkan mental. Lah, kok mental duluan? Iyalah, kalo mental sudah tahan banting, apapun kondisi yang bakalan dihadapi, kita sudah akan siap. Menjadi seorang trader itu harus punya mental yang tahan banting. Seorang teman saya bilang, dalam belajar trading, bersiap aja setahun awal untuk babak belur dulu. Makanya, siapkan mental (dan modal secukupnya saja) untuk babak belur di tahun pertama.

Kedua, persiapkan dan rencanakan cash flow (aliran dana) yang diperlukan. Hal yang perlu anda ingat adalah, jaga cash flow anda. Jangan terburu nafsu untuk melakukan invest (deposit) besar di tahun pertama.
Biasanya nih… seorang (calon) trader merasa sudah menguasai teknik trading hanya dengan beberapa kali "kebetulan" melakukan open position yang menghasilkan profit dan kemudian memutuskan untuk melakukan deposit yang relatif besar. Eits, tunggu dulu, kalo anda tidak ingin pensiun dini sebagai trader, tahan keinginan untuk deposit besar-besaran di tahun pertama, apalagi di bulan pertama.

Dari sharing pengalaman teman-teman trader lain, biasanya hasil yang konsisten baru akan tercapai setelah seseorang berpengalaman trading lebih dari setahun. Jadi, kalau anda baru belajar trading selama beberapa bulan dan merasa sudah menguasai cara trading yang benar kemudian memutuskan untuk melakukan deposit, sebaiknya lakukan deposit dalam jumlah yang tidak terlalu besar terlebih dahulu.

Ketiga, cari mentor (pembimbing) anda dalam proses belajar trading ini dan bergabunglah dengan komunitas trader yang bisa saling memberikan dorongan,semangat serta sharing teknik maupun pengalaman dalam ber-trading.
Dimana kita bisa cari mentor dan komunitas trader? Mudah saja kok. Aktiflah di forum-forum trader dan carilah trader yang sudah lebih senior dan mau memberikan bimbingan. Atau setidaknya, carilah partner diskusi yang bisa memberikan semangat dan masukan yang positif. Terus terang nih, saya tetep bisa bertahan melalui tahun awal karena dukungan semangat dari temen-temen trader yang lain, terutama temen-temen trader di MV.

Keempat, lakukan proses belajar trading forex dengan penuh kecintaan. Halahh… kok jadi mellow gini ya? Maksud saya gini loh…, biasanya nih… kalau dasarnya sudah cinta, maka pengorbanan pun akan terasa sebagai kenikmatan. Iya, nggak? Nah, sehubungan dengan belajar trading ini, kalau anda memang sudah cinta dengan trading, maka pengorbanan seperti misalnya begadang sampai jam 3 pagi buat melototin chart atau dalam rangka belajar satu indikator teknikal, nggak akan kerasa sebagai suatu yang berat.

Percaya deh, orang yang sukses itu orang yang mencintai apa yang dia kerjakan. Belajar atau bekerjalah dengan passion, maka anda akan jadi orang yang penuh semangat dan sukses. Oke, hal-hal di atas sekedar saran buat anda yang berminat untuk nyemplung di dunia trading ini. Saya ucapkan: Welcome to the jungle, enter at your own risk! But don’t worry, it’s fun!

Baca selengkapnya di: SeputarForex


Seorang trader sukses harus memiliki sikap pantang menyerah. Semua bisnis memang punya resikonya masing-masing tanpa kecuali trading forex. Tak ada trader yang tak pernah mencicipi kegagalan. Jadi ketika anda mengalami kerugian jangan putus asa apalagi memutuskan berhenti dari trading forex. Bangkitlah dan pelajari kesalahan anda sehingga tidak terulang kesalahan yang sama di masa depan. Untuk menjadi trader sukses haram hukumnya untuk mudah menyerah malah anda harus terapkan beberapa kebiasaan berikut ini! Sebab kesuksesan tak diraih semudah membalikkan tangan namun butuh kerja keras.

 

3 Hal Yang Harus Diperhatikan Di Dalam Jurnal Forex

3 Hal Yang Harus Diperhatikan Di Dalam Jurnal Forex. Setiap trader yang baik akan memberi tahu Anda bahwa menyimpan jurnal perdagangan sama pentingnya dengan pakaian yang anda pakai. Tetapi yang tidak disadari oleh beberapa pemula adalah itu hanya dilakukan pada awalnya saja.

forex-stats-300x267-300x267.jpg

Melacak kinerja perdagangan Anda lebih dari sekadar melihat laporan untung dan rugi yang Anda lihat di bagian bawah tab “akun” di layar Anda dan berkata, “Oke, saya berdagang dengan baik.”


Ini juga berarti melihat detail seluk beluknya untuk mengetahui bagaimana Anda berdagang dari waktu ke waktu dengan melacak peningkatan dan perkembangan Anda sebagai seorang pedagang.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, Anda harus selalu memperlakukan perdagangan Anda seperti bisnis.

Sama seperti pemilik bisnis, Anda tidak hanya peduli tentang berapa banyak keuntungan yang Anda hasilkan, tetapi juga bagaimana Anda membuatnya dan apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan penghasilan.

Mungkin kita bisa mengambil contoh dari sebuah restoran. Seorang manajer restoran yang baik akan mencatat di jam jam mana saja yang banyak pengunjungnya. sehingga ia dapat mempekerjakan lebih banyak pelayan untuk menangani beban kerjanya. Dia juga mencatat menu apa saja yang paling laris di restoran tersebut.

Menganalisis secara detail seperti ini dapat membantu manajer meningkatkan keuntungannya dengan menjadwalkan stafnya secara efisien, mengelola inventaris dengan lebih baik, dan menentukan cara menentukan harga hidangan tertentu.

Lantas, Bagaimana dengan Forex, hal apa saja yang harus diperhatikan?

Rasio reward-to-risk

Seperti namanya Rasio reward-to-risk atau R: R membandingkan berapa banyak yang ingin Anda peroleh dalam perdagangan.

Rasio reward-to-risiko yang ideal dapat naik dari 1: 1 ke 2: 1 atau sebanyak 10: 1, tergantung pada pedagang dan jenis pengaturan yang diambil.

Intinya adalah bahwa Anda harus memastikan bahwa potensi keuntungan setidaknya sama dengan apa resiko yang anda ambbil. Dengan begitu, Anda bisa menghapus dua atau tiga kekalahan dengan satu kemenangan bukannya sebaliknya.


Menangkan Persentase

Statistik lainnya yang bagus untuk dilacak adalah persentase kemenangan Anda, karena ini menunjukkan apakah Anda benar-benar membuat peluang yang akan menguntungkan Anda dan mendapatkan lebih banyak kemenangan daripada kerugian.

Tujuan persentase kemenangan di atas 50% dapat mengingatkan Anda untuk mengambil setup forex probabilitas tinggi dan dapat mencegah Anda dari mengambil terlalu banyak perdagangan yang dapat menyeret stat ini ke bawah.

