Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Apabila Saldo Akun Trading Forex Anda Negatif

Banyak trader bertanya-tanya, bisakah saldo akun trading di broker forex tercatat negatif? Trading dengan leverage memang memungkinkan terciptanya situasi dimana trader "berhutang" lebih besar dari dana yang telah didepositkannya. Jika dilihat dari perspektif ini, maka kekhawatiran akan saldo akun negatif itu wajar. Apalagi, sebagaimana ditunjukkan oleh kondisi pasar pasca goncangnya pasar di Black Thursday (15 Januari 2015), saldo akun trading forex negatif ternyata bisa saja terjadi. Kalau begitu, apa yang bisa kita sebagai trader lakukan untuk mencegah saldo akun berubah jadi negatif, dan apakah kita harus melunasi "hutang" di broker bila saldo telanjur negatif? Artikel ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

apabila-saldo-akun-trading-forex-anda-negatif-219574-1.jpg

Tak Ada Rem
Saldo akun trading forex negatif terjadi bila tidak ada "rem" yang menghentikan loss berlebihan. "Rem" ini bisa berupa Margin Call (MC) ataupun Stop Loss (SL).

Sejumlah broker menetapkan batas Margin Call dimana ketika posisi floating mengalami loss yang menyentuh batas tersebut maka posisi akan secara otomatis ditutup dalam kondisi loss. Karena konsekuensi margin call yang seperti itu, maka MC seringkali menjadi momok bagi trader. Padahal, adanya batas MC dalam settingan akun bisa mencegah balance akun Anda habis seketika ataupun menjadi bersaldo negatif. Hal yang sama berlaku pada Stop Loss yang kerap diabaikan oleh trader, padahal itu menunjang manajemen risiko dalam trading forex itu sendiri.

Dengan menetapkan setting level Margin Call dan atau Stop Loss lebih dulu, maka trader bisa terhindar dari balance negatif.

Tetapi ada kalanya juga, seperti yang banyak terjadi saat Black Thursday, SL maupun Margin Call tidak berfungsi. Hal ini langka, tetapi sekali waktu bisa terjadi menyusul perilisan berita-berita mengejutkan. Dalam volatilitas pasar yang ekstrim seperti pergerakan EUR/CHF pekan lalu misalnya, platform trading bank-bank yang menjadi "contekan" platform trading broker sempat freeze, dan hal ini mengakibatkan terjadi gap harga yang cukup besar antara harga sebelum crash dan setelah crash. Karena saat crash, platform praktis membeku, maka MC maupun SL jadi tidak berfungsi. Nah, apabila terjadi kesalahan teknis global seperti itu, maka tergantung pada broker masing-masing, apakah akan menghormati SL klien dan mengembalikan kerugian yang terjadi diluar SL, atau tidak.

Tak Harus Bayar
Sebagaimana yang bisa dilihat dari kasus Black Thursday juga, kebanyakan broker forex global memilih untuk "memaafkan" saldo akun negatif. Tindakan itu merupakan langkah yang sangat menguntungkan bagi trader, tetapi mengapa broker forex melakukan itu? Ada dua alasan:

1. Proteksi Balance Negatif
Dalam persyaratan (terms and conditions) beberapa broker ada klausa "Negative Balance Protection". Klausa ini mengacu pada komitmen broker untuk menjaga agar akun klien tidak sampai negatif dengan menerapkan level margin call tertentu, atau komitmen broker untuk "memaafkan" saldo akun trading negatif. Apabila Anda sedang mencari broker forex baru, maka mencari broker yang menerapkan klausa ini adalah salah satu ide bagus.

apabila-saldo-akun-trading-forex-anda-negatif-219574-2.jpg

2. Mencegah klien berpindah broker
Operasional broker forex global mencakup seluruh dunia. Dan ini mengakibatkan mereka akan kesulitan untuk "menagih" utang-utang klien yang bersaldo akun negatif sementara broker dan klien berada di jurisdiksi negara yang berbeda. Dalam kondisi dimana broker memaksa menuntut klien untuk membayar hutang dari akun trading forex bersaldo negatif, sang klien justru dengan mudah bisa "berpindah hati" ke broker lain dan mengacuhkan saldo negatifnya di broker lama. Untuk mencegah perpindahan klien semacam itu, maka broker yang tidak memiliki klausa "Negative Balance Protection" pun seringkali memutuskan untuk mengambil jalan mudah dengan "mengampuni" balance negatif.

Kedua alasan tersebut menjadikan permasalahan saldo trading negatif tidak begitu signifikan dan cenderung langka dibanding risiko-risiko trading lainnya. Broker biasanya memilih untuk me-nol-kan saja saldo akun negatif daripada memperkarakannya. Dengan demikian, klien selanjutnya akan merasa lega, melakukan deposit dan mulai trading lagi di akun mereka.

apabila-saldo-akun-trading-forex-anda-negatif-219574-220.jpg

Tergantung Broker
Namun, ada saja situasi dimana broker forex bersikeras menuntut klien melunasi balance negatif-nya. Ini bisa jadi karena regulasi yang menaungi broker tersebut melarang broker me-nol-kan akun bersaldo negatif, atau karena broker itu sendiri tengah mengalami kerugian besar-besaran. Dalam hal ini, apa yang bisa dilakukan trader?
  1. Apabila broker telah mencantumkan klausa "Negative Balance Protection", maka klien berhak menolak membayar dengan mengutip klausa tersebut. Tetapi umumnya broker yang demikian akan secara otomatis me-nol-kan balance di akun bersaldo negatif beberapa saat setelah saldo akun menjadi negatif, atau setelah klien mengajukan permohonan khusus.
  2. Apabila broker tidak memiliki klausa "Negative Balance Protection" tetapi berlokasi di jurisdiksi yang berbeda dengan klien, maka klien bisa saja mangkir. Sebagaimana klien yang berdomisili di negara berbeda dengan broker akan kesulitan menuntut broker nakal, broker yang berdomisili di negara berbeda dengan klien akan kesulitan juga untuk menuntut klien mangkir. Klien yang mangkir membayar saldo negatif jelas tidak akan bisa lagi bertrading dengan broker tersebut, tetapi masih tetap bisa bertrading dengan broker lain.
  3. Apabila broker tidak memiliki klausa "Negative Balance Protection" dan berada di jurisdiksi yang sama dengan klien, maka broker bisa menuntut klien ke pengadilan. Jika ini terjadi, maka tentu saja klien harus mengikuti prosedur penyelesaian tuntutan, dan kemungkinan pada akhirnya harus membayar juga.

Pada akhirnya, semua ini akan ditentukan oleh broker Anda sendiri. Komunikasikan saja dengan broker, apakah akun Anda bisa mengalami saldo negatif atau tidak, dan apa tindakan mereka jika hal itu terjadi. Kebijakan setiap broker berbeda-beda, tetapi broker yang baik akan menyatakan dengan jelas posisinya mengenai kemungkinan akun bersaldo negatif, tanpa perlu bertele-tele.

Sumber : seputarforex.com

 
MENGAPA US NON-FARM PAYROLL PENTING DALAM FOREX TRADING?


Saya berasumsi bahwa Anda sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia trading forex tentu sering mendengar istilah US Non-farm Payrolls. Atau mungkin Anda cukup sering ikut serta dalam gegap gempita gejolak pasar yang muncul saat data ekonomi yang satu ini dirilis.

Anda mungkin juga sudah mengetahui beberapa trik yang bisa dipergunakan untuk memanfaatkan data tersebut. Kali ini saya tidak akan membahas trik trading memanfaatkan US Non-farm Payrolls (selanjutnya disebut US-NFP) ini, karena sudah cukup sering saya dan tim membahas topik tersebut dalam berbagai webinar dan workshop.

Kali ini saya justru tertarik untuk membahas mengenai apa dan bagaimana sih sebenarnya US-NFP itu. Bisa dikatakan saya mencoba untuk membahas US-NFP hanya dari sisi fundamental-nya saja tanpa melibatkan analisa teknikal forex.

Apa Itu US-NFP?

US-NFP adalah laporan yang mengukur pertumbuhan pekerjaan di luar sektor pertanian, wirausaha, pekerja rumah tangga, militer dan agensi intelijen. Data ini diumumkan oleh U.S. Bureau of Labor Statistics bersamaan dengan laporan tingkat pengangguran (biasanya setiap hari Jumat pertama tiap bulan).

Secara umum, laporan ini menampilkan data perubahan jumlah pekerja di luar sektor yang disebutkan di atas dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Seringkali dipergunakan untuk mengukur kesehatan perekonomian.

Meskipun biasanya diumumkan di hari Jumat pertama tiap bulannya pada pukul 08.30 waktu setempat (atau 19.30 WIB), terkadang publikasi data ini diundur ke Jumat ke-2 apabila ternyata hari pertama di bulan itu adalah Jumat.

Data US-NFP ini merupakan salah satu data yang tergolong high impact. Sebagian trader menyebutnya sebagai data besar atau big figure. Julukan tersebut diberikan karena biasanya harga pasar (terutama forex) bergerak sangat volatile dan signifikan ketika data ini diumumkan.

Seberapa Penting Data US-NFP dalam Forex?

Seperti yang telah disebutkan di atas, angka yang dipublikasikan dalam laporan US-NFP merupakan pertumbuhan pekerjaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Selain itu laporan ini juga mengandung banyak petunjuk berharga bagi tenaga kerja yang memiliki dampak langsung ke pasar modal, nilai tukar USD dan harga emas.

US-NFP merupakan alat utama yang dipergunakan untuk menentukan kesehatan ekonomi Amerika Serikat secara umum. Total US-NFP mencakup kira-kira 80% dari jumlah pekerja yang memiliki andil dalam membentuk GDP (Gross Domestic Product/PDB) Amerika Serikat.

Data ini juga memperlihatkan statistik pengangguran Amerika Serikat, mencakup tingkat pengangguran secara umum, tingkat pengangguran jangka panjang dan tingkat pengangguran muda. Tingkat partisipasi tenaga kerja juga merupakan data statistik penting yang dipergunakan untuk mengukur seberapa tinggi sebenarnya tingkat pengangguran di negara tersebut.

Apa Saja yang Dilaporkan dalam Non-Farm Payroll?

Data statistik yang menyertai laporan US-NFP juga bisa menjadi panduan, sektor mana yang merekrut pekerja paling banyak, mana yang merekrut paling sedikit, juga di sektor mana terjadi pengurangan tenaga kerja. Sektor pekerjaan yang masuk dalam daftar di antaranya adalah jasa profesional dan bisnis, layanan kesehatan, aktivitas finansial, pertambangan, konstruksi, manufaktur, penjualan grosir dan eceran, transportasi, informasi, rekreasi.

Laporan US-NFP juga menyediakan data tambahan seperti waktu dan upah kerja rata-rata per jam dan pertumbuhan upah. Laporan yang dipublikasikan setiap bulan sangat mungkin menyertakan revisi untuk laporan sebelumnya. Biasanya, pertumbuhan upah yang terbaik terjadi di bulan Mei dengan perutmbuhan pekerja rata-rata sebesar 129.000, sementara bulan terburuk biasanya adalah di bulan Agustus dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 69.000 pekerja.

