Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Prinsip Pareto Pada Trading Forex

Prinsip Pareto juga dikenal dengan sebagai 80-90. Namun, dalam pasar forex, aturan 80-90 bukanlah angka mutlak. Prinsip Pareto dikenal juga sebagai aturan 80-20, yang berhubungan dengan faktor kelangkaan. Prinsip Pareto menyatakan bahwa dalam beberapa kejadian, 80% dari akibat yang ditimbulkan berasal dari 20% faktor penyebab. Nama ini berasal dari seorang ekonom Italia Vilfredo Pareto yang melakukan survey pada tahun 1906 bahwa 80% dari seluruh wilayah Italia dimiliki oleh 20% populasi Italia, dan 20% dari kacang polong adalah kulit, 80% adalah isi kacangnya.

prinsip-pareto-pada-trading-forex-134029-1.jpg


Dalam dunia bisnis ada aturan yang tidak tertulis bahwa 80% dari penjualan dihasilkan oleh 20% dari total klien atau customer, dan 80% keluhan yang diterima berasal dari 20% customer. Dalam matematika, aturan 80-20 ini disebut dengan distribusi Pareto (Pareto distribution). Artikel ini mengulas bagaimana prinsip Pareto tersebut terjadi dalam trading forex, seperti halnya teori Fibonacci.

Didalam pasar forex, aturan 80-20 ini bukanlah angka mutlak, melainkan rasio pendekatan.

Dalam kenyataannya bisa 75-25 atau 90-10. Angka rasio tersebut hanya menunjukkan porsi sebab dan akibat yang pada umumnya terjadi dalam trading forex, seperti misalnya 80% dari hasil trading Anda yang profit adalah hasil dari 20% keseluruhan trade yang Anda lakukan. Namun pada keadaan yang sangat jarang dan ekstrem, bisa saja angka rasionya jauh lebih besar, misalnya 99-1.

Anda tentu sering mendengar atau membaca bahwa 90% trader forex mengalami kerugian, dan hanya 10% saja yang bisa menghasilkan profit dengan konsisten. Meskipun angka rasio sesungguhnya antara trader yang mengalami kerugian dan yang bisa profit konsisten tidak bisa dengan tepat ditentukan, tetapi kemungkinan besar ada diantara 80-20 dan 95-5.

Sementara tidak semua trader forex bisa sukses dalam waktu singkat, fenomena yang sering terjadi adalah:

a. Terlepas dari hasil trading, sebenarnya jika Anda telah punya metode trading sekalipun sederhana, sangat mudah bagi Anda untuk sering masuk pasar. Hanya open buy atau open sell. Tetapi sinyal dengan probabilitas tinggi dan profitable tidak akan sering Anda peroleh. Artinya tidaklah sulit bagi Anda untuk melakukan over-trading, pasar selalu terbuka untuk itu, tetapi kondisi yang benar-benar profitable hanya sekitar 20% saja.

b. 80% dari suatu periode waktu trading tidak pas untuk entry, sementara 20% cocok untuk masuk pasar. Jika Anda telah mahir dan terbiasa menggunakan strategi dan sistem trading tertentu yang telah teruji, sinyal trading yang benar-benar valid tidak akan sering Anda peroleh, hanya sekitar 20% dari periode waktu trading Anda.

c. 80% dari profit yang Anda peroleh adalah hasil dari 20% keseluruhan trade yang Anda lakukan. Anda bisa memeriksa statement atau jurnal trading Anda secara periodik, apakah benar cenderung mengikuti prinsip Pareto.

d. Bagi trader jangka panjang dan menengah, pada umumnya 80% dari keseluruhan trade dilakukan pada time frame tinggi, sementara 20% pada time frame yang lebih rendah, sementara trader harian atau jangka pendek 80% dari keseluruhan trade dilakukan pada time frame rendah dan hanya 20% pada time frame yang lebih tinggi.

e. 80% dari keberhasilan trading Anda ditentukan oleh faktor psikologi dan money management, sementara hanya 20% yang ditentukan oleh strategi dan sistem trading.

Sumber : seputarforex.com

 
RAHASIA MENEKAN BIAYA TRANSAKSI FOREX TRADING


Ketika Anda akan memilih sebuah pialang berjangka (lebih populer dengan sebutan broker forex), apakah yang pertama kali Anda lihat?

Apakah spread-nya?
Apakah komisi yang dibebankan untuk setiap transaksi (makin murah makin bagus)?

Apakah layanannya?
Atau kemampuan para analisnya dalam menyediakan analisa forex trading?

Salah satu (atau mungkin semua) hal yang disebutkan di atas mungkin menjadi pertimbangan Anda.

Idealnya, Anda memang harus mendapatkan semua hal tersebut dari pialang pilihan Anda.

Akan tetapi terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan transaksi, apakah Anda yakin bahwa pialang pilihan Anda sudah memberikan biaya yang termurah?

Bukan Hanya Spread

Kebanyakan trader mengira bahwa spread yang rendah adalah salah satu ciri pialang yang baik.

Tidak sepenuhnya salah.

Memang spread yang kecil biasanya lebih diminati karena selisih harga yang harus Anda “kejar” untuk minimal mendapatkan kondisi break event point (BEP) untuk transaksi Anda akan menjadi lebih kecil.

Sebagai contoh, jika Anda melakukan transaksi buy EUR/USD di harga 1.14100 (Bid)/1.14115 (Ask), maka transaksi tersebut akan dieksekusi di harga 1.14115 (harga Ask).

Pada saat itu juga Anda akan mengalami floating loss sebesar spread yang berlaku saat itu, yaitu minus 15 pips (quote lima desimal).

Artinya, Anda tinggal menunggu harga naik sejauh 15 pips saja untuk memperoleh kondisi impas (BEP).

Akan berbeda ceritanya jika spread yang berlaku selebar – misalnya – 25 pips. Ketika Anda buy di harga 1.14100 (Bid)/1.14125 (Ask), maka Anda harus menunggu harga naik minimal sejauh 25 pips untuk bisa BEP.

Apakah Anda berpikiran seperti itu? Mari kita pikir lagi.

Lihat Juga Komisi

Masalahnya adalah spread bukan satu-satunya hal yang harus kita cermati. Perlu diketahui bahwa semua broker forex legal di Indonesia bisa dipastikan membebankan biaya (komisi) atas setiap transaksi yang dilakukan.

Komisi ini ibarat “upah” yang harus Anda kepada pialang atas jasanya mengantarkan transaksi Anda ke bursa berjangka, entah itu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Kedua bursa itu adalah bursa berjangka yang resmi beroperasi di Indonesia. Semua transaksi berjangka Anda (termasuk ketika Anda melakukan forex trading) akan diteruskan ke salah satu atau kedua bursa tersebut.

Di sinilah Anda harus lebih cermat. Mengapa?

Karena komisi juga merupakan salah satu parameter biaya transaksi yang Anda lakukan. Dengan demikian, cara menghitung biaya transaksi adalah:

Biaya Transaksi = Spread + Komisi

Mana yang Lebih Murah?

Coba lihat contoh berikut ini:
Pialang A menetapkan spread sebesar 15 pips.

Ingat ini adalah spread untuk quote dengan lima desimal. Jika di quote empat desimal, ini biasanya ditulis 1.5 (satu koma lima) pips.

Komisi yang dibebankan adalah $30 per/lot.

Katakanlah Anda melakukan buy 1 lot di harga 1.14100 (Bid)/1.14115 (Ask). Maka itu berarti biaya transaksi Anda saat itu adalah 15 pips ditambah $30.

Artinya, biaya transaksi Anda adalah sebesar $45.

Dengan demikian, untuk mengejar BEP saja, bukan pergerakan naik 15 pips yang Anda butuhkan, melainkan 45 pips.

Berdasarkan contoh di atas, Anda juga sudah pasti bisa menyimpulkan mana broker forex termurah dengan beban transaksi yang paling ringan.

Jadi, jangan terlalu mudah terpesona pada rendahnya spread yang ditawarkan. Cermati juga berapa besar total biaya transaksi yang Anda perlukan.

Semakin murah, semakin baik, karena akan lebih cepat dan mudah dalam mengejar keuntungan.

 
RAHASIA MENEKAN BIAYA TRANSAKSI FOREX TRADING


Ketika Anda akan memilih sebuah pialang berjangka (lebih populer dengan sebutan broker forex), apakah yang pertama kali Anda lihat?

Apakah spread-nya?
Apakah komisi yang dibebankan untuk setiap transaksi (makin murah makin bagus)?

Apakah layanannya?
Atau kemampuan para analisnya dalam menyediakan analisa forex trading?

Salah satu (atau mungkin semua) hal yang disebutkan di atas mungkin menjadi pertimbangan Anda.

Idealnya, Anda memang harus mendapatkan semua hal tersebut dari pialang pilihan Anda.

Akan tetapi terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan transaksi, apakah Anda yakin bahwa pialang pilihan Anda sudah memberikan biaya yang termurah?

Bukan Hanya Spread

Kebanyakan trader mengira bahwa spread yang rendah adalah salah satu ciri pialang yang baik.

Tidak sepenuhnya salah.

Memang spread yang kecil biasanya lebih diminati karena selisih harga yang harus Anda “kejar” untuk minimal mendapatkan kondisi break event point (BEP) untuk transaksi Anda akan menjadi lebih kecil.

Sebagai contoh, jika Anda melakukan transaksi buy EUR/USD di harga 1.14100 (Bid)/1.14115 (Ask), maka transaksi tersebut akan dieksekusi di harga 1.14115 (harga Ask).

Pada saat itu juga Anda akan mengalami floating loss sebesar spread yang berlaku saat itu, yaitu minus 15 pips (quote lima desimal).

Artinya, Anda tinggal menunggu harga naik sejauh 15 pips saja untuk memperoleh kondisi impas (BEP).

Akan berbeda ceritanya jika spread yang berlaku selebar – misalnya – 25 pips. Ketika Anda buy di harga 1.14100 (Bid)/1.14125 (Ask), maka Anda harus menunggu harga naik minimal sejauh 25 pips untuk bisa BEP.

Apakah Anda berpikiran seperti itu? Mari kita pikir lagi.

Lihat Juga Komisi

Masalahnya adalah spread bukan satu-satunya hal yang harus kita cermati. Perlu diketahui bahwa semua broker forex legal di Indonesia bisa dipastikan membebankan biaya (komisi) atas setiap transaksi yang dilakukan.

Komisi ini ibarat “upah” yang harus Anda kepada pialang atas jasanya mengantarkan transaksi Anda ke bursa berjangka, entah itu Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Kedua bursa itu adalah bursa berjangka yang resmi beroperasi di Indonesia. Semua transaksi berjangka Anda (termasuk ketika Anda melakukan forex trading) akan diteruskan ke salah satu atau kedua bursa tersebut.

Di sinilah Anda harus lebih cermat. Mengapa?

Karena komisi juga merupakan salah satu parameter biaya transaksi yang Anda lakukan. Dengan demikian, cara menghitung biaya transaksi adalah:

Biaya Transaksi = Spread + Komisi

Mana yang Lebih Murah?

Coba lihat contoh berikut ini:
Pialang A menetapkan spread sebesar 15 pips.

Ingat ini adalah spread untuk quote dengan lima desimal. Jika di quote empat desimal, ini biasanya ditulis 1.5 (satu koma lima) pips.

Komisi yang dibebankan adalah $30 per/lot.

Katakanlah Anda melakukan buy 1 lot di harga 1.14100 (Bid)/1.14115 (Ask). Maka itu berarti biaya transaksi Anda saat itu adalah 15 pips ditambah $30.

Artinya, biaya transaksi Anda adalah sebesar $45.

Dengan demikian, untuk mengejar BEP saja, bukan pergerakan naik 15 pips yang Anda butuhkan, melainkan 45 pips.

Berdasarkan contoh di atas, Anda juga sudah pasti bisa menyimpulkan mana broker forex termurah dengan beban transaksi yang paling ringan.

Jadi, jangan terlalu mudah terpesona pada rendahnya spread yang ditawarkan. Cermati juga berapa besar total biaya transaksi yang Anda perlukan.

Semakin murah, semakin baik, karena akan lebih cepat dan mudah dalam mengejar keuntungan.