Tentu saja ini juga akan membantu anda untuk memastikan bahwa kemungkinan kemenangan akan jauh lebih besar daripada kerugiannya dan juga agar anda memiliki harapan yang positif. Bahkan jika Anda memenangkan banyak kemenangan di dalam perdagangan. Bahkan jika hasil yang didaptkan hanya sebesar 0,05% pada setiap kemenangan dan memberikan 1% dari akun Anda pada setiap kerugian, maka persentase kemenangan yang tinggi tidak akan berarti banyak!

Kesalahan Perdagangan

Yang terakhir adalah kesalahan perdagangan yang Anda buat. Ya, saya tahu, tidak mudah untuk mengakui bahwa Anda telah membuat beberapa kesalahan atau menyimpang dari rencana perdagangan Anda, tetapi melacak kesalahan ini akan membantu Anda menjadi pedagang yang lebih disiplin.

Ingatlah bahwa perdagangan yang menang bisa baik atau buruk, tergantung pada cara Anda memainkannya. Jika Anda akhirnya memenangkan perdagangan dengan cara menutup terlalu dini alih-alih mengikuti rencana, ini bisa dihitung sebagai kesalahan jika Anda akhirnya tidak mengambil keuntungan ketika harga akhirnya mencapai target.

Demikian pula, perdagangan yang hilang masih dapat dianggap sebagai yang baik jika Anda telah mempraktikkan manajemen risiko yang tepat dan memotong kerugian Anda ketika aksi harga berbalik melawan Anda.

Kehilangan pengaturan perdagangan forex yang valid yang sesuai dengan rencana Anda juga bisa dianggap sebagai kesalahan jika Anda ragu-ragu atau jika Anda merasa terganggu saat itu. Jika Anda dapat melacak berapa banyak perdagangan yang bisa menguntungkan yang Anda lewatkan, maka Anda dapat menggunakan ini sebagai pengingat untuk lebih fokus atau lebih percaya diri di waktu mendatang.

Mencatat bagaimana Anda membuat keputusan perdagangan dapat memberi Anda wawasan yang lebih baik tentang bagaimana Anda bereaksi terhadap ketidakpastian pasar dan langkah-langkah apa saja yang dapat Anda ambil untuk menangani emosi Anda dengan lebih baik.

Anda tidak hanya dapat menggunakan data yang telah Anda kumpulkan untuk mengukur kinerja perdagangan Anda, tetapi Anda dapat menggunakannya untuk menemukan masalah perdagangan psikologis apa pun yang mungkin Anda miliki dan juga untuk membuat perubahan yang sesuai dengan gaya perdagangan Anda.

Misalnya, jika Anda menyadari bahwa Anda telah membuat sebagian besar kesalahan perdagangan saat melakukan perdagangan, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuat penyesuaian pada strategi Anda untuk menghasilkan rencana yang memungkinkan untuk melakukan tindak lanjutnya.maksudnya adalah reaksi anda terhadap hasil laporan.

Atau jika Anda perhatikan bahwa sebagian besar kerugian yang Anda alami berasal dari penembusan perdagangan, maka Anda dapat mengingatkan diri Anda untuk mengambil risiko di bagian yang lebih kecil dari akun Anda untuk pengaturan khusus ini atau untuk lebih fokus pada tren atau rentang perdagangan.

Menjaga skor sangat penting jika Anda ingin menjadi pedagang yang serius. Semakin Anda tahu tentang apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya, semakin mudah bagi Anda untuk menyesuaikan dan memperluas hal-hal yang Anda kuasai dan mengatasi kelemahan Anda.

Sumber : forexindonesia.org

 

Tren Perdagangan : 4 Indikator Paling Umum

Tren Perdagangan : 4 Indikator Paling Umum. Pedagang tren berusaha untuk mengisolasi dan mengekstrak laba dari tren. Ada beberapa cara untuk melakukan ini. Tentu saja, tidak ada indikator tunggal yang akan meninju tiket Anda ke kekayaan pasar, karena perdagangan melibatkan faktor-faktor seperti manajemen risiko dan psikologi perdagangan juga. Tetapi indikator tertentu telah bertahan dalam ujian waktu dan tetap populer di kalangan pedagang tren.

Dalam artikel ini, kami memberikan pedoman umum dan strategi prospektif untuk masing-masing dari empat indikator umum. Gunakan ini atau atur mereka untuk membuat strategi pribadi Anda.

Moving Average

Memindahkan data harga rata-rata “halus” dengan membuat satu garis yang mengalir. Garis mewakili harga rata-rata selama periode waktu tertentu. Moving Average mana yang diputuskan untuk digunakan oleh pedagang ditentukan oleh kerangka waktu di mana ia berdagang. Untuk investor dan pengikut tren jangka panjang, rata-rata bergerak sederhana 200 hari, 100 hari, dan 50 hari adalah pilihan populer.

Ada beberapa cara untuk memanfaatkan moving average. Yang pertama adalah melihat sudut moving average. Jika sebagian besar bergerak secara horizontal untuk waktu yang lama, maka harganya tidak menjadi tren, itu berkisar. Jika garis rata-rata bergerak dimiringkan ke atas, tren naik sedang berlangsung. Rata-rata bergerak tidak memprediksi; mereka hanya menunjukkan apa yang dilakukan harga rata-rata selama periode waktu tertentu.

Crossover adalah cara lain untuk memanfaatkan rata-rata bergerak. Dengan memetakan rata-rata bergerak 200 hari dan 50 hari pada grafik Anda, sinyal beli terjadi ketika 50 hari melintasi di atas 200 hari. Sinyal jual terjadi ketika 50-hari turun di bawah 200-hari.1 Kerangka waktu dapat diubah agar sesuai dengan kerangka waktu perdagangan individu Anda.​

Moving-Average.png

Moving Average
Ketika harga melintasi atas rata-rata bergerak, itu juga dapat digunakan sebagai sinyal beli, dan ketika harga melintasi di bawah rata-rata bergerak, itu dapat digunakan sebagai sinyal jual. Karena harga lebih fluktuatif daripada rata-rata bergerak, metode ini rentan terhadap lebih banyak sinyal palsu, seperti yang ditunjukkan grafik di atas.

Rata-rata bergerak juga dapat memberikan dukungan atau perlawanan terhadap harga.1 Grafik di bawah ini menunjukkan rata-rata bergerak 100 hari bertindak sebagai dukungan (yaitu, harga memantul darinya).​

MACD.png

MACD
MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD adalah indikator berosilasi, berfluktuasi di atas dan di bawah nol. Ini merupakan indikator tren dan momentum.

Salah satu strategi dasar MACD adalah melihat sisi nol dari garis MACD yang ada di histogram di bawah grafik. Di atas nol untuk periode waktu yang berkelanjutan, dan tren cenderung naik; di bawah nol untuk periode waktu yang berkelanjutan, dan tren cenderung turun.2 Sinyal beli potensial terjadi ketika MACD bergerak di atas nol, dan sinyal jual potensial saat melintasi di bawah nol.

Crossover garis sinyal memberikan sinyal beli dan jual tambahan. MACD memiliki dua garis — garis cepat dan garis lambat. Sinyal beli terjadi ketika garis cepat melintasi dan di atas garis lambat. Sinyal jual terjadi ketika garis cepat melintasi dan di bawah garis lambat.​

MACD-Moving-Average-Convergence-Divergence.png

MACD (Moving Average Convergence Divergence)
RSI (Indeks Kekuatan Relatif)

RSI adalah osilator lain, tetapi karena pergerakannya terkandung antara nol dan 100, ia menyediakan beberapa informasi yang berbeda dari MACD.