Sejarah mencatat bahwa tahun 1994 merupakan tahun terbaik yang mencatatkan 3,85 juta pekerja sepanjang tahun tersebut. Sebaliknya tahun terburuk dalam sejarah US-NFP adalah tahun 2009, di mana terjadi pengurangan jumlah pekerja sebesar 5,05 juta.

Bagaimana Efeknya Terhadap Forex?

Trader forex biasanya memantau berbagai indikator ekonomi untuk mencari petunjuk tentang arah pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain US-NFP, beberapa data ekonomi yang biasanya juga dipantau adalah sebagai berikut;

  • Consumer Price Index (CPI),
  • Data perumahan (housing starts, new home sales),
  • Gross Domestic Product (GDP),
  • Initial claims, serta unemployment rate.
Seperti halnya data ekonomi lain, perbedaan antara data aktual dengan perkiraan akan menentukan efek data tersebut terhadap pergerakan pasar. Jika angka US-NFP mengalami peningkatan, maka itu bisa menjadi indikasi bahwa perekonomian AS sedang tumbuh, demikian pula sebaliknya.

Meskipun demikian, jika pertumbuhan angka US-NFP yang terjadi sangat tinggi dan cepat, ini juga bisa menjadi indikasi bahwa laju inflasi akan mengalami peningkatan pula. Dalam konteks forex trading, angka aktual dan perkiraan US-NFP sangat dianggap serius.

Jika US-NFP dipublikasikan lebih tinggi daripada perkiraan maka para spekulan pasar uang biasanya akan lebih suka membeli USD yang biasanya akan menyebabkan penguatan USD, demikian sebaliknya.

Pergerakan USD yang biasanya volatile inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para trader forex untuk mencoba meraih peluang keuntungan. Banyak teknik trading yang bisa dipergunakan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

 
MENGAPA US NON-FARM PAYROLL PENTING DALAM FOREX TRADING?


Saya berasumsi bahwa Anda sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia trading forex tentu sering mendengar istilah US Non-farm Payrolls. Atau mungkin Anda cukup sering ikut serta dalam gegap gempita gejolak pasar yang muncul saat data ekonomi yang satu ini dirilis.

Anda mungkin juga sudah mengetahui beberapa trik yang bisa dipergunakan untuk memanfaatkan data tersebut. Kali ini saya tidak akan membahas trik trading memanfaatkan US Non-farm Payrolls (selanjutnya disebut US-NFP) ini, karena sudah cukup sering saya dan tim membahas topik tersebut dalam berbagai webinar dan workshop.

Kali ini saya justru tertarik untuk membahas mengenai apa dan bagaimana sih sebenarnya US-NFP itu. Bisa dikatakan saya mencoba untuk membahas US-NFP hanya dari sisi fundamental-nya saja tanpa melibatkan analisa teknikal forex.

Apa Itu US-NFP?

US-NFP adalah laporan yang mengukur pertumbuhan pekerjaan di luar sektor pertanian, wirausaha, pekerja rumah tangga, militer dan agensi intelijen. Data ini diumumkan oleh U.S. Bureau of Labor Statistics bersamaan dengan laporan tingkat pengangguran (biasanya setiap hari Jumat pertama tiap bulan).

Secara umum, laporan ini menampilkan data perubahan jumlah pekerja di luar sektor yang disebutkan di atas dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Seringkali dipergunakan untuk mengukur kesehatan perekonomian.

Meskipun biasanya diumumkan di hari Jumat pertama tiap bulannya pada pukul 08.30 waktu setempat (atau 19.30 WIB), terkadang publikasi data ini diundur ke Jumat ke-2 apabila ternyata hari pertama di bulan itu adalah Jumat.

Data US-NFP ini merupakan salah satu data yang tergolong high impact. Sebagian trader menyebutnya sebagai data besar atau big figure. Julukan tersebut diberikan karena biasanya harga pasar (terutama forex) bergerak sangat volatile dan signifikan ketika data ini diumumkan.

Seberapa Penting Data US-NFP dalam Forex?

Seperti yang telah disebutkan di atas, angka yang dipublikasikan dalam laporan US-NFP merupakan pertumbuhan pekerjaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Selain itu laporan ini juga mengandung banyak petunjuk berharga bagi tenaga kerja yang memiliki dampak langsung ke pasar modal, nilai tukar USD dan harga emas.

US-NFP merupakan alat utama yang dipergunakan untuk menentukan kesehatan ekonomi Amerika Serikat secara umum. Total US-NFP mencakup kira-kira 80% dari jumlah pekerja yang memiliki andil dalam membentuk GDP (Gross Domestic Product/PDB) Amerika Serikat.

Data ini juga memperlihatkan statistik pengangguran Amerika Serikat, mencakup tingkat pengangguran secara umum, tingkat pengangguran jangka panjang dan tingkat pengangguran muda. Tingkat partisipasi tenaga kerja juga merupakan data statistik penting yang dipergunakan untuk mengukur seberapa tinggi sebenarnya tingkat pengangguran di negara tersebut.

Apa Saja yang Dilaporkan dalam Non-Farm Payroll?

Data statistik yang menyertai laporan US-NFP juga bisa menjadi panduan, sektor mana yang merekrut pekerja paling banyak, mana yang merekrut paling sedikit, juga di sektor mana terjadi pengurangan tenaga kerja. Sektor pekerjaan yang masuk dalam daftar di antaranya adalah jasa profesional dan bisnis, layanan kesehatan, aktivitas finansial, pertambangan, konstruksi, manufaktur, penjualan grosir dan eceran, transportasi, informasi, rekreasi.

Laporan US-NFP juga menyediakan data tambahan seperti waktu dan upah kerja rata-rata per jam dan pertumbuhan upah. Laporan yang dipublikasikan setiap bulan sangat mungkin menyertakan revisi untuk laporan sebelumnya. Biasanya, pertumbuhan upah yang terbaik terjadi di bulan Mei dengan perutmbuhan pekerja rata-rata sebesar 129.000, sementara bulan terburuk biasanya adalah di bulan Agustus dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 69.000 pekerja.

Sejarah mencatat bahwa tahun 1994 merupakan tahun terbaik yang mencatatkan 3,85 juta pekerja sepanjang tahun tersebut. Sebaliknya tahun terburuk dalam sejarah US-NFP adalah tahun 2009, di mana terjadi pengurangan jumlah pekerja sebesar 5,05 juta.

Bagaimana Efeknya Terhadap Forex?

Trader forex biasanya memantau berbagai indikator ekonomi untuk mencari petunjuk tentang arah pertumbuhan ekonomi suatu negara. Selain US-NFP, beberapa data ekonomi yang biasanya juga dipantau adalah sebagai berikut;

  • Consumer Price Index (CPI),
  • Data perumahan (housing starts, new home sales),
  • Gross Domestic Product (GDP),
  • Initial claims, serta unemployment rate.
Seperti halnya data ekonomi lain, perbedaan antara data aktual dengan perkiraan akan menentukan efek data tersebut terhadap pergerakan pasar. Jika angka US-NFP mengalami peningkatan, maka itu bisa menjadi indikasi bahwa perekonomian AS sedang tumbuh, demikian pula sebaliknya.

Meskipun demikian, jika pertumbuhan angka US-NFP yang terjadi sangat tinggi dan cepat, ini juga bisa menjadi indikasi bahwa laju inflasi akan mengalami peningkatan pula. Dalam konteks forex trading, angka aktual dan perkiraan US-NFP sangat dianggap serius.

Jika US-NFP dipublikasikan lebih tinggi daripada perkiraan maka para spekulan pasar uang biasanya akan lebih suka membeli USD yang biasanya akan menyebabkan penguatan USD, demikian sebaliknya.

Pergerakan USD yang biasanya volatile inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para trader forex untuk mencoba meraih peluang keuntungan. Banyak teknik trading yang bisa dipergunakan untuk memanfaatkan peluang tersebut.


Non-Farm Payroll atau biasa disingkat NFP adalah data ekonomi yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang menghitung jumlah tenaga kerja yang aktif bekerja selama periode satu bulan sebelumnya. Data ini mencakup tenaga kerja disemua bidang kecuali sektor industri pertanian.

Banyaknya lapangan kerja yang tersedia merupakan salah satu indikator utama dari segi aktifitas belanja konsumen yang merupakan bagian terpenting dari aktifitas perputaran ekonomi secara keseluruhan di Amerika Serikat.

 

Dasar-Dasar Ilmu Probabilitas Untuk Trading Forex

Pemahaman tentang ilmu probabilitas itu perlu dimiliki oleh semua trader agar tidak terjebak mengambil keputusan berdasarkan intuisi semata. Aktivitas utama trader forex adalah memilih ide trading dengan probabilitas sukses tertinggi. Namun, banyak orang memilih untuk trading berdasarkan intuisi daripada berdasarkan ilmu probabilitas yang terbukti secara ilmiah, sehingga mereka gagal memperoleh keuntungan secara konsisten. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang dasar-dasar penggunaan ilmu probabilitas untuk trading forex.

Trading Forex Berbasis Intuisi vs Probabilitas
Mari bayangkan seandainya Anda dihadapkan pada dua pilihan:
  1. Peluang 75% untuk mendapatkan keuntungan USD500, disertai dengan peluang 25% untuk tidak mendapatkan uang sepeserpun.
  2. Keuntungan pasti USD100.

Manakah yang Anda pilih? Secara logis, Anda mungkin memilih opsi kedua demi menekan risiko. Namun, kebanyakan orang akan memilih opsi pertama secara intuitif, karena menginginkan keuntungan lebih besar.

Situasi seperti inilah yang dihadapi oleh trader setiap hari. Ketika suatu posisi floating sudah memperoleh profit tertentu, kita akan bertanya-tanya pada diri sendiri: apakah lebih baik close sekarang untuk mendapatkan keuntungan sesegera mungkin, atau biarkan trade jalan terus?

Ada juga situasi sebaliknya. Umpama Anda dihadapkan pada dua pilihan lain:
  1. Peluang 75% untuk mengalami kerugian sebesar USD500, disertai potensi tidak rugi sama sekali.
  2. Kepastian rugi USD100.

Mana pula yang Anda pilih dalam situasi ini? Seperti halnya situasi pertama tadi, dalam kondisi berpikir jernih seperti sekarang, Anda tentu memilih opsi kedua. Namun, ketika trading forex, kebanyakan orang malah memilih skenario pada opsi pertama secara intuitif.

Inilah bukti bahwa kondisi psikologis akan memengaruhi pengambilan keputusan, apabila Anda trading berdasarkan intuisi semata. Metode pengambilan keputusan seperti itu tak ada bedanya dengan berjudi. Namun, ada solusi mudah untuk mengatasinya: pelajarilah ilmu probabilitas, buat sistem trading teruji, lalu laksakan sistem tersebut secara sistematis.

Menurut beberapa master trader, probabilitas dan statistik merupakan kunci untuk profit dalam trading forex. Dengan memahami probabilitas menang dan kalah suatu sistem, maka trader dapat menciptakan strategi yang teruji dan efektif, sekaligus mengevaluasi hasil trading secara presisi.

