Berita Nasional

Bls: Berita Nasional

SBY: Jasa Polri Sering Dilupakan

78887_presiden_susilo_bambang_yudhoyono__sby__jumpa_pers_soal_kpk_300_225.jpg


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Senin 8 Februari 2010, membuka rapat pimpinan Polri.

Dalam sambutannya, SBY mengimbau masyarakat tak melupakan jasa Polri. "Jasa dan pengabdian Polri sering dilupakan dan dihargai," kata SBY di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin 8 Februari 2010.

Dijelaskan SBY, polisi berhasil membongkar narkotika dan dampaknya bagi rakyat luar biasa. "Peperangan, sekali perang korban puluhan, mungkin ratusan, tapi korban yang jatuh akibat narkotika ribuan, jutaan, jangan dianggap enteng jasa kepolisian dalam perangi narkoba," kata SBY.

Demikian pula dengan jasa polisi dalam memberantas terorisme. "Itu jalan pintas menuju surga, konon, jalan salah, itu juga sering dilupakan," tambah SBY.

Belum lagi tugas-tugas khusus, seperti mengamankan Idul Fitri, Natal, dan tahun baru.

Diakui SBY, sebagai organisasi, Polri ada kelemahan dan harus diperbaiki. "Tapi, jangan kita tak bermurah hati untuk ucapkan terimakasih dan penghargaan atas tugasnya selama ini."

"Sampaikan saudara Kapolri, salam dan terimakasih saya kepada seluruh Polri termasuk keluarganya dengan harapan tegar dan terus berupaya buat kepentingan baik, terus tingkatkan kinerja dan pengabdiannya, itulah harapan, instruksi saya," lanjut SBY.

Sebelumnya, SBY mengatakan Polri harus bersikap jernih dalam menanggapi setiap kritikan. Menanggi kritikan dengan rasional, tenang, dan tidak emosional.

"Termasuk introspeksi apakah ada kekurangan-kekurangan di dalam mengemban tugas. Kalau memang ada, tentu perlu diperbaiki sebagaimana komponen bangsa yang harus juga melakukan evaluasi dan introspeksi," tegas SBY.

Kendati demikian, SBY mengingatkan bila Polri terus mendapat sorotan tajam soal ada kesalahan pengertian, maka perlu dijelaskan. Karena menurut SBY, itu adalah hakekat komunikasi publik dalam open society.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Peringatan Dini Cuaca 9-11 Februari 2010

78436_bmg_cuaca_buruk_300_225.jpg


Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami cuaca buruk pada Selasa 9 Februari 2010 hingga Kamis 11 Februari 2010.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk diakibatkan adanya daerah tekanan rendah di Australia bagian Barat.

Kondisi itu membentuk daerah pumpunan atau pertemuan angin yang memanjang dari Laut Flores hingga Laut Arafura dan daerah belokan angin yang memanjang dari Sulawesi Tengah, Maluku Tengah hingga Papua bagian Barat serta daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Lampung yang membentuk daerah pumpunan / pertemuan angin yang memanjang dari Laut Jawa hingga Sumatera bagian Selatan yang mendukung pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Indonesia bagian Timur dan Selatan.

Selain itu, kelembaban udara yang cukup tinggi dan suhu muka laut yang hangat juga mempengaruhi suplai uap air terhadap pertumbuhan awan hujan beberapa wilayah di Indonesia.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang adalah :

- Sumatera bagian Tengah dan Selatan
- Pesisir Barat Sumatera
- Kalimantan bagian Barat dan Selatan
- Jabodetabek
- Sebagian besar Jawa
- Sulawesi bagian Tengah dan Tenggara
- Maluku Tengah dan Tenggara
- Papua bagian Tengah dan Selatan

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Banjir, Warga Kampung Melayu Ngungsi di Bioskop

ic4Fbq6aPS.jpg


Banjir yang melanda sejumlah kawasan Ibu Kota membuat warga mengungsi. Ratusan warga Kampung Melayu bahkan harus mengungsi ke bangunan bekas bioskop.

Ratusan warga nampak memenuhi gedung Bioskop Nusantara yang beralamat di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Mereka mengungsi sejak Jumat 12 Februari malam kemarin.

“Jumlah yang mengungsi ada 135 kepala keluarga atau sekira 500 orang,” ujar Camat Jatinegara Andriansyah, saat dikonfirmasi para wartawan.