Forex trading broker menentukan biaya yang pedagang harus membayar ketika membuka posisi. Ada penyedia murah dan mahal. Biaya memiliki efek yang menentukan pada keuntungan trader. Biaya yang lebih murah, semakin tinggi keuntungan Anda akan logis.

Dalam banyak kasus, tersedia 2 model akun yang berbeda. Satu-satunya perbedaan di sini adalah bagaimana broker Forex mendapatkan uangnya. Sebuah perbedaan dibuat antara spread dan rekening komisi.

 

Manajemen Risiko 5 Persen Balance

Manajemen risiko merupakan suatu keterampilan penting yang harus dikuasai dalam dunia trading. Untuk lebih memahami seperti apa manajemen risiko, dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang bagaimana cara memanfaatkan risiko forex dengan aturan 5%.

Manajemen risiko adalah salah satu skill trading yang paling sulit untuk dikuasai, terutama bagi para trader forex baru. Banyak dari mereka umumnya terlalu sibuk mementingkan masalah penempatan stop loss dalam trading, tetapi sering melewatkan bagian terpentingnya: risiko apa saja yang harus dilalui dalam trading. Sebelum Anda memasuki pasar forex atau mempertimbangkan untuk membuka posisi baru, pertimbangkan terlebih dahulu pertanyaan berikut.

Berapa risiko yang harus ditanggung?
Kebanyakan para trader profesional menganggap aturan 5% merupakan langkah yang tepat untuk mengamankan modal. Aturan ini diberlakukan ketika semua posisi yang terbuka ditutup dan total loss pada saat penutupan, tidak melebihi batas 5% dari saldo rekening trader. Di bawah ini adalah ilustrasi untuk mengaplikasikan perhitungan dasar aturan 5% pada rekening yang berisi dana sebesar $10,000. Dengan perhitungan tersebut, jika semua posisi ditutup saat transaksi mengalami kerugian, maka trader hanya akan rugi sebesar $500.

manajemen-risiko-5-persen-balance-119241-1.png
​​

Tentu, tidak ada orang yang mau mengalami kerugian 5% dari saldo rekening mereka. Tetapi jika kita kaji kembali contoh di atas, kerugian 5% atau sekitar $500 tersebut justru sebenarnya menyelamatkan para trader dari kerugian total akunnya. Contoh diatas menggambarkan bahwa meskipun trader kehilangan $500, akan tetapi trader masih memiliki sisa balance sebesar $9500, untuk bisa dipakai dalam trading yang lain.

Perlu dicatat bahwa aturan 5% tidak sama dengan mempertaruhkan 5% dari account trading Anda untuk satu perdagangan tertentu saja. Contohnya, jika Anda memiliki 5 perdagangan terbuka, masing-masing mempertaruhkan 5% dari account Anda, maka pada saat semua posisi ditutup, Anda akan kehilangan 25% dari total account. Sehingga apabila sesuai dengan perspektif, dengan saldo awal sebesar $10.000, berarti kerugian yang akan ditanggung adalah sebesar $2.500 dan hanya meninggalkan saldo $7500.

Dari contoh di atas terlihat bahwa kerugian yang dialami akan berlipat lebih banyak dibanding ketika trader menggunakan perhitungan 5% untuk semua posisi. Maka dari itu, trader harus lebih teliti dalam menerapkan manajemen resiko 5% agar bisa mengamankan akun dari potensi loss yang besar.

Sumber : seputarforex.com

 

Menemukan Peluang Trading Dalam Pasar Forex

Trading di pasar forex berbeda dengan trading di jenis pasar lainnya. Dibandingkan dengan pasar saham, misalnya, ada perbedaan signifikan dalam hal jenis aset, ragamnya, dan cara analisa yang bisa digunakan untuk mencari peluang trading dalam pasar forex.

menemukan-peluang-trading-dalam-pasar-forex-140104-26187.jpeg

Perbandingan Trading Di Pasar Saham Dan Pasar Forex
Jika trading di pasar saham, Anda bisa melakukan buy atau sell terhadap satu saham tertentu pada suatu saat. Katakanlah Anda memperkirakan saham A akan naik harganya dalam waktu dekat, maka Anda putuskan untuk membeli sekian lembar saham A tersebut. Pada saat yang sama Anda melihat saham B akan jatuh harganya dalam waktu dekat, maka Anda jual saham B yang Anda miliki, atau jika Anda tidak memilikinya Anda mungkin bisa mencari pinjaman saham tersebut dari perusahaan pialang (broker) saham untuk Anda jual, dan Anda beli kembali nanti pada harga yang lebih rendah dari harga jual Anda.

Dalam hal ini, Anda hanya melakukan analisa pada satu jenis saham, saham A atau saham B. Jika saham A prospeknya bagus (atau strength-nya tinggi) maka beli saham A, sebaliknya jika saham A prospeknya akan jatuh (weakness-nya tinggi), maka jual saham A. Skenario trading Anda pada saham A hanya beli (buy) atau jual (sell).

Namun jika trading di pasar forex, kasusnya akan berbeda. Asset yang diperdagangkan dalam pasar forex adalah pasangan mata uang, atau nilai tukar mata uang yang satu dengan pasangannya. Jadi ada dua sisi dari satu asset yang Anda akan perdagangkan, atau yang Anda akan beli atau jual. Setiap sisi dari asset tersebut masing-masing mempunyai kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Ambil contoh misalnya pasangan paling populer EUR/USD, atau Euro terhadap US dollar. Mata uang Euro mempunyai strength dan weakness, demikian pula mata uang US dollar.

Oleh karena itu, cara analisa forex tidak akan sesederhana seperti ketika Anda hendak membeli atau menjual saham A atau B. Sebenarnya, jika mau jujur Anda semestinya mengetahui strength dan weakness masing-masing mata uang, Euro dan US dollar. Tidak bisa dengan sederhana mengatakan ’’Euro kok kelihatannya sedang melemah, saya ingin sell.’’ Jika Anda sell Euro, tetapi tidak benar-benar melemah terhadap pasangannya maka Anda akan mengalami kerugian, sekalipun analisa Anda mengenai pelemahan Euro benar.

Tidak Bisa Hanya Fokus Satu Mata Uang Saja
Sebagai contoh, setelah Anda melakukan analisa chart pada gambar di bawah ini, Anda memutuskan untuk sell EUR/USD. Dengan posisi trading yang telah Anda lakukan tersebut, berarti Anda sell EUR dan buy US dollar. Agar memperoleh profit, pasangan tersebut harus bergerak ke harga yang lebih rendah.

Mungkin pada awalnya pasangan EUR/USD bergerak turun, hingga ada rilis data fundamental penting dari Amerika Serikat yang membuat USD melemah. Karena data tersebut begitu penting, maka bobot pelemahan USD lebih besar dari bobot pelemahan EUR. Saat itu EUR mungkin memang sedang melemah terhadap JPY, GBP dan AUD, tetapi tidak lebih lemah terhadap USD. Jika memang demikian, Anda akan mengalami kerugian karena data fundamental penting biasanya berdampak agak lama terhadap mata uang.

menemukan-peluang-trading-dalam-pasar-forex-1-140104-1.JPG

Setelah Anda tahu adanya kemungkinan akan salah jika hanya menganalisa satu mata uang, maka Anda mencoba untuk menganalisa mata uang lain untuk menemukan pasangan yang cocok. Katakan Anda telah menganalisa Euro dan saat itu sedang melemah. Kini Anda coba mencari mata uang mana yang sedang kuat, atau dalam hal ini sedang menguat terhadap hampir semua mata uang utama. Misal Yen saat itu sedang kuat. Maka Anda bisa mengambil keputusan untuk tidak sell pasangan EUR/USD, tetapi sell EUR/JPY.

Hal itu tidak berarti Anda pasti benar dan profit. Hanya saja, kemungkinan untuk benar dan profit akan lebih besar daripada jika Anda sell pasangan EUR/USD. Jika saja keadaan berubah dan EUR tidak lagi lemah terhadap USD, GBP dan AUD, maka selama JPY masih lebih kuat, posisi Anda akan aman dan harga akan tetap bergerak turun.

Jadi dengan fokus pada strength dan weakness kedua sisi pasangan mata uang, Anda akan bisa memperbesar kemungkinan untuk mengambil posisi yang benar. Lalu, bagaimana caranya?

Memilah Mata Uang Yang Kuat Dan Yang Lemah
Cara ini sering digunakan oleh para broker dan trader besar. Sering disebut dengan "strong-weak analysis", yaitu sebuah proses mengisolasi mata uang yang paling kuat dari yang paling lemah. Cara detail proses ini tidak diulas dalam artikel ini, tetapi secara garis besar adalah dengan berfokus pada USD sebagai acuan. Kita mengukur pergerakan setiap mata uang terhadap USD sehingga terlihat dasar kekuatan setiap mata uang secara individual.

Sebagai contoh, jika EUR/USD sedang naik dengan kencang, tetapi pada saat yang sama GBP/USD bergerak turun. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu EUR sedang lebih kuat dibandingkan USD, dan USD sedang lebih kuat dibandingkan GBP. Dari analisa sederhana ini secara logika bisa disimpulkan bahwa buy EUR/GBP kemungkinannya akan lebih menguntungkan daripada buy EUR/USD.

Seperti telah disebutkan, kita bisa mengukur pergerakan setiap mata uang terhadap USD sebagai acuan, dan memperbandingkannya untuk mengetahui mata uang yang paling kuat dan yang paling lemah. Berikut adalah data perbandingan yang diambil pada 13 Juli 2012:


menemukan-peluang-trading-dalam-pasar-forex-2-140628-1.jpg


Tampak pada data di atas, pasangan NZD/USD unggul 92 pip terhadap USD. Harga NZD/USD saat itu adalah 0.7956. Persentasi perubahannya adalah: (0.0092/0.7956) x 100% = 1.156%. NZD unggul 1.156% terhadap USD, atau USD mengalami kerugian 1.156% terhadap NZD. Demikian juga USD mengalami kerugian 0.177% terhadap JPY. Berikut tabel urutan keunggulan (atau kekuatan) masing-masing mata uang terhadap USD:

Pertama: NZD
Kedua: AUD
Ketiga: GBP
Keempat: CAD
Kelima: CHF
Keenam: EUR
Ketujuh: JPY
Kedelapan: USD

Tampak bahwa kedelapan mata uang tersebut menguat terhadap USD. Ini berarti USD adalah mata uang yang paling lemah pada periode waktu analisa tersebut.

Sumber : seputarforex.com

 
Last edited:
3 PELAJARAN DARI PENGALAMAN TRADING DI TAHUN 2016


Pergerakan pasar di tahun 2016 bisa dikatakan agak ramai dan sebenarnya ada setidaknya tiga hal penting yang bisa kita jadikan pelajaran sebagai bekal untuk menghadapi pasar trading forex di tahun-tahun berikutnya. Apa saja ya, kira-kira? Yuk, kita mulai.

1. Jangan Terburu-buru Mengejar Event Besar

Volatilitas memang adalah sahabat baik bagi trader-trader jangka pendek dan pada kenyataannya memang saat terbaik dalam menangkap peluang dalam volatilitas adalah ketika ada data ekonomi atau berita geopolitik yang besar. Di tahun 2016 sendiri kita bisa melihat ada beberapa even besar yang memicu volatilitas dengan signifikan, semisal referendum Brexit dan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS).

Banyak trader yang mencoba untuk menerka pergerakan harga bahkan sebelum kedua even besar tersebut diwartakan. Mereka yang bertaruh bahwa Inggris akan tetap berada di dalam keanggotaan Uni Eropa, atau mereka yang yakin bahwa Donald Trump tidak akan memenangkan pilpres AS, ternyata tidak sukses meraih keuntungan. Bahkan kubu trader yang beranggapan kemenangan Donald Trump akan berakibat buruk bagi USD juga harus bertekuk lutut ketika sentimen pasar berbalik 180 derajat dengan cepat.

Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut adalah bahwa ada kalanya kita harus bersabar untuk membiarkan gejolak pasar sedikit mereda sebelum mengambil keputusan. Karena seringkali ada banyak peluang untuk menangkap koreksi-koreksi kecil seiring pembentukan trend yang jelas, yang mana hal itu bisa berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

2. Ingat Selalu, "The trend is your friend"

Kalimat the trend is your friend ini mungkin bagi sebagian trader terdengar usang, itulah mungkin sebabnya mengapa mereka cenderung mengabaikan konsep trading yang paling dasar ini. Tugas utama kita sebagai trader adalah me-manage resiko ketika kita salah. Salah satu implementasinya adalah sebisa mungkin memperkecil kerugian.

Sebaliknya, manakala kita benar (profit), maka tantangan yang dihadapi adalah memaksimalkan keuntungan tersebut dan hal ini dimungkinkan jika kita melakukan transaksi yang searah dengan trend yang sedang berlangsung. Itulah hal yang menarik dari trading forex. Jika manajemen resiko dijalankan dengan benar dan dikombinasikan dengan mematuhi konsep the trend is your friend, maka potensi untuk memperbesar keuntungan akan jauh lebih besar daripada resikonya.

3. Setia Pada Trading Plan

Kesalahan klasik dan selalu berulang dan merupakan dosa besar dalam trading yang sering dilakukan trader adalah pengkhianatan terhadap trading plan yang disusunnya sendiri. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang trader mengkhianati trading plan-nya sendiri. Di antaranya adalah hilangnya rasa percaya diri akibat kerugian yang baru dialami. Anda seharusnya menganggap setiap transaksi sebagai awal yang baru, agar Anda tetap bisa mempertahankan kepercayaan diri.

Jangan biarkan kerugian yang dialami membuat Anda menjadi terlalu berhati-hati sehingga menurunkan batas toleransi resiko dari yang telah ditetapkan dalam trading plan. Jangan batasi potensi keuntungan yang bisa dihasilkan oleh strategi yang sebenarnya sudah bagus hanya karena ketakutan akan mengalami kerugian lagi. Menurunkan batas toleransi resiko hanya karena ketakutan seperti ini justru akan mempersulit langkah Anda untuk menutupi kerugian yang telah terjadi sebelumnya.

Tidak ada alasan untuk misalnya menurunkan toleransi resiko per transaksi dari 10% menjadi 5% hanya karena Anda mengalami kerugian sebelumnya. Yang seharusnya bisa masuk posisi sebesar 1 lot, direduksi menjadi 0.5 lot. Ini tidak perlu. Sebaliknya, banyak pula trader yang lantas merasa terlalu percaya diri karena baru mendapatkan keuntungan yang besar.

Sebagai contoh, ada trader yang sempat memperoleh untung besar karena berhasil mendapat peluang dari pergerakan GBPUSD saat referendum Brexit. Di transaksi selanjutnya, karena merasa jumawa, ia menjadi lebih agresif dan melipatgandakan lot. Ini berbahaya karena ketika ia mengalami kerugian maka hal tersebut dengan cepat melenyapkan keuntungan yang telah diperoleh sebelumnya.

Kesalahan fatal dalam manajemen resiko. Semoga di tahun 2020 ini kita bisa meningkatkan performa trading forex dengan mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat di tahun 2016.

 
3 PELAJARAN DARI PENGALAMAN TRADING DI TAHUN 2016


Pergerakan pasar di tahun 2016 bisa dikatakan agak ramai dan sebenarnya ada setidaknya tiga hal penting yang bisa kita jadikan pelajaran sebagai bekal untuk menghadapi pasar trading forex di tahun-tahun berikutnya. Apa saja ya, kira-kira? Yuk, kita mulai.

1. Jangan Terburu-buru Mengejar Event Besar

Volatilitas memang adalah sahabat baik bagi trader-trader jangka pendek dan pada kenyataannya memang saat terbaik dalam menangkap peluang dalam volatilitas adalah ketika ada data ekonomi atau berita geopolitik yang besar. Di tahun 2016 sendiri kita bisa melihat ada beberapa even besar yang memicu volatilitas dengan signifikan, semisal referendum Brexit dan pemilihan presiden Amerika Serikat (pilpres AS).

Banyak trader yang mencoba untuk menerka pergerakan harga bahkan sebelum kedua even besar tersebut diwartakan. Mereka yang bertaruh bahwa Inggris akan tetap berada di dalam keanggotaan Uni Eropa, atau mereka yang yakin bahwa Donald Trump tidak akan memenangkan pilpres AS, ternyata tidak sukses meraih keuntungan. Bahkan kubu trader yang beranggapan kemenangan Donald Trump akan berakibat buruk bagi USD juga harus bertekuk lutut ketika sentimen pasar berbalik 180 derajat dengan cepat.

Pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut adalah bahwa ada kalanya kita harus bersabar untuk membiarkan gejolak pasar sedikit mereda sebelum mengambil keputusan. Karena seringkali ada banyak peluang untuk menangkap koreksi-koreksi kecil seiring pembentukan trend yang jelas, yang mana hal itu bisa berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

2. Ingat Selalu, "The trend is your friend"

Kalimat the trend is your friend ini mungkin bagi sebagian trader terdengar usang, itulah mungkin sebabnya mengapa mereka cenderung mengabaikan konsep trading yang paling dasar ini. Tugas utama kita sebagai trader adalah me-manage resiko ketika kita salah. Salah satu implementasinya adalah sebisa mungkin memperkecil kerugian.

Sebaliknya, manakala kita benar (profit), maka tantangan yang dihadapi adalah memaksimalkan keuntungan tersebut dan hal ini dimungkinkan jika kita melakukan transaksi yang searah dengan trend yang sedang berlangsung. Itulah hal yang menarik dari trading forex. Jika manajemen resiko dijalankan dengan benar dan dikombinasikan dengan mematuhi konsep the trend is your friend, maka potensi untuk memperbesar keuntungan akan jauh lebih besar daripada resikonya.

3. Setia Pada Trading Plan

Kesalahan klasik dan selalu berulang dan merupakan dosa besar dalam trading yang sering dilakukan trader adalah pengkhianatan terhadap trading plan yang disusunnya sendiri. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang trader mengkhianati trading plan-nya sendiri. Di antaranya adalah hilangnya rasa percaya diri akibat kerugian yang baru dialami. Anda seharusnya menganggap setiap transaksi sebagai awal yang baru, agar Anda tetap bisa mempertahankan kepercayaan diri.

Jangan biarkan kerugian yang dialami membuat Anda menjadi terlalu berhati-hati sehingga menurunkan batas toleransi resiko dari yang telah ditetapkan dalam trading plan. Jangan batasi potensi keuntungan yang bisa dihasilkan oleh strategi yang sebenarnya sudah bagus hanya karena ketakutan akan mengalami kerugian lagi. Menurunkan batas toleransi resiko hanya karena ketakutan seperti ini justru akan mempersulit langkah Anda untuk menutupi kerugian yang telah terjadi sebelumnya.

Tidak ada alasan untuk misalnya menurunkan toleransi resiko per transaksi dari 10% menjadi 5% hanya karena Anda mengalami kerugian sebelumnya. Yang seharusnya bisa masuk posisi sebesar 1 lot, direduksi menjadi 0.5 lot. Ini tidak perlu. Sebaliknya, banyak pula trader yang lantas merasa terlalu percaya diri karena baru mendapatkan keuntungan yang besar.

Sebagai contoh, ada trader yang sempat memperoleh untung besar karena berhasil mendapat peluang dari pergerakan GBPUSD saat referendum Brexit. Di transaksi selanjutnya, karena merasa jumawa, ia menjadi lebih agresif dan melipatgandakan lot. Ini berbahaya karena ketika ia mengalami kerugian maka hal tersebut dengan cepat melenyapkan keuntungan yang telah diperoleh sebelumnya.

Kesalahan fatal dalam manajemen resiko. Semoga di tahun 2020 ini kita bisa meningkatkan performa trading forex dengan mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat di tahun 2016.


Ketahuilah bahwa sukses dalam forex itu tak mudah dicapai. Pertama-tama, Anda perlu belajar terlebih dahulu mengenai berbagai seluk-beluk, yang mana dalam prosesnya itu Anda harus bersabar dan belum akan mendapatkan uang.

Tahukah Anda bahwa pasar forex itu berlangsung secara internasional dan tidak pernah tutup dalam 24 jam, 5 hari seminggu? Jika belum tahu mengenai mekanisme trading forex, maka kemungkinan yang terbayang adalah sebuah pasar layaknya lantai bursa saham tahun 80-an di mana banyak trader berjejal dan saling bersahut-sahutan. Tidak, trading forex bukan seperti itu.

 

Biaya Trading

Berapa sih sebenernya biaya yang harus kita keluarkan dalam rangka ber-trading ria?
Yah, memang sih, sebagian temen trader menganggap bahwa biaya trading adalah nol. Kalaupun ada biaya, itu bisalah dikategorikan sebagai biaya hiburan. Yah, bagi trader yang menganggap forex trading ini sebagai hobi, bolehlah kalau dianggap biaya yang dikeluarkan untuk ber-trading cenderung untuk diabaikan.

biaya-trading-63089-1.jpg

Tapi, jika anda serius menjadikan atau setidaknya menganggap forex trading ini sebagai bisnis, ada baiknya anda mengetahui biaya-biaya apa saja yang harus kita "keluarkan" untuk kegiatan trading ini. Biaya-biaya yang berhubungan dengan broker Biaya kelompok pertama yang harus kita tanggung adalah biaya yang berkaitan dengan broker, seperti misalnya komisi (jika broker yang kita pakai memberlakukan system komisi), spread, slippage dan biaya beban trading platform (bila ada).

Kebanyakan broker memang tidak menarik biaya untuk trading platform dan juga tidak memberlakukan system komisi. Paling-paling kita menanggung biaya spread, karena broker memang mengambil keuntungan dari spread ini, yaitu selisih harga bid dan offer. Sedangkan slippage bisa dikategorikan sebagai "biaya" apabila harga pada saat kita masuk pasar sedang bergerak cepat sehingga harga saat kita melakukan order berbeda dengan saat eksekusi order tersebut.

Biaya-biaya yang berhubungan dengan sarana dan prasarana
Biaya lain yang harus kita keluarkan adalah biaya untuk sarana trading seperti PC atau gadget lain dan juga koneksi internet. Nah, bagi sebagian besar trader, biaya ini dianggap tidak ada, atau bisa juga dibilang biaya hiburan tadi. Alasannya, kalopun tidak ber-trading, toh kita tetap saja memerlukan saran PC dan sambungan internet untuk hal-hal yang lainnya. Iya maklumlah, di jaman sekarang, kebanyakan orang memang gak bisa lepas dari gadget dan internet. Jadi kalopun bukan untuk trading, mereka tetap saja butuh fasilitas ini untuk hidup dengan "normal".

Biaya-biaya yang berhubungan dengan pelatihan
Pelatihan dalam ber-trading ini sebenernya ada banyak alternatif. Kita bisa berlatih dari web-web yang menyediakan semacam "sekolah" trading gratis, atau belajar dari e-book, atau buku-buku yang sekarang sudah banyak diterbitkan juga. Atau, bisa juga dengan mengikuti kursus maupun seminar. Tinggal pilih aja, mana yang paling pas, sesuai dengan minat dan biaya yang tersedia. Eh, satu lagi, berdasarkan dari pengalaman, saya menyarankan kalo deposit pertama sebaiknya kita hitung juga sebagai biaya pelatihan ini. Soalnya, kemungkinan besar deposit pertama yang kita lakukan sih memang biasanya ilang. Kok ilang sih? Iyaa, karena biasanya dalam proses belajar itu, kita setidaknya pernah mengalami Margin Call alias habis modal. Jadi, untuk amannya, hitung sajalah deposit pertama kita sebagai biaya pelatihan dengan real account. Hehe!

Biaya yang berkaitan dengan penggunaan Expert Advisor
Apabila anda berminat untuk trading dengan Expert Advisor alias robot trading, ada harus menghitung biaya yang berkaitan dengan penggunaan EA ini. Memang sih… ada juga EA yang gratisan atau anda bisa juga membuat EA sendiri. Tapi kalo anda ingin beli yang sudah jadi, anda harus bersiap untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli EA dan juga menyewa VPS apabila anda ingin hasil optimal dari EA tersebut.