Penerapan Ilmu Probabilitas untuk Trading
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, probabilitas dimaknai sebagai "kemungkinan". Secara umum, probabilitas dapat dipahami sebagai suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa. Probabilitas dapat dijadikan pengukur ketidakpastian, sedangkan ketidakpastian adalah bagian dari proses pengambilan kebijakan. Dengan demikian, ilmu probabilitas dapat memberikan landasan yang kuat tentang bagaimana menelaah ketidakpastian secara logis dan rasional terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh trader dalam pengambilan keputusan.

Konsep ilmu probabilitas ini telah dirumuskan dengan lebih formal secara matematis, kemudian digunakan secara lebih luas pada dunia keuangan, sains, dan filsafat. Dalam kehidupan kita, ada dua (2) macam probabilitas yang sering digunakan:

Probabilitas a priori

Probabilitas a priori disusun berdasarkan perhitungan akal, bukan atas dasar pengalaman. Contohnya, untuk menentukan berapa kemungkinan mata dadu yang bakal keluar, maka mempunyai kemungkinan 1/6, karena sebuah mata dadu mempunyai enam muka.

Probabilitas relatif frekuensi

Probabilitas relatif frekuensi disusun berdasarkan statistik atas fakta-fakta empiris. Contohnya, probabilitas tentang gagalnya tembakan pistol adalah 5. Maksudnya bahwa setiap 100 kali pistol ditembakkan, maka paling tidak 5 kali diantaranya macet. Ini disusun atas dasar pengamatan atas peristiwa.

Dari kedua probabilitas tersebut, trader perlu mengutamakan penggunaan probabilitas relatif frekuensi untuk menyusun sistem trading yang benar-benar efektif dan menguntungkan. Caranya dengan melakukan backtest terhadap suatu sistem atau strategi yang akan diterapkan. Kita memang tidak bisa memastikan kinerja sistem trading di masa depan, tetapi kita akan mendapatkan kisaran ekspektasi hasil yang dapat diperoleh kelak. Kisaran ekspektasi hasil ini pun bersifat ilmiah.

Apabila Anda sudah memiliki sebuah sistem trading dengan kisaran ekspektasi hasil yang memuaskan, maka langkah selanjutnya cukup mengatur manajemen risiko dengan position sizing serta memasang Stop Loss dengan mempertimbangkan rasio Risk/Reward. Dengan cara inilah trader bisa meraup keuntungan besar secara konsisten, walaupun tanpa sistem trading "holy grail" yang 100% sukses.

Sumber : seputarforex.com

 
3 ALASAN FED MUNGKIN NAIKKAN SUKU BUNGA


Federal Reserve (Fed) Diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dari 1 persen menjadi 1,25 persen.

Menurut laporan U.S. Bureau of Labour Statistics tingkat pengangguran mengalami sedikit perbaikan menjadi 4,3%. Meskipun demikian, ada pendapat bahwa data US NFP yang mengecewakan tersebut tidak akan menjadi penghalang bagi Fed untuk menaikkan suku bunga di bulan Juli ini.

Memang data yang negatif itu bisa saja akan menimbulkan keraguan, tetapi setidaknya tiga alasan di bawah ini bisa dipertimbangkan mengapa Fed kemungkinan akan tetap menaikkan suku bunga pada pertemuan di Kamis mendatang.

1. Fed bukanlah trader eceran, mereka itu adalah bank sentral

Ya, Fed adalah bank sentral yang merupakan pembuat kebijakan. Mereka bukanlah trader kecil seperti kita. Setelah rilis data US NFP di awal bulan ini, USD mengalami pelemahan. Pasar sepertinya agak meragukan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga di bulan ini.

Tetapi sepertinya agak naif jika kita berpikir bahwa Fed akan bereaksi hanya pada satu data ekonomi saja. Bank sentral sebesar Fed pastilah akan melihat trend suatu data ekonomi.

Jika diperhatikan, angka US NFP konsisten berada di kisaran 100.000 hingga 300.000 dalam beberapa tahun terakhir, sementara tingkat pengangguran berada di kisaran relatif rendah.

2. Harga komoditi berpotensi terus menyumbang laju inflasi AS

Pasar komoditi seperti emas dan logam mulia akhir-akhir ini bergerak sangat volatile. Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga komoditi, salah satunya adalah inflasi. Pasca berakhirnya kebijakan longgar China, para investor tampaknya mulai khawatir akan meningkatnya inflasi.

Namun banyak juga investor yang sepertinya lupa bahwa salah satu faktor kunci yang bisa meningkatkan laju inflasi adalah pelemahan dollar. Kita tahu bahwa mayoritas harga komoditi adalah dalam dollar. Dengan kata lain, pelemahan dollar akan meningkatkan harga komoditi.

Rencana kebijakan ekonomi Donald Trump seperti pemangkasan pajak, penyederhanaan peraturan dan peningkatan pembangunan infrastruktur berhasil mendongkrak USD pasca pemilu. Ini karena ada pemikiran bahwa hal-hal tersebut akan mampu memberikan tenaga bagi perekonomian Amerika Serikat (AS).

Tetapi agenda ekonomi Trump sepertinya tersendat. Belum terlihat tanda-tanda Trump akan merealisasikan stimulus dalam waktu dekat, sehingga kita mungkin belum akan melihat penguatan tajam pada USD dalam waktu dekat.

3. Data ADP Non-farm payrolls tak akan diabaikan

Sektor swasta AS menambah pekerja dalam jumlah yang signifikan bulan lalu. Di bulan Mei, sektor swasta merekrut 253.000 pekerja, jauh melebihi perkiraan ekonom yaitu 180.000.

Aktivitas sektor swasta ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS sebenarnya masih berada dalam kondisi yang baik dan dalam trend yang positif.

Pelambatan yang terjadi pada angka US NFP bisa jadi karena memang pemerintah AS tidak terlalu banyak merekrut pegawai di tengah naiknya pemerintahan Trump.

 
3 ALASAN FED MUNGKIN NAIKKAN SUKU BUNGA


Federal Reserve (Fed) Diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dari 1 persen menjadi 1,25 persen.

Menurut laporan U.S. Bureau of Labour Statistics tingkat pengangguran mengalami sedikit perbaikan menjadi 4,3%. Meskipun demikian, ada pendapat bahwa data US NFP yang mengecewakan tersebut tidak akan menjadi penghalang bagi Fed untuk menaikkan suku bunga di bulan Juli ini.

Memang data yang negatif itu bisa saja akan menimbulkan keraguan, tetapi setidaknya tiga alasan di bawah ini bisa dipertimbangkan mengapa Fed kemungkinan akan tetap menaikkan suku bunga pada pertemuan di Kamis mendatang.

1. Fed bukanlah trader eceran, mereka itu adalah bank sentral

Ya, Fed adalah bank sentral yang merupakan pembuat kebijakan. Mereka bukanlah trader kecil seperti kita. Setelah rilis data US NFP di awal bulan ini, USD mengalami pelemahan. Pasar sepertinya agak meragukan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga di bulan ini.

Tetapi sepertinya agak naif jika kita berpikir bahwa Fed akan bereaksi hanya pada satu data ekonomi saja. Bank sentral sebesar Fed pastilah akan melihat trend suatu data ekonomi.

Jika diperhatikan, angka US NFP konsisten berada di kisaran 100.000 hingga 300.000 dalam beberapa tahun terakhir, sementara tingkat pengangguran berada di kisaran relatif rendah.

2. Harga komoditi berpotensi terus menyumbang laju inflasi AS

Pasar komoditi seperti emas dan logam mulia akhir-akhir ini bergerak sangat volatile. Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga komoditi, salah satunya adalah inflasi. Pasca berakhirnya kebijakan longgar China, para investor tampaknya mulai khawatir akan meningkatnya inflasi.

Namun banyak juga investor yang sepertinya lupa bahwa salah satu faktor kunci yang bisa meningkatkan laju inflasi adalah pelemahan dollar. Kita tahu bahwa mayoritas harga komoditi adalah dalam dollar. Dengan kata lain, pelemahan dollar akan meningkatkan harga komoditi.

Rencana kebijakan ekonomi Donald Trump seperti pemangkasan pajak, penyederhanaan peraturan dan peningkatan pembangunan infrastruktur berhasil mendongkrak USD pasca pemilu. Ini karena ada pemikiran bahwa hal-hal tersebut akan mampu memberikan tenaga bagi perekonomian Amerika Serikat (AS).

Tetapi agenda ekonomi Trump sepertinya tersendat. Belum terlihat tanda-tanda Trump akan merealisasikan stimulus dalam waktu dekat, sehingga kita mungkin belum akan melihat penguatan tajam pada USD dalam waktu dekat.

3. Data ADP Non-farm payrolls tak akan diabaikan

Sektor swasta AS menambah pekerja dalam jumlah yang signifikan bulan lalu. Di bulan Mei, sektor swasta merekrut 253.000 pekerja, jauh melebihi perkiraan ekonom yaitu 180.000.

Aktivitas sektor swasta ini menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS sebenarnya masih berada dalam kondisi yang baik dan dalam trend yang positif.

Pelambatan yang terjadi pada angka US NFP bisa jadi karena memang pemerintah AS tidak terlalu banyak merekrut pegawai di tengah naiknya pemerintahan Trump.


The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat (AS) yang terdiri dari tiga entitas utama yaitu Dewan Gubernur, 12 bank sentral regional yang disebut dengan Federal Reserve Banks, dan Komite Pasar Terbuka Federal. Ada satu hal menarik tentang The Fed ini. Meski merupakan bank sentral AS, namun The Fed bukanlah lembaga milik pemerintah. Salah satu entitas utama The Fed, yakni 12 Bank Federal Reserve dimiliki oleh bank swasta.

Berawal dari keresahan dan kepanikan atas krisis keuangan yang terjadi di Amerika sejak tahun 1907, mendorong sekelompok enam orang menggelar pertemuan dan diskusi rahasia di Jeckyll Island Club pada tahun 1910. Pertemuan tersebut membahas tentang rencana untuk mereformasi sistem perbankan negara. Maklum saja, krisis keuangan yang terjadi memberikan dampak buruk bagi aktivitas ekonomi di masa itu. Tak sia-sia, rencana yang dibahas akhirnya menjadi dasar bagi Sistem Cadangan Federal.

 

Tiga Pantangan Saat Berbagi Ide Trading Forex

Berbagi ide trading forex ternyata tak bisa dilakukan sembarangan. Jika ingin mendapat hasil optimal, 3 hal ini pantang untuk dilakukan. Sekalipun Anda adalah seorang trader individu, keinginan untuk beinteraksi dengan trader lain pasti pernah muncul. Kesadaran ini pun dimiliki tidak hanya oleh satu atau dua trader saja, tapi sebagian besar trader yang menghuni forum-forum diskusi online atau menjadi anggota komunitas trading. Baik untuk bertukar pendapat, berbagi ide, atau sekedar curhat, ajang perkumpulan semacam itu selalu dipenuhi oleh mereka yang ingin mendapat inspirasi tambahan dari obrolan dengan trader forex lain.

