*NEW BOOK* Tradisi Tuhan -Golden Key of Jews,Christ & Moslem
TRADISI TUHAN
Dapatkan di Toko Buku GRAMEDIA
Rp. 35.000,00
Judul: Memahami dan Menyikapi Tradisi Tuhan
Penulis: Ahmad Mesiyyakh
Penerbit: Dermaga Wacana
Cetakan: I, Maret 2008
Tebal: 192 Halaman
Tuhan memiliki tradisi dalam mencipta dan merawat setiap makhluknya di jagat raya ini. Tradisi itu akan berulang dan tetap terjaga serta tidak pernah berubah karakternya sedikitpun. Karena ia berulang dengan porsi karakter yang sama, maka tradisi Tuhan ini dapat dipahami sebagai sebuah hukum yang berlaku bagi alam semesta dan isinya. Menguapnya air jika dipanaskan dalam suhu 100 derajat celcius, hukum gravitasi, tsunami, gempa bumi, dan berbagai gejala alam yang terjadi, semua itu adalah bagian dari tradisi Tuhan. Tradisi Tuhan juga berlaku pada komunitas manusia. Adanya kematian dan kelahiran, adanya perbuatan baik dan jahat, tumbuh dan hilangnya sebuah kekuasaan, serta naik
turunnya peradaban manusia adalah sebuah fenomena yang sesungguhnya dapat dipahami sebagai tradisi Tuhan yang terus terjadi secara simultan.
Penciptaan dan perkembangan dalam alam adalah sebangun dengan dinamika peradaban manusia. Ada pelajaran yang Tuhan ingin sampaikan kepada manusia; bahwa jika ingin membangun sebuah komunitas yang solid maka tirulah bagaimana alam semesta senantiasa mencapai titik keseimbangan. Menurut bahasa Arab, tradisi tuhan ini dikenal dengan kata Sunnatullah yang berasal dari kata Sunnah dan Allah. Sunnatullah adalah hukum Allah yang berproses pada alam dan kehidupan manusia yang bersifat pasti dan berlangsung sepanjang masa tanpa perubahan atau penyimpangan.
Pada kehidupan manusia, Tuhan memiliki karakter untuk menghidupkan dan mematikan sebuah peradaban. Ada kalanya sebuah peradaban itu berjaya hingga mencapai titik keemasannya, dan ada pula saatnya peradaban itu terpuruk menuju kehancuran. Tradisi Tuhan ini sering dilalaikan oleh komunitas yang peradabannya dahulu pernah mencapai kejayaan. Adanya arogansi antara umat agama semit yaitu Yahudi, Nasrani dan Muslim, dikarenakan kurang memahami jalannya tradisi Tuhan. Padahal sesungguhnya ketiga kaum itu diikat oleh satu visi dan misi yang diemban oleh para pendahulunya; yakni memurnikan pengabdian hanya kepada Tuhan saja.
Agama-agama tadi jika ditelusuri berasal dari satu sumber yang populer yaitu Abraham atau Ibrahim sebagai founding father nya. Ia banyak disebut dan dipuji dalam kitab-kitab suci baik Taurat, Injil dan Alquran sebagai bapak/pemimpin dari banyak orang. Pada jaman Abraham, umat binaannya tidak bergolong-golongan, tetapi mengusung kesatuan visi dan misi untuk mengabdi kepada sang Pencipta. Ia sering disebut dengan Yahweh oleh kaum Yahudi, El oleh kaum Nasrani, dan Allah oleh kaum Muslim. Perbedaan penyebutan disebabkan karena perbedaan dialek diantara rumpun semit tadi. Tetapi umat yang dahulu dipimpin oleh Abraham hanya mengenal satu konsep pengabdian (monoteistik) dan tidak terpecah-pecah.
Abraham memiliki 2 anak yakni Ismael dan Ishak. Ismael sebagai anak pertama ditugasi Abraham untuk menyebarkan konsep monotheis terpisah dari saudaranya Ishak. Sedangkan Ishak sebagai anak kedua memiliki tugas untuk mendapatkan Tanah Perjanjian yang dahulu dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham, yaitu Kanaan atau Palestina. Tanah Perjanjian itu didapat melalui kepemimpinan Yoshua sebagai panglima tentara bani Israil rintisan Musa. Semenjak itu kepemimpinan dunia dipegang oleh Ishak melalui keturunannya bani Israil yang bertebaran dari mulai daerah Yericho, Hebron, Libanon, Araba-Yordania, Gaza,
sebelah timur laut Arab (Laut Asin), dan Negeri Palestina. Maka menurut kitab suci, tanah Palestina itu sebenarnya Tuhan peruntukan bagi bani Israil pimpinan nabi Musa yang dahulu terusir dari Mesir oleh raja Fir?aun. Hingga bani Israil dapat berjaya selama 7 abad.Ada dua kali bani Israil mendapatkan kesempatan untuk memegang mandat kepemimpinan dunia; Yaitu pada jaman Musa melalui tangan Yoshua, dan untuk kedua kalinya melalui tangan Yesus. Deskripsi kemenangan Yesus sangat jelas dinyatakan dalam Taurat dan Injil; bahwa Yesus sebagai utusan Nya berhasil
menegakkan kembali bangunan Tuhan secara faktual sebagaimana jaman Musa dan Yoshua. Keberhasilan ini juga dinyatakan dengan tegas dalam Alquran sebagai kitab suci penerus dari Taurat, Mazmur (Zabur) dan Injil. Karena memang ada hubungan antara kitab suci-kitab suci tadi yang dijadikan sebagai pegangan oleh para utusan Nya. Ternyata ketika Yerussalem tegak, keturunan bani Ismael dilibatkan dalam dinamika kejayaan bangunan Tuhan yang dipimpin oleh bani Israil. Mereka saling bekerjasama dalam berbagai bidang untuk memperteguh karakter Tuhan pada komunitas manusia. Dengan kerjasama itu maka tercapailah perdamaian dunia menuju kepada satu visi dan misi pengabdian kepada Tuhan.
Hingga ada saatnya mandat itu dicabut dan dilimpahkan kepada keturunan Ismael dengan pelopornya yakni Muhammad. Dan ketika bani Ismael mendapat mandat untuk memimpin dunia, mereka juga merangkul bani Israil sebagai elemen penting dalam bangunan Tuhan. Maka perdamaian dunia dapat terwujud kembali sebagaimana pada jaman Musa dan Yesus. Karena perdamaian dunia hanya bisa dicapai apabila kedua keturunan Abraham ini bersatu dan saling bekerjasama, bukan mengedepankan kesombongan sektarian yang akan berujung kepada kerusakan
dan kenistaan.
Bagaimana kisah bangunan Tuhan yang diperjuangkan oleh keturunan Ismael selanjutnya? Apakah hingga hari ini masih memimpin dunia? Bagaimana dengan kenyataan tertindasnya mereka dikancah perpolitikan dunia? Buku ini mengajak pembaca untuk memahami dan menyikapi tradisi Tuhan, sehingga dapat mencerdasi bagaimana sikap yang harus diambil agar perdamaian dunia dapat terwujud kembali. Dan menurut tradisi Nya bangunan Tuhan akan kembali tegak dalam waktu dekat ini, karena tradisi Tuhan terus bergulir hingga detik ini.
http://dermagawacana.wordpress.com/
or
http://dermagawacana.blogspot.com/
kroyes@gmail.com