Ketidakpastian Di Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
Perang dagang Amerika – China belum selesai dan issue akan terjadi perang dagang antara Amerika – Eropa mulai berkembang. Amerika Serikat yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia, mulai melakukan tekanan terhadap negara Uni Eropa lewat pertanian.
Ketidakpastian Di Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
Notulen rapat The Fed 31 juli 2019 dirilis tadi malam dan para pelaku pasar berusaha mendapatkan informasi tambahan untuk memprediksi kebijakan The Fed kedepannya. Dari hasil notulen rapat tersebut terlihat bahwa sebagian anggota dewan The Fed menginginkan pemotongan suku bunga 50 bps dan sebagian lainnya tidak menghendakinya.
Mata uang Pound sterling menguat cukup drastis pada perdagangan kemarin, Perdana Menteri Inggris yang baru Boris Johnson bertandang ke Jerman untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan melanjutkan safari politiknya ke negara Prancis dan bertemu dengan Presiden Emanuel Macron.
USDCHF Kembali Anjlok Pasca China Balas Tarif Trump
Pergerakan mata uang USDCHF kembali anjlok akibat menguatnya safe haven akibat kembali memanasnya tensi perang dagang antar Amerika dan China. Meskipun sempat mengalami fase koreksi naik setelah tidak mampu menembus kuatnya level support yang membentuk pola double bottom, kini USDCHF berbalik kembali dalam trend turunnya setelah China membalas tarif barang Amerika sebesar 75 Miliyar USD.
USDCAD bergerak dalam fase naik sudah sejak perdagangan pada akhir Juli lalu, dan kini pergerakan USDCAD memiliki peluang untuk koreksi turun. Melemahnya pair USDCAD akhir-akhir ini disebabkan oleh faktor perang dagang antara AS dan China yang cenderung kembali memanas, dan juga adanya peluang bagi Bank Sentral Amerika The Fed untuk melakukan pemangkasan tingkat suku bunganya, sehingga hal ini menjadikan mata uang US Dollar mengalami tekanan.
Pergerakan nilai tukar pasangan mata uang USDJPY saat ini masih berada dalam trend turun, namun perlu diwaspadai adanya peluang koreksi naik pada pekan ini. Pergerakan USDJPY mengalami tekanan turun pasca kembali memanasnya tensi perang dagang antara AS & China sehingga mata uang Safe Haven termasuk mata uang Yen Jepang mengalami penguatan yang signifikan.
Perang Dagang Belum Berakhir, Emas Masih Berpeluang Kembali Menguat
Sejak Presiden Trump mengancam kenaikan tariff terhadap barang barang China , maka perang dagang Amerika – China kembali memanas. Kebijakan China untuk menaikan tariff barang barang Amerika yang masuk ke China senilai $75 milliar, adalah suatu strategy agar administrasi Trump menghentikan kenaikan tariff secara berkelanjutan kedepannya.
Akhirnya Pemerintah China berkedip sejenak dalam memanasnya perang dagang Amerika Serikat – China. Juru bicara kementerian perdagangan China Gao Feng mengakatan bahwa China menolak tegas eskalasi perang dagang dan bersedia untuk bernegoisasi serta berkolaborasi guna menyelesaikan masalah perdagangan yang terjadi dengan sikap tenang.
Pergerakan mata uang USDCHF masih berada dalam fase naik pada perdagangan di awal pekan ini, namun perlu diwaspadai terhadap terjadinya sebuah koreksi turun. Mata uang Swiss Franc merupakan salah satu instrumen mata uang Safe Haven dan memiliki peluang menguat pasca Trump menaikkan tarif barang China pada awal bulan September ini sebesar $112 Miliar Dollar.
Peluang No Deal Brexit Menguat GBPUSD Kembali Anjlok
Pergerakan mata uang Pound sterling terhadap US Dollar kembali mengalami tekanan turun yang kuat, hal ini disebabkan oleh kembali menguatnya peluang bagi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan atau dikenal dengan No Deal Brexit.