Para pemula khususnya sering berdatangan di tempat kumpul para trader untuk mendapat ilmu secara langsung dari mereka yang sudah berpengalaman. Ketika ragu akan suatu sistem trading, mereka bisa mendapat masukan dari trader lain. Bisa jadi, evaluasi mereka akan memberi petunjuk bermanfaat untuk membantu memperbaiki sistem tersebut. Singkat kata, membangun komunikasi dengan sesama trader bisa meningkatkan sekaligus mengontrol kepercayaan diri dalam trading.

Sayangnya, tidak semua trader suka berbagai ide trading forex. Ada yang merasa kurang percaya diri, tidak punya waktu, kurang telaten, atau sekedar tidak ingin mengikuti ide trader lain. Namun bagi Anda yang masih ragu dan ingin mencoba untuk berbagi ide trading forex, sebaiknya hindarilah 3 pantangan berikut ini:

tiga-pantangan-saat-berbagi-ide-trading-forex-278996-27292.jpeg

1. Jangan Membagikan Semua Ide Anda
Tak ada yang salah dengan mempublikasikan ide trading forex. Jika kontennya bermanfaat, Anda justru bisa membantu para trader yang sedang memerlukan arahan dan inspirasi sebelum masuk pasar. Yang tidak disarankan di sini adalah membagikan setiap detail trading Anda. Tidak ada gunanya memenuhi timeline teman-teman Anda dengan berbagai ide setengah jadi, parameter trading yang membingungkan, atau kritikan-kritikan tak bermutu.

Tindakan seperti itu hanya akan menurunkan kredibilitas Anda di mata trader-trader lain. Ketika nantinya Anda mempublikasikan ide trading forex yang sudah jadi dan ingin mendapat ulasan dari trader lain, Anda tak akan dianggap serius dan cenderung diremehkan.

Sebaiknya, Bagikan Ide Terbaik Anda
Ingat, salah satu manfaat berbagi ide trading forex adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri. Jadi sebaiknya bersikaplah selektif dalam memilih ide trading yang akan dipublikasikan. Gunakan sarana sharing trader sebagai indikator keyakinan Anda terhadap suatu ide, bukan sebaliknya.

tiga-pantangan-saat-berbagi-ide-trading-forex-278996-31187.jpeg

Prinsip yang bekerja di sini adalah if you're confident enough to share it, you're confident enough to trade it. Jika Anda percaya diri untuk mempublikasikan suatu ide trading forex di hadapan teman-teman trader, berarti Anda juga meyakini potensinya untuk digunakan dalam trading.

Jika nantinya ide Anda menarik perhatian dan pujian dari trader lain, jangan cepat berpuas diri dan nekat mengejar pengakuan saja. Masih ingat kisah horor si tukang pamer? Jika sudah lupa, simak kembali pengalaman dan pelajaran yang bisa dipetik darinya di artikel Belajar Trading Dari Kisah Horor 4 Trader Forex. Selain berbagi ide trading, Anda juga bisa memberikan kontribusi positif dengan memberikan kiat, opini, dan kritik yang membangun terhadap ide trader lain.

2. Jangan Begitu Saja Mengikuti Trader Lain
Jika Anda masih pemula dan memerlukan bimbingan, jangan mencarinya di forum trader, tapi carilah mentor yang sudah terbukti dan berpengalaman. Komunitas dan forum online adalah tempat berkumpulnya semua trader dengan beragam ide. Jadi, apa yang mereka bagikan bukan untuk disalin begitu saja.

Mereka tidak akan bertanggung jawab jika Anda mengalami kerugian besar. Di samping itu, Anda tak akan tahu apa yang perlu diperbaiki dari kesalahan sebelumnya, karena tidak benar-benar memahami segala aturan di balik sistem yang Anda salin dari trader lain.

Sebaiknya, Resapi Informasi Dengan Bijak
Ya, mengambil informasi dari komunitas trader sebaiknya dilakukan dengan tujuan untuk mendapat masukan tambahan. Jika Anda trader individu, maka rencana trading sebaiknya disusun sendiri dengan penyesuaian terhadap kondisi dan gaya trading Anda.

tiga-pantangan-saat-berbagi-ide-trading-forex-278996-44445.jpeg

Kalaupun ada tips penting yang menurut Anda bisa bermanfaat untuk diterapkan, pelajari dulu potensinya, lalu uji dulu di akun demo. Sebagai trader individu, Anda bertanggung jawab atas semua hasil trading yang dilakukan sendiri. Jadi sebaiknya, lakukan berbagai langkah antisipatif untuk meminimalisir risiko kerugian. Bagaimanapun juga, tidak semua ide trading forex bisa bekerja dengan baik untuk semua trader.

3. Jangan Ragu Bertanya
Merasa frustasi karena menghadapi permasalahan yang tak kunjung terpecahkan? Jangan ragu bertanya pada trader lain yang memiliki lebih banyak pengalaman. Berbagai informasi memang sudah tersedia di internet dan bisa diakses dengan mudah oleh siapapun. Namun ada beberapa masalah khusus yang kadang memerlukan telaah langsung dari trader berpengalaman. Contohnya, keganjilan dari suatu trading yang terjadi di platform broker tertentu, paling efektif jika dicari solusinya dengan bertanya langsung pada trader lain yang pernah atau sedang trading di broker tersebut.

Di samping itu, kenapa harus menghabiskan waktu dan repot-repot mencari info ke berbagai sumber jika Anda bisa langsung mendapatkan jawabannya dengan bertanya ke trader lain?

Sebaiknya, Jadilah Penanya Cerdas
Selain ide setengah jadi dan kritikan tak membangun, satu hal lain yang sering dianggap mengganggu dalam forum diskusi adalah pertanyaan yang berulang, terus-menerus muncul, dan berasal dari penanya yang itu-itu saja. Hal itu juga bisa diperparah oleh tema pertanyaan yang sudah umum dan tidak membawa pencerahan baru bagi trader lain, entah karena jawabannya mudah dicari di situs informasi forex, atau sudah berkali-kali ditanyakan di forum tersebut.

tiga-pantangan-saat-berbagi-ide-trading-forex-278996-57504.jpeg

Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengkondisikan pertanyaan dulu. Jika terbilang umum dan masih dalam level pemula, bergabunglah di bagian forum yang secara khusus menyambut newbie atau pendatang baru. Selain itu, susun baik-baik pertanyaan Anda agar mudah dipahami dan sudah mencakup semua informasi yang ingin Anda peroleh. Jikapun nantinya ada pertanyaan menyusul, materi yang diajukan tidak akan mengulang-ulang topik pertanyaan sebelumnya yang sudah terjawab.

Kesimpulan
Dengan beragam manfaat yang bisa didapatkan trader, berbagi ide trading merupakan salah satu cara belajar trading forex yang memungkinkan Anda untuk aktif berinteraksi dengan sesama trader. Akan tetapi, kegunaan itu tak akan bisa diperoleh secara maksimal jika Anda melanggar 3 pantangan di atas. Jadi agar bisa mendapatkan manfaat optimal dari kegiatan berbagi ide trading forex, pastikan untuk menghindari 3 hal di atas, dan menerapkan tips-tips pelengkap yang telah disertakan di setiap bagian.

Sumber : seputarforex.com

 

Kenapa Dolar Menjadi Mata Uang Dunia?

Meski telah mengalami resesi, perang, dan beragam gejolak lainnya, Dolar AS tetap dipilih oleh mayoritas negara di dunia sebagai mata uang cadangan (devisa). Kenapa bisa begitu? Tak bisa dipungkiri bahwa Dolar AS menjadi mata uang dunia sejak berdekade lampau. Meski telah mengalami resesi, stagflasi, perang, dan beragam gejolak lainnya, Dolar AS tetap dipilih oleh mayoritas negara di dunia sebagai mata uang cadangan (devisa). Kenapa bisa begitu? Apa yang menjadikan suatu mata uang sedemikian dihargai?

kenapa-dolar-menjadi-mata-uang-dunia-276450-28175.jpeg


1. Kekuatan Ekonomi
Penyebab utama mengapa mata uang sebuah negara bisa begitu mendominasi, tentu saja nomor satu adalah kekuatan ekonominya. Di masa lalu, basis penilaiannya adalah seberapa banyak persediaan emas, tetapi kini sudah berbeda. Semakin besar Gross Domestic Product (GDP) suatu negara dan volume transaksi lintas batasnya, maka makin besarlah permintaan untuk mata uangnya.

Lebih dari sekedar soal seberapa sehat ekonominya, suatu negeri mesti menjadi pusat permintaan barang dan jasa, sehingga mata uangnya bisa tersedia dengan mudah, didukung oleh sektor ekonomi yang kuat, dan bebas dari campur tangan pemerintah.

Tak bisa dipungkiri bahwa hingga tahun 2016 ini, Amerika Serikat merupakan negara dengan total GDP terbesar dan pertumbuhannya sangat consumer-driven, di samping juga memiliki berbagai industri besar berskala internasional. Nilai tukar mata uangnya pun diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar, tanpa adanya intervensi langsung dari pihak pemerintah.

2. Negeri Adidaya Militer
Kekuatan militer, baik dari segi personel, persenjataan, maupun intelijen Amerika Serikat sulit dicari tandingannya. Sepanjang sejarah umat manusia, khususnya di era penjajahan dan masa perang dunia, rangkaian peristiwa di mana suatu mata uang menguat diiringi oleh kekuatan militer dominan bukanlah hanya satu atau dua.

Dalam laporan Military Strength Index bulan September 2015, AS menempati posisi pertama, disusul oleh Rusia, China, Jepang, dan India di urutan lima besar (Indonesia ada di peringkat 19). Bisa dikatakan bahwa negeri yang kuat secara militer bukanlah AS saja. Namun, mata uang negeri-negeri itu belum tentu memenuhi persyaratan lainnya seperti dolar, dan mereka pun jelas tak menempati rangking satu.

3. Prestise Diplomasi Luar Negeri
Setiap negara cenderung melakukan transaksi perdagangan maupun finansial dengan negara lain dengan siapa mereka punya hubungan baik. Ini salah satu sebab terkuat mengapa Dolar jadi mata uang dunia. Kekuatan diplomasi AS mengungguli negara-negara lainnya, bahkan dibanding mereka yang memiliki kekuatan ekonomi dan militer nyaris mampu bersaing. Ini karena prestise diplomasi bukan soal berapa banyak negara yang "takut", melainkan pada seberapa mampu tim diplomat melobi, berkawan, dan meluaskan jaringan.

Mengikuti logika ini, maka negara yang mata uangnya tidak laku biasanya memiliki hubungan buruk dengan negara-negara lainnya. Ambil contoh negara Zimbabwe yang mata uang-nya sudah hancur lebur. Faktanya, ada sanksi atas Zimbabwe dari Uni Eropa karena tindakan pelanggaran HAM pemerintahan Robert Mugabe. Atau Korea Utara yang praktis hanya memiliki hubungan dagang dengan China, penukaran mata uangnya pun kabarnya terbatas di wilayah itu saja. Dalam konteks ini, maka bisa dipahami bagaimana Amerika Serikat yang terlibat dan puluhan perjanjian perdagangan dan aliansi lintas negara bisa membuat dolar jadi mata uang dunia.

