jakaduriat
New member
Re: Welcome Bonus $100 NO Deposit dari ForexChief
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Harga Emas Tak Melonjak Meski AS-Iran Memanas
Emas relatif stabil, Senin, bertahan di atas level terendah hampir empat bulan yang disentuh pada sesi sebelumnya, didukung depresiasi dolar dan ekspektasi bahwa Amerika akan menempatkan pembatasan lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.275,62 per ounce pada pukul 00.47 WIB, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (22/4) atau Selasa (23/4) dini hari WIB. Kamis, emas spot menyentuh USD1.270,63 pr ounce, level terendah sejak 27 Desember. Pasar ditutup pada sesi Jumat untuk libur Paskah.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat berakhir sekitar 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.277,60 per ounce.
Amerika Serikat telah "mengambil langkah agresif dengan tidak memperpanjang keringanan (sanksi). Ada beberapa risiko geopolitik dan sedikit permintaan safe haven" untuk emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Dolar yang lebih lemah dan ekuitas yang lebih lembut juga mendukung emas, kata dia.
Minyak menembus USD74 per barel, Senin, level tertinggi sejak November, setelah Amerika Serikat mengumumkan tindakan keras lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran.
Ekuitas Wall Street diperdagangkan lebih rendah, terbebani saham teknologi, yang membantu kenaikan harga emas.
"Ada keengganan mengambil risiko di pasar untuk memulai pekan perdagangan, karena AS sedang menaikkan sanksi ekonomi terhadap Iran," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Dolar turun 0,2 persen, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Di sisi teknikal, penembusan emas di bawah level support utama, termasuk pergerakan rata-rata 100 dan 50 hari, pekan lalu, mengisyaratkan penurunan lebih lanjut untuk harga, kata analis dan pedagang.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 751,68 ton pada sesi Kamis, level terendah yang terlihat sejak 26 Oktober.
Di antara logam lainnya, perak naik 0,6 persen menjadi USD15,02 per ounce.
Platinum turun 0,8 persen, menjadi USD893,50 per ounce dan palladium anjlok 2,8 persen menjadi USD1.382,18 per ounce, setelah sebelumnya naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, yakni USD1.429,91 per ounce
Emas relatif stabil, Senin, bertahan di atas level terendah hampir empat bulan yang disentuh pada sesi sebelumnya, didukung depresiasi dolar dan ekspektasi bahwa Amerika akan menempatkan pembatasan lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.275,62 per ounce pada pukul 00.47 WIB, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (22/4) atau Selasa (23/4) dini hari WIB. Kamis, emas spot menyentuh USD1.270,63 pr ounce, level terendah sejak 27 Desember. Pasar ditutup pada sesi Jumat untuk libur Paskah.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat berakhir sekitar 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.277,60 per ounce.
Amerika Serikat telah "mengambil langkah agresif dengan tidak memperpanjang keringanan (sanksi). Ada beberapa risiko geopolitik dan sedikit permintaan safe haven" untuk emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Dolar yang lebih lemah dan ekuitas yang lebih lembut juga mendukung emas, kata dia.
Minyak menembus USD74 per barel, Senin, level tertinggi sejak November, setelah Amerika Serikat mengumumkan tindakan keras lebih lanjut terhadap ekspor minyak Iran.
Ekuitas Wall Street diperdagangkan lebih rendah, terbebani saham teknologi, yang membantu kenaikan harga emas.
"Ada keengganan mengambil risiko di pasar untuk memulai pekan perdagangan, karena AS sedang menaikkan sanksi ekonomi terhadap Iran," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Dolar turun 0,2 persen, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Di sisi teknikal, penembusan emas di bawah level support utama, termasuk pergerakan rata-rata 100 dan 50 hari, pekan lalu, mengisyaratkan penurunan lebih lanjut untuk harga, kata analis dan pedagang.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 751,68 ton pada sesi Kamis, level terendah yang terlihat sejak 26 Oktober.
Di antara logam lainnya, perak naik 0,6 persen menjadi USD15,02 per ounce.
Platinum turun 0,8 persen, menjadi USD893,50 per ounce dan palladium anjlok 2,8 persen menjadi USD1.382,18 per ounce, setelah sebelumnya naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan, yakni USD1.429,91 per ounce

Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia