3 HAL YANG TAK DIKETAHUI TRADER PEMULA DARI TRADING FOREX
Ukuran seseorang bisa disebut amatir atau pro dalam forex trading bukan dilihat dari penghasilan utamanya yang bersumber dari trading forex.
Justru lebih dari itu, pro atau tidaknya seorang trader adalah tentang bagaimana ia memperlakukan aktifitas trading-nya; serius atau main-main saja, atau justru lebih parah lagi; ia kira ia serius, tetapi ia tak tahu bagaimana sebenarnya trading yang serius itu.
Berikut adalah hal-hal yang tak dipahami dan bahkan tak banyak dilakukan oleh para trader forex pemula yang mungkin perlu Anda ketahui agar tidak termasuk di dalamnya.
1. Membangun strategi dan trading plan, serta betul-betul menjalankannya
Tahapan paling penting dalam mempersiapkan dan memastikan bahwa Anda akan terlibat di pasar forex untuk jangka waktu yang panjang adalah dengan membangun strategi forex dan trading plan, serta memastikan bahwa Anda betul-betul menjalankannya.
Di saat Anda yakin bahwa Anda telah cukup belajar dan melakukan berbagai riset, sudah memahami tingkat risiko, sudah melakukan uji coba lewat demo account dan berhasil meraup keutungan secara konsisten dalam (misalnya) tiga bulan berturut-turut, maka saat itulah Anda sudah siap membangun strategi dan trading plan.
Apa pun gaya trading Anda, yang terpenting untuk Anda adalah strategi forex yang digunakan bisa menghasilkan profit secara konsisten dengan arti; keuntungan yang diperoleh secara konsisten bisa melampaui kerugian yang diderita.
Jangan lupa, jalankan trading plan Anda dengan baik, jangan dilanggar meskipun hanya sekali.
2. Memperlakukan demo account layaknya real account
Forex semakin populer dan semakin banyak orang yang ingin menjadi trader forex yang sukses, tetapi sedikit orang yang mau berlatih dengan serius lewat demo account. Padahal untuk bisa menjadi trader yang sukses, Anda butuh berlatih untuk bisa menghasilkan profit konsisten.
Sarana untuk berlatih menghasilkan profit secara konsisten adalah demo account, di mana Anda bisa mengaplikasikan setiap hal yang Anda pelajari, mengeksekusi strategi dan trading plan yang sudah Anda siapkan.
Sangat penting untuk benar-benar mengaplikasikan strategi dan trading plan Anda meskipun hanya di demo account, karena hal itu akan membentuk kebiasaan dan pada gilirannya akan membentuk karakter Anda sebagai trader yang disiplin.
Jika Anda sudah bisa melakukan transaksi yang profitable di demo account setidaknya selama sebulan (tentu saja dengan trading plan yang benar), sebaiknya tidak menunda terlalu lama untuk segera melakukan live trading dengan real account.
Disarankan untuk tidak menunda lebih dari sebulan untuk segera melakukan transaksi di real account.
3. Kunci menjadi trader forex sukses
Di saat Anda sudah siap beralih dari demo ke real account, selalu ingat langkah-langkah lanjutan di bawah ini:
Inilah jalan yang bisa Anda tempuh jika Anda benar-benar ingin menjadi trader forex yang sukses. Tentu saja aka nada naik-turun dalam perjalanan trading Anda, tetapi menyerah bukanlah pilihan.
- Selalu patuhi strategi dan trading plan Anda.
- Selalu batasi resiko dengan stop-loss (SL). Jika tidak, hampir bisa dipastikan Anda akan gagal.
- Batasi resiko per transaksi maksimal 10% dari equity.
- Selalu obyektif. Jangan libatkan emosi saat trading.
- Jangan mecoba untuk “balas dendam”, yaitu ingin secepat mungkin membalas kerugian yang diderita sebelumnya.
- Lakukan transaksi hanya jika sudah ada konfirmasi dari strategi Anda.
- Jangan takut rugi! Semua trader handal kelas dunia pernah rugi dan mereka tetap survive
Jika Anda bisa menjadikan pengalaman buruk sebagai pelajaran, maka di kemudian hari Anda akan bisa mengetahui apa yang tidak boleh Anda lakukan sebagai trader.
TRIK OPTIMALKAN PELUANG: EFEKTIFKAN MODAL TRADING FOREX ANDA
Salah satu pertanyaan yang cukup sering berulang saya terima selama menjadi trainer di dunia trading forex adalah, “Pak, kalau saya punya $10,000, berapa lot saya bisa buka posisi?”
Kalau tak salah ingat, ada setidaknya lima kali saya menulis tentang position sizing di website ini – mulai dari gambaran umum hingga detil perhitungannya.
Position sizing adalah tentang cara mengatur berapa besar lot yang bisa Anda pergunakan dalam membuka posisi trading.
Tujuan utamanya adalah untuk mencegah seorang trader agar tidak terjebak dalam kondisi overtrade, yaitu kondisi ketika ia membuka posisi terlalu banyak melebihi yang seharusnya.
Dengan demikian, trader tersebut akan terhindar dari risiko yang terlalu besar karena posisi yang diambil dengan sendirinya sudah memperhitungkan besaran risiko tersebut.
Tetapi ternyata yang tidak banyak disadari adalah bahwa selain untuk membatasi risiko, position sizing juga berguna untuk mengefektifkan strategi dan modal Anda.
Strategi Harus Cocok dengan Modal
Masih ingatkah Anda dengan konsep 3M?
3M yaitu Mind-Method-Money dalam trading forex.
Mind berkaitan dengan sikap mental Anda sebagai trader. Bagaimana Anda mampu menjalankan trading plan Anda dengan baik, disiplin dan tanpa keraguan sedikit pun.
Method merupakan metode atau strategi trading yang Anda jalankan.
Money adalah modal Anda.
Bagaimana Anda menggunakan dan mengaturnya.
Fokus kita kali ini adalah di money.
Anda mungkin cukup sering mendapatkan strategi trading tertentu baik dari internet atau kenalan dan menurut pengakuan mereka strategi tersebut cukup ampuh dalam mendulang profit.
Pertanyaan yang seharusnya segera muncul dari Anda adalah, “Berapa besar modal yang diperlukan agar strategi tersebut berhasil dengan baik?”
Sangat banyak strategi trading yang diklaim profitable namun ternyata tidak bekerja dengan baik ketika Anda pergunakan.
Ada beberapa penyebab, di antaranya adalah Anda tidak memiliki modal yang tepat untuk strategi tersebut.
Sangat mungkin trader yang sebelumnya sukses menjalankan strategi tersebut memiliki modal yang jauh lebih besar daripada modal Anda.
Jadi, jangan memaksakan diri mempergunakan strategi yang sama jika modal yang Anda miliki jauh lebih kecil.
Jangan Sia-siakan Kekuatan Anda
Bagaimana jika seandainya Anda memiliki modal yang cukup besar? Berapa lot yang sebaiknya dibuka untuk bertransaksi?
Sebelum kita lanjutkan, perlu dipahami bahwa “kekuatan” di sini maksudnya adalah modal. Ini erat kaitannya dengan position sizing yang disinggung di atas.
Katakanlah Anda memiliki modal sebesar $10,000 atau setara dengan seratus juta rupiah. Lalu Anda akan melakukan transaksi, lantas muncullah pertanyaan seperti yang disebutkan di paragraf awal di atas.
Memang Anda boleh saja membuka posisi hanya 0.1 lot, misalnya. Tetapi apakah langkah itu akan efektif untuk mengoptimalkan peluang yang ada?
Belum tentu, karena itu bisa berarti Anda menyia-nyiakan kekuatan modal Anda sesungguhnya. Artinya, trading forex Anda menjadi kurang efektif.
Bagaimana agar trading jadi lebih efektif?
Di situlah peran position sizing. Ingat bahwa dalam trading Anda juga perlu menetapkan batasan kerugian maksimal untuk setiap transaksi.
Kalau modal Anda $10,000 dan batasan resiko untuk tiap trade adalah (misalnya) 10%, itu berarti kerugian (resiko) tiap transaksi tidak lebih dari $1,000.