4. Stabilitas Dan Kredibilitas, Diterima Di Mana-Mana
Jika Anda ingin pergi belanja di mall, maka tentu akan memastikan dulu bahwa di dalam dompet ada uang yang berlaku secara legal (bukan uang palsu) atau kartu debit/kredit dari bank yang bonafide, bisa diterima di banyak merchant. Demikian pula, pelaku transaksi antar negara akan memastikan bahwa mata uang yang dipakainya memiliki kredibilitas memadai dan akan diterima oleh counterparty. Banyak negara menjadikan Dolar AS sebagai mata uang utama cadangan devisanya semata karena alasan ini (selain juga ketiga poin di atas).

Apakah Posisi Dolar Sebagai Mata Uang Dunia Bisa Digantikan?
Tentu bisa. Yang memiliki kemampuan untuk mencapai keempat kondisi di atas bukan hanya Amerika Serikat saja, biarpun saat ini memang paman Sam paling unggul. Faktanya, menurut data IMF, porsi Dolar AS dalam komposisi cadangan devisa dunia terus menurun dari tahun ke tahun. Sejumlah mata uang lain mulai naik daun, khususnya Euro.

Ada berbagai alasan mengapa sejumlah negara mengurangi porsi Dolar dalam cadangan devisa-nya. Diantaranya adalah praktek anggaran defisit AS yang mengakibatkannya menanggung proporsi Debt-to-GDP cukup tinggi (mencapai 104.17% berdasarkan data terakhir). Penurunan nilai Dolar AS dari waktu ke waktu juga membuat banyak pihak kurang menyukainya. Penurunan tersebut disinyalir karena mata uang ini tak lagi mengkaitkan nilainya dengan Emas seperti pada perjanjian Bretton Woods.

Akan tetapi, meski pamor Dolar mulai memudar, bisa dilihat betapa masih cukup jauh jalan yang harus ditempuh Currency lain untuk melengserkan dominasinya sebagai mata uang dunia. China saat ini pun tengah berambisi memasang Yuan (Renminbi) jadi mata uang dunia, tetapi perlu merintis dulu berbagai perjanjian dagang dengan banyak negara, juga secara bertahap melepas kontrol akan nilai mata uangnya dari tangan pemerintah ke mekanisme pasar.

Sumber : seputarforex.com

 

Tiga Sesi Besar Dalam Trading Forex

Tiga periode utama di pasar forex adalah adalah sesi Tokyo, sesi London, dan sesi New York. Secara umum, pasar forex akan sangat sibuk atau aktif ketika terjadi tumpang tindih antara sesi New York dan London pada pukul 8:00-12:00 (waktu New York), juga antara sesi Lonodn dan Tokyo pada pukul 2:00-05:00 (waktu New York).

tiga-sesi-besar-dalam-trading-forex-100717-1.jpg


Terjadinya tumpang tindih tersebut dikarenakan adanya dua pasar forex yang buka di saat yang bersamaan, dimana pasar yang satu sedang akan tutup, namun di saat yang sama pasar lainnya baru saja dibuka. Kondisi ini membuat harga bergerak dengan sangat cepat. Artikel ini akan mengulas hal tersebut dengan lebih detail.

Sesi Perdagangan Tokyo antara pukul 7:00 - 14:00 WIB
Menurut zona waktu Asia, sesi Tokyo adalah pasar pertama yang buka pada pagi hari dan dimanfaatkan oleh trader sebagai momentum untuk mengembangkan strategi memahami dinamika market yang akan terjadi nantinya. Sekitar 6% dari seluruh transaksi forex di dunia dimulai dari sesi Tokyo. Ciri sesi Tokyo yang paling terlihat adalah pergerakannya yang cukup kecil dengan range harga yang tidak besar. Banyak scalper masuk ketika sesi Tokyo ini masih berjalan. Terlebih lagi, pergerakan market yang stabil membuat trader dapat menjalankan transaksi dengan lebih santai atau tanpa tekanan mental yang berarti.

Sesi Perdagangan London antara pukul 14:00 - 22:00 WIB
London adalah pusat perdagangan terbesar dan terpenting di dunia, yang meliputi sekitar 34% pangsa pasar Forex secara harian. Sebagian besar bank di dunia bertransaksi di London dan menjadikannya pasar yang paling banyak disinggahi dalam transaksi lintas benua. Banyaknya peserta dalam pasar Forex sesi London dan tingginya nilai transaksi membuat sesi London lebih stabil daripada dua sesi lainnya.

Ciri sesi London yang paling terlihat adalah pergerakannya yang cepat dengan range rata-rata yang besar dan signifikan. Kondisi ini memicu terbentuknya uptrend dan downtrend dengan lebih cepat. Pergerakan market yang seringkali melesat kencang menjadikan trading di sesi London ini sangat identik dengan pemanfaatan trend trading atau strategi trend following.

Sesi Perdagangan New York antara pukul 19:00 - 03:00 WIB
Sesi New York merupakan yang terbesar kedua setelah sesi London. New York menangani sekitar 16% transaksi Forex di seluruh dunia. Mayoritas transaksi di sesi New York terjadi selama pasar AS dan London mengalami tumpang tindih (overlapping), dengan transaksi yang melambat sebagai tanda selesainya likuiditas harga dan juga keluarnya trader dari market.

Ciri yang paling jelas terbaca adalah terjadinya pergerakan yang hebat dengan range harian yang sangat cepat selama overlapping. Banyak trader yang mengira bahwa ketika harga sudah sampai pada titik jenuh yang terlihat pada indicator oscillator, market biasanya akan terus berlanjut. Anda perlu waspada ketika terjadi pergolakan harga yang cepat selama tumpang tindih antar sesi karena indikator titik jenuh tidak akan mampu mendeteksi dengan sempurna.

Sejak California telah benar-benar menjadi jembatan antara AS dan Asia, ada penurunan 50% kegiatan di siang hari. Akibatnya, perkembangan pasar di sore hari dalam sesi New York kurang mampu mendorong trader untuk bertransaksi. Ini masih ditambah dengan kebijakan-kebijakan baru yang dibentuk sehingga banyak perubahan-perubahan yang harus diikuti oleh trader dalam mengembangkan strateginya.

Sumber : seputarforex.com

 
Price Action

Kita mulai dari definisi price action trading itu sendiri.

Dengan bahasa yang disederhanakan, price action trading adalah teknik trading yang memungkinkan Anda untuk membaca potensi pergerakan pasar dan membuat keputusan berdasarkan pergerakan harga saja.

Jadi tidak mengandalkan indikator teknikal.

Aliran ini berkembang karena menganggap bahwa (kebanyakan) indikator teknikal itu bersifat lagging, alias telat.

Itu karena output dari mayoritas indikator teknikal merupakan produk dari perhitungan berdasarkan pergerakan harga yang telah terjadi.

Dengan kata lain, indikator teknikal memberikan informasi berdasarkan pergerakan harga di masa lalu.

Nah, mungkin ada pertanyaan, mengapa melakukan analisa berdasarkan informasi dari masa lalu, sementara faktor terpenting dalam trading adalah apa yang dilakukan pasar saat ini dan apa yang kemungkinan besar akan mereka lakukan dalam waktu dekat?

Jawabannya adalah bahwa dengan mempergunakan strategi tertentu, informasi pergerakan harga dari masa lalu bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya dalam waktu dekat.

Hanya saja, metode price action tidak mempergunakan indikator teknikal yang dianggap lagging.

Metode ini hanya memanfaatkan chart pergerakan harga, biasanya dengan mempelajari pola-pola candlestick atau pola yang terbentuk dari sekumpulan candlestick atau bar chart.

Contoh Strategi Forex

Di atas sudah disebutkan bahwa pola candlestick merupakan salah satu implementasi price action trading.

Nah, sekarang saya mencoba untuk memberikan contoh penggunaan candlestick pattern sebagai strategi trading.

Kita ambil contoh penggunaan pola morning star sebagai strategi buy.

Morning star adalah pola candlestick (candlestick pattern) yang terbentuk oleh tiga buah candlestick chart.

Morning star dapat Anda kenali memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Candlestick pertama merupakan candlestick bearish, yang mana adalah bagian dari sebuah downtrend.
  2. Candlestick ke-dua adalah candlestick yang memiliki body yang lebih kecil, bisa merupakan candlestick bullish ataupun bearish. Hal ini menunjukkan bahwa mulai ada “keragu-raguan” di pasar.
  3. Candlestick ke-tiga adalah candlestick bullish yang lebih panjang daripada candlestick ke-dua. Panjangnya tidak perlu sama dengan candlestick pertama, namun posisi harga close-nya harus melebihi setengah dari body candlestick pertama. Inilah konfirmasi terbentuknya pola morning star.
Bentuk polanya lebih kurang seperti berikut ini:

111.png


Contoh strategi yang bisa diterapkan adalah strategi “agresif” dan “konservatif”. Bagaimana penerapannya?

Strategi agresif

Anda bisa membuka posisi buy segera setelah candlestick yang ke-3 selesai (closed). Stop loss ditempatkan di bawah harga low candlestick ke-2.

222.png


Strategi konservatif

Posisi buy dibuka hanya apabila pergerakan harga telah tembus ke atas harga tertinggi yang dibentuk oleh pola tersebut. Stop loss bisa ditempatkan di bawah harga low candlestick ke-3 atau ke-2.

333.png


Metode ini hanyalah salah satu dari sekian banyak metode analisa yang bisa Anda pelajari dan pergunakan.

Tentu saja tidak ada metode analisa atau strategi trading forex yang sempurna. Demikian juga dengan metode price action.

Tetap ada ruang untuk kesalahan, atau kemungkinan pasar tidak bergerak sesuai dengan perkiraan.

Oleh karena itu, tetaplah pergunakan manajemen resiko dan manajamen modal yang baik dan pastikan metode yang Anda pilih benar-benar sesuai dengan karakter Anda sebagai seorang trader.

 
Price Action

Kita mulai dari definisi price action trading itu sendiri.

Dengan bahasa yang disederhanakan, price action trading adalah teknik trading yang memungkinkan Anda untuk membaca potensi pergerakan pasar dan membuat keputusan berdasarkan pergerakan harga saja.

Jadi tidak mengandalkan indikator teknikal.

Aliran ini berkembang karena menganggap bahwa (kebanyakan) indikator teknikal itu bersifat lagging, alias telat.

Itu karena output dari mayoritas indikator teknikal merupakan produk dari perhitungan berdasarkan pergerakan harga yang telah terjadi.

Dengan kata lain, indikator teknikal memberikan informasi berdasarkan pergerakan harga di masa lalu.

Nah, mungkin ada pertanyaan, mengapa melakukan analisa berdasarkan informasi dari masa lalu, sementara faktor terpenting dalam trading adalah apa yang dilakukan pasar saat ini dan apa yang kemungkinan besar akan mereka lakukan dalam waktu dekat?

Jawabannya adalah bahwa dengan mempergunakan strategi tertentu, informasi pergerakan harga dari masa lalu bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya dalam waktu dekat.

Hanya saja, metode price action tidak mempergunakan indikator teknikal yang dianggap lagging.

Metode ini hanya memanfaatkan chart pergerakan harga, biasanya dengan mempelajari pola-pola candlestick atau pola yang terbentuk dari sekumpulan candlestick atau bar chart.