Biaya lain-lain Wah, apa tuh? Yah… klo yang ini sih biaya-biaya lain sehubungan dengan trading anda. Mmm… yang mungkin masuk di sini adalah "opportunity cost" atau biaya kesempatan yang hilang karena anda menggunakan sumberdaya yang anda miliki untuk trading. Wah, apaan tuh? Yah, misalnya biaya tidur nyenyak dan biaya nikmatnya makan yang terpaksa hilang karena anda sibuk ber-trading. Hahaha! Yang jelas sih opportunity cost dari modal yang anda investasikan di trading ini.

Secara ekonomis, opportunity cost dari modal adalah sebesar biaya bunga seandainya dana tersebut tidak anda gunakan sebagai modal tetapi anda simpan di deposito. Dengan perhitungan opportunity cost ini, seandainya pun anda tidak mengalami MC dalam waktu setahun, misalnya, tetapi pertumbuhan modal anda nol, anda tetap mengalami "kerugian" sebesar bunga deposito dengan pertimbangan seandainya modal tersebut tidak anda depositkan (investasikan) untuk trading, tetapi anda depositokan.

Ok, biaya-biaya yang saya sebutkan dan sedikit bahas di atas sebaiknya anda pertimbangkan apabila anda serius untuk menjadikan forex trading ini sebagai bisnis. Yah, tentunya beda kalo anda anggap trading sebagai hobi sih, bisa-bisa modal yang ilang akibat MC berulang kali juga masih dianggap wajar sebagai "biaya hiburan".

Sumber : seputarforex.com

 

Pasangan Mata Uang Apa yang Cocok Ditransaksikan oleh Pemula Forex?

Bagi Pemula dalam Forex Trading atau Anda yang sedang Belajar Trading Forex Online, pilihan pasangan mata uang yang sesuai akan sangat membantu Anda dalam meraih profit. Berikut ini merupakan beberapa pasangan mata uang yang karakteristiknya cocok digunakan untuk melatih kemampuan trading Anda.

EUR/GBP
Pasangan mata uang ini merupakan salah satu yang paling populer. Selain karena merupakan pasangan yang terdiri dari dua mata uang besar dunia, pasangan mata uang ini juga memiliki volume transaksi yang besar.

Dengan demikian, volatilitas dan likuiditas pada pasangan mata uang ini secara konstan menunjukkan performa yang baik. Selain itu, kondisi ekonomi yang baik di antara negara-negara pemilik mata uang ini juga membuat pergerakannya stabil dan dapat diperkirakan.

USD/CAD
Pasangan mata uang ini sering disebut sebagai 'loonie'. Pergerakannya yang stabil membuat pasangan mata uang milik negara yang bertetangga ini cukup sesuai bagi trader pemula. Salah satu karakteristik yang dimiliki pasangan mata uang ini adalah perubahannya seringkali dipengaruhi harga minyak mentah dunia.

Saat harga minyak naik, kemungkinan besar nilai CAD juga menguat dan USD/CAD bergerak turun. Dengan demikian, Anda dapat memasukkan perkiraan harga minyak dunia ke dalam analisis fundamental yang Anda lakukan untuk pasangan mata uang ini.

AUD/USD & NZD/USD
Kedua pasangan mata uang ini memiliki performa yang mirip. Keduanya memiliki pola pergerakan dan volatilitas yang tenang sehingga mudah untuk diprediksi. Anda dapat mendengarkan analis pasar sebagai bahan pertimbangan jika ingin mentransaksikan pasangan mata uang ini.

Selain itu, kedua pasar pasangan mata uang ini pergerakannya sangat dipengaruhi oleh harga logam dan kondisi cuaca di Australia. Seringkali jika kondisi cuaca di Australia sedang buruk atau harga logam mengalami penurunan, pasangan mata uang ini ikut terdepresiasi. Sehingga, selain fokus pada hasil analisis para ahli, Anda juga dapat menggabungkan strategi trading Anda dengan analisis fundamental terhadap harga logam Australia.

USD/CHF
Sebagai mata uang safe haven, Swiss Franc atau CHF merupakan mata uang yang likuiditasnya sangat tinggi. Hal itu menjadikan pasangan mata uang ini sebagai salah satu yang paling populer di pasar forex. Meski volatilitasnya kadang cukup tinggi, pasangan mata uang ini seringkali mengikuti pergerakan EUR/USD secara terbalik.

Sumber : mfix.com

 
3 PENYEBAB KEGAGALAN MENCAPAI TARGET TRADING FOREX


Mungkin sudah cukup sering saya mengungkapkan melalui tulisan atau seminar, webinar, bahkan workshop yang saya bawakan bahwa, yang terpenting bagi seorang trader bukanlah hasil, melainkan proses.

OK, mungkin terdengar terlalu idealis, tetapi disukai atau tidak memang itulah intinya. Karena dalam prosesnya, seorang trader setidaknya harus memiliki cukup pengetahuan dan disiplin.

Seorang trader yang disiplin dan berpengalaman bisa dengan mudah mengantisipasi setiap pergerakan pasar yang tidak sesuai dengan harapannya.

Tanpa hal-hal dasar ini, tidak mungkin seseorang bisa tiba-tiba menjelma menjadi trader yang kompeten. Pengetahuan, pengalaman dan kedisiplinan membutuhkan proses.

Lebih penting lagi adalah proses dalam mengambil keputusan trading. Seorang trader tidak mengambil keputusan dengan cara menghitung jumlah kancing bajunya.

Tidak berdasarkan ramalah zodiaknya.
Tidak pula berdasarkan perasaan.
Trader kok baper….

Berdasarkan pengalaman pula, saya bisa menemukan bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang trader gagal mencapai target trading forex mereka. Tiga diantaranya adalah berikut ini:

1. Tidak Memiliki Trading Plan yang Jelas

Silakan menetapkan target setinggi mungkin yang Anda inginkan, tetapi ingatlah bahwa target tanpa perencanaan yang jelas sama dengan mimpi.

Buatlah target-target berdasarkan trading plan yang terencana dengan baik. Semakin detil trading plan Anda, semakin baik. Masukkan detil-detil seperti pembatasan resiko per transaksi, strategi/sistem trading yang dipergunakan, hingga strategi berupa risk management tool yang akan Anda pergunakan (cut loss, switching, averaging dan sebagainya).

2. Tidak Menjalankan Trading Plan dengan Baik

Banyak trader yang begitu bersemangat ketika menyusun trading plan, namun kendur ketika melaksanakannya. Akhirnya trading plan yang ia buat hanya menjadi monumen belaka yang nasibnya mirip dengan resolusi tahun barunya yang ia buat dengan penuh semangat menjelang akhir tahun, namun akhirnya terlupakan begitu saja.

Jadi, setelah Anda menyusun trading plan, laksanakanlah dengan disiplin bahkan sampai ke hal-hal kecil. Jangan melakukan pelanggaran sekecil apa pun terhadap trading plan Anda karena itu akan menjadi kebiasaan dan pada gilirannya Anda akan menjadi semakin permisif dalam mengingkari trading plan tersebut, sehingga Anda akan terbiasa melakukan pelanggaran yang berakibat fatal.

Contohnya, seorang trader tadinya telah menetapkan bahwa resiko per transaksi tidak boleh lebih dari 10% dari modalnya. Misalkan ia memiliki modal sebesar $1,000 maka resiko untuk setiap transaksi yang ia lakukan tidak boleh lebih dari $100.

Suatu ketika ia melihat signal trading forex berdasarkan sistem yang ia miliki. Dengan perhitungan position size, katakanlah semestinya ia hanya membuka 0.1 lot.

Tetapi kala itu ia merasa yakin bahwa sinyal trading yang ia lihat sangat akurat, sehingga ia tergoda untuk membuka transaksi lebih besar lagi, misalnya 0.5 lot, dengan cita-cita ia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Salah satu alasan mengapa risiko perlu dibatasi adalah untuk menghindari risiko yang terlalu besar.

Ketika si Trader memutuskan untuk membuka transaksi sebesar 0.5 lot dengan batasan SL yang tidak berubah, itu artinya ia membiarkan modalnya untuk menghadapi resiko yang lebih besar daripada seharusnya. Perilaku seperti ini cenderung berulang dan ketika si Trader menyadari kesalahannya, biasanya sudah terlambat. The end has come.

3. Tidak Terbiasa Membuat Jurnal Trading

Ini yang paling sering diabaikan trader. Anda sebaiknya mencatat setiap hal yang terkait dengan transaksi yang Anda lakukan. Anda sebaiknya melakukan pencatatan tersebut setiap kali Anda melakukan transaksi.

Anda bisa mengisi jurnal Anda misalnya seperti ini:

jurnal-trading.png


Ketika transaksi tersebut ditutup, catat juga hasilnya (profit atau loss, tidak perlu detil hingga besaran profit/loss karena sudah ada di Account History). Catat juga apa kira-kira yang menyebabkan transaksi Anda berakhir untung atau rugi.

Jurnal seperti ini akan sangat membantu Anda dalam mengevaluasi hasil trading Anda. Jika total transaksi Anda menghasilkan keuntungan, Anda tinggal mengulang apa yang Anda lakukan. Sebaliknya jika hasilnya merugi, Anda bisa tahu apa yang menyebabkan kerugian itu agar bisa Anda hindari di kemudian hari.

 
3 PENYEBAB KEGAGALAN MENCAPAI TARGET TRADING FOREX


Mungkin sudah cukup sering saya mengungkapkan melalui tulisan atau seminar, webinar, bahkan workshop yang saya bawakan bahwa, yang terpenting bagi seorang trader bukanlah hasil, melainkan proses.

OK, mungkin terdengar terlalu idealis, tetapi disukai atau tidak memang itulah intinya. Karena dalam prosesnya, seorang trader setidaknya harus memiliki cukup pengetahuan dan disiplin.

Seorang trader yang disiplin dan berpengalaman bisa dengan mudah mengantisipasi setiap pergerakan pasar yang tidak sesuai dengan harapannya.

Tanpa hal-hal dasar ini, tidak mungkin seseorang bisa tiba-tiba menjelma menjadi trader yang kompeten. Pengetahuan, pengalaman dan kedisiplinan membutuhkan proses.

Lebih penting lagi adalah proses dalam mengambil keputusan trading. Seorang trader tidak mengambil keputusan dengan cara menghitung jumlah kancing bajunya.

Tidak berdasarkan ramalah zodiaknya.
Tidak pula berdasarkan perasaan.
Trader kok baper….

Berdasarkan pengalaman pula, saya bisa menemukan bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang trader gagal mencapai target trading forex mereka. Tiga diantaranya adalah berikut ini:

1. Tidak Memiliki Trading Plan yang Jelas

Silakan menetapkan target setinggi mungkin yang Anda inginkan, tetapi ingatlah bahwa target tanpa perencanaan yang jelas sama dengan mimpi.

Buatlah target-target berdasarkan trading plan yang terencana dengan baik. Semakin detil trading plan Anda, semakin baik. Masukkan detil-detil seperti pembatasan resiko per transaksi, strategi/sistem trading yang dipergunakan, hingga strategi berupa risk management tool yang akan Anda pergunakan (cut loss, switching, averaging dan sebagainya).

2. Tidak Menjalankan Trading Plan dengan Baik

Banyak trader yang begitu bersemangat ketika menyusun trading plan, namun kendur ketika melaksanakannya. Akhirnya trading plan yang ia buat hanya menjadi monumen belaka yang nasibnya mirip dengan resolusi tahun barunya yang ia buat dengan penuh semangat menjelang akhir tahun, namun akhirnya terlupakan begitu saja.

Jadi, setelah Anda menyusun trading plan, laksanakanlah dengan disiplin bahkan sampai ke hal-hal kecil. Jangan melakukan pelanggaran sekecil apa pun terhadap trading plan Anda karena itu akan menjadi kebiasaan dan pada gilirannya Anda akan menjadi semakin permisif dalam mengingkari trading plan tersebut, sehingga Anda akan terbiasa melakukan pelanggaran yang berakibat fatal.

Contohnya, seorang trader tadinya telah menetapkan bahwa resiko per transaksi tidak boleh lebih dari 10% dari modalnya. Misalkan ia memiliki modal sebesar $1,000 maka resiko untuk setiap transaksi yang ia lakukan tidak boleh lebih dari $100.