Nah, anggaplah Anda akan melakukan transaksi di EUR/USD. Setelah sudah melakukan analisa teknikal, Anda melihat bahwa stop-loss semestinya ditempatkan sejauh 500 pips dari level posisi terbuka Anda.
Dengan asumsi quote 5 desimal, di mana 1 pip(ette) = $1, maka besarnya stop-loss per lot adalah $500.
OK. Jadi dengan skenario tersebut, kira-kira berapa lot Anda bisa membuka posisi?
Ini jawabannya:
Dengan perhitungan seperti diatas, maka seandainya Anda loss pun tidak akan melebihi batas toleransi risiko Anda. Dengan demikian Anda tetap bisa tenang.
Sebaliknya jika Anda mendapatkan keuntungan, maka Anda telah membuat transaksi tersebut menjadi jauh lebih efektif daripada hanya membuka posisi sebesar 0.1 lot, misalnya.
Jadi jelas bahwa selain untuk membatasi risiko, position sizing juga bisa membuat trading Anda jauh lebih efektif tanpa perlu takut mengalami kerugian yang terlalu besar karena memang sudah Anda batasi sejak awal sesuai dengan tingkat kenyamanan Anda sendiri.
SIASAT TAKE PROFIT TRADING FOREX MENGGUNAKAN STRATEGI LOCKING
Salah satu strategi manajemen risiko dalam trading forex adalah locking. Namun ada juga yang menyebutnya sebagai position hedge/hedging.
Sebelumnya, dalam blog ini juga pernah dimuat artikel yang membahas tentang strategi locking, namun dilihat dari sisi negatifnya.
Jika dalam artikel tersebut penulis membeberkan “kemubaziran” strategi locking yang biasa dilakukan trader, kali ini – akan dibahas bagaimana penggunaan strategi locking yang lebih aman.
Menyiasati Ketidakpastian
Semua trader tentu maklum bahwa, ada ketidakpastian dalam pergerakan pasar.
Biasanya kita menerapkan penggunaan stop loss (SL) untuk menyiasati ketidakpastian dengan tujuan untuk meminimalisir risiko sehingga dengan sendirinya kita sudah membatasi risiko itu.
Tetapi tidak cukup banyak yang menyadari bahwa, ketika transaksi kita dalam keadaan untung pun, bisa saja dengan cepat berubah menjadi kerugian, terutama ketika ada rilis data ekonomi penting (big figures).
Anda mungkin cukup sering menemui keadaan ketika harga berbalik arah sedemikian cepatnya bahkan hingga menghajar level stop loss yang telah dipasang sebelumnya, padahal tadinya posisi Anda sedang dalam keadaan untung (floating profit).
Itu karena pasar merespon data yang dirilis. Data big figure memang biasanya (tidak selalu) memberikan dampak signifikan pada pergerakan harga, sehingga pergerakan yang volatile sering terjadi setidaknya 20 menit pertama setelah data tersebut diumumkan.
Kejadian tersebut tentu mengesalkan. Untuk mengantisipasinya ada setidaknya tiga pilihan strategi yang bisa Anda lakukan:
Yang akan kita bahas di artikel kali ini adalah menerapkan strategi locking tersebut.
- Menutup posisi menjelang rilis data penting
- Menerapkan trailing stop
- Menerapkan strategi locking
Locking Profit
Lho, mengapa di-locking?
Bukankah kondisi transaksi sedang untung?
Bukankah itu berarti membatasi keuntungan?
Mengapa tidak membiarkannya hingga mencapai level take profit (TP)?
Memang benar. Saya tidak sedang menganjurkan Anda untuk menganggap bahwa, strategi ini sebagai satu-satunya pilihan.
Melainkan, saya sedang membagikan pandangan bahwa, justru pada kondisi seperti inilah locking boleh dilakukan.
Adapun keputusan, itu pilihan Anda, dan tentu terserah Anda.
Konsep dasarnya adalah menyiasati ketidakpastian akibat efek pengumuman data penting tadi.
Anggaplah saat menjelang rilis data penting posisi Anda sedang floating profit. Biasanya, menjelang rilis data penting, harga cenderung akan bergerak sideways.