Contoh Strategi Forex

Di atas sudah disebutkan bahwa pola candlestick merupakan salah satu implementasi price action trading.

Nah, sekarang saya mencoba untuk memberikan contoh penggunaan candlestick pattern sebagai strategi trading.

Kita ambil contoh penggunaan pola morning star sebagai strategi buy.

Morning star adalah pola candlestick (candlestick pattern) yang terbentuk oleh tiga buah candlestick chart.

Morning star dapat Anda kenali memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Candlestick pertama merupakan candlestick bearish, yang mana adalah bagian dari sebuah downtrend.
  2. Candlestick ke-dua adalah candlestick yang memiliki body yang lebih kecil, bisa merupakan candlestick bullish ataupun bearish. Hal ini menunjukkan bahwa mulai ada “keragu-raguan” di pasar.
  3. Candlestick ke-tiga adalah candlestick bullish yang lebih panjang daripada candlestick ke-dua. Panjangnya tidak perlu sama dengan candlestick pertama, namun posisi harga close-nya harus melebihi setengah dari body candlestick pertama. Inilah konfirmasi terbentuknya pola morning star.
Bentuk polanya lebih kurang seperti berikut ini:

111.png


Contoh strategi yang bisa diterapkan adalah strategi “agresif” dan “konservatif”. Bagaimana penerapannya?

Strategi agresif

Anda bisa membuka posisi buy segera setelah candlestick yang ke-3 selesai (closed). Stop loss ditempatkan di bawah harga low candlestick ke-2.

222.png


Strategi konservatif

Posisi buy dibuka hanya apabila pergerakan harga telah tembus ke atas harga tertinggi yang dibentuk oleh pola tersebut. Stop loss bisa ditempatkan di bawah harga low candlestick ke-3 atau ke-2.

333.png


Metode ini hanyalah salah satu dari sekian banyak metode analisa yang bisa Anda pelajari dan pergunakan.

Tentu saja tidak ada metode analisa atau strategi trading forex yang sempurna. Demikian juga dengan metode price action.

Tetap ada ruang untuk kesalahan, atau kemungkinan pasar tidak bergerak sesuai dengan perkiraan.

Oleh karena itu, tetaplah pergunakan manajemen resiko dan manajamen modal yang baik dan pastikan metode yang Anda pilih benar-benar sesuai dengan karakter Anda sebagai seorang trader.


Prinsip dasar dari price action trading adalah menganggap harga adalah segalanya. Ketika harga bergerak maka itu disebabkan oleh tindakan para pelaku ekonomi di belakangnya. Untuk memperkirakan pergerakan harga berikutnya maka seharusnya kita melihat gerak-gerik dari harga tersebut. Karena prinsip ini, maka segala macam indikator haruslah disingkirkan agar tidak mempengaruhi trader dalam pengambilan keputusan.

Indikator-indikator yang dimaksud pada paragraf di atas contohnya adalah RSI, Stochastic, MACD. Alasan mengapa indikator ini seluruhnya harus disingkirkan adalah karena sebenarnya dengan melihat rumus perhitungan di belakang indikator ini, dapat ditemukan semuanya adalah turunan dari harga. Mengapa harus menganalisa turunan dari harga, ketika tokoh utamanya adalah harga? Itu adalah pertanyaan yang paling mendasar dari price action trading. Ketika harga sudah bergerak, indikator ini masih menghitung sehingga keterlambatan pasti tidak dapat dihindari.

Tentunya penulis tidak bermaksud untuk serta merta mengatakan bahwa indikator trading adalah alat yang tidak berguna. Ada sebuah prinsip lain di dalam dunia trading dan kehidupan, jika hal itu dapat berfungsi baik dan memberikan anda keuntungan, maka terus digunakan saja sambil meningkatkan lagi. Ada trader yang bisa profit dengan price action, ada juga trader yang dapat profit dengan bertrading menggunakan moving average, stochastic, RSI dan seterusnya.

 

Beberapa Resiko Mirror Trading

Mirror trading adalah sebuah strategi dalam trading forex dengan meng-copy strategi para trader forex sukses dari seluruh dunia. Istilah Mirror Trading mungkin akan kita jumpai saat kita mencoba fitur suatu broker forex. Tetapi, apakah Anda mengetahui apa itu Mirror Trading? Supaya jelas, mari kita bedah pengertian Mirror Trading, seberapa besar resiko, serta bagaimana cara mengatasi resiko Mirror Trading tersebut.

Apa Itu Mirror Trading?
Mirror Trading adalah sebuah strategi dalam trading forex dengan meng-copy strategi para trader forex sukses dari seluruh dunia. Diperkenalkan pada akhir tahun 2000-an dan awalnya hanya dipergunakan broker untuk para klien dari institusi, tetapi sekarang juga disediakan untuk investor retail. Dengan Mirror Trading, investor bisa terhindar dari keputusan cenderung emosional. Meski demikian, kita perlu mengetahui apa saja resiko mirror trading ini sebelum menggunakannya.​

Mirror Trading biasanya digunakan oleh trader forex yang merasa kurang berpengalaman, dan ingin jalan pintas dengan meniru atau meng-copy strategi para trader yang lebih berpengalaman. Dengan cara ini, trader bisa memilih strategi paling sesuai dengan tujuan hasil akhir yang diinginkannya. Keuntungan lain dari Mirror Trading adalah hampir semua platform trading bisa dilihat hasilnya secara live.

Apa Saja Resiko Mirror Trading?
Namun demikian cara ini mempunyai resiko. Berikut beberapa diantaranya:

1. Rekam Jejak Masa Lalu Tak Memastikan Hasil Di Masa Depan.
Kita tidak dapat mengetahui secara detail apakah strategi trading dari trader yang kita ikuti tersebut akan berakhir profit atau loss. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kinerja trader pilihan tersebut dari rekam jejaknya di masa lalu. Kadang-kadang setelah kerugian beruntun baru bisa menghasilkan profit, atau setelah profit beruntun mengalami kerugian cukup besar.

Satu-satunya cara untuk meminimalisir resiko Mirror Trading adalah dengan memeriksa trader pilihan dengan teliti. Usahakan untuk mencari informasi statistik kinerja tradingnya, seperti kerugian terbesar yang pernah dialami (maximum drawdown) dan perolehan keuntungan terbesar. Resiko lainnya adalah mengenai besarnya resiko pada setiap trade. Jika Anda hanya sepakat pada resiko 2% pada setiap trade, tetapi trader yang diikuti menggunakan strategi resiko 5%, maka Anda telah mempertaruhkan akun Mirror Trading Anda. Banyak follower (investor) mengabaikan resiko per posisi ini hanya karena melihat trader pilihan bisa profit besar.

2. Tergantung Pada Performa Satu Trader Yang Diikuti Saja.
Resiko Mirror Trading lain bisa terjadi jika Anda hanya mengikuti seorang trader saja. Dalam hal ini, Anda akan sangat tergantung pada trader tersebut. Jika dia profit, Anda akan profit juga dan sebaliknya jika merugi.

Untuk menghindari ketergantungan tersebut, Anda bisa melakukan diversifikasi akun Mirror Trading Anda dengan mengikuti beberapa trader pilihan sekaligus. Dengan mengikuti beberapa trader sekaligus, maka jika salah satu di antara mereka loss, trader pilihan lain bisa menutupi kerugian tersebut dengan perolehan profit mereka.

3. Kita Tak Bisa Intervensi Jika Tak Dipantau.
Kebanyakan platform Mirror Trading bekerja secara offline, yang berarti komputer Anda bisa off, tetapi trading tetap berjalan. Ini menguntungkan karena Anda tidak harus memantau layar komputer untuk melakukan trade. Namun, resikonya Anda tidak bisa mengintervensi secara manual bila strategi yang Anda ikuti ternyata tidak menguntungkan.

Untuk mengatasi hal ini, pilih platform trading yang memungkinkan Anda untuk mengambil opsi tertentu (seperti batalkan trade) untuk mengantisipasi potensi kerugian. Selain itu, saat ini juga banyak platform yang memungkinkan pemantauan via ponsel pintar, sehingga Anda dapat mengamati perubahan dalam akun trading di mana saja, kapan saja.

Terlepas dari beberapa resiko tersebut, Mirror Trading telah banyak digunakan oleh trader Forex dan banyak pula di antara mereka sukses mendulang profit.

Sumber : seputarforex.com

 

Klien yang Terhormat,

Kami senang untuk memberitahukan kepada anda tentang pembukaan pendaftaran kontes "Fast Warren" putaran ke-15!

KPp8Y2SZsKZkzRC-nqhKYnor3xeXvLhiEtuBAteIkGeDd7lsIupcIwQZltBzCQEZIVqGB1gkun9PNAklu_CJNismN19rAYDsLrNkDpNF=s0-d-e1-ft

Fast Warren - adalah kontes dua mingguan yang menggunakan akun "cent" dan diperbolehkan untuk menggunakan akun trading yang sudah biasa anda gunakan untuk mengikuti kompetisi ini dan mendapatkan hadiah uang real. Kontes diadakan dalam dua nominasi - "Profit terbesar" dan "Turnover tertinggi". Peserta dengan rating tertinggi dapat menjadi pemenang di kedua nominasi pada saat yang sama dan menerima hadiah pada setiap kompetisi.

Ketentuan Kontes:

  • Total Hadiah $2100;
  • Dua nominasi dan Hadiah untuk 10 pemenang;
  • Semua strategi trading dan robot diperbolehkan;
  • Hadiah dapat segera ditarik;
  • Anda dapat berhenti berpartisipasi dalam kontes.

Informasi lengkap tentang syarat-syarat kontes dan prosedur pendaftaran dapat dilihat pada halaman kontes "Fast Warren".

Hormat kami,
ForexChief


 
STRATEGI EMA 100 DAN PARABOLIC STOP DAN REVERSAL FOREX YANG MUDAH

Strategi ini adalah salah satu strategi trading forex yang mudah bagi trader pemula yang mungkin efektif digunakan dalam transaksi perdagangan forex mereka. Hanya menggunakan dua indikator dasar untuk menganalisa situasi pasar dan melakukan keputusan akhir untuk melakukan transaksi buy/sell: menggunakan indikator EMA 100 dan parabolic SAR (stop dan reversal).
Untuk melakukan order buy menggunakan strategi ini, harga harus berada di atas garis yang mewakili EMA 100. Selanjutnya, titik-titik parabolic SAR bermunculan di bawah candlestick. Sekarang trader harus menempatkan pending buy stop order 2 pips di atas batas tertinggi dari candlestick yang disebutkan di atas. Stop loss harus ditempatkan 2 pips di bawah swing rendah terdekat. Swing tertinggi sebelumnya dalam kasus ini digunakan sebagai take profit.

Untuk melakukan order sell di bawah strategi ini, kondisi yang bertentangan. Yakni, harga harus berada di bawah EMA 100, dan titik-titik parabolic SAR muncul di atas candlestick. Trader menempatkan pending sell stop order 2 pips di bawah batas terendah dari candlestick yang disebutkan di atas. Stop loss harus ditempatkan 2 pips di atas swing tinggi terdekat. Swing terendah sebelumnya dalam hal ini digunakan sebagai take profit.