Suatu ketika ia melihat signal trading forex berdasarkan sistem yang ia miliki. Dengan perhitungan position size, katakanlah semestinya ia hanya membuka 0.1 lot.

Tetapi kala itu ia merasa yakin bahwa sinyal trading yang ia lihat sangat akurat, sehingga ia tergoda untuk membuka transaksi lebih besar lagi, misalnya 0.5 lot, dengan cita-cita ia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Salah satu alasan mengapa risiko perlu dibatasi adalah untuk menghindari risiko yang terlalu besar.

Ketika si Trader memutuskan untuk membuka transaksi sebesar 0.5 lot dengan batasan SL yang tidak berubah, itu artinya ia membiarkan modalnya untuk menghadapi resiko yang lebih besar daripada seharusnya. Perilaku seperti ini cenderung berulang dan ketika si Trader menyadari kesalahannya, biasanya sudah terlambat. The end has come.

3. Tidak Terbiasa Membuat Jurnal Trading

Ini yang paling sering diabaikan trader. Anda sebaiknya mencatat setiap hal yang terkait dengan transaksi yang Anda lakukan. Anda sebaiknya melakukan pencatatan tersebut setiap kali Anda melakukan transaksi.

Anda bisa mengisi jurnal Anda misalnya seperti ini:

jurnal-trading.png


Ketika transaksi tersebut ditutup, catat juga hasilnya (profit atau loss, tidak perlu detil hingga besaran profit/loss karena sudah ada di Account History). Catat juga apa kira-kira yang menyebabkan transaksi Anda berakhir untung atau rugi.

Jurnal seperti ini akan sangat membantu Anda dalam mengevaluasi hasil trading Anda. Jika total transaksi Anda menghasilkan keuntungan, Anda tinggal mengulang apa yang Anda lakukan. Sebaliknya jika hasilnya merugi, Anda bisa tahu apa yang menyebabkan kerugian itu agar bisa Anda hindari di kemudian hari.


Bagi seorang trader, hal yang paling terpenting dalam belajar forex bukanlah seberapa banyak hasil yang telah didapatkannya tapi yang paling perting adalah bagaimana seorang trader mampu mengembangkan skillnya dalam kegiatan trading forex atau sebut saja dengan Proses. Dalam proses menjadi seorang trader yang handal seorang trader setidaknya harus memiliki cukup pengetahuan tentang dunia forex.

Seorang trader yang memiliki jiwa disiplin yang tinggi serta memiliki pengalaman akan memiliki kemampuan mengantisipasi setiap pergerakan pasar yang tidak sesuai dengan keinginannya. Tanpa mempelajari hal-hal yang mendasar, sesorang yang baru saja belajar forex tidak akan bisa langsung menjadi seorang trader handal yang memiliki kompetensi serta pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, proses menjadi sebuah hal yang penting dalam sepak terjang seorang trader.

Hal yang tak kalah penting lagi adalah proses dalam mengambil keputusan dalam melakukan setiap kegiatan trading forex. Seorang trader tidak dapat mengambil keputusan dengan sembrono dan asal dan juga tidak bisa mengambil keputusan berdasarkan perasaan. Banyak trader yang mengalami kegagalan dalam mencapai target, karena ketidakmapuannya dalam mengambil keputusan yang tepat.

 

4 Macam Perasaan Takut Saat Trading dan Cara Mengatasinya

Saat pertama kali belajar trading forex online, Anda mungkin mengalami berbagai rasa takut, bimbang, dan ragu. Hal tersebut adalah hal yang wajar, sebab, secara alami, Anda memang akan takut terhadap sesuatu yang belum benar-benar Anda pahami.

Namun, untuk dapat meraih profit dan meningkatkan skill Anda, tentu Anda harus mencari cara trading forex terbaik dan mengatasi rasa takut tersebut. Berikut ini adalah 4 macam rasa takut yang mungkin Anda rasakan saat trading serta langkah mudah mengatasinya.

Takut Rugi
Setiap orang pasti takut mengalami rugi. Namun, ketakutan yang berlebihan dapat membuat Anda menjadi ragu-ragu dan kehilangan kesempatan. Dalam trading, takut rugi dapat membuat Anda ragu dalam membuka sebuah posisi. Biasanya, saat keraguan akhirnya hilang, kesempatan meraih profit pun telah lewat.

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya mulailah membuat strategi trading dengan analisis yang kuat dan dapat Anda ikuti. Saat peluang muncul, segera ikuti strategi yang telah Anda buat. Sadari bahwa ketakutan hanya akan membuat Anda semakin jauh dari target profit yang sudah Anda tetapkan. Dengan begitu, perlahan-lahan, rasa takut ini akan hilang.

Takut Tertinggal
Seringkali keputusan trading yang salah dibuat saat Anda terpengaruh oleh trader lain. Meski kadang hal ini menguntungkan, membuka posisi trading hanya karena takut tertinggal kesempatan yang sedang banyak diperbincangkan ternyata justru dapat merugikan.

Sebab, seringkali, saat sebuah tren sudah banyak diperbincangkan, tren tersebut sudah mendekati masa akhirnya. Sehingga, bukan tidak mungkin saat akhirnya Anda memutuskan untuk ikut membuka posisi berdasarkan tren, Anda justru akan mengalami rugi karena tren berhenti atau malah berbalik arah.

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidak terlalu bergantung pada orang lain saat menganalisa tren. Sebab, seringkali, awal mula sebuah tren justru tak banyak dibicarakan.

Takut Melepas Profit
Saat perdagangan mulai meraih profit, banyak trader yang terlalu cepat menutup posisinya. Hal ini didasari pada rasa takut pergerakan tiba-tiba berbalik arah dan profit yang belum sempat diambil ikut menghilang. Namun, saat posisi berada dalam posisi rugi, trader tersebut justru terlalu lama menunggu untuk menutup posisi. Hal ini jelas berkebalikan dengan prinsip utama dalam trading yaitu "tutup kerugianmu secepatnya, dan biarkan keuntunganmu terus berjalan".

Untuk mengatasinya, Anda perlu memahami bahwa umumnya, sebuah tren cenderung bertahan untuk waktu yang lebih lama dibanding perkiraan Anda, terutama jika Anda telah mengikuti hasil analisis yang akurat. Selama profit yang Anda dapatkan masih positif dan tren reversal belum benar-benar terlihat, maka akan sangat baik jika Anda terus membiarkan posisi terbuka dan mengakumulasi profit lebih banyak lagi.

Takut Merasa Salah
Rasa takut yang satu ini sangat mudah muncul di kalangan trader pemula yang sedang belajar trading online. Banyaknya pendapat trader lain yang terlihat lebih ahli dapat membuat Anda merasa kurang percaya diri dengan keputusan yang Anda buat.

Padahal, hal tersebut sebenarnya kurang tepat. Sebab, profil risiko tiap orang yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan dan teknik trading yang berbeda pula. Untuk itu, cobalah untuk selalu percaya diri dengan kemampuan trading dan analisis Anda serta tidak perlu terlalu memikirkan omongan dan pendapat orang lain yang dapat membuat Anda bingung.

Sumber : mfix.com

 

Bagaimana Membedakan Trading yang Baik dan Buruk?

Untuk dapat meningkatkan kemampuan trading Anda, tentu Anda perlu melakukan evaluasi, terutama pada posisi-posisi trading yang buruk. Namun, pertanyaannya, bagaimana membedakan baik dan buruknya sebuah posisi trading? Apakah tiap posisi trading yang menghasilkan profit adalah baik, sementara yang rugi adalah buruk? Jawabannya, tidak!

Sebuah transaksi trading dapat dikatakan baik jika telah direncanakan dengan matang, memiliki strategi serta tujuan yang jelas, dan dijalankan sesuai dengan rencana. Dengan begitu, mungkin saja Anda merasakan trade kalah yang baik, atau malah trade menang yang buruk.

Trade Kalah yang Baik
Bagaimana mengenali sebuah trade merupakan trade yang baik meskipun trade tersebut berakhir loss atau rugi? Anda dapat membayangkannya sebagai berikut.

Anggap Anda telah melakukan analisis fundamental dan menemukan bahwa nilai EUR memiliki potensi menguat besar terhadap USD. Selanjutnya Anda merumuskan strategi serta harga masuk dan keluar yang terbaik berdasarkan hasil analisis Anda. Saat harga bergerak mencapai titik masuk, Anda pun membuka transaksi BUY dan menunggu harga naik hingga ke target profit.

Sayangnya, kondisi pasar tiba-tiba berubah. Harga yang sempat perlahan naik, tiba-tiba turun drastis dan menyebabkan posisi Anda mengalami rugi hingga ke titik stop loss. Dengan kondisi tersebut, tentu saja posisi trading ini merupakan posisi kalah yang membuat Anda rugi.

Namun tidak perlu khawatir, Anda baru saja mengalami posisi kalah yang baik. Sebab, kekalahan yang Anda dapatkan berada dalam hitungan matang yang sebelumnya telah Anda rencanakan. Dengan kata lain, Anda telah berhasil menerapkan prinsip trading yang baik dengan mengikuti seluruh prosedur dan strategi trading yang telah Anda buat sebelumnya.

Trade Menang yang Buruk
Sebaliknya, bayangkan jika Anda memulai trading tanpa persiapan, namun kemudian melihat sebuah peluang yang muncul di satu pasangan mata uang. Keyakinan Anda akan profit yang mungkin muncul lantas membuat Anda menanamkan modal hingga 50% dari keseluruhan modal yang Anda miliki di posisi tersebut.

Selanjutnya dengan sisa margin yang sangat kecil, Anda berharap posisi Anda berakhir menang dan menghasilkan profit. Setelah beberapa saat, harapan Anda terkabul, harga bergerak sesuai perkiraan dan Anda berhasil meraih profit berlimpah.

Meskipun memang terlihat bagus, hal ini dapat dikatakan sebagai posisi trading menang yang buruk. Sebab, kemenangan yang Anda dapatkan hampir seluruhnya merupakan keberuntungan dan bukan dari perencanaan serta penerapan strategi trading yang terukur.

Dengan melakukan trading semacam ini, Anda telah merusak disiplin trading Anda sekaligus menyulitkan Anda dalam melakukan evaluasi terhadap strategi trading yang diterapkan. Padahal, keberuntungan sangat tidak dapat diandalkan, terlebih pada perdagangan forex yang penuh dengan perubahan tak terduga.

Dengan memahami kedua contoh di atas, maka Anda dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri aktivitas trading yang baik dan buruk. Dengan menerapkan disiplin diri untuk selalu melakukan trade yang baik, maka proses belajar trading forex online Anda akan semakin baik dan terarah. Dengan begitu, Anda juga akan lebih cepat menemukan cara trading forex terbaik yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan keuangan Anda.

Sumber : mfix.com

 

Apakah Anda Cocok Dengan Karir Trading Forex Jangka Panjang?

Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Apakah Anda cocok dengan persyaratan karir ini? Tom adalah seorang trader forex; dia berinvestasi pada GBP (Pound Inggris).

Suatu hari, berita yang kurang bagus (bagi GBP) dirilis. Menurut rilis tersebut, defisit neraca dagang, yang merupakan salah satu sebab umum depresiasi mata uang, telah terjadi. Akibatnya, nilai mata uang akan terdepresiasi dan devaluasi yang terjadi disebut-sebut akan berlanjut selama beberapa waktu.

Meskipun ada rilis berita yang tak diharapkan seperti itu, Tom tetap tenang. Ia mencatat aktivitas pasar yang terjadi saat itu, dan mengingatnya hingga enam bulan setelah kejadian. Hanya ketika ia akan melakukan sell pada GBP, barulah ia menimbang-nimbang dampak krisis minor tersebut.

Dilihat dari ini, Tom memenuhi syarat sebagai trader forex jangka panjang yang sukses.

apakah-anda-cocok-dengan-karir-trading-forex-jangka-panjang-256375-1.jpg

Kualifikasi
Seorang trader jangka panjang, kadang juga disebut 'positional forex trader', adalah seseorang yang membeli mata uang tertentu dan menjualnya setelah suatu periode waktu berlalu. Biasanya, ia adalah tipe yang membeli mata uang berdasarkan hasil yang diinginkan dan menjual berdasarkan fakta-fakta di pasar. Dia bertekad untuk mengantisipasi harga mata uang yang dipilihnya meningkat seiring perjalanan waktu. Dalam prosesnya, ia memantau aktivitas pasar secara reguler; dan di kemudian hari menggunakannya sebagai basis untuk memperdagangkan valas yang dipegangnya.