Data ISM Manufaktur Amerika Melemah Harga Emas Menguat Tajam
Perang dagang mulai berdampak pada tingkat kepercayaan bisnis di Amerika Serikat. Data ISM Manufaktur sangat berkaitan dengan data pesanan serta pekerjaan pada sector pabrikan di Amerika Serikat. Data yang kemarin dirilis dengan indeks 49,1 masih jauh dari harapan pasar, yaitu 51,2, dimana keberadaannya memberikan cerminan bahwa sector pabrikan Amerika Serikat mulai terganggu.
Sejak Presiden Trump diangkat menjadi Presiden Amerika Serikat ke 45, faktor geopolitik menjadi faktor yang sangat signifikan dalam mempengaruhi pasar uang global. Kebijakan tariff yang ditetapkan oleh administrasi Trump berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi global yang dengan cepat menyebar keseluruh dunia.
Amerika dan China akhirnya sepakat akan mengadakan pertemuan di awal bulan Oktober 2019. Pembicaraan yang kontruktif akan dimulai pada pertengahan bulan ini sebelum pertemuan puncak bulan depan di Washington DC, menurut kantor berita resmi China.
Perang Dagang Mereda Tetapi Resiko Brexit Meningkat.
Seperti telah diperkirakan sebelumnya bahwa sector tenaga kerja Amerika Serikat mulai berkontraksi. Data NFP Amerika Serikat turun drastic dari 159K menjadi 130K pada bulan agustus 2019, bahkan lebih rendah dari ekspektasi pasar yaitu 163K.
Perang dagang Amerika Serikat – China sesaat mereda tetapi bukan berarti telah selesai. Data ekspor – impor kedua negara terlihat melemah karena masing masing negara masih menerapkan tariff masuk yang cukup tinggi. Amerika dan China memang akan mengadakan pertemuan untuk membahas perang dagang pada awal bulan oktober dan akan kembali membicarakan konsep perjanjian yang baru pada pertengahan bulan ini.
Data Ekonomi Amerika Serikat Mempengaruhi Harga Emas
Saat ini faktor geopolitik sangat berpengaruh dibanding dengan faktor keuangan dan eknomi. Keadaan ini tentunya membawa pasar uang dalam keadaan tidak stabil dan tentunya sulit di prediksi, karena terlalu banyak faktor politis didalamnya.
Data PPI Membaik Tetapi Pasar Masih Melihat Resiko Resesi
Data Producer Price Index Amerika Serikat yang dirilis tadi malam, secara tidak terduga naik dan tentunya ini mempengaruhi data laju tingkat inflasi yang naik dari 1,6% menjadi 1,8%. Keadaan ini tentunya membuat angka inflasi Amerika Serikat saat ini kembali mendekati 2% dan dapat memberikan perubahan terhadap perubahan kebijakan moneter dari pelonggaran likuiditas ke penarikan likuiditas.
Penundaan Tarif dan Pemotongan Suku Bunga The Fed Mempengaruhi Harga Emas.
Pasar uang mengalami kontraksi yang sangat kuat dalam minggu ini karena faktor geopolitik dan faktor ekonomi saling mempengaruhi tindakan para pelaku pasar. Setelah Pemerintah China menunda tariff 16 jenis produk Amerika Serikat yang masuk ke negara tersebut, maka giliran Presiden Trump membalas dengan menunda 2 minggu kenaikan tariff barang China yang bernilai milliaran rupiah.
Pergerakan mata uang Poundsterling Inggris semakin menguat terhadap nilai tukarnya dengan mata uang New Zealand. Mata uang pound Sterling Inggris menguat pasca komentar dari Gubernur Bank Sentral Inggris yang mengatakan bahwa Suku Bung Negatif Bukan solusi yang tepat bagi Inggris, dari pernyataan tersebut memberi kesan bahwa BoE tidak akan memangkas tingkat suku bunganya. Info selengkapnya Klik link ini.
Pergerakan naik nilai tukar pasangan mata uang USD tertahan pada level resistan kuat pada perdagangan di awal pekan ini, meskipun berada dalam fase naik yang signifikan, jika kita perhatikan pada timeframe daily terdapat sebuah pola triple top yang merupakan sebuah level resistant yang sangat kuat dan bisa memberikan peluang untuk terjadinya koreksi turun bahkan pembalikan arah trend.