Ini mungkin strategi forex yang mudah dan menguntungkan khususnya di tren pasar yang kuat, di mana sinyal cukup jelas muncul untuk memberikan sinyal buy dan sell. Penggunaan batas swing tertinggi/terendah sebelumnya sebagai nilai-nilai take profit adalah keuntungan lain dari strategi ini yang membuatnya bahkan lebih mudah dipahami dan lebih mudah digunakan. Namun, pasar dapat menghasilkan sinyal palsu juga, dan waktu keterlambatan mungkin memainkan peran penting. Jadi, trader harus selalu tetap berhati-hati untuk menghindari kerugian yang tidak terduga.


 

Penyebab Margin Call Paling Berbahaya

Penyebab Margin Call paling utama bukan berasal dari sistem yang tidak akurat atau broker yang kurang mendukung. Percaya atau tidak, sumbernya berasal dari diri Anda sendiri. Mengalami Margin Call adalah hal yang paling dihindari oleh trader. Bagaimana tidak, Margin Call adalah tanda bahwa modal trading kita telah menipis dan terancam tidak bisa membuka posisi baru. Tidak hanya trader baru, trader yang sudah berpengalaman pun kadang tak luput dari Margin Call. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui dua penyebab Margin Call paling berbahaya dan menghindarinya.

Sekilas Mengenai Margin Call
Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

Contohnya seperti ini:

Jika Anda bertrading pada broker yang memberikan peraturan Margin Call Level 30% dan Stop Out Level 20%, berarti pada saat Margin Call Level (Equity/margin total x 100%) sudah mencapai 30%, maka Anda akan 'diperingatkan' oleh sistem broker untuk menambah dana. Dalam kasus ini, Anda masih bisa terus trading.


Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.

Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri
Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.


Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri
Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan
Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.

Tips Untuk Menghindari Penyebab Margin Call
Sebenarnya, tips untuk mencegah penyebab-penyebab Margin Call di atas cukup sederhana. Salah satunya adalah: Sebelum terjun ke akun riil, berlatihlah terlebih dahulu di akun demo. Jika aktivitas trading Anda pada akun demo saja sudah diwarnai dengan Over Self-Confidence dan Overtrading berkali-kali, jadikan hal itu sebagai Warning. Itu artinya, Anda harus melatih psikologi trading agar tidak mudah emosional dan menaruh posisi hanya berdasarkan perasaan. Pelajari artikel-artikel mengenai mencegah emosi trading serta belajarlah untuk mengakui kesalahan.

Tips yang lainnya adalah terus belajar mengenai manajemen risiko dalam forex, sehingga Anda dapat menyeimbangkan modal yang dimiliki dengan Margin yang sesuai. Mulailah melihat Margin Call sebagai tantangan yang harus mampu dihindari, bukan sebagai momok yang terus diingkari keberadannya, atau dianggap sebagai vonis mati dalam dunia trading. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk membatasi risiko sebelum bertemu dengan MC, maka aktivitas trading Anda akan terasa lebih menyenangkan.

Lalu bagaimana jika Anda sudah terlanjur kena Margin Call karena dua hal di atas? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri dan tidak terjerumus ke jurang penyebab Margin Call yang sama? Kunci mengatasi masalah ini terletak pada kesadaran dan pengendalian diri Anda; pertama-tama, Anda mesti sadar telah terjerumus Over Self-Confidence dan melakukan Overtrading. Kedua, Anda harus belajar mengendalikan ego dan rasa ingin selalu benar. Bagaimanapun juga, trading forex bukan tentang benar atau salah, melainkan tentang seberapa besar dan konsisten profit bersih yang telah Anda kumpulkan.

Sumber : seputarforex.com

 
STRATEGI EMA 100 DAN PARABOLIC STOP DAN REVERSAL FOREX YANG MUDAH

Strategi ini adalah salah satu strategi trading forex yang mudah bagi trader pemula yang mungkin efektif digunakan dalam transaksi perdagangan forex mereka. Hanya menggunakan dua indikator dasar untuk menganalisa situasi pasar dan melakukan keputusan akhir untuk melakukan transaksi buy/sell: menggunakan indikator EMA 100 dan parabolic SAR (stop dan reversal).
Untuk melakukan order buy menggunakan strategi ini, harga harus berada di atas garis yang mewakili EMA 100. Selanjutnya, titik-titik parabolic SAR bermunculan di bawah candlestick. Sekarang trader harus menempatkan pending buy stop order 2 pips di atas batas tertinggi dari candlestick yang disebutkan di atas. Stop loss harus ditempatkan 2 pips di bawah swing rendah terdekat. Swing tertinggi sebelumnya dalam kasus ini digunakan sebagai take profit.

Untuk melakukan order sell di bawah strategi ini, kondisi yang bertentangan. Yakni, harga harus berada di bawah EMA 100, dan titik-titik parabolic SAR muncul di atas candlestick. Trader menempatkan pending sell stop order 2 pips di bawah batas terendah dari candlestick yang disebutkan di atas. Stop loss harus ditempatkan 2 pips di atas swing tinggi terdekat. Swing terendah sebelumnya dalam hal ini digunakan sebagai take profit.

Ini mungkin strategi forex yang mudah dan menguntungkan khususnya di tren pasar yang kuat, di mana sinyal cukup jelas muncul untuk memberikan sinyal buy dan sell. Penggunaan batas swing tertinggi/terendah sebelumnya sebagai nilai-nilai take profit adalah keuntungan lain dari strategi ini yang membuatnya bahkan lebih mudah dipahami dan lebih mudah digunakan. Namun, pasar dapat menghasilkan sinyal palsu juga, dan waktu keterlambatan mungkin memainkan peran penting. Jadi, trader harus selalu tetap berhati-hati untuk menghindari kerugian yang tidak terduga.



Parabolic SAR (Stop And Reverse) adalah indikator teknikal yang digunakan untuk menentukan arah momentum pergerakan harga dan menunjukkan kapan momentum tersebut memiliki peluang terbesar untuk berubah arah. Parabolic SAR dikembangkan oleh ahli teknikal ternama Welles Wilder, pertama kali dituliskannya dalam buku “New Concepts in Technical Trading Systems” pada tahun 1978, jauh sebelum komputer ditemukan.

Perhitungan Parabolic SAR sangat kompleks, menggunakan variabel logika matematika if/then dalam menghitung Rising SAR dan Falling SAR yang menjadi bagian integral dalam indikator ini, sehingga membuatnya sukar dihitung secara manual. Akan tetapi, saat ini Parabolic SAR sudah tersedia sebagai indikator bawaan (built-in) dalam kebanyakan software trading, sehingga penerapannya sangat mudah dan trader tak perlu melakukan kalkulasi manual. Cukup mencari Parabolic SAR dalam daftar menu indikator yang tersedia, lalu klik.

 

Arti Overbought Dan Oversold Dalam Trading

Harga yang naik dan mencapai level tertentu akan mengalami kondisi jenuh beli atau overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu akan mengalami keadaan jenuh jual atau oversold. Harga di pasar tidak selalu bergerak naik terus menerus atau turun terus menerus. Pada suatu level tertentu harga yang telah naik atau turun terlalu jauh akan mengalami retracement atau koreksi, sebelum meneruskan pergerakan arah trend atau berbalik arah. Harga yang naik dan mencapai level tertentu akan mengalami kondisi jenuh beli atau overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu akan mengalami keadaan jenuh jual atau oversold.

Pada kondisi overbought atau oversold kemungkinan yang akan terjadi adalah koreksi, atau pembalikan arah gerak (reversal). Kedua kemungkinan tersebut bisa dikonfirmasi dengan indikator oscillator, yang populer adalah indikator Relative Strength Index (RSI). Jika terkonfirmasi dengan benar, maka keadaan overbought ataupun oversold merupakan sebuah peluang trading yang bagus.

Overbought versus Oversold
Keadaan overbought atau jenuh beli menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak jelas ketika harga naik dari level yang paling rendah di sebelah kiri bawah chart ke level yang paling tinggi di sebelah kanan atas chart seperti pada contoh berikut:

arti-overbought-dan-oversold-dalam-trading-176008-1.png
​​

Keadaan oversold atau jenuh jual menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan downtrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak ketika harga turun dari level yang paling tinggi di sebelah kiri atas chart ke level yang paling rendah di sebelah kanan bawah chart seperti berikut:

arti-overbought-dan-oversold-dalam-trading-176008-2.png

Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Kita akan melihat level overbought dan level oversold tersebut dengan bantuan indikator RSI serta kapan peluang trading yang paling tepat.

Melihat Peluang Trading Dengan Indikator RSI
Indikator yang populer untuk mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold adalah RSI, biasanya dengan periode standard 14. Aturannya sederhana, ketika RSI telah mencapai level 70 maka dianggap harga telah overbought dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi ke arah bawah (downtrend), sementara ketika level RSI mencapai 30 harga dianggap telah oversold dan akan terjadi koreksi ke arah atas (uptrend).

arti-overbought-dan-oversold-dalam-trading-176008-3.png


Namun demikian, kita mesti agak sabar untuk open posisi, karena sering kali indikator RSI telah menunjukkan keadaan overbought atau oversold tetapi harga masih naik atau turun dengan kencang. Agar aman, kita mesti menunggu saat garis RSI telah memotong garis level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought seperti contoh berikut, atau memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.

arti-overbought-dan-oversold-dalam-trading-176008-4.png

Pada contoh di atas, entry sell dilakukan setelah RSI memotong level 70 dari atas ke bawah (area B), dan hindari untuk entry ketika keadaan overbought baru saja terjadi (area A).

Secara garis besar, berikut adalah rangkuman penjelasan mengenai Overbought dan Oversold dalam trading:

arti-overbought-dan-oversold-dalam-trading-176008-24970.jpg

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Menggunakan Kalender Ekonomi Untuk Meningkatkan Profit

Kalender Ekonomi banyak didapati di berbagai situs, tapi sudah tahukah Anda bagaimana cara memanfaatkannya? Ikuti ulasan lengkapnya pada artikel di bawah ini. Trader yang baru saja memulai kariernya sebagai trader Forex terkadang bisa tersesat tak tentu arah. Ada terlalu banyak berita, laporan, rilis, konferensi pers, dan peristiwa lain yang dapat memengaruhi pasar. Anda harus mampu memanfaatkan semua itu untuk keuntungan Anda jika ingin menjadi trader yang berhasil. Namun, bagaimana cara memulainya?

cara-menggunakan-kalender-ekonomi-untuk-meningkatkan-profit-290922-2982.jpg

Gunakan Kalender Ekonomi — alat bantu analisis yang manjur untuk menangani masalah ini. Dengan berpedoman pada Kalender, Anda bisa dengan mudah merencanakan trading untuk menghindari kemungkinan gangguan di pasar, sehingga bisa lebih fokus untuk melipatgandakan modal awal. Namun, terlebih dahulu Anda perlu tahu cara menggunakannya.

Cara Kerja Kalender Ekonomi
Kalender Ekonomi adalah daftar peristiwa dan perilisan data yang sudah dijadwalkan. Ada banyak peristiwa di dalamnya, mulai dari laporan PDB dan angka Non-Farm Payroll yang memengaruhi keseluruhan ekonomi, sampai hal-hal lain seperti data penjualan grosir (Wholesale Sales) yang menyebabkan perubahan sangat kecil pada pasar.