Selain di Bioskop Nusantara, kata dia, warga juga mengungsi ke tiga tempat lainnya, antara lain Asrama Hermina, Kantor Sudin Pekerjaan Umum, dan Masjid Attawwabin.

“Kami akan tetap menyediakan makan tiga kali sehari. Masih banyak warga yang memilih tinggal di rumahnya, dengan alasan menjaga rumah,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, ratusan warga Kampung Melayu terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir setelah mendapat banjir kiriman dari Bogor. Kendati hal ini terjadi hampir setiap tahun, namun warga memilih untuk bertahan.

“Kami sudah menyiapkan rumah susun buat mereka, tetapi mereka tidak mau pindah dan memilih tetapi tinggal di sana,” tambah Walikota Jakarta Timur Moerdani.

Sumber : Okezone
 
Bls: Berita Nasional

200 Murid TK Berwisata Kereta

zLP8TZzfHO.jpg


Sabtu pagi, di tengah cuaca mendung, Stasiun Kereta Api Gondangdia diramaikan oleh murid-murid dari TK Nurul Iman, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Keberadaan mereka sontak menarik perhatian seluruh pengunjung stasiun.

"Asik, kita mau naik kereta ke Bogor tahu," ucap Nazwa, salah satu murid berteriak dengan riang kepada teman-temannya di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2/2010).

Hal itu dibenarkan oleh Yuli, Kepala Sekolah TK Nurul Iman. Dia menyebutkan, rombongannya telah berkumpul di Stasiun Gondangdia sejak pukul 08.30 WIB dan akan berjalan-jalan ke Bogor.

"Ini adalah program dari sekolah bernama Field Trip, anak-anak diajak jalan-jalan menggunakan transportasi umum. Ini yang pertama kalinya anak-anak diajak naik kereta api," kata Yuli kepada wartawan.

Sambil menunggu kereta tiba, rombongan yang terdiri dari sekira 200 murid dan 21 guru yang berbaris rapi itu bernyanyi-nyanyi dengan gembira. Sekira pukul 09.30 WIB, kereta Pakuan Express jurusan ke Bogor pun tiba dan anak-anak yang sangat antusias itu dipersilakan naik memenuhi gerbong pertama dan kedua dari belakang.

"Field trip merupakan program tahunan. Pengenalan transportasi memang ada kurikulumnya dari Diknas dan kami pun punya programnya sendiri. Fungsinya mengenalkan alat transportai umum, tata cara mereka naik kendaraan umum, dan pengenalan profesi," terang Yuli.

Sepanjang perjalanan, mereka diperkenalkan tata cara naik kereta dari mulai beli tiket sampai tiba ke tempat tujuan. Mereka pun berkenalan dengan masinis kereta api dan diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan.

Sementara itu, Achmad Anshoruddin yang dipercaya memandu rombongan cilik ini menjamin keamanan mereka.

"Kami berikan layanan terbaik, dengan kereta yang tidak berdesakan-desakan dan nyaman. Ada tiga gerbong yang dipakai untuk kegiatan ini. Dua gerbong khusus anak-anak, satu gerbong untuk para orangtua yang ikut. Empat orang petugas kemananan kereta juga kami siapkan untuk meminimalisir bahaya," kata Achmad.

Achmad yang telah puluhan kali dipercaya mengawal penumpang kereta cilik dari berbagai sekolah ini menyebutkan, tarif yang dikenakan untuk kegiatan ini sama dengan tarif kereta Pakuan Express biasa, Rp11.000 per orang.

Rombongan cilik ini tiba di stasiun Bogor pukul 10.30 WIB. Setelah istirahat sekira 20 menit, mereka pun akan kembali ke stasiun Gondangdia. Mereka tiba kembali di sana sekira pukul 12.00 WIB.

Sumber : Okezone
 
Bls: Berita Nasional

Djoko: Tangkap Penyerang Aktivis Bendera

71189_marsekal__purn__djoko_suyanto_300_225.jpg


Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyesalkan dan mengecam aksi penyerangan bekas Kantor PDI yang dihuni Aktivis Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat).

"Tindak kekerasan tidak boleh dilakukan dan Polisi mesti mengusut kejadian ini," kata Djoko melalui pesan singkatnya kepada VIVAnews di Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2010.

