Saudi Percepat Pemulihan Kilang Minyak, USDCAD Kembali Bergerak Naik
Harga minyak dunia sempat meroket pada awal pekan ini setelah terdapat serangan drone yang menyasar kilang minyak di Saudi, serangan drone ini dilancarkan oleh pemberontak Houthi dari Yaman, dan hal ini memicu memanasnya tensi perang antara Amerika dan Iran.
AUDUSD Terpuruk Setelah Rilis Data Tingkat Pengangguran Australia Meningkat
Pada pagi ini pergerakan nilai tukar mata uang Australia terhadap US Dollar mengalami tekanan turun yang cukup signifikan, turunnya mata uang Australia terhadap US Dollar terjadi akibat memburuknya data ketenaga-kerjaan dan juga meningkatnya data tingkat pengangguran di Australia. Tercatat data Employment Change Australia turun dari 36,4K menjadi 34,7K dan data Unemployment Rate Australia naik dari 5,2% menjadi 5,3%. Dengan adanya data yang kurang baik tersebut maka memberi tekanan secara fundamental bagi mata uang Australia.
Setelah selama satu minggu lebih terkoreksi naik, akhirnya nilai tukar pergerakan mata uang New Zealand Terhadap US Dollar kembali melanjutkan trend turunnya. Melemahnya mata uang New Zealand disebabkan oleh kebijakan bank sentral New Zealand yang telah melakukan kebijakan moneter yang sangat dovish, yakni dengan cara memangkas tingkat suku bunga secara agresif pada bulan Agustus lalu.
Pergerakan mata uang Euro mengalami tekanan turun yang signifikan terhadap nilai tukarnya dengan mata uang Pound Sterling, melemahnya mata uang Euro disebabkan oleh kebijakan yang bersifat dovish yang dilakukan oleh bank sentral Eropa ECB. ECB melakukan pemangkasan tingkat suku bunga deposito sebesar 10 basis poin dari 0,50% menjadi 0,40% serta mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 0,00%. Selain itu ECB juga akan menggelontorkan stimulus yang cukup besar yakni sebesar 20 Miliyar Euro setiap bulannya, dan ini tentu memberikan pelemahan bagi nilai tukar mata uang Euro.
Pada pekan ini terdapat beberapa berita ekonomi penting yang memiliki pegaruh tinggi bagi pergerakan market. Analis FBS akan memberikan info serta analisa teknikal dari pasangan mata uang yang memiliki peluang transaksi pada pekan ini.
Pergerakan nilai tukar mata uang Euro terhadap Swiss Franc mendapati tekanan turun yang kuat dan signifikan, selain dari faktor teknikal terdapat juga faktor fundamental yang menjadikan pergerakan pair EURCHF melemah pada perdagangan pekan ini.
Melemahnya mata uang Euro disebabkan oleh kebijakan dovis bank sentral eropa ECB yang telah memangkas tingkat suku bunga depsoito sebesar 10 basis poin dari 0,50% menjadi 0,40%, serta mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 0,00%, selain itu ECB juga berencana untuk melakukan program stimulus sebesar 20 Miliyar Euro setiap bulannya, dan kebijakan tersebut tentu memberi pelemahan terhadap mata uang Euro. Sedangkan dari mata uang Swiss Franc justru mengalami penguatan akibat kembali menguatnya instrumen mata uang safe haven pasca memanasnya kembali tensi perang dagang, serta memanasnya tensi perang dikawasan timur tengah.
Pergerakan pasangan mata uang USDCHF kembali dalam tekanan turun yang kuat pada pekan ini, meskipun sempat naik dan menembus kuatnya level resistant yang membentuk pola triple top pada timeframe daily, kini pergerakan pair USDCHF kembali turun dan mengincar level support selanjutnya.
Melemahnya nilai mata uang USDCHF disebabkan oleh melemahnya mata uang US Dollar pasca pemangkasan tingkat suku bunga The Fed dan juga kebijakan The Fed untuk menggelontorkan dana hingga mencapati 383 Miliyar Dollar sejak selasa lalu hingga hari ini. Selain itu Impeachment terhadap Presiden Trump yang dilakukan oleh DPR juga memberi tekanan pelemahan bagi mata uang US Dollar.