Salah satu cara untuk menafsirkan RSI adalah dengan melihat harga sebagai “overbought” – dan karena untuk koreksi – ketika indikator dalam histogram di atas 70, dan melihat harga sebagai oversold – dan karena untuk bouncing – ketika indikator di bawah 30.3 Dalam tren naik yang kuat, harga akan sering mencapai 70 dan lebih untuk periode yang berkelanjutan, dan tren turun dapat bertahan di 30 atau di bawah untuk waktu yang lama. Sementara level overbought dan oversold umum bisa akurat sesekali, mereka mungkin tidak memberikan sinyal paling tepat waktu untuk pedagang tren.

Alternatifnya adalah membeli di dekat kondisi jenuh jual ketika tren naik dan menempatkan perdagangan pendek di dekat kondisi jenuh beli dalam tren turun.

Katakanlah tren jangka panjang suatu saham naik. Sinyal beli terjadi ketika RSI bergerak di bawah 50 dan kemudian kembali di atasnya. Pada dasarnya, ini berarti kemunduran dalam harga telah terjadi, dan pedagang membeli setelah kemunduran tampaknya telah berakhir (menurut RSI) dan tren dilanjutkan. 50 level digunakan karena RSI biasanya tidak mencapai 30 dalam uptrend kecuali jika pembalikan potensial sedang berlangsung. Sinyal perdagangan pendek terjadi ketika tren turun dan RSI bergerak di atas 50 dan kemudian kembali di bawahnya.

Trendlines atau moving average dapat membantu menetapkan arah tren dan ke arah mana mengambil sinyal perdagangan.​

RSI-Indeks-Kekuatan-Relatif.png
​​

RSI (Indeks Kekuatan Relatif)

Volume On-Balance (OBV)

Volume itu sendiri adalah indikator yang berharga, dan OBV mengambil banyak informasi volume dan mengkompilasinya menjadi satu indikator satu baris. Indikator ini mengukur tekanan beli / jual kumulatif dengan menambahkan volume pada hari naik dan mengurangi volume pada hari turun.

Idealnya, volume harus mengkonfirmasi tren. Kenaikan harga harus dibarengi dengan kenaikan OBV; penurunan harga harus disertai dengan penurunan OBV.

Gambar di bawah ini menunjukkan pangsa Netflix Inc. (NFLX) yang cenderung lebih tinggi bersama dengan OBV. Karena OBV tidak turun di bawah garis trennya, itu adalah indikasi yang baik bahwa harga cenderung terus naik lebih tinggi setelah pullback.​

Volume-On-Balance-OBV.png


Volume On-Balance (OBV)
Jika OBV naik dan harganya tidak, harga cenderung mengikuti OBV dan mulai naik. Jika harga naik dan OBV flat-lining atau jatuh, harga mungkin mendekati puncak. Jika harga jatuh dan OBV datar atau naik, harga bisa mendekati titik terendah.​

Volume-On-Balance-OBV-2.png

Kesimpulan

Indikator dapat menyederhanakan informasi harga, serta memberikan sinyal perdagangan tren atau memperingatkan pembalikan. Indikator dapat digunakan pada semua kerangka waktu, dan memiliki variabel yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan preferensi spesifik setiap pedagang. Kombinasikan strategi indikator, atau buat pedoman Anda sendiri, sehingga kriteria masuk dan keluar ditetapkan dengan jelas untuk perdagangan. Setiap indikator dapat digunakan dengan lebih banyak cara daripada yang diuraikan. Jika Anda menyukai indikator, teliti lebih lanjut, dan yang paling penting, ujilah sebelum menggunakannya untuk melakukan perdagangan langsung.

Belajar berdagang pada indikator bisa menjadi proses yang rumit. Bagi mereka yang belum memasuki pasar atau memulai perdagangan, penting untuk mengetahui bahwa akun broker adalah langkah pertama yang diperlukan untuk mendapatkan akses ke pasar saham.

Sumber : forexindonesia.org

 
Serba-serbi Tentang Indikator Forex


Sebagai seorang trader, apakah Anda sedang mencari sebuah alat bantu untuk trading forex ? Nah, pada trading forex, alat bantu untuk mengukur pergerakan harga sering disebut sebagai indikator forex. Nah, indikator forex ini lah yang Anda butuhkan untuk mengukur dan memprediksi pergerakan harga di masa mendatang untuk mendapatkan keuntungan.

Apa Itu Indikator Forex ?
Sebelum berbicara lebih jauh lagi, Anda harus mengerti apa arti dari indikator forex sebenarnya. Indikator forex pada awalnya adalah alat yang digunakan untuk membantu membaca pergerakan harga. Untuk itu, jika Anda mengenal dan mengerti cara penggunaan dari indikator tertentu maka Anda dapat membuat sebuah sistem trading yang sangat sesuai dengan gaya trading Anda sendiri.

Membuat Strategi yang Cocok
Jika Anda sedang menyusun sebuah strategi trading, maka menggunakan minimal 2 indikator akan sangat lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan satu indikator saja untuk mencari peluang yang lebih akurat. Selain itu menggunakan minimal 2 indikator juga dapat meminimalkan “sinyal palsu”. Cara yang tepat adalah mengkombinasikan beberapa indikator namun juga tidak terlalu banyak karena akan membuat Anda bingung sendiri nantinya.

Saat ini, sudah banyak sekali indikator custom yang dikembangkan dari indikator default yang sudah terdapat di platform trading. Platform trading yang sering digunakan oleh para trader adalah Metatrader 4 yang juga sudah menyediakan berbagai macam indikator.

Ada beberapa tips untuk menggunakan Indikator Forex secara maksimal

Sebelum membicarakan untuk mengkombinasikan beberapa indikator agar menjadi sebuah sistem trading yang tepat, maka kita harus membahas terlebih dahulu beberapa kriteria ideal untuk sistem trading, diantara nya :


  1. Sebuah sistem trading harus dapat mengidentifikasi trend yang sedang berlangsung atau terjadi saat itu.
  2. Sebuah sistem trading harus dapat mengidentifikasi tanda-tanda adanya pembalikan “Reversal” yang akan terjadi di penghujung trend.
  3. Sebuah sistem trading juga harus dapat mengidentifikasi kondisi pergerakan harga yang sedang sideways atau ranging.
Jika kita melihat 3 point di atas, maka sebuah sistem trading harus memenuhi 3 kriteria.

Point 1 – Mengidentifikasi sebuah Trend
Nah jika berbicara indikator yang dapat mengidentifikasi sebuah trend yang berlangsung, kita bisa menggunakan beberapa indikator bertipe “Trend” seperti Moving Average, Bollinger Bands atau Parabolic SAR. Anda bisa mengkombinasikan indkator Moving Average dengan Parabolic SAR.

Point 2 – Mengidentifikasi Pembalikan Arah (Reversal)
Untuk point kedua ini, kita bisa saja menggunakan moving average atau indikator lainnya namun dengan periode yang lebih kecil untuk mencari perubahan trend yang lebih kecil lagi.

Point 3 – Mengidentikasi Pergerakan Sideways atau Ranging
Untuk point ketiga ini, kita bisa menggunakan indikator Bollinger Bands atau Channel.

Nah, ketika Anda sudah punya 3 point diatas untuk digunakan sebagai patokan dalam membuat sistem trading dengan menggunakan gabungan beberapa indikator, saatnya Anda untuk melakukan backtest.

Tipe – Tipe Indikator Teknikal

Pada Dasarnya, Indikator Teknikal Terbagi Menjadi Beberapa Tipe, yaitu :

  1. Indikator Trend : Indikator tipe ini dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan trend yang terjadi pada pasar, apakah sedang Uptrend atau Downtrend.
  2. Indikator Volatilitas : Indikator model ini dapat memberikan Anda sinyal dan mendeteksi pembalikan. Anda bisa menggunakan indikator tipe ini sebagai sinyal untuk menempatkan titik stop loss.
  3. Indikator Momentum : Indikator momentum ini mampu mendeteksi kekuatan dan kecepatan pada pergerakan harga. Indikator tipe ini semua dibaca dengan zona Overbought dan Oversold. Dapat memberitahu Anda jika akan terjadi kemungkinan pembalikan pada harga. Juga bisa digunakan untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar.
  4. Indikator Volume : Indikator ini menggunakan data dari volume transaksi sebagai data perhitungan. Dengan demikian indikator ini berguna untuk mencerminkan psikologi pelaku pasar seperti optimis atau pesimis.
  5. Indikator Support & Resistance : Indikator tipe ini mampu memberikan acaun level dan zona support/resistance, dapat membantu Anda dalam menentukan titik take profit atau stop loss.
  6. Indikator Pasar : Indikator tipe ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi Divergensi pada harga.

 
Serba-serbi Tentang Indikator Forex


Sebagai seorang trader, apakah Anda sedang mencari sebuah alat bantu untuk trading forex ? Nah, pada trading forex, alat bantu untuk mengukur pergerakan harga sering disebut sebagai indikator forex. Nah, indikator forex ini lah yang Anda butuhkan untuk mengukur dan memprediksi pergerakan harga di masa mendatang untuk mendapatkan keuntungan.

Apa Itu Indikator Forex ?
Sebelum berbicara lebih jauh lagi, Anda harus mengerti apa arti dari indikator forex sebenarnya. Indikator forex pada awalnya adalah alat yang digunakan untuk membantu membaca pergerakan harga. Untuk itu, jika Anda mengenal dan mengerti cara penggunaan dari indikator tertentu maka Anda dapat membuat sebuah sistem trading yang sangat sesuai dengan gaya trading Anda sendiri.

Membuat Strategi yang Cocok
Jika Anda sedang menyusun sebuah strategi trading, maka menggunakan minimal 2 indikator akan sangat lebih baik dibandingkan jika hanya menggunakan satu indikator saja untuk mencari peluang yang lebih akurat. Selain itu menggunakan minimal 2 indikator juga dapat meminimalkan “sinyal palsu”. Cara yang tepat adalah mengkombinasikan beberapa indikator namun juga tidak terlalu banyak karena akan membuat Anda bingung sendiri nantinya.

Saat ini, sudah banyak sekali indikator custom yang dikembangkan dari indikator default yang sudah terdapat di platform trading. Platform trading yang sering digunakan oleh para trader adalah Metatrader 4 yang juga sudah menyediakan berbagai macam indikator.

Ada beberapa tips untuk menggunakan Indikator Forex secara maksimal

Sebelum membicarakan untuk mengkombinasikan beberapa indikator agar menjadi sebuah sistem trading yang tepat, maka kita harus membahas terlebih dahulu beberapa kriteria ideal untuk sistem trading, diantara nya :


  1. Sebuah sistem trading harus dapat mengidentifikasi trend yang sedang berlangsung atau terjadi saat itu.
  2. Sebuah sistem trading harus dapat mengidentifikasi tanda-tanda adanya pembalikan “Reversal” yang akan terjadi di penghujung trend.
  3. Sebuah sistem trading juga harus dapat mengidentifikasi kondisi pergerakan harga yang sedang sideways atau ranging.
Jika kita melihat 3 point di atas, maka sebuah sistem trading harus memenuhi 3 kriteria.

Point 1 – Mengidentifikasi sebuah Trend
Nah jika berbicara indikator yang dapat mengidentifikasi sebuah trend yang berlangsung, kita bisa menggunakan beberapa indikator bertipe “Trend” seperti Moving Average, Bollinger Bands atau Parabolic SAR. Anda bisa mengkombinasikan indkator Moving Average dengan Parabolic SAR.

Point 2 – Mengidentifikasi Pembalikan Arah (Reversal)
Untuk point kedua ini, kita bisa saja menggunakan moving average atau indikator lainnya namun dengan periode yang lebih kecil untuk mencari perubahan trend yang lebih kecil lagi.

Point 3 – Mengidentikasi Pergerakan Sideways atau Ranging
Untuk point ketiga ini, kita bisa menggunakan indikator Bollinger Bands atau Channel.

Nah, ketika Anda sudah punya 3 point diatas untuk digunakan sebagai patokan dalam membuat sistem trading dengan menggunakan gabungan beberapa indikator, saatnya Anda untuk melakukan backtest.

Tipe – Tipe Indikator Teknikal

Pada Dasarnya, Indikator Teknikal Terbagi Menjadi Beberapa Tipe, yaitu :

  1. Indikator Trend : Indikator tipe ini dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan trend yang terjadi pada pasar, apakah sedang Uptrend atau Downtrend.
  2. Indikator Volatilitas : Indikator model ini dapat memberikan Anda sinyal dan mendeteksi pembalikan. Anda bisa menggunakan indikator tipe ini sebagai sinyal untuk menempatkan titik stop loss.
  3. Indikator Momentum : Indikator momentum ini mampu mendeteksi kekuatan dan kecepatan pada pergerakan harga. Indikator tipe ini semua dibaca dengan zona Overbought dan Oversold. Dapat memberitahu Anda jika akan terjadi kemungkinan pembalikan pada harga. Juga bisa digunakan untuk menentukan kapan masuk dan keluar dari pasar.
  4. Indikator Volume : Indikator ini menggunakan data dari volume transaksi sebagai data perhitungan. Dengan demikian indikator ini berguna untuk mencerminkan psikologi pelaku pasar seperti optimis atau pesimis.
  5. Indikator Support & Resistance : Indikator tipe ini mampu memberikan acaun level dan zona support/resistance, dapat membantu Anda dalam menentukan titik take profit atau stop loss.
  6. Indikator Pasar : Indikator tipe ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi Divergensi pada harga.


Penggunaan Indikator teknikal layaknya makanan pendamping untuk main course, seringkali dikesampingkan oleh trader karena bagi mereka justru membingungkan karena ujung-ujungnya malah memberikan false signal. Yah, sebagian besar hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketidakterampilan dalam memanfaatkan indikator yang sering digunakan trader.