Satu kata kunci dalam trading jangka panjang adalah "investasi"; dibanding berkonsentrasi pada profit kecil-kecilan, Anda menggunakan strategi-strategi efektif yang meski berarti harus menderita rugi disana-sini tetapi harapannya bisa menghasilkan profit besar. Karena target Anda adalah untuk profit setelah beberapa waktu berlalu, maka Anda tetap teguh; Anda menyusun strategi dengan mempertimbangkan upaya, sumber daya, dan keahlian money management yang Anda punya. Seorang trader berada pada karir trading forex jangka panjang bila:
  • Dia menimbang pendapatan total, bukannya return singkat
  • Dia memegang posisi yang sama dalam portofolionya untuk beberapa minggu, bulan, atau bahkan hingga tahunan.
  • Dia memerhatikan pendapatan per pip rendah dan suku bunga.
  • Dia memantau volatilitas pasar, likuiditas pasar, dan fluktuasi harga yang tiba-tiba.

Trend-Following Sebagai Strategi
Seorang trader jangka panjang memiliki tendensi untuk mengejar tren pasar; bahkan ia biasanya memiliki suatu tren tertentu dan memantaunya selama beberapa waktu. Keuntungan dari pendekatan trend-following ini adalah kemampuan untuk mengevaluasi dengan benar kekuatan dan kelemahan sebuah tren, sehingga dia bisa mengeliminasi gangguan (market noise) dan menyingkirkan dorongan untuk bertindak impulsif. Karena ia berencana untuk mengobservasi pola-pola pasar dalam suatu waktu tertentu, maka ia bisa menyusun prediksi yang lebih akurat; dia pun bisa menentukan apakah sebuah tren itu cukup berharga untuk diikuti, atau justru menyesatkan.

Sumber : seputarforex.com

 
BANYAK "PINTU" DI FOREX TRADING, KETUKLAH SEMUA!


Dulu, sebelum saya menjerumuskan diri ke dalam dunia trading forex, saya pernah menjadi seorang salesman alat elektronik rumah tangga.

Barang-barang yang dipasarkan adalah peralatan rumah tangga seperti penyedot debu, mesin cuci, blender dan sebagainya.

Tugas salesman adalah menawarkan produk-produk tersebut ke rumah-rumah, dari pintu ke pintu.

Salah satu petuah yang sangat saya ingat adalah, “Jangan terlalu lama mengetuk satu pintu, masih banyak pintu lain yang menunggu untuk diketuk.”

Maksudnya, jika memang tak berhasil mendapatkan pelanggan di satu rumah, segeralah beralih ke rumah lain.

Bisa jadi justru di rumah lain itu ada seorang ibu rumah tangga yang suaminya baru saja mendapat bonus dari bosnya, dan sedang berpikir untuk membeli vacuum cleaner keluaran terbaru.

Dalam dunia forex memang kita tidak perlu bersusah payah menawarkan penyedot debu atau mesin cuci dari rumah ke rumah.

Akan tetapi, petuah bijak di dunia salesman itu bisa diaplikasikan juga. Bagaimana caranya?

Pasar Forex Menyimpan Banyak Peluang

Dalam forex, Anda bisa menemukan setidaknya 17 currency pair atau pasangan mata uang. Kemudian di pasar komoditi ada emas, perak dan minyak mentah.

Tidak hanya itu, di indeks saham juga ada banyak pilihan seperti:

  • Nikkei
  • Hang Seng
  • Kospi
  • Dow Jones
  • S&P 500
  • Nasdaq
  • FTSE
  • DAX
Itu baru sebagiannya, masih ada lagi CFD saham dari Amerika Serikat, Hong Kong dan Tokyo yang totalnya sejumlah 183 saham pilihan.

Memang Anda tidak perlu memantau semua chart dari sekian banyak instrumen yang bisa Anda perdagangkan.

Ilustrasi di atas hanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa banyak sekali peluang yang bisa Anda manfaatkan.

Pada kenyataannya, banyak trader yang hanya terpaku pada satu atau dua pasangan mata uang.

Bahkan, ada trader yang tidak mau melakukan transaksi selain pada currency pair EUR/USD, atau AUD/USD saja.

Tidak ada yang salah untuk fokus hanya pada satu atau dua pasangan mata uang saja.

Namun menjadi kurang tepat ketika “fanatik” hanya pada currency pair itu saja tanpa bahkan mau untuk sekedar melirik peluang yang ditawarkan di – misalnya – GBP/USD, USD/JPY, Nikkei, Hang Seng dan lain-lain.

Menjadi Fokus Bukan Berarti Menjadi Tidak Peduli

Memang benar bahwa untuk memaksimalkan peluang Anda harus fokus pada mata uang yang Anda transaksikan (jika Anda hanya trading forex).

Namun jangan mempersempit makna fokus menjadi tidak peduli pada peluang yang tersimpan di instrumen lain.

Melainkan yang dimaksud dengan fokus adalah ketika misalnya Anda sudah mengincar peluang di satu pair, maka Anda sebaiknya terus memantau perkembangan harga di pair tersebut.

Tetapi sebelum Anda sampai di tahap itu, sebaiknya Anda sudah terlebih dahulu memantau potensi peluang yang mungkin juga ada di beberapa pair yang lain.

Sebagai contoh, jika Anda memang hanya membuka akun trading forex, maka setidaknya ada tujuh major currency pairs (majors) yang tersedia, yaitu:

  • EUR/USD
  • GBP/USD
  • AUD/USD
  • USD/JPY
  • USD/CHF
  • NZD/USD
  • USD/CAD
Nah, sebelum menjatuhkan pilihan pada salah satu currency pair, cobalah terlebih dahulu memperhatikan ketujuh majors yang tersedia.

Jika Anda hanya fanatik pada satu currency pair saja, Anda akan melewatkan peluang yang mungkin muncul di enam pair yang lain.

Bagaimana jika Anda sama sekali tidak menemukan peluang di tujuh majors?

Di sinilah “petuah” salesmanship yang disampaikan diatas perlu diterapkan.

Cobalah perluas eksplorasi ke-10 cross currency pairs yang tersedia.

Tidak ada juga?

Tidak ada salahnya melirik Nikkei, Hang Seng, atau Kospi.

Intinya, “jangan berhenti di satu pintu saja.

Transaksi Simultan

Trader pemula memang disarankan untuk fokus pada satu atau dua currency pair saja, ketika sedang melakukan trading. Ini untuk mencegah agar konsentrasi tidak terbelah.

Lebih penting lagi adalah agar tidak menjadi terlalu serakah (ini penyakit umum yang menjangkiti trader pemula) dan melakukan overtrade, yaitu membuka posisi trading terlalu banyak.

Tujuan akhirnya adalah untuk menjaga agar tidak stress.

Namun apakah memang haram membuka beberapa posisi sekaligus?

Sebenarnya tidak. Kondisi psikologi seorang trader erat kaitannya dengan kekuatan modal.

Anda diperbolehkan membuka lebih dari satu posisi jika memang risiko yang dihadapi masih dalam batas toleransi Anda.

Dengan demikian, kondisi psikologi Anda akan tetap stabil karena kalaupun terjadi loss, Anda masih akan tetap bisa melanjutkan hidup dengan tenang.

Contoh kasusnya seperti ini:

Anda memiliki modal sebesar $5,000. Berdasarkan analisa yang Anda lakukan, ada beberapa peluang yang bisa Anda ambil, misalnya di AUD/USD, EUR/USD dan GBP/USD secara bersamaan.

Kemudian yang perlu Anda lakukan hanyalah menghitung seberapa besar resiko yang mungkin bisa terjadi jika Anda membuka posisi di tiga pair tersebut secara simultan.

Katakanlah risiko per transaksi yang Anda tetapkan adalah 10% dari modal. Artinya adalah sebesar $500.

Ketika Anda melakukan analisa dan perhitungan, Anda melihat bahwa risiko loss di AUD/USD adalah sebesar $100, di EUR/USD adalah sebesar $200 dan di GBP/USD adalah sebesar $200.

Itu artinya, kalaupun Anda mengalami loss dari transaksi di ketiga pair tersebut, total kerugian hanya sebesar $500. Risiko yang dihadapi masih dalam batas toleransi Anda.

Dalam kondisi seperti itu, Anda boleh dengan tenang membuka posisi di ketiga pair tersebut secara bersamaan.

Namun tentu saja strategi ini hanya bisa Anda jalankan dengan modal yang mencukupi. Anda mungkin tidak akan bisa menjalankan strategi seperti ini jika modal yang Anda miliki terbatas.

Untuk bisa mengetuk lebih banyak pintu, pastikan “jemari tangan” Anda cukup kuat.

 
BANYAK "PINTU" DI FOREX TRADING, KETUKLAH SEMUA!


Dulu, sebelum saya menjerumuskan diri ke dalam dunia trading forex, saya pernah menjadi seorang salesman alat elektronik rumah tangga.

Barang-barang yang dipasarkan adalah peralatan rumah tangga seperti penyedot debu, mesin cuci, blender dan sebagainya.

Tugas salesman adalah menawarkan produk-produk tersebut ke rumah-rumah, dari pintu ke pintu.

Salah satu petuah yang sangat saya ingat adalah, “Jangan terlalu lama mengetuk satu pintu, masih banyak pintu lain yang menunggu untuk diketuk.”

Maksudnya, jika memang tak berhasil mendapatkan pelanggan di satu rumah, segeralah beralih ke rumah lain.

Bisa jadi justru di rumah lain itu ada seorang ibu rumah tangga yang suaminya baru saja mendapat bonus dari bosnya, dan sedang berpikir untuk membeli vacuum cleaner keluaran terbaru.

Dalam dunia forex memang kita tidak perlu bersusah payah menawarkan penyedot debu atau mesin cuci dari rumah ke rumah.

Akan tetapi, petuah bijak di dunia salesman itu bisa diaplikasikan juga. Bagaimana caranya?

Pasar Forex Menyimpan Banyak Peluang

Dalam forex, Anda bisa menemukan setidaknya 17 currency pair atau pasangan mata uang. Kemudian di pasar komoditi ada emas, perak dan minyak mentah.

Tidak hanya itu, di indeks saham juga ada banyak pilihan seperti:

  • Nikkei
  • Hang Seng
  • Kospi
  • Dow Jones
  • S&P 500
  • Nasdaq
  • FTSE
  • DAX
Itu baru sebagiannya, masih ada lagi CFD saham dari Amerika Serikat, Hong Kong dan Tokyo yang totalnya sejumlah 183 saham pilihan.

Memang Anda tidak perlu memantau semua chart dari sekian banyak instrumen yang bisa Anda perdagangkan.

Ilustrasi di atas hanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa banyak sekali peluang yang bisa Anda manfaatkan.

Pada kenyataannya, banyak trader yang hanya terpaku pada satu atau dua pasangan mata uang.

Bahkan, ada trader yang tidak mau melakukan transaksi selain pada currency pair EUR/USD, atau AUD/USD saja.

Tidak ada yang salah untuk fokus hanya pada satu atau dua pasangan mata uang saja.

Namun menjadi kurang tepat ketika “fanatik” hanya pada currency pair itu saja tanpa bahkan mau untuk sekedar melirik peluang yang ditawarkan di – misalnya – GBP/USD, USD/JPY, Nikkei, Hang Seng dan lain-lain.

Menjadi Fokus Bukan Berarti Menjadi Tidak Peduli

Memang benar bahwa untuk memaksimalkan peluang Anda harus fokus pada mata uang yang Anda transaksikan (jika Anda hanya trading forex).

Namun jangan mempersempit makna fokus menjadi tidak peduli pada peluang yang tersimpan di instrumen lain.

Melainkan yang dimaksud dengan fokus adalah ketika misalnya Anda sudah mengincar peluang di satu pair, maka Anda sebaiknya terus memantau perkembangan harga di pair tersebut.