Setelah selama sepekan mengalami tekanan turun yang cukup signifikan, kini pergerakan pair USDJPY kembali terkoreksi naik, kembali menguatnya US Dollar dan melemahnya mata uang Yen Jepang terjadi akibat komentar yang mengejutkan dari Presiden Amerika Donald Trump yang mengatakan kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York bahwa "kesepakatan AS-Cina bisa datang lebih cepat “daripada yang Anda pikirkan.” Hal ini sontak membuat mata uang Yen jepang sebagai mata salah satu instrumen mata uang Safe Haven menjadi melemah drastis dan menjadikan US Dollar kembali menguat.
Mata uang Euro kembali tertekan turun terhadap nilai tukarnya dengan mata uang US Dollar pada perdagangan pekan ini, sehingga membuat pasangan mata uang EURUSD terbenam menembus level support kuat yang terbentuk pada timeframe daily.
Melemahnya mata uang Euro disebabkan oleh kebijakan yang bersifat dovish yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa ECB yang telah memangkas suku bunga deposito sebesar 10 Basis poin dari 0,50% kini menjadi hanya 0,40%, selain itu ECB juga tetap mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 0,00%, dan tidak hanya itu saja ECB juga berencana untuk melakukan program stimulus dengan menggelontorkan 20 Miliyar Euro setiap bulannya, sehingga kondisi ini memberikan pelemahan bagi mata uang Euro.
Pergerakan harga pasangan mata uang EURUSD masing mengalami tekanan turun yang kuat dan signifikan, hal ini terjadi akibat adanya peluang resesi yang diperkirakan akan menimpa Eropa terlabih dahulu, hal ini diperkirakan teradi setelah pernyataan Presiden Bank Setral Eropa MArio Draghi yang mengatakan bahwa Eropa mengalami kemerosotan ekonomi jeuh dari apa yang diperkirakan. Pernyataan Draghi tersebut bukan tanpa alasan, tapi tercermin dari data Service PMI dan Manufacturing PMI Eropa yang berada dalam zona merah.
Analisa Market Pekan Ini 30 September - 4 Oktober 2019
Pada pekan ini terdapat beberapa berita dan laporan data ekonomi yang memiki pengaruh tinggi bagi pergerakan market, satu diantaranya adalah laporan data ketenaga-kerjaan dari negara Amerika yang dikenal dengan data Non-Farm Payroll atau disingkat NFP. Selain data tersebut terdapat juga beberapa data ekonomi yang memiliki pengaruh tinggi, analis FBS akan menjelaskan serta memberikan analisa teknikal bagi pasangan mata uang yang memiliki peluang transaksi pada pekan ini.
Pergerakan nilai tukar mata uang Australia Dollar masih mengalami tekanan turun dari mata uang US Dollar pada pekan ini, dan hal ini semakin diperparah dengan adanya pemotongan tingkat suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral Australia RBA. Bank Sentral Australia RBA pada pagi ini memangkas tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin dari lavel 1,00% menjadi 0,75%.
Dari sisi teknikal terdapat sebuah pola candle bearish engulfing yang terbentuk pada timeframe daily, dan pola candle tersebut memberikan indikasi bearih yang ckup kuat bagi mata uang AUDUSD.
Pergerakan nilai tukar mata uang EURUSD masih melanjutkan trend turunnya pada perdagangan pekan ini, namun perlu tetap kita waspadai adanya peluang koreksi naik bagi pair EURUSD, meskipun secara fundamental ekonomi zona eropa masih melemah, namun kita tetap harus mempertimbangkan faktor teknikal yang ada.
Pergerakan mata uang Euro sempat menguat akibat didukung oleh melemahnya US Dollar pasca rilis data Manufaktur Amerika yang memburuk dan jauh dari perkiraan.
Perlambatan Ekonomi Di Amerika Serikat Mulai Terlihat
Pergerakan nilai tukar mata uang EURUSD masih melanjutkan trend turunnya pada perdagangan pekan ini, namun perlu tetap kita waspadai adanya peluang koreksi naik bagi pair EURUSD, meskipun secara fundamental ekonomi zona eropa masih melemah, namun kita tetap harus mempertimbangkan faktor teknikal yang ada.