Menurut Djoko, segala tindakan-tindakan kekerasan oleh siapa pun harus dihindari dan aparat penegak hukum harus mencari siapa pelakunya untuk diajukan ke pengadilan.

Seperti diketahui, Kantor Bendera diserang orang tak dikenal, Sabtu dini hari pukul 00.00 WIB. Penyerang menggunakan delapan sepeda motor dan membawa senjata tajam seperti samurai dan golok.

"Mereka masuk sambil teriak-teriak dan merusak," kata saksi yang juga aktivis Bendera, Ali, di kantor Bendera, Jalan Dipenegoro nomor 68 Menteng, Jakarta Pusat. Saat orang-orang itu masuk, sebagian aktivis Bendera sedang terlelap.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Dua Penyerang Markas Bendera Ditangkap

78519_aktivis_bendera_kencingi_foto_pm_malaysia_najib_razak_300_225.jpg


Dua orang penyerang markas Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) telah ditangkap. Keduanya ditangkap saat tengah berobat di sebuah rumah sakit di Jakarta.

"Saat menyerang mereka juga terluka," kata Juru Bicara Cornelo Ende dalam jumpa pers di markasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Februari 2010.

Cornelo mengatakan tidak mengenal dua orang pelaku tersebut. Ia membantah bahwa penyerang adalah kelompok orang yang tengah mengalami konflik internal dengan bendera. "Penyerbuan ini berbau politis," ujarnya.

Sementara itu, Kepolisian Resor Jakarta Pusat berencana menggelar konferensi pers terkait kasus tersebut, malam ini.

Seperti diketahui, Posko Bendera diserang orang tidak dikenal, Sabtu dini hari 13 Februari 2010, pukul 00.00 WIB. Penyerang menggunakan delapan sepeda motor dan membawa senjata tajam seperti samurai serta golok.

Cornelo mengatakan, awalnya tiga orang datang ke markas Bendera mencari dua aktivis yaitu Mustar Bonaventura dan Ferdi Simaun. Mereka kemudian pergi dan datang kembali dengan sekitar 25 orang. "Mereka langsung melakukan pengrusakan," ujarnya.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Penyerangan Markas Bendera Bukan Politis

57610_polisi_indonesia_berjaga_jaga_di_lepas_pantai_benoa__bali_300_225.jpg


Juru Bicara Markas Besar Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Edward Aritonang, memastikan penyerangan markas Benteng Demokrasi Rakyar (Bendera) tidak dilatari motif politik. Kasus itu murni kriminal biasa.

"Tidak benar kalau pelaku tidak dikenal dan ada kaitan dengan parpol," kata Edward, dalam jumpa pers di Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Februari 2010. "Bahkan sebelum penyerangan diawali dengan dialog karena sama-sama alumni UKI."

Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, menambahkan, para pelaku diduga alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tengah mencari pelaku penyerangan markas mereka enam bulan lalu. Mereka menuding para aktivis Bendera sebagai pelaku penyerangan. "Nggak ada kaitan dengan LSM atau politik tertentu," ujarnya.

Sementara Juru Bicara Bendera, Cornelo Ende, membantah mengenal para pelaku pengrusakan semalam. Bendera menuding partai politik tertentu sebagai dalang penyerangan. "Penyerbuan berbau politis," kata Cornelo.

Sejauh ini, polisi telah menangkap dua pelaku penyerangan dan menetapkannya sebagai tersangka. Kedua pelaku dikenai sejumlah pasal dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Reaksi Anand Khrisna Dituduh Lecehkan Wanita

85091_anand_khrisna_300_225.jpg


Anand Khrisna terkejut dengan tudingan pelecehan seksual yang dilayangkan kepadanya. Tokoh spiritual itu tak menyangka tujuh mantan muridnya tega melaporkannya ke Komisi Nasional Perempuan atas tuduhan pelecehan seksual.

Demikian disampaikan Juru Bicara Anand Khrisna, yang juga Ketua Yayasan Anand Ashram, Maya Safira Muchtar, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Sabtu, 13 Februari 2010. "Bapak sangat kaget mendengar hal ini. Tapi dia tetap tenang. Bapak paham tidak bisa menyenangkan semua pihak," ucap Maya.

Sejauh ini, meski merasa namanya dicemarkan, Anand belum berencana melakukan perlawanan ke jalur hukum. Anand juga belum berencana mengadakan pertemuan dengan para pelapor. Anand dan para pengikut setianya masih fokus untuk menyelidiki siapa saja yang melakukan pelaporan.