Tetapi sebelum Anda sampai di tahap itu, sebaiknya Anda sudah terlebih dahulu memantau potensi peluang yang mungkin juga ada di beberapa pair yang lain.

Sebagai contoh, jika Anda memang hanya membuka akun trading forex, maka setidaknya ada tujuh major currency pairs (majors) yang tersedia, yaitu:

  • EUR/USD
  • GBP/USD
  • AUD/USD
  • USD/JPY
  • USD/CHF
  • NZD/USD
  • USD/CAD
Nah, sebelum menjatuhkan pilihan pada salah satu currency pair, cobalah terlebih dahulu memperhatikan ketujuh majors yang tersedia.

Jika Anda hanya fanatik pada satu currency pair saja, Anda akan melewatkan peluang yang mungkin muncul di enam pair yang lain.

Bagaimana jika Anda sama sekali tidak menemukan peluang di tujuh majors?

Di sinilah “petuah” salesmanship yang disampaikan diatas perlu diterapkan.

Cobalah perluas eksplorasi ke-10 cross currency pairs yang tersedia.

Tidak ada juga?

Tidak ada salahnya melirik Nikkei, Hang Seng, atau Kospi.

Intinya, “jangan berhenti di satu pintu saja.

Transaksi Simultan

Trader pemula memang disarankan untuk fokus pada satu atau dua currency pair saja, ketika sedang melakukan trading. Ini untuk mencegah agar konsentrasi tidak terbelah.

Lebih penting lagi adalah agar tidak menjadi terlalu serakah (ini penyakit umum yang menjangkiti trader pemula) dan melakukan overtrade, yaitu membuka posisi trading terlalu banyak.

Tujuan akhirnya adalah untuk menjaga agar tidak stress.

Namun apakah memang haram membuka beberapa posisi sekaligus?

Sebenarnya tidak. Kondisi psikologi seorang trader erat kaitannya dengan kekuatan modal.

Anda diperbolehkan membuka lebih dari satu posisi jika memang risiko yang dihadapi masih dalam batas toleransi Anda.

Dengan demikian, kondisi psikologi Anda akan tetap stabil karena kalaupun terjadi loss, Anda masih akan tetap bisa melanjutkan hidup dengan tenang.

Contoh kasusnya seperti ini:

Anda memiliki modal sebesar $5,000. Berdasarkan analisa yang Anda lakukan, ada beberapa peluang yang bisa Anda ambil, misalnya di AUD/USD, EUR/USD dan GBP/USD secara bersamaan.

Kemudian yang perlu Anda lakukan hanyalah menghitung seberapa besar resiko yang mungkin bisa terjadi jika Anda membuka posisi di tiga pair tersebut secara simultan.

Katakanlah risiko per transaksi yang Anda tetapkan adalah 10% dari modal. Artinya adalah sebesar $500.

Ketika Anda melakukan analisa dan perhitungan, Anda melihat bahwa risiko loss di AUD/USD adalah sebesar $100, di EUR/USD adalah sebesar $200 dan di GBP/USD adalah sebesar $200.

Itu artinya, kalaupun Anda mengalami loss dari transaksi di ketiga pair tersebut, total kerugian hanya sebesar $500. Risiko yang dihadapi masih dalam batas toleransi Anda.

Dalam kondisi seperti itu, Anda boleh dengan tenang membuka posisi di ketiga pair tersebut secara bersamaan.

Namun tentu saja strategi ini hanya bisa Anda jalankan dengan modal yang mencukupi. Anda mungkin tidak akan bisa menjalankan strategi seperti ini jika modal yang Anda miliki terbatas.

Untuk bisa mengetuk lebih banyak pintu, pastikan “jemari tangan” Anda cukup kuat.


Peluang Keuntungan dan Resiko Forex Trading

Profit yang dapat diperoleh para trader dari investasi ini adalah sejauh pergerakan pasangan mata uang yang diperdagangkan. Contohnya, transaksi yang dilakukan adalah pada pasangan mata uang GBP (Great Britain Pound)/USD (US Dollar) dengan pergerakan mata uang setiap harinya sejauh 100 point. Jika trader melakukan transaksi sebanyak 1 lot (satuan perdangan forex), maka keuntungan yang dapat diperoleh jika transaksi sukses adalah sebesar 1 juta rupiah.

Sama dengan semua investasi, bisnis valas alias forex juga memiliki resiko, bahkan dengan kerugian yang besar, karena timbal balik yang dijanjikan juga luar biasa. Mengambil contoh di atas, jika dalam satu hari trader berpeluang untuk mendapatkan keuntungan sebesar 100 point atau satu juta, maka sejumlah itu pula kemungkinan resiko kerugian yang harus ditanggung. Jadi keuntungan dan kerugian berada pada level yang sama. Untuk itu sedikit demi sedikit trader pemula harus mempelajari manajemen keungan, strategi trading yang ideal, dan mengelola emosi dalam bertrading.

 

Aliran Pergerakan Harga Pasar

Aliran pergerakan harga di pasar forex tak bisa dikendalikan siapapun. Pemahaman tentang ini sangat penting bagi trader. Salah satu kesulitan utama trader pemula adalah menemukan posisi di pasar forex dan memahami aliran pergerakan harga yang seakan-akan terus berubah setiap detiknya. Paparan artikel ini dimaksudkan untuk mengakrabkan Anda dengan pemahaman tentang pasar forex.

Bayangkan Anda sedang berada ditengah sungai yang airnya mengalir dengan deras. Hanya Anda sendiri yang menentukan arah gerak Anda. Jika bergerak mengikuti arah aliran arus sungai, Anda akan bisa bergerak dengan cepat. Namun sebaliknya, bila Anda bergerak pada arah berlawanan, melawan arah aliran arus sungai, Anda akan bergerak dengan pelan atau bahkan tidak bergerak sama sekali atau terseret oleh arus jika Anda tidak kuat bertahan. Pada kenyataannya jika Anda bergerak ke arah yang berlawanan, maka diperlukan usaha yang keras hanya agar Anda tetap bisa bertahan dan tidak hanyut terbawa arus. Karena arus sungai cukup deras dan selalu mendorong Anda ke arah yang berlawanan, Anda harus bersusah payah untuk bergerak melawan arus, tetapi itu tidak menolong. Anda akan tetap akan hanyut terbawa aliran arus sungai.

Banyak orang yang lebih suka bersusah payah melawan arah aliran arus sungai. Mereka mencoba semua cara untuk dapat tetap bertahan dan berusaha mencapai arah yang berlawanan. Mungkin solusinya adalah: jika tetap bergerak melawan arah arus hasilnya adalah frustasi. Jika Anda masih berada didalam sungai dan ingin terbebas dari frustasi maka Anda bisa keluar dari sungai. Tetapi itu berarti menyerah. Ada satu solusi yang mudah, yaitu dengan menerima kenyataan bahwa masalahnya bukan pada aliran arus sungai. Arus sungai memang demikian adanya. Aliran air memang mengalir ke arah yang berlawanan dan Anda tidak akan bisa mengubah arahnya. Jika Anda telah sadar bahwa masalahnya ada pada diri Anda, maka solusinya sudah jelas : santai saja dan ikuti arah aliran arus.

aliran-pergerakan-harga-pasar-106000-1.jpg


Buy pada harga tinggi, sell pada harga rendah?
Ada anjuran dalam psikologi pasar yang mengatakan "jangan takut untuk membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah" (buy high, sell low). Marilah kita telaah apa maksudnya. Jika harga pasar sedang tinggi, berarti pasar sedang merangkak naik. Mereka yang takut untuk buy karena menganggap harga pasar sudah terlalu tinggi adalah mereka yang bergerak melawan aliran arus sungai seperti contoh diatas. Mungkin saja aliran sungai berbalik arah, tetapi Anda tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi hanya dengan menentukan lamanya arah aliran saat ini. Bisa saja arus tetap mengalir seperti arah alirannya sekarang hingga waktu yang tidak bisa diprediksi. Juga ketika harga pasar sedang rendah, mereka yang takut untuk sell karena menganggap harga sudah terlalu rendah, adalah mereka yang juga melawan arah aliran arus.

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak, dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya Anda tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Sebagai contoh, jika Anda cenderung pada perkiraan pasar bearish, Anda akan selalu mengharapkan harga pasar turun. Setiap ada sedikit pergerakan kearah bawah Anda selalu membuka posisi sell, dan akibatnya Anda sering loss. Tetapi proses tersebut selalu Anda ulangi dengan terus berharap harga pasar benar-benar bearish. Setiap transaksi selalu Anda lakukan dengan penuh semangat.

Trader sering tidak mau menerima kenyataan yang tak bisa dihindari, yaitu loss. Pasar selalu bergerak berlawanan dengan posisinya, tetapi trader tersebut selalu menolak mengikuti arus arah gerakan pasar dan juga menolak menerima kenyataan loss sekecil apapun. Jika loss-nya bertambah besar maka akan lebih sulit untuk diterima hingga pada akhirnya tak ada pilihan lain kecuali menerima loss yang sudah terlanjur bertambah besar.

Solusi dari masalah mencoba menahan aliran arus harga pasar adalah dengan menyadari bahwa tidak ada yang bisa dilakukan terhadap pasar. Masalahnya ada pada trader itu sendiri. Tidak peduli apakah trader mengikuti aliran arus pasar atau bertahan melawannya, pasar akan tetap terus bergerak. Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang diperkirakan trader. Jika trader mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik trader tersebut, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana trader tersebut menyikapi aliran pergerakan harga pasar.

Sumber : seputarforex.com

 
Last edited:
BERPIKIR POSITIF DALAM FOREX TRADING


Jika di ibaratkan, pasar forex adalah makhluk yang sebenarnya misterius. Seperti bajaj di Ibukota, tidak ada yang tahu kemana ia akan belok, dan seperti emak-emak yang sein ke kiri tapi beloknya ke kanan.

Karena itulah seringkali dalam perjalanan forex trading kita merasakan pasar tidak bergerak sesuai keinginan kita.

Mungkin juga pada saat itu keraguan mulai muncul, “Benar nggak sih saya bisa menghasilkan dan sukses dalam trading forex?”

“Sukses”. Kata itu menjadi tujuan bagi siapa pun, entah itu pelajar, mahasiswa, supir bajaj, emak-emak, pebisnis dan tentu saja trader.

Masalahnya, menjadi sukses tidak bisa instan. Kita membutuhkan proses untuk mengembangkan kemampuan sebagai trader.

Di situlah tantangannya, mengingat sebagai trader Anda tentu setiap hari harus berhadapan dengan pasar yang tidak menentu.

Belum lagi faktor-faktor non-teknis sebagai manusia, tentu Anda biasa bersinggungan dengan masalah-masalah sosial seperti rekan kerja yang payah, anak dan istri yang menuntut perhatian, hutang, pacar gelap… eh.

Bagaimana cara Anda menghadapi sekian banyak masalah – sebagai manusia yang juga seorang trader – akan menentukan bagaimana arah karir trading Anda.

Trader Sukses Selalu Berpikir Positif

Saya yakin ada waktu dimana Anda baru saja kehilangan beberapa puluh, ratus, atau ribu dolar karena loss.

Mungkin saat itu Anda berada dalam kondisi psikologis yang terendah dan berpikir, “Ah… kalau tahu begini, aku tidak akan trading. Lebih baik uangku dipergunakan untuk membeli mobil atau tanah.”

Jika Anda pernah – atau mungkin sedang berada dalam kondisi seperti itu, maka saat itulah waktu yang tepat untuk rehat dan mencoba menggali kembali optimisme Anda melalui cara berpikir yang lebih positif.

Percayalah, jika saat itu Anda bertemu dengan seorang trader forex sukses, maka ia akan berkata seperti ini pada Anda,

“Saya pernah berada di posisi seperti Anda. Saat seperti inilah saat yang menentukan arah pilihan Anda. Namun saya berhasil mengubah mindset saya dan berpikir positif sebisa mungkin dalam setiap situasi. Itulah yang penting bagi seorang trader.”

Bagaimana caranya agar bisa berpikir positif?

Sebenarnya harus dimulai dari diri sendiri. Mungkin terdengar konyol dan klise, namun cobalah awali hari Anda dengan penuh semangat terbarukan.