Pergerakan mata uang Euro sempat menguat akibat didukung oleh melemahnya US Dollar pasca rilis data Manufaktur Amerika yang memburuk dan jauh dari perkiraan.
Pergerakan nilai tukar pasangan mata uang US Dollar terhadap Yen Jepang mengalami tekanan turun yang cukup signifikan pada perdagangan pekan ini, melemahnya pair USDJPY disebabkan oleh memburuknya data ekonomi amerika di sektor manufaktur dan juga non manufaktur yang pada pekan ini mencatatkan nilai merah sehingga memberi indikasi kuat bagi Amerika untuk menghadapi resesi ekonomi.
Jika kita perhatikan data ISM Non Manufacturing PMI Amerika pada bulan ini tercatat turun menjadi 47.8, dibawah ekspektasi 50,4 dan juga lebih rendah dibandingkan data sebelumnya 49,1.
Pergerakan pasangan mata uang Australia Dollar terhadap US Dollar mengalami koreksi naik yang cukup kuat, hal ini diakibatkan oleh kurang baiknya data ekonomi Amerika di bidang ketenaga kerjaan yang rilis pada Jumat kemarin, terlihat data Non Farm Payroll masih terpuruk di angka 136K, dan data ini lebih rendah dibandingkan perkiraan 145K dan jauh dibawah data bulan sebelumnya yakni 168K, selain itu data Average Hourly Earning juga tidak menggalami peningkatan sama sekali alias 0,0%, dan data ini dibawah perkiraan 0,3% dan jauh dibawah data sebelumnya 0,4%, meskipun data tingkat pengangguran mengalami perbaikan yang signifikan, namun tetap mata uang US Dollar mengalami tekanan turun pada pekan ini.
Pada pekan ini terdapat beberapa berita ekonomi penting yang memiliki pengaruh tinggi bagi pergerakan market, diantaranya adalah FOMC Meeting, Laporan Neraca dagang Eropa dan Inggris, serta laporan ketenaga-kerjaan Kanada. Analis FBS akan menjelaskan dan memberikan analisa teknikal pergerakan market yang memiliki peluang transaksi pada pekan ini.
Pergerakan pasangan mata uang New Zealand Dollar terhadap nilai tukarnya dengan mata uang US Dollar mengalami fase koreksi naik pada perdagangan pekan ini, pergerakan market NZDUSD sempat menyentuh level terendah di level 0.62028 namun kemudian kembali terkoreksi naik hingga menyentuh level tertinggi 0.63363.
Pergerakan koreksi naik pair NZDUSD pada pekan ini diperkirakan akan berlanjut
Pergerakan nilai tukar pasangan mata uang USDCAD masih berada dalam dorongan naik yang cukup kuat pada pekan ini, menguatnya pair USDCAD disebabkan oleh kembali melemahnya harga minyak dunia akhir-akhir ini. Melemahnya harga minyak dunia disebabkan oleh memudarnya kesepakatan dagang antara AS dan China setelah China menangguhkan tayangan NBA di negara tirai bambu tersebut dan kemudian dibalas Amerika dengan memasukkan 28 perusahaan China kedalam daftar hitam perdagangan.
Dengan memanasanya tensi perang dagang antara kedua negara tentu memberi efek negatif bagi pertumbuhan ekonomi dan juga manufaktur kedua negara, sehingga menjadikan permintaan minyak dunia menjadi turun.
USDCAD Tertahan Resisten Kuat, Waspada Koreksi Turun
Pergerakan nilai tukar pasangan mata uang USDCAD masih berada dalam fase naik, namun pergerakan naik tersebut tertahan level resistant kuat yang terbentuk pada timeframe daily, terlihat pada pekan ini pergerakan candle pair USDCAD tertahan pada level resistant di level harga 1.3350-an selama 6 hari perdagangan.
Dengan adanya level resistant yang tidak mampu ditembus keatas oleh pair USDCAD maka terdapat potensi koreksi turun bagi pair ini