Sinyal Dari Indikator Trading

Padahal, kesalahan tersebut bisa saja terjadi karena Trader A menggunakan indikator X secara eksklusif (tanpa bantuan indikator lain), misalnya saat indikator tersebut memunculkan sinyal untuk posisi buy atau sell, justru kondisi pasar sudah jenuh (overbought atau oversold) sehingga trend terkoreksi melawan prediksi trader A tadi.

 

Trading Indeks atau Investasi Indeks, Apa Perbedaannya?

Saat membicarakan keuntungan yang dapat Anda peroleh dari pasar uang, terdapat dua jenis pelaku pasar yang memiliki gaya berbeda, yaitu trader dan investor. Indeks merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunakan baik untuk trading maupun investasi.

Namun, meski memiliki cara kerja yang mirip, terdapat perbedaan mendasar antara trading dan berinvestasi di pasar indeks. Berikut beberapa di antaranya:

Jangka Waktu
Perbedaan pertama antara investasi dan trading dalam indeks adalah jangka waktu pembukaan posisi yang dilakukan. Seorang trader cenderung melakukan proses jual beli yang lebih sering dibanding seorang investor.

Terdapat beberapa jenis trader yang melakukan transaksi di pasar indeks, yaitu intraday trader, swing trader dan long-term trader. Intraday trader cenderung melakukan proses jual beli dalam rentang waktu beberapa jam di hari yang sama. Sementara swing trader cenderung melakukan buka tutup posisi dalam jangka waktu beberapa hari hingga minggu.

Untuk long-term trading dan investor, jangka waktu yang digunakan tidak jauh berbeda. Namun, pada dasarnya memiliki tujuan yang sedikit berbeda. Jika trader fokus pada potensi profit, maka investor fokus pada keamanan dan pertumbuhan aset dalam jangka panjang.

Teknik Trading dan Analisis yang Digunakan
Saat seorang trader ingin mendapatkan untung dengan melakukan beberapa perdagangan dalam jangka pendek, maka trader tersebut kemungkinan besar akan lebih terbantu dengan analisis teknikal serta teknik trading berdasarkan indikator pada grafik.

Sementara bagi para investor yang melakukan transaksi dalam jangka waktu lama, Analisis fundamental akan lebih mudah dan lebih akurat dalam memberikan gambaran arah pergerakan pasar yang dipilih. Hal itu disebabkan investor indeks cenderung mengabaikan fluktuasi harga harian dan fokus pada tren jangka panjang yang dikendalikan oleh performa ekonomi dan harga saham-saham perusahaan yang tercatat di dalam indeks tersebut.

Penggunaan Leverage
Seorang trader cenderung fokus pada tujuan mencari untung sebesar-besarnya dengan modal seminimal mungkin. Dalam pasar finansial, hal tersebut dipermudah oleh fasilitas leverage yang ditawarkan oleh broker. Secara umum, leverage berarti memberikan Anda kemampuan untuk mengontrol uang dalam jumlah lebih  besar dari modal yang Anda miliki.

Adanya fasilitas leverage tersebut meningkatkan potensi keuntungan sekaligus membatasi kerugian yang dialami oleh para trader. Dengan demikian, trader cenderung memanfaatkan leverage dalam jumlah besar untuk melipatgandakan hasil transaksinya dalam waktu singkat.

Berbeda dengan investor yang kebanyakan justru tidak memanfaatkan leverage, atau menggunakan leverage dengan rasio rendah. Hal ini karena investor biasanya menempatkan modal dalam jumlah yang cukup besar serta bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan aset serta profit dalam jangka panjang.

Sumber : mifx.com

 
Wabah Virus Perpanjang Penurunan Minyak Ke Level $30


Harga minyak terus tertekan dan memperpanjang kerugian di awal perdagangan Senin hari ini, turun hampir $1 per barel di tengah keputusan kebijakan Federal Reserve yang memangkas tingkat suku bunga. Keputusan cepat itu menggambarkan betapa “khawatirnya” bank sentral AS tersebut di tengah situasi kepanikan penyebaran virus corona yang mengganggu ekonomi.

Dalam sepekan terakhir, banyak negara termasuk AS menutup akses transportasi khususnya penerbangan guna mencegah penyebaran virus, serta melakukan “lockdown” dengan cara menutup beberapa tempat bisnis dan menghimbau agar masyarakat untuk tetap di rumah.

Minyak mentah WTI turun $1.53 ke level $30.20, meski Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk menjaga cadangan minyak di negara tersebut.

Sementara itu minyak Brent turun $1.83 ke level $ 32.02 per barel, melanjutkan penurunan sebesar 20% sepanjang pekan lalu. Harga median untuk Brent saat ini berada di level terendah $31.63.

Federal Reserve memangkas suku bunga di awal sesi perdagangan hari ini, yang juga merupakan pemangkasan kedua dalam bulan ini. Selain itu The Fed juga menambah likuiditas sekitar $ 700 miliar guna menjaga kestabilan ekonomi untuk beberapa minggu ke depan.

Sejauh ini pasar minyak terus mendapatkan tekanan yang cukup kuat setelah Rusia menolak rencana OPEC untuk memangkas produksi minyak dan diikuti dengan penurunan patokan harga jual yang dilakukan oleh Arab Saudi selaku negara produsen minyak terbesar di dunia. Saudi menurunkan harga minyak guna meningkatkan rasio penjualannya ke pasar Asia dan Eropa.

 
Wabah Virus Perpanjang Penurunan Minyak Ke Level $30


Harga minyak terus tertekan dan memperpanjang kerugian di awal perdagangan Senin hari ini, turun hampir $1 per barel di tengah keputusan kebijakan Federal Reserve yang memangkas tingkat suku bunga. Keputusan cepat itu menggambarkan betapa “khawatirnya” bank sentral AS tersebut di tengah situasi kepanikan penyebaran virus corona yang mengganggu ekonomi.

Dalam sepekan terakhir, banyak negara termasuk AS menutup akses transportasi khususnya penerbangan guna mencegah penyebaran virus, serta melakukan “lockdown” dengan cara menutup beberapa tempat bisnis dan menghimbau agar masyarakat untuk tetap di rumah.

Minyak mentah WTI turun $1.53 ke level $30.20, meski Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk menjaga cadangan minyak di negara tersebut.

Sementara itu minyak Brent turun $1.83 ke level $ 32.02 per barel, melanjutkan penurunan sebesar 20% sepanjang pekan lalu. Harga median untuk Brent saat ini berada di level terendah $31.63.

Federal Reserve memangkas suku bunga di awal sesi perdagangan hari ini, yang juga merupakan pemangkasan kedua dalam bulan ini. Selain itu The Fed juga menambah likuiditas sekitar $ 700 miliar guna menjaga kestabilan ekonomi untuk beberapa minggu ke depan.

Sejauh ini pasar minyak terus mendapatkan tekanan yang cukup kuat setelah Rusia menolak rencana OPEC untuk memangkas produksi minyak dan diikuti dengan penurunan patokan harga jual yang dilakukan oleh Arab Saudi selaku negara produsen minyak terbesar di dunia. Saudi menurunkan harga minyak guna meningkatkan rasio penjualannya ke pasar Asia dan Eropa.


Harga minyak mentah dunia terus merosot karena kekhawatiran pasar bahwa penyebaran virus corona dapat mengurangi permintaan global. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun US$1,32 atau 4,39 persen ke posisi US$28,73 per barel. Pelaku pasar cemas akan risiko penurunan signifikan permintaan minyak di tengah kian merebaknya wabah virus corona.

Pandemi itu menyebabkan penutupan beberapa negara di Eropa dan Asia. Di sisi lain, Arab Saudi dan Rusia sebagai produsen minyak utama mengirimkan tanda perang harga di pasar minyak.

Kedua raksasa minyak itu tak memiliki perdamaian silang pendapat. Untuk diketahui, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+, gagal mencapai kesepakatan pemangkasan produksi.

 

Apa yang Dimaksud dengan Tick Size?

76.jpg

Apa yang Dimaksud dengan Tick Size? Tick size adalah pergerakan harga minimum dari instrumen trading. Pergerakan harga berbagai instrumen trading berbeda-beda, dengan tick size-nya mewakili jumlah minimum yang dapat mereka naikan atau turunkan di bursa. Di pasar A.S., kenaikan tick size dinyatakan dalam dolar.

Bagaimana Tick Size Diukur?

Hari ini, tick size umumnya didasarkan pada desimal. Namun, hingga tahun 2001, pasar saham A.S. menyatakan tick size berdasarkan sistem yang mendasarinya menggunakan pecahan. Untuk sebagian besar saham, fraksi itu adalah seperenam belas, sehingga tick size mewakili $0,0625. Fraksi yang agak canggung ini berasal dari New York Stock Exchange, yang pertama kali memodelkan pengukurannya pada sistem trading Spanyol yang telah berabad-abad menggunakan basis delapan, atau jumlah jari pada dua tangan seseorang, tanpa ibu jari. Ukuran kutu untuk beberapa saham yang diperdagangkan tipis adalah seperdelapan, atau $0,125.

Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) sekarang mewajibkan semua bursa AS menggunakan ratusan, itulah sebabnya tick size saat ini adalah $0,01, atau satu sen, untuk sebagian besar saham, meskipun baru-baru ini bereksperimen dengan tick size yang lebih besar untuk beberapa saham berkapitalisasi kecil. (Lihat di bawah).

Futures market biasanya memiliki tick size yang spesifik untuk instrumen tersebut. Misalnya, salah satu kontrak futures yang paling banyak diperdagangkan adalah S&P 500 E-mini. Tick size-nya adalah 0,25, atau $ 12,50. Itu berarti jika, katakanlah, harga kontrak Maret 2019 saat ini adalah $2.553 (seperti pada 7 Januari 2019), dan seseorang ingin menawarkan lebih banyak untuk itu, ia harus menawar, minimal, $2.565,50. Namun, indeks berjangka lainnya dapat bergerak hanya $10, dan beberapa $5.

Contoh Nyata Tick Size

Pada 3 Oktober 2016, SEC memulai program percontohan dua tahun untuk menguji manfaat potensial dari tick size yang lebih besar untuk saham dengan harga penutupan $2 atau lebih besar, kapitalisasi pasar $3 miliar atau kurang, dan volume harian rata-rata konsolidasi 1 juta saham atau kurang. Periode Program Percontohan Tick Size berakhir pada 28 September 2018, meskipun pengumpulan data dan persyaratan pelaporan ditetapkan untuk melanjutkan selama enam bulan lagi.

Tes mengumpulkan data, termasuk margin keuntungan pembuat pasar dalam sekuritas ini. Sebagai bagian dari pengujian, SEC memisahkan sampel surat berharga kecil menjadi satu kelompok kontrol dan dua kelompok uji. Menurut SEC, masing-masing kelompok uji termasuk sekitar 400 sekuritas, dengan sisanya ditempatkan di kelompok kontrol.

Kelompok pertama dalam tes ini menggunakan tick size $0,05, meskipun saham dalam kelompok ini terus diperdagangkan dengan kenaikan harga saat ini. Kelompok kedua juga mengutip tick size sebesar $0,05, dan memperdagangkannya dalam kenaikan ini, meskipun itu termasuk sejumlah kecil pengecualian pada aturan umum ini.

Kelompok ketiga dikutip dalam kenaikan $0,05, diperdagangkan dalam kenaikan $0,05, meskipun aturan mencegah pencocokan harga oleh organisasi trading yang tidak menampilkan harga terbaik kecuali pengecualian berlaku. Efek dalam kelompok kontrol terus diperdagangkan pada kenaikan $0,01.

POIN KUNCI

Tick size adalah pergerakan harga minimum dari instrumen trading.
Tick size umumnya didasarkan pada desimal dan dinyatakan dalam dolar (pada pertukaran A.S.).
Untuk sebagian besar saham, tick size adalah $0,01.


Hasil Pilot Tick Size

Sementara itu hanya sebuah tes, beberapa broker dan trader ritel mengkritik penelitian ini, dengan alasan bahwa pindah ke tick size $0,05 menguntungkan pembuat pasar dengan berpotensi meningkatkan margin trading dengan mengorbankan investor individu. Buku putih tentang rencana tersebut, “Tick Size Pilot Plan and Market Quality,” yang dirilis pada Januari 2018, menemukan bahwa saham pada kelompok uji mengalami peningkatan spread dan volatilitas dan penurunan efisiensi harga, relatif terhadap saham pada kelompok kontrol.

Pertukaran dan FINRA menyerahkan kepada SEC penilaian bersama yang tersedia untuk umum tentang dampak Tick Size Pilot pada Juli 2018.

Sumber : forexindonesia.org

 
3 Scalping Sistem


Kali ini kita akan membahas lagi tentang sistem trading scalping dengan menggunakan time frame 5 menit. pair yang cocok tentu saja pair major seperti EUR/USD, GBP/USD dan AUD/USD.

Indikator yang dibutuhkan antara lain;

  • Bollinger bands (290)
  • Moving average (200)
  • MA Ribbon
  • MACD 4CZ
  • MACD twoline
  • KGMA 1.3
  • Dolly Graphic v.10
Strategi ini diberi nama Bwang oleh penemunya. Cara open posisinya pun cukup mudah, ikuti langkah berikut:

Setup Buy
Posisi MA 200 > posisi middle Bollinger bands (290), Ribbon berwarna Hijau dan MACD berwarna biru. Open posisi ketika harga retracement pada indikator ribbon. Lihat contoh open posisi Buy.

Setup Sell
Posisi MA 200 < posisi middle Bollinger bands (290), ribbon berwarna merah dan MACD berwarna merah. Open posisi sell ketika harga retracement pada indikator ribbon yang berwarna merah. Lihat contoh open posisi sell.

Exit posisi
Tempatkan stop loss pada MA 200.
Ambil profit ketika harga mendekati atau menyentuh garis upper atau lower Bollinger bands. Ambil profit secukupnya.

 
3 Scalping Sistem


Kali ini kita akan membahas lagi tentang sistem trading scalping dengan menggunakan time frame 5 menit. pair yang cocok tentu saja pair major seperti EUR/USD, GBP/USD dan AUD/USD.