Secara teknikal, sistem trading Anda mengatakan bahwa masih ada potensi harga akan bergerak sesuai dengan posisi Anda, namun kondisi pasar yang sideway menjelang data cukup menyebalkan.
Nah, dalam kondisi seperti itu tidak ada salahnya Anda mengunci keuntungan yang telah didapatkan dengan melakukan locking profit.
Ketika kemudian data dirilis dan harga bergerak searah dengan posisi sebelumnya, Anda tinggal buka kuncian dengan membuang posisi yang berlawanan dengan pasar.
Setelah itu Anda tinggal membiarkan pasar menentukan ending posisi yang masih terbuka. Ini tidak bertentangan dengan konsep let your profits run.
Contohnya seperti ini:
Anda telah memiliki posisi terbuka yaitu buy GBP/USD sebanyak 1 lot, misalkan di level 1.50000.
SL dipasang di 1.49000 dan TP di 1.52000.
Kemudian harga bergerak naik dan mencapai area 1.51000.
Pada saat itu, kondisi transaksi Anda adalah floating profit 1000 pips.
Beberapa waktu menjelang rilis data penting, harga bergerak sideway, padahal TP Anda belum tercapai.
Dengan menggunakan strategi locking profit, Anda membuka satu lot posisi sell di 1.51000.
Dengan demikian, kondisi transaksi Anda adalah terkunci dengan keuntungan 1000 pips.
Ingat bahwa ketika harga bergerak sideway, pada dasarnya terbentuk resistance di pasar. Perhatikan level resistance tersebut. Misalnya di kisaran 1.51200.
Nah, ketika data penting diumumkan dan efeknya positif bagi poundsterling lalu diikuti oleh penembusan ke atas 1.51200, segera buang (tutup) posisi sell yang Anda buka tadi.
Posisi tersebut tentu mengalami kerugian sebesar 200 pips.
Namun ketika ternyata harga terus naik menyentuh level 1.52000, posisi Buy yang terbuka akan membukukan keuntungan sebesar 2000 pips. Keuntungan bersih Anda menjadi 2000-200 = 1800 pips.
Ini tentu lebih baik daripada – jika misalnya rilis data penting tersebut buruk dan memberikan sentimen negatif bagi poundsterling.
Katakanlah harga kemudian turun hingga 1.49900, maka seandainya Anda tidak mempersiapkan antisipasinya, Anda akan merugi sebesar 100 pips (padahal tadinya sempat untung 1000 pips).
Ilustrasinya seperti ini…
Sebelum data penting diumumkan:
Strategi jika data penting sudah diumumkan dan hasilnya positif:
Bagaimana seandainya setelah menerapkan strategi locking profit di atas, ternyata rilis data penting itu buruk dan harga turun?
Mudah saja. Anda tinggal tutup semua transaksi tersebut di atas dengan keuntungan 1000 pips (brutto, sebelum komisi dan swap jika ada).
Nah, demikianlah salah satu cara mudah menggunakan strategi locking dalam trading forex.
TIPS TRADING: RAHASIA PERBESAR MODAL DENGAN AMAN
Siapa pun yang telah memutuskan untuk memulai trading forex, tentu menginginkan modalnya bisa berkembang.
Pertanyaannya kemudian adalah, “bagaimana mengembangkan modal Anda tanpa perlu terpapar risiko yang terlalu besar?”
Berikut sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan modal trading Anda.
1. Bersabar
Ini kunci terpentingnya, kesabaran. Ingatlah bahwa forex trading adalah bisnis yang memerlukan ketekunan, kesabaran dan kedisiplinan.
Ini bukan bisnis yang penuh dengan keajaiban. Tidak ada peri biru yang datang di malam hari dan memberikan keuntungan berlipat ganda hanya karena Anda telah menjadi anak baik hari ini.
Trading juga memerlukan ilmu yang memadai. Oleh karena itu Anda juga harus bersabar dalam mempelajari setiap ilmu, trik dan tips trading.
Jangan terburu-buru, baik dalam belajar maupun melakukan transaksi. Santai saja agar Anda tidak stress.
2. Jangan Serakah
Keserakahan adalah salah satu musuh besar trader, dan sialnya sangat berkaitan dengan ketidaksabaran seorang trader dalam melakukan trading.
