djamirun_aje
New member
Implikasi Besar Untuk Minyak Seiring Game Of Thrones Di Arab Saudi
Pada hari Jumat, harga minyak memperpanjang reli. Harga mencapai level tertingginya dalam lebih dari dua tahun pada hari Senin ini, seiring dengan pengetatan pasar. ACY mencatat minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 0.31% ke $55.81 per barel, sementara minyak mentah Brent naik 0.30% ke $62.26 per barel; masing-masing mencapai level tertinggi sejak Juli 2015.
Pemberantasan Korupsi Di Arab Saudi
Pada berita akhir pekan, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdel Aziz, mengumumkan pembentukan komite luar biasa yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Ketua Komisi Investigasi dan Monitoring, Ketua Otoritas Anti-Korupsi Nasional, Ketua Biro Audit Umum, Jaksa Agung, serta Pimpinan Keamanan Negara.
Putra Mahkota Arab Saudi memperkuat posisinya dengan melakukan pemberantasan korupsi yang melibatkan penangkapan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk keluarga kerajaan, menteri, dan investor, termasuk miliuner Alwaleed bin Talal serta pimpinan National Guard, Miteb bin Abdullah.
Langkah-langkah ini mewakili perkembangan politik yang mengejutkan di Arab Saudi, dan karenanya maka pasar mengekspektasikan tak ada perubahan cepat di negeri eksportir minyak mentah terbesar ini. Dengan kata lain, ACY menilai Arab Saudi akan terus memperpanjang pemangkasan produksi minyak, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Ekstensi Kesepakatan OPEC
Harga minyak memperpanjang reli yang telah dimulai sejak awal Oktober, terutama digerakkan oleh harapan negara-negara produsen minyak akan menyepakati ekstensi pemangkasan output pada pertemuan yang digelar akhir bulan ini.
Berdasarkan kesepakatan awalnya, OPEC dan 10 negara non-OPEC lain yang dipimpin Rusia, setuju mengurangi produksi sebesar 1.8 juta barel per hari (bph) selama enam bulan. Kesepakatan tersebut diperpanjang pada Mei 2017 untuk periode sembilan bulan lagi hingga Maret 2018 dalam upaya untuk menyusutkan inventori minyak global serta mendongkrak harga minyak.
Para trader mengatakan, ada tanda-tanda pengetatan pasar dalam fundamental minyak. Perusahaan-perusahaan Energi AS memangkas jumlah sumur minyak sebanyak 729 pekan lalu, penurunan terbesarnya sejak Mei 2016.
Penurunan aktivitas pengeboran di AS terjadi seiring Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Grup Non-OPEC yang dipimpin Rusia menjanjikan pemangkasan produksi minyak sebesar 1.8 juta barel per hari (bph), dalam rangka mengetatkan pasar.
Perjanjian untuk mengurangi produksi ini dijadwalkan berlangsung hingga Maret 2018, tetapi ada konsensus berkembang untuk memperpanjang kesepakatan ini. Dalam pandangan ACY, diskusi akan terus berlangsung menjelang rapat 30 November, yang akan dihadiri para menteri perminyakan dari negara-negara OPEC dan non-OPEC yang berpartisipasi.
Pemberantasan Korupsi Di Arab Saudi
Pada berita akhir pekan, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdel Aziz, mengumumkan pembentukan komite luar biasa yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta Ketua Komisi Investigasi dan Monitoring, Ketua Otoritas Anti-Korupsi Nasional, Ketua Biro Audit Umum, Jaksa Agung, serta Pimpinan Keamanan Negara.
Putra Mahkota Arab Saudi memperkuat posisinya dengan melakukan pemberantasan korupsi yang melibatkan penangkapan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk keluarga kerajaan, menteri, dan investor, termasuk miliuner Alwaleed bin Talal serta pimpinan National Guard, Miteb bin Abdullah.
Langkah-langkah ini mewakili perkembangan politik yang mengejutkan di Arab Saudi, dan karenanya maka pasar mengekspektasikan tak ada perubahan cepat di negeri eksportir minyak mentah terbesar ini. Dengan kata lain, ACY menilai Arab Saudi akan terus memperpanjang pemangkasan produksi minyak, sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Ekstensi Kesepakatan OPEC
Harga minyak memperpanjang reli yang telah dimulai sejak awal Oktober, terutama digerakkan oleh harapan negara-negara produsen minyak akan menyepakati ekstensi pemangkasan output pada pertemuan yang digelar akhir bulan ini.
Berdasarkan kesepakatan awalnya, OPEC dan 10 negara non-OPEC lain yang dipimpin Rusia, setuju mengurangi produksi sebesar 1.8 juta barel per hari (bph) selama enam bulan. Kesepakatan tersebut diperpanjang pada Mei 2017 untuk periode sembilan bulan lagi hingga Maret 2018 dalam upaya untuk menyusutkan inventori minyak global serta mendongkrak harga minyak.
Para trader mengatakan, ada tanda-tanda pengetatan pasar dalam fundamental minyak. Perusahaan-perusahaan Energi AS memangkas jumlah sumur minyak sebanyak 729 pekan lalu, penurunan terbesarnya sejak Mei 2016.
Penurunan aktivitas pengeboran di AS terjadi seiring Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Grup Non-OPEC yang dipimpin Rusia menjanjikan pemangkasan produksi minyak sebesar 1.8 juta barel per hari (bph), dalam rangka mengetatkan pasar.
Perjanjian untuk mengurangi produksi ini dijadwalkan berlangsung hingga Maret 2018, tetapi ada konsensus berkembang untuk memperpanjang kesepakatan ini. Dalam pandangan ACY, diskusi akan terus berlangsung menjelang rapat 30 November, yang akan dihadiri para menteri perminyakan dari negara-negara OPEC dan non-OPEC yang berpartisipasi.