Indikator yang dibutuhkan antara lain;

  • Bollinger bands (290)
  • Moving average (200)
  • MA Ribbon
  • MACD 4CZ
  • MACD twoline
  • KGMA 1.3
  • Dolly Graphic v.10
Strategi ini diberi nama Bwang oleh penemunya. Cara open posisinya pun cukup mudah, ikuti langkah berikut:

Setup Buy
Posisi MA 200 > posisi middle Bollinger bands (290), Ribbon berwarna Hijau dan MACD berwarna biru. Open posisi ketika harga retracement pada indikator ribbon. Lihat contoh open posisi Buy.

Setup Sell
Posisi MA 200 < posisi middle Bollinger bands (290), ribbon berwarna merah dan MACD berwarna merah. Open posisi sell ketika harga retracement pada indikator ribbon yang berwarna merah. Lihat contoh open posisi sell.

Exit posisi
Tempatkan stop loss pada MA 200.
Ambil profit ketika harga mendekati atau menyentuh garis upper atau lower Bollinger bands. Ambil profit secukupnya.


Scalping merupakan salah satu metode trading forex yang bersandar pada analisa teknikal forex.

Metode ini bertujuan untuk mencoba meraih peluang profit dengan cara melakukan transaksi dalam waktu singkat dengan target yang tidak terlalu besar.

Itulah sebabnya mengapa kebanyakan pelaku scalping (biasa disebut dengan scalper) cenderung melakukan banyak transaksi dalam sehari.

 

Drawdown di Perbankan vs Drawdown dalam Trading : Apa bedanya?

Suku-Bunga-Perbankan-800x410.jpeg

Drawdown di Perbankan vs Drawdown dalam Trading : Apa bedanya?. Istilah “drawdown” muncul di dunia perbankan dan dunia trading, tetapi memiliki arti yang sangat berbeda dalam setiap konteks. Dalam perbankan, penarikan mengacu pada akses bertahap dana kredit, sedangkan dalam perdagangan, penarikan mengacu pada pengurangan ekuitas.

Poin Penting

Dalam perbankan, penarikan mengacu pada pengaksesan dana kredit secara bertahap.
Dalam perdagangan, penarikan mengacu pada pengurangan ekuitas.
Besarnya drawdown mengacu pada jumlah uang, atau ekuitas, yang hilang oleh trader selama periode drawdown.
Drawdown dalam Perbankan

Dalam konteks perbankan, drawdown biasanya mengacu pada pengaksesan secara bertahap sebagian atau seluruh jalur kredit. Pengaturan dengan bank dapat bersifat pribadi atau terkait bisnis.


Contoh penggunaan drawdown untuk peminjam perorangan adalah pemilik rumah yang mengajukan kredit dengan bank, yang bermaksud melakukan perbaikan rumah besar. Karena dia tidak berencana untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus, adalah keuntungan peminjam untuk hanya menarik dana yang diperlukan dari jalur kredit yang diberikan bank kepadanya. Dengan hanya menarik dana sesuai kebutuhan, individu menjaga tingkat utangnya seminim mungkin dan hanya membayar bunga atas dana pinjaman yang sebenarnya telah ia gunakan. Ini akan menjadi manajemen modal yang tidak efisien, membebani peminjam biaya bunga yang tidak perlu, baginya untuk meminjam jumlah total sekaligus, sehingga menimbulkan tingkat hutang maksimum sebelum dia tahu jumlah aktual yang dia butuhkan untuk menyelesaikan perbaikan yang diusulkan atau sebelum dia membutuhkan uang.

Pemberi pinjaman dan bisnis dapat membuat pengaturan serupa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan konstruksi dapat disetujui untuk pembiayaan untuk membangun pembangunan perumahan, tetapi hanya secara bertahap mengakses dana pembiayaan saat ia menyelesaikan bagian dari proyek. Pemberi pinjaman dapat memberikan batasan waktu atau penyelesaian proyek pada pengaturan semacam itu. Contoh batasan waktu adalah ketentuan bahwa peminjam hanya dapat mengakses persentase tertentu dari dana setiap tiga bulan. Pembatasan penyelesaian proyek akan mensyaratkan peminjam untuk menunjukkan penyelesaian jumlah tertentu dari total proyek sebelum mengeluarkan pembiayaan tambahan.

Drawdown dalam Perdagangan

Sehubungan dengan perdagangan, penarikan mengacu pada penurunan ekuitas di akun trader. Penarikan biasanya didefinisikan sebagai penurunan dari puncak tinggi ke pullback rendah dari investasi tertentu atau dari ekuitas dalam akun pedagang. Namun, drawdown lebih akurat dilihat dari puncak tinggi ke palung rendah ke puncak puncak baru. Alasan untuk metode pengukuran ini adalah palung tidak dapat benar-benar diidentifikasi sampai puncak tinggi baru tercapai atau kembali ke ketinggian asli.

Penasihat perdagangan komoditas sering menggunakan drawdown untuk menentukan risiko yang dihadapi oleh investasi keuangan dan dapat memeriksanya dari dua sudut yang berbeda – baik dengan jumlah uang (besarnya) atau periode (durasi).

Besarnya drawdown mengacu pada jumlah uang, atau ekuitas, yang hilang oleh trader selama periode drawdown. Jumlah penarikan dinyatakan, terkait ekuitas, sebagai persentase. Itu dihitung dari puncak dalam ekuitas akun ke palung terendah. Jika seorang trader memulai akun dengan $ 40.000 dan kemudian kehilangan $ 4.000, pedagang telah mengalami penarikan 10%.

Mungkin ada penarikan bahkan di akun perdagangan yang menguntungkan secara keseluruhan. Anggaplah seorang pedagang yang menyetor $ 10.000 membangun akun hingga $ 20.000, tetapi kemudian mengalami serangkaian kerugian yang membawa saldo akun turun menjadi $ 15.000. Meskipun pedagang akan mendapat untung 50% dari modal awalnya, ia masih akan diakui telah menderita drawdown 25% dari level puncak $ 20.000.

Durasi penarikan mengacu pada periode yang diperlukan bagi seorang pedagang untuk meningkatkan akun kembali ke tingkat puncaknya setelah kerugian. Jika pedagang yang mengalami penarikan 10% ketika akunnya $ 40.000 turun $ 4.000 ke level $ 36.000 butuh dua bulan untuk mengembalikan akun ke $ 40.000, maka pedagang akan mengalami penarikan dua bulan.

Potensi penarikan adalah pertimbangan yang sangat penting ketika melakukan perdagangan dalam instrumen dengan leverage tinggi, seperti forex atau kontrak berjangka.

Sumber : forexindonesia.org

 

Apa itu Average Daily Trading Volume (ADTV)?

Screenshot-28.png

Apa itu Average Daily Trading Volume (ADTV)? Average daily trading volume (ADTV) atau volume trading harian rata-rata adalah jumlah rata-rata saham yang diperdagangkan sehari dalam suatu saham. Daily volume adalah berapa banyak saham yang diperdagangkan setiap hari, tetapi ini dapat dirata-ratakan selama beberapa hari untuk menemukan volume harian rata-rata. Average daily trading volume adalah metrik penting karena volume perdagangan tinggi atau rendah menarik berbagai jenis trader dan investor. Banyak trader dan investor lebih suka average daily trading volume lebih tinggi dibandingkan dengan volume perdagangan rendah, karena dengan volume tinggi lebih mudah untuk posisi masuk dan keluar. Aset volume rendah memiliki lebih sedikit pembeli dan penjual, dan karena itu mungkin lebih sulit untuk masuk atau keluar dengan harga yang diinginkan.