Dalam hal ini adalah kurangnya kesabaran dalam mengumpulkan keuntungan demi keuntungan.
Sebagai contoh, Anda sudah memperoleh keuntungan sesuai dengan target yang telah diperkirakan berdasarkan analisa yang dilakukan.
Ketika harga sudah mencapai target, apa yang Anda lakukan?
Jika Anda adalah tipe trader yang mengaplikasikan trading plan dengan super disiplin, Anda akan tutup transaksi tersebut.
Namun kebanyakan trader justru akan berharap untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.
Salahkah keinginan tersebut?
Tidak, selama Anda memiliki alasan yang kuat untuk itu.
Boleh saja Anda mengharapkan keuntungan yang lebih besar selama keinginan tersebut bersandar pada argumen yang tepat.
Misalnya, target Anda telah tercapai namun pada saat yang sama Anda melihat bahwa resistance (atau support) kunci di hari itu telah tembus dengan valid dan signifikan.
Jika itu alasannya, silakan geser target profit Anda lebih jauh lagi. Sebagai antisipasinya, aktifkan trailing stop, agar jika ternyata harga berbalik arah Anda tidak akan merugi.
Dengan melakukan ini, tidak berarti Anda melanggar trading pan, melainkan menyesuaikan trading plan (bersikap fleksibel, tidak kaku).
Tetapi jika Anda berharap keuntungan yang lebih besar tanpa ada alasan yang sahih seperti contoh di atas, maka berhati-hatilah karena sangat mungkin keserakahan telah menguasai Anda.
Anda tidak boleh memperbesar target keuntungan hanya karena berprinsip, “Pokoknya gue harus untung gede hari ini.”
3. Lipat Gandakan dengan Nyaman
Silakan berusaha melipatgandakan keuntungan dengan memperbesar jumlah lot dengan menyesuaikan trading plan.
Misalnya, Anda memiliki modal sebesar $10,000.
Di awal, Anda telah menetapkan batasan risiko per transaksi adalah 10% dari equity.
Di awal, equity Anda hanya sebesar $10,000, itu artinya tiap kali melakukan transaksi, kerugian yang akan Anda tanggung tidak boleh lebih dari $1,000.
Seandainya Anda melihat bahwa Stop Loss sebaiknya ditempatkan di jarak 1000 pips (5 desimal) dari entry level, maka Anda bisa membuka posisi sebesar 1 lot.
Jika ternyata Anda berhasil memperoleh keuntungan, misalnya sebesar $2,000, maka saat itu equity Anda bertambah menjadi $12,000.
Katakanlah kemudian Anda melihat ada peluang untuk membuka posisi dengan batasan Stop Loss sejauh 1000 pips juga, maka saat itu Anda boleh membuka posisi sebesar 1.2 lot. Demikian seterusnya.
Dengan demikian, risiko yang akan Anda hadapi untuk setiap transaksi terbuka tidak lebih dari 10% dari equity Anda.
Risiko tetap terjaga, namun faktor pengali (lot) bisa menjadi semakin besar sehingga peluang keuntungan Anda pun menjadi semakin besar.
Demikianlah cara memperbesar modal Anda tanpa perlu dihantui risiko yang juga menjadi semakin besar.
Jika Anda tertarik untuk mencoba melakukan strategi ini, saran kami sebaiknya gunakan terlebih dahulu di demo account untuk trading forex.
STRATEGI TRADING FOREX MENGGUNAKAN CAMARILLA PIVOT
Teknik pivot points merupakan salah satu strategi trading forex yang banyak digunakan trader untuk mengidentifikasi level-level yang potensial sebagai support dan resistance.
Sederhananya, pivot point dan level-level support dan resistance yang dihasilkan melalui perhitungan tertentu dianggap merupakan area dimana harga berpotensi akan berubah arah.
Pivot point menjadi sangat menarik karena setidaknya salah satu penyebab; ia sangat obyektif.
Tidak seperti indikator teknikal lain yang memerlukan interpretasi yang tentu sangat dipengaruhi oleh “jam terbang” yang dimiliki seorang trader.