Anda pernah mengikuti seminar motivasi?

Mungkin juga Anda skeptis, namun trik meningkatkan energi positif yang biasa diadakan di seminar semacam itu bisa Anda coba.

Salah satu caranya adalah mengucapkan kalimat-kalimat positif pada diri Anda sendiri. Misalnya, “Saya optimis hari ini bisa meraih profit.”

Oh ya, jangan lupa untuk mengucapkannya dengan penuh semangat.

Eliminasi Pikiran Negatif

Ada positif, tentu ada negatif. Pikiran positif akan kalah jika Anda masih memiliki pikiran negatif. Maka, Anda perlu menghilangkan pikiran-pikiran negatif.

Jika Anda berhasil melakukan hal itu maka dengan sendirinya pikiran-pikiran positif akan memenuhi otak Anda.

Pasar senantiasa bergerak naik-turun; seperti yang dikatakan tadi, ia misterius. Tak ada yang bisa tahu pasti kemana ia akan bergerak. Kemungkinan akan mengalami loss sudah pasti tidak bisa dihilangkan.

Dengan demikian, artinya ada kemungkinan prestasi trading Anda juga akan mengalami pasang-surut. Semua trader forex mengalami hal tersebut.

Iya, semua tanpa terkecuali.

Nah, jika memang semua trader mengalami hal tersebut, bagaimana mungkin ada orang-orang yang bisa menjadi trader sukses?

Lha iya, mereka pun mengalami hal tersebut, yang membedakan mereka dengan trader gagal adalah sikap mereka menghadapi resiko. Mereka menghadapinya dengan penuh percaya diri.

Meskipun mengalami loss, tidak pernah hal tersebut mengendap dalam pikiran mereka, karena kalau itu terjadi maka hal itu akan segera berubah menjadi pikiran negatif tiap kali mereka akan melakukan transaksi forex trading.

Pikiran negatif seperti itulah yang seringkali menghalangi keberhasilan seseorang.

Contoh paling mudah, pengalaman loss menyebabkan seorang trader menjadi takut untuk kembali melakukan transaksi. Padahal bisa jadi analisanya memang sudah tepat, dan potensi memperoleh profit jauh lebih besar daripada resiko loss.

Berpikirlah bahwa Anda akan menjadi seorang trader forex sukses. Namun ingat, percaya diri bukan berarti gegabah apalagi sombong. Kepercayaan diri akan terbentuk dari pengetahuan, pengalaman dan kemampuan berpikir positif.

Lakukan yang terbaik yang Anda bisa. Berpikir positif merupakan langkah permulaan yang kecil namun dampaknya sangat luar biasa.


 

AliranTrading Menggunakan Insting? Mengapa Tidak?

Pernahkah Anda sebagai trader berada dalam situasi di mana Anda memiliki firasat kuat bahwa pasangan mata uang akan berperilaku dengan cara tertentu, tetapi Anda tidak merasa cukup berani untuk masuk ke pasar berdasarkan insting atau naluri tersebut?


Dan ketika ternyata nilainya benar-benar bergerak sesuai prediksi Anda, apakah kemudian Anda merasa kecewa karena tidak mempercayai naluri Anda?


Naluri trading ini biasanya dimiliki oleh para trader berpengalaman. Buktinya mereka kerap berada pada titik dimana pasar akan lanjutkan tren (atau malah berbalik arah) lebih awal dari trader lain. Memang, trading berdasarkan emosi atau berdasarkan dugaan sangat ditentang karena bisa menyebabkan kerugian. Namun naluri trading tidak sama dengan emosi.


Trading forex berdasarkan naluri tidak berarti bahwa Anda mengesampingkan analisis fundamental dan teknikal. Trading semacam ini tidak mengandalkan murni pada perasaan, namun cara trading ini menuntut jenis intuisi khusus yang banyak disebut sebagai "merasakan pasar" atau "berada di zona itu."


Dibentuk oleh Pengalaman

Intuisi khusus tersebut merujuk pada titik spesifik dalam karier trading Anda di mana Anda telah memperoleh cukup pengalaman untuk selaras dengan pergerakan pasar dan dengan cepat menunjukkan jenis pengaturan trading mana yang dapat meningkatkan peluang.


Dalam hal ini, intuisi trading forex Anda adalah sesuatu yang telah dikembangkan dari waktu ke waktu dan melalui pengalaman trading Anda.


Jika Anda telah menghabiskan waktu trading yang cukup serta melakukan praktik latihan yang tepat, Anda akan bisa merasakan bagaimana pasar berperilaku pada waktu tertentu. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang bagaimana harga akan bergerak nanti.


Tetap Menerapkan Manajemen Risiko

Kebanyakan trader forex akan merasa sedikit tidak yakin jika memasuki perdagangan yang sebagian besar didasarkan pada naluri. Jika ini masalahnya, Anda dapat mulai dengan mengingat kembali naluri trading Anda sebelum-sebelumnya dan menilai: apakah naluri Anda sebelumnya cenderung tepat atau tidak. Ini dapat membantu Anda mengembangkan kepercayaan pada intuisi perdagangan Anda sendiri serta memungkinkan Anda untuk memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk benar-benar menghasilkan keuntungan dari insting Anda sendiri.


Jika Anda belum yakin, mulailah dengan mengambil posisi kecil terlebih dahulu dan coba Anda perkirakan ke arah harga akan bergerak. Pastikan Anda selalu ingat untuk mempraktikkan manajemen risiko yang tepat dan memiliki rencana keluar jika pergerakannya tidak mengarah ke posisi yang Anda prediksi.

Sumber : seputarforex.com

 
BERAPA KALI SEHARI SEBAIKNYA TRADING FOREX?


Tingginya volatilitas pasar forex memang menjadi penyebab banyaknya peluang yang tercipta yang bisa dimanfaatkan oleh para trader forex.

Peluang bisa muncul kapan saja, entah itu pagi, siang, sore, malam, atau bahkan dini hari.

Tak heran forex trading kian menjadi salah satu bisnis alternatif yang semakin hari semakin banyak peminat.

Kali ini kita justru akan menyoroti tingginya frekuensi peluang keuntungan yang tercipta.

Apakah seorang trader forex benar-benar harus melakukan ‘sikat habis’ atas semua peluang yang ada?

Ataukah justru harus bersikap ‘pilih-pilih’?

Mana yang benar?

Peluang Profit Berbanding Lurus dengan Risiko

Kita sudah sama-sama maklum bahwa dalam dunia bisnis (termasuk investasi) berlaku hukum “peluang berbanding lurus dengan risiko”.

Artinya semakin besar peluang yang tercipta, secara otomatis akan membuat risiko yang dihadapi pun menjadi semakin besar.

High risk-high return.

Dengan demikian, peluang yang sangat besar di pasar valas tentu juga di iringi oleh potensi resiko yang besarnya sebanding.

Jangan sampai ada pemikiran bahwa setiap transaksi yang Anda lakukan – atau disarankan oleh konsultan Anda – memiliki jaminan bahwa pasti akan memperoleh keuntungan.

Tidak ada jaminan seperti itu.

Perlu mengantisipasi dan membatasi resiko dengan menerapkan risk management yang baik dan tepat, salah satunya adalah cut loss.

Jangan Mewajibkan Trading Tiap Hari

Kembali kepada peluang yang memang sangat besar, Anda juga sebaiknya tidak menjadikan aktivitas trading sebagai ‘kewajiban’ yang harus dilakukan tiap hari.

Meskipun misalnya Anda adalah seorang full-time trader yang menjadikan trading forex sebagai satu-satunya mata pencaharian, tetap saja tidak boleh melakukan trading dengan membabi-buta.

Tetaplah mencari peluang yang terbaik berdasarkan analisa yang telah Anda lakukan.

Sebagai day trader misalnya, Anda tetap harus mencermati pasar dan mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi.

Jangan Balas Dendam

Sering juga seorang trader merasa perlu melakukan transaksi hanya demi membalas kekalahan yang terjadi sebelumnya.

Ia merasa perlu segera menutupi kerugian yang diakibatkan oleh transaksi sebelumnya dengan membuka transaksi baru secepat mungkin dan seringkali mengabaikan analisa yang baik dan benar.

Keinginan untuk segera menebus kerugian yang sebelumnya diderita menjadi motivasi yang melatarbelakangi tindakan tersebut.

Itu yang disebut dengan “trading balas dendam”.

Jangan salah, sikap seperti ini tidak hanya melanda para pemula namun juga para “veteran” yang sudah lama malang melintang di jagad forex trading.

Ketika mengalami loss, para ‘veteran’ justru mendapatkan beban psikologis lebih besar daripada pemula karena biasanya mereka dijadikan panutan.

Cukup banyak ‘veteran’ yang merasa malu jika mereka diketahui mengalami kerugian.

Apalagi jika ternyata mereka menyarankan ‘pengikut’ mereka untuk turut mengikuti mereka membuka posisi yang sama.

Itu akan mencederai ego mereka, sehingga mereka terpicu untuk segera ‘menebus’ rasa malu itu dan dengan bernafsu memburu setiap pergerakan harga. Mereka menjadi emosional.

Dalam kondisi psikologis seperti itu seringkali para trader mengabaikan perlunya berhati-hati dalam mengambil keputusan; atau setidaknya kadar kehati-hatian mereka jauh berkurang.

Tingkat ketelitian dalam mencermati pergerakan harga juga menurun dan seringkali drastis.

Maka tidaklah mengherankan apabila keputusan yang diambil selanjutnya memiliki kualitas yang rendah ditinjau dari sisi analisa.

Selain itu, mereka juga akan cenderung overtrade, yaitu membuka posisi dengan kuantitas yang terlalu besar melampaui toleransi resiko yang telah ditetapkan dalam trading plan.

Atau, transaksi yang dilakukan bertubi-tubi dengan harapan agar bisa cepat menutupi kerugian yang diderita sebelumnya.

Ini tidak baik.
Ingat kembali bahwa peluang berbanding lurus dengan resiko.

Semakin besar, atau semakin sering Anda melakukan transaksi, selain memang membuat peluang untuk mendapatkan untung akan menjadi lebih besar namun juga mengekspos modal Anda untuk menghadapi resiko yang lebih besar.

Pikirkan lagi hal tersebut.

Jadi, Sebaiknya Trading Berapa Kali dalam Sehari?

Meksipun biasanya seorang day trader melakukan transaksi sekali dalam sehari, sebenarnya tidak ada batasan minimal atau maksimal.

Anda sebaiknya membuka posisi jika sudah bisa melihat dengan jelas ada sinyal trading yang valid yang telah disediakan oleh sistem trading yang Anda miliki.

Jika tidak ada sinyal valid, saya sarankan untuk tidak melakukan transaksi. Seringkali bahkan seharian penuh Anda tidak menemukan sinyal trading yang valid.

Jika Anda merasa harus trading hari itu niscaya keputusan trading yang Anda ambil tidak akan memiliki dasar analisa yang cukup kuat.

Ingatlah bahwa meskipun telah melakukan analisa dengan baik, belum tentu transaksi yang Anda lakukan akan berakhir profit.

Maka jika Anda memaksakan diri untuk tetap melakukan transaksi di saat itu sebenarnya Anda telah melakukan gambling.

Keputusan yang Anda ambil itu merupakan keputusan yang emosional lantaran Anda galau karena khawatir tidak akan merndapatkan keuntungan di hari itu.

Jika Anda tidak bisa melakukan transaksi di hari ini karena memang tidak ada peluang yang bagus, Anda masih bisa mencoba untuk mencari peluang lain di lain hari.

Pasar telah cukup berbaik hati untuk tetap buka selama 24 jam sehari, 5 hari dalam seminggu.

Jadi jika saat ini Anda menggunakan sistem trading yang telah Anda yakini kualitasnya, lakukanlah transaksi hanya jika sistem tersebut memberikan signal trading forex yang jelas dan valid.

Sinyal seperti itu bisa muncul sekali sehari, dua kali sehari, atau bahkan tidak muncul sama sekali.

Ikuti saja sinyalnya tiap kali Anda melihatnya dan jangan memaksakan diri untuk bertransaksi jika tidak ada sinyal yang Anda lihat. Sesederhana itu.

 
Back
Top