POIN KUNCI

Volume trading harian adalah berapa banyak saham yang diperdagangkan per hari. Volume trading harian rata-rata biasanya dihitung selama 20 atau 30 hari.
Hitung volume trading harian rata-rata dengan menambahkan volume tradubg selama jumlah X hari terakhir. Kemudian, bagi total dengan X. Misalnya, jumlah 20 hari terakhir volume trading dan bagi 20 untuk mendapatkan 20 hari ADTV.
Peningkatan volume yang cukup besar menandakan ada sesuatu yang berubah dalam saham yang menarik lebih banyak minat. Ini bisa menjadi bearish atau bullish tergantung pada arah mana harga bergerak.
Penurunan volume menunjukkan minat berkurang, tetapi bahkan penurunan volume berguna karena ketika volume yang lebih tinggi kembali sering ada dorongan harga yang kuat juga.
Apa yang Diberitahukan Average Daily Trading Volume (ADTV)?

Ketika average daily trading volume (ADTV) meningkat atau menurun secara dramatis, ini menandakan bahwa telah terjadi perubahan substansial dalam cara orang menilai atau melihat aset. Biasanya, volume trading harian rata-rata yang lebih tinggi berarti bahwa keamanan lebih kompetitif, memiliki spread yang lebih sempit dan biasanya lebih tidak stabil. Saham cenderung kurang stabil ketika mereka memiliki volume trading harian rata-rata yang lebih tinggi karena tradubg yang lebih besar harus dilakukan untuk mempengaruhi harga. Ini tidak berarti stok dengan volume tinggi tidak akan memiliki pergerakan harga harian yang besar. Pada hari apa pun (atau selama beberapa hari) stok apa pun dapat memiliki pergerakan harga yang sangat besar, lebih tinggi dari volume rata-rata.

Volume trading harian rata-rata adalah pengukuran trading sekuritas yang sering dikutip dan indikasi langsung dari likuiditas keseluruhan sekuritas. Semakin tinggi volume trading untuk keamanan, semakin banyak pembeli dan penjual di pasar yang membuatnya lebih mudah dan lebih cepat untuk melakukan perdagangan. Tanpa tingkat likuiditas pasar yang wajar, biaya transaksi cenderung menjadi lebih tinggi (karena spread yang lebih besar).

Volume trading harian rata-rata adalah alat yang berguna untuk menganalisis tindakan harga dari setiap aset likuid. Jika harga suatu aset berkisar dan terjadi breakout, peningkatan volume cenderung untuk mengkonfirmasi breakout tersebut. Kurangnya volume menunjukkan breakout mungkin gagal.

Volume juga membantu mengkonfirmasi pergerakan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah. Selama harga yang kuat mendorong naik atau turun, volume juga harus naik. Jika tidak, mungkin tidak ada minat yang cukup untuk terus mendorong harga. Jika tidak ada bunga yang cukup maka harga dapat mundur.

Selama tren, pullback dengan volume rendah cenderung mendukung harga yang akhirnya bergerak ke arah tren lagi. Misalnya, dalam tren naik, volume akan sering naik ketika harga naik dengan kuat. Jika stok mundur dan volume rendah, itu menunjukkan bahwa tidak ada banyak minat jual. Jika harga mulai bergerak naik pada volume yang lebih tinggi lagi, itu bisa menjadi titik masuk yang menguntungkan karena harga dan volume keduanya mengkonfirmasi tren naik.

Ketika volume jauh di atas rata-rata, kadang-kadang menunjukkan klimaks dari pergerakan harga. Begitu banyak saham telah berpindah tangan di area harga tertentu sehingga mungkin tidak ada orang lain untuk melangkah dan terus mendorong harga ke arah itu. Pergerakan harga yang curam ditambah dengan kenaikan volume yang curam seringkali dapat menjadi tanda pembalikan harga yang akan terjadi.

Contoh Cara Menggunakan Average Daily Trading Volume (ADTV)

Screenshot-28.png
​​

Di sepanjang bagian bawah grafik adalah jendela volume. Bilah merah dan hijau mencerminkan volume harian, sedangkan garis hitam adalah volume rata-rata 20 hari. Rata-rata kurang terpengaruh oleh peristiwa satu hari, dan merupakan ukuran yang lebih baik dari apakah volume keseluruhan naik atau turun.

Grafik menunjukkan area resistance di sebelah kiri. Stok istirahat di atasnya pada peningkatan volume, yang membantu mengkonfirmasi kenaikan dan penembusan harga. Setelah breakout, harga mengkonsolidasikan dan volume cukup rendah, kecuali untuk satu hari volume tinggi. Namun secara keseluruhan, volume rata-rata menurun selama seluruh konsolidasi/mundurnya, menunjukkan ada sedikit tekanan jual. Harga pecah lebih tinggi lagi pada volume yang kuat, mengkonfirmasi kenaikan lain.

Harga mencoba bergerak lebih tinggi, tetapi volume dan harga tidak mengikuti. Ketika harga mulai menurun, volume meningkat. Ini menunjukkan ada banyak tekanan jual dan harga bisa terus turun.

Perbedaan Antara Average Daily Trading Volume (ADTV) dan Open Interest

Volume terkadang dikacaukan dengan open interest. Volume trading harian rata-rata adalah rata-rata dari berapa banyak saham (pasar saham) atau kontrak (pasar berjangka dan opsi) berpindah tangan dalam sehari. Open interest adalah istilah berjangka dan opsi yang menjelaskan berapa banyak kontrak yang terbuka, yang belum ditutup. Kedua pengukuran ini sangat berbeda. Volume adalah jumlah mentah dari berapa banyak kontrak yang berpindah tangan. Open interest mengukur berapa banyak transaksi yang digunakan untuk membuka atau menutup posisi, dan dengan demikian melacak jumlah kontrak yang tetap terbuka.

Keterbatasan Menggunakan Average Daily Trading Volume (ADTV)

Volume trading harian rata-rata adalah metrik yang umum digunakan dan berguna untuk menentukan apakah suatu saham memenuhi parameter perdagangan investor atau trader. ADTV adalah rata-rata. Pada hari tertentu aset dapat menyimpang dari rata-rata, menghasilkan volume yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah.


Rata-rata juga dapat bergeser dari waktu ke waktu, naik, turun, atau berosilasi. Oleh karena itu, monitor volume dan volume rata-rata secara teratur untuk memastikan bahwa aset masih berada dalam parameter volume yang Anda inginkan untuk trading Anda.

Perubahan volume yang signifikan mungkin menandakan bahwa ada sesuatu yang berubah dalam aset, dan perubahan ini mungkin tidak menguntungkan atau menguntungkan. Volume tidak akan memberi tahu Anda mana itu, tetapi akan memberi tahu bahwa diperlukan penelitian atau tindakan lebih lanjut.

Sumber : forexindonesia.org

 
Back
Top