Bahkan tidak seperti Fibonacci retracements yang masih memerlukan preferensi trader dalam menentukan swing high dan swing low.
Penerapan Strategi Pivot
Strategi trading yang berdasar pada pivot points biasanya dipergunakan sebagai strategi trading jangka pendek.
Para trader yang mempergunakannya biasanya mencari pergerakan yang tidak terlalu besar, cocok dengan gaya trading intraday mereka.
Seperti halnya strategi trading yang memanfaatkan support dan resistance, para trader bisa memilih apakah mereka akan menerapkan strategi bounce/range-bound, breakout, atau bahkan keduanya.
Para trader yang menganut paham range-bound biasanya memanfaatkan pivot untuk mencari titik-titik reversal (balik arah). Mereka akan mencari peluang buy di area support dan mencari peluang sell di area resistane.
Sebaliknya, para trader yang bergaya breakout akan menunggu hingga support tembus untuk mencari peluang sell. Sebaliknya mereka akan menunggu tembusnya resistance untuk mencari peluang buy.
Mengenal Strategi Camarilla Pivot
Strategi Camarilla pivot (selanjutnya kita sebut Camarilla) merupakan salah satu turunan strategi pivot points.
Strategi ini mirip dengan nenek moyangnya, si pivot points itu sendiri, tetapi lebih komplit untuk dipergunakan sebagai sebuah strategi trading forex.
Strategi ini diciptakan oleh Nick Stott sekitar tahun 1989 dan masih populer hingga saat ini.
Pada dasarnya ada tujuh garis yang menjadi bagian penting dari strategi ini, yaitu:
Level-level tersebut di atas diperoleh melalui rumus berikut:
- H5 = long breakout target
- H4 = long breakout
- H3 = short pivot
- Pivot Point (PP)
- L3 = long pivot
- L4 = short breakout
- L5 = short breakout target
H5 = (H/L) × C
H4 = C+ RANGE × 1,1/2
H3 = C+ RANGE × 1,1/4
PP = (H + L + C) / 3
L3 = C– RANGE × 1,1/4
L4 = C– RANGE × 1,1/2
L5 = C– (H5 – C)
dimana:
C = Closing Price (harga penutupan hari sebelumnya)
H = High (harga tertinggi hari sebelumnya)
L = Low (harga terendah hari sebelumnya)
RANGE = harga tertinggi – harga terendah hari sebelumnya
Kalau digambarkan di chart, kira-kira bentuknya akan seperti ini:
Strategi Camarilla
Sebenarnya ada banyak teknik yang bisa dikembangkan, tetapi tetap dasarnya adalah bounce dan breakout trading.
Berikut ini adalah beberapa teknik yang bisa Anda coba:
Teknik Bounce: Jika harga dibuka di antara H3 dan L3
Anda bisa membuka posisi buy, jika harga bergerak sedikit ke bawah L3 namun kemudian berhasil kembali bergerak naik ke atas garis L3.
Beberapa trader memilih untuk mengombinasikan dengan konfirmasi dari sinyal trading semacam candlestick pattern. Ada juga yang mengombinasikan dengan indikator teknikal seperti stochastic oscillator.
Tempatkan target di garis H3. Target maksimal di H4 atau H5. Sementara untuk stop loss bisa ditempatkan dibawah garis L4.
Anda bisa membuka posisi sell, jika harga bergerak sedikit ke atas H3 namun kemudian berhasil kembali bergerak turun ke bawah garis H3.
Anda bisa mengombinasikannya dengan konfirmasi dari sinyal trading semacam candlestick pattern. Bisa juga dikombinasikan dengan indikator teknikal seperti stochastic oscillator.
Tempatkan target di garis L3. Target maksimal di L4 atau L5. Sementara untuk stop loss bisa ditempatkan diatas garis H4.
Teknik Breakout
Anda bisa membuka posisi buy, jika harga bergerak naik dan tembus ke atas garis H4. Tempatkan target di garis H5 dan stop loss di bawah garis H3.
Anda bisa membuka posisi sell, jika harga bergerak turun dan tembus ke bawah garis L4. Tempatkan target di garis L5 dan stop loss di atas garis L3.
Demikian strategi dasar teknik Camarilla.