Secara keseluruhan, ada tiga jenis peristiwa yang biasanya ditampilkan pada Kalender Ekonomi:

Low Impact (Dampak Rendah)
Ketika Anda sudah lebih berpengalaman, Anda bisa menggunakannya untuk mengonfirmasi tren dan mendapatkan konfirmator tambahan. Namun, data jenis ini sia-sia untuk pemula, karena pengaruhnya tidak cukup kuat memengaruhi pasar. Contoh: DOE Cushing OK Crude Inventory (Cadangan Minyak Mentah); Pembayaran Global Swift Tahun Baru China.

Medium Impact (Dampak Menengah)
Jika tidak ada rilis dampak tinggi di pasar dalam suatu hari perdagangan, Anda bisa mencoba trading dengan jenis berita ini. Namun jangan mengharap banyak profit karena dampaknya tidak signifikan dan biasanya bertahan kurang dari satu hari. Contoh: Laporan PMI Manufaktur; Kredit Pemilikan Rumah.

High Impact (Dampak Tinggi)
Segera rencanakan bagaimana Anda akan trading ketika rilis berita High Impact keluar. Peristiwa-peristiwa ini bisa memutuskan nasib pasar selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu mendatang, dan seringkali menyebabkan pergeseran besar dalam tren saat harga. Contoh: Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral; Neraca Dagang; Indeks Harga Konsumen.

Tentu saja penjelasan di atas tidak bersifat mengikat. Di luar dugaan, kadang peristiwa yang semestinya berdampak rendah dapat mendorong tren baru pada pasar. Tetapi dalam 90% kasus yang ada, Kalender Ekonomi terbukti benar.

CATATAN: Jika Anda tidak ingin mengambil keuntungan dari peristiwa High Impact yang kadang berisiko tinggi, pastikan untuk keluar dari pasar saat kejadiannya berlangsung. Peristiwa High Impact adalah pemicu volatilitas, sehingga kalau Anda punya order yang dibuka pada saat event berlangsung, Anda berpotensi kehilangan banyak uang.

Sumber : seputarforex.com

 
5 Mitos Tidak Benar Tentang Trading Forex


Trading forex merupakan kegiatan jual dan beli mata uang asing atau valuta asing dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dikurangi harga beli.

Kegiatan trading forex sudah lama populer di Indonesia. Namun seperti halnya trading saham, di trading forex pun berkembang mitos-mitos yang hidup di masyarakat yang sebenarnya tidak benar dan perlu diluruskan sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

Di antara mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yang umumnya populer, antara lain:

1. Trading Forex Sulit dan Hanya Dikuasai Ahli Ekonomi

Orang yang awam tentang pasar keuangan akan menganggap forex merupakan hal yang sulit dimengerti, hitungannya rumit dan hanya yang mengerti ilmu ekonomi yang bisa trading forex.

Mereka dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pasar sehingga bisa mengerti penyebab nilai mata uang melemah atau menguat.

Namun sebenarnya mitos tersebut tidak benar karena siapapun bisa trading forex, baik orang tua atau muda, sarjana maupun lulusan SMA, pengusaha dan karyawan hingga ibu rumah tangga. Semua orang bisa menjadi trader profesional asalkan mau selalu belajar, konsisten trading forex dan memiliki kesabaran.

Warren Buffet, investor sukses dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket. Investasi bukanlah pertandingan dimana orang yang ber-IQ 160 mengalahkan orang yang ber-IQ 130.

2. Perlu Modal Sangat Besar

Memang mitos ini tidak sepenuhnya salah karena puluhan tahun lalu pialang forex mengharuskan modal minimal $10.000 untuk bertransaksi. Kini, seiring kemajuan teknologi, perusahaan pialang forex menawarkan trading dengan ukuran yang lebih kecil sehingga modal trading bisa terjangkau oleh masyarakat luas.

Tapi tentunya bila Anda ingin mengharapkan hasil yang besar, perlu modal yang lebih besar.

3. Trading Forex Sama Seperti ****

Banyak yang masih beranggapan forex sama dengan ****. Padahal jelas sekali perbedaan antara **** dengan Forex.

Pada ****, pengambilan keputusan berdasarkan unsur mujur atau tidak, dengan kata lain untung-untungan. Hal ini berbeda dengan forex dimana pengambilan keputusan berdasarkan analisa teknikal dan juga analisa fundamental.

Dalam **** juga tidak ada produk atau barang yang diperdagangkan, seperti halnya **** togel yang hanya menebak nomor. Sementara di trading forex ada produk atau barang yang diperdagangkan yaitu mata uang.

4. Forex Bikin Bangkrut

Seperti halnya bisnis, trading forex harus dikelola dengan baik sehingga bisa menghasilkan profit yang diidam-idamkan.

Sama dengan investasi yang lain, dana yang digunakan untuk trading bukanlah dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk keperluan bisnis Anda. Tapi dana yang memang Anda sisihkan khusus untuk trading. Jadi, bila performa trading Anda tidak seperti yang Anda inginkan, tidak akan mengganggu kehidupan Anda.

Selain itu, ada risk management atau pengelolaan risiko seperti halnya bisnis pada umumnya, yaitu stop loss, money management, dan risk reward ratio.

5. Selalu Memantau Harga di Depan Monitor

Bayangan Anda terhadap seorang trader forex mungkin adalah orang yang selalu berada di depan layar monitor komputer untuk memantau harga valas. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak sepenuhnya benar juga.

Saat ini, trader bisa melakukan aktivitas trading forex melalui smartphone. Selain itu, jika Anda ingin mengeksekusi trading di harga tertentu, misalnya Anda ingin mengambil keuntungan (Take Profit) trading pasangan mata uang di level tertentu, Anda bisa menggunakan fasilitas di aplikasi untuk mengeksekusi trading di harga yang kamu inginkan tanpa kamu berada di depan layar komputer.

Demikianlah beberapa anggapan dari masyarakat mengenai trading forex yang biasa kita temui. Tentunya, anggapan yang Anda dengar perlu dibuktikan dan ditanyakan ke pelaku trading forex yang langsung mengalami bagaimana trading forex sesungguhnya.

 
5 Mitos Tidak Benar Tentang Trading Forex


Trading forex merupakan kegiatan jual dan beli mata uang asing atau valuta asing dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dikurangi harga beli.

Kegiatan trading forex sudah lama populer di Indonesia. Namun seperti halnya trading saham, di trading forex pun berkembang mitos-mitos yang hidup di masyarakat yang sebenarnya tidak benar dan perlu diluruskan sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

Di antara mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yang umumnya populer, antara lain:

1. Trading Forex Sulit dan Hanya Dikuasai Ahli Ekonomi

Orang yang awam tentang pasar keuangan akan menganggap forex merupakan hal yang sulit dimengerti, hitungannya rumit dan hanya yang mengerti ilmu ekonomi yang bisa trading forex.

Mereka dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pasar sehingga bisa mengerti penyebab nilai mata uang melemah atau menguat.

Namun sebenarnya mitos tersebut tidak benar karena siapapun bisa trading forex, baik orang tua atau muda, sarjana maupun lulusan SMA, pengusaha dan karyawan hingga ibu rumah tangga. Semua orang bisa menjadi trader profesional asalkan mau selalu belajar, konsisten trading forex dan memiliki kesabaran.

Warren Buffet, investor sukses dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket. Investasi bukanlah pertandingan dimana orang yang ber-IQ 160 mengalahkan orang yang ber-IQ 130.

2. Perlu Modal Sangat Besar

Memang mitos ini tidak sepenuhnya salah karena puluhan tahun lalu pialang forex mengharuskan modal minimal $10.000 untuk bertransaksi. Kini, seiring kemajuan teknologi, perusahaan pialang forex menawarkan trading dengan ukuran yang lebih kecil sehingga modal trading bisa terjangkau oleh masyarakat luas.

Tapi tentunya bila Anda ingin mengharapkan hasil yang besar, perlu modal yang lebih besar.

3. Trading Forex Sama Seperti j#di

Banyak yang masih beranggapan forex sama dengan j#di. Padahal jelas sekali perbedaan antara j#di dengan Forex.

Pada j#di, pengambilan keputusan berdasarkan unsur mujur atau tidak, dengan kata lain untung-untungan. Hal ini berbeda dengan forex dimana pengambilan keputusan berdasarkan analisa teknikal dan juga analisa fundamental.

Dalam j#di juga tidak ada produk atau barang yang diperdagangkan, seperti halnya j#di togel yang hanya menebak nomor. Sementara di trading forex ada produk atau barang yang diperdagangkan yaitu mata uang.

4. Forex Bikin Bangkrut

Seperti halnya bisnis, trading forex harus dikelola dengan baik sehingga bisa menghasilkan profit yang diidam-idamkan.

Sama dengan investasi yang lain, dana yang digunakan untuk trading bukanlah dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk keperluan bisnis Anda. Tapi dana yang memang Anda sisihkan khusus untuk trading. Jadi, bila performa trading Anda tidak seperti yang Anda inginkan, tidak akan mengganggu kehidupan Anda.

Selain itu, ada risk management atau pengelolaan risiko seperti halnya bisnis pada umumnya, yaitu stop loss, money management, dan risk reward ratio.

5. Selalu Memantau Harga di Depan Monitor

Bayangan Anda terhadap seorang trader forex mungkin adalah orang yang selalu berada di depan layar monitor komputer untuk memantau harga valas. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak sepenuhnya benar juga.

Saat ini, trader bisa melakukan aktivitas trading forex melalui smartphone. Selain itu, jika Anda ingin mengeksekusi trading di harga tertentu, misalnya Anda ingin mengambil keuntungan (Take Profit) trading pasangan mata uang di level tertentu, Anda bisa menggunakan fasilitas di aplikasi untuk mengeksekusi trading di harga yang kamu inginkan tanpa kamu berada di depan layar komputer.

Demikianlah beberapa anggapan dari masyarakat mengenai trading forex yang biasa kita temui. Tentunya, anggapan yang Anda dengar perlu dibuktikan dan ditanyakan ke pelaku trading forex yang langsung mengalami bagaimana trading forex sesungguhnya.


Kita kerap kali mendengar tentang berbagai mitos trading forex, misalnya salah satunya adalah trading forex yang harus dilakukan dengan jumlah modal besar, lantas benarkah hal tersebut? Selain anggapan itu masih ada berbagai mitos lain tentang trading forex yang kebenarannya masih diragukan.

Trading forex sendiri merupakan sebuah kegiatan yang mengharuskan Anda untuk melakukan jual beli mata uang asing atau valuta asing, yang mana dalam prosesnya membuat seseorang memiliki tujuan untuk mendapatkan profit keuntungan dan selisih harga jual dengan harga beli yang telah dilakukan.

Kita tahu bahwa di Indonesia sendiri bisnis atau kegiatan trading forex ini sudah memiliki banyak penggemar sejak lama. Akan tetapi meskipun telah terkenal tetap saja kegiatan trading forex di Indonesia masih memiliki berbagai mitos yang berkembang di masyarakat sebagaimana trading saham.

 
Back
Top