Sebab, dua pelapor yang sudah diketahui Anand yaitu Sum dan TR adalah dua mantan muridnya. Sum pernah bekerja selama empat tahun sebagai terapis di L'Ayurveda, Centre for Inner Beauty & Holistic Care, bagian dari Yayasan Anand Ashram.

Maya menduga para pelapor adalah mantan murid Anand Khrisna yang sakit hati. Ia mengisahkan bahwa Sum mungkin saja sakit hati karena pernah ditegur akibat melakukan indisipliner dalam bekerja. Namun, Maya enggan menjelaskan detail pelanggaran kerja itu. "Kami masih menyelidiki siapa saja yang lapor," ujarnya.

Maya percaya Anand Ashram tidak melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan. Baginya, Anand Khrisna adalah guru yang selalu mengajarkan kedamaian dan harmoni. "Profesi beliau kan selama ini memperjuangkan pluralisme dan ketidakbenaran. Jadi mungkin ada yang tidak senang. Ya ini risiko pekerjaan," ujar Maya.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Facebook Anand Krishna Panen Dukungan

85091_anand_khrisna_300_225.jpg


Murid Guru Spiritual Anand Krishna tak percaya berita yang menyebut gurunya melakukan pelecehan. Mereka menilai hal itu adalah fitnah dan masih mendukung gurunya dalam status akun Facebook.

Pada akun Facebook Anand, para murid dan simpatisannya memuji dan menyatakan Love U. Mereka juga menyatakan berita bahwa gurunya melakukan perbuatan keji tidak masuk akal.

Debbie Sutopo misalnya mengatakan meditasi selalu dilakukan di ruangan terbuka dan diikuti puluhan hingga ratusan murid. Karena itu tidak masuk akal ada pelecehan.

Mereka juga menyayangkan media yang memuat berita yang mereka nilai fitnah itu. "Kalo mau publikasi yg adil, kok berita yg mengaku pelecehan seksual saja yg ditayangkan? bagaimana dg sekian ratus atau ribu orang yg berubah hidupnya menjadi lebih baik karena p'Anand?" ujarnya.

Apalagi selama ini Anand mengkampanyekan cinta dan budaya membawa nama baik bangsa Indonesia ke dunia internasional dengan biaya sendiri. Hal itu tidak pernah diliput dan ditayangkan.

Prabu Dennaga yang juga simpatisan Anand juga menyatakan hal yang sama. Dia menilai media terlihat tidak adil dan berpihak.

Misalnya saat acara kebangsaan di gelar dengan skala Nasional tak satu pun media meliput. "Ketika ada berita murahan yang ga masuk akal malah cendrung ke arah fitnah dgn cepat para wartawan mencari berita dan menayangkan," ujarnya.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Baridin: Noordin Tidak Dikenali Warga

74216_rumah_baridin__mertua_noordin_m_top_300_225.jpg


Mertua Noordin M. Top, Baharudin Latif alias Baridin menyatakan tidak ada yang mengenali Noordin ketika keluarga menggelar walimah (perayaan nikah) di rumahnya di Cilacap, Jawa Tengah. Noordin menikahi putri Baridin, Ariani Rahma alias Arina, secara siri pada akhir 2005 silam.

"Setelah shalat Jumat kami mengundang jamaah, tapi menantu saya itu tidak dikenali," kata Baridin saat memberikan kesaksian dalam dalam sidang lanjutan kasus percobaan pengeboman kafe B'Dudal di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 15 Februari 2010 dengan terdakwa Saefudin Zuhri alias Tsabit alias Sugeng.

Baridin sendiri mengaku awalnya tidak mengenali Noordin yang diperkenalkan terdakwa Saefudin sebagai Ade Abdul Halim itu. Baridin menyatakan baru mengetahui menantunya itu adalah gembong teroris yang dicari-cari polisi di kemudian hari.

Namun Baridin mengatakan telah mengetahui identitas Noordin saat Noordin menikahi Arina. Baridin mengungkapkan bahwa keterbatasan Noordin bergerak sebagai buron polisi juga menjadi salah satu pertimbangan dia menikahkan anaknya secara siri dan tanpa penghulu. Dalam pernikahan itu, Noordin menikahkan diri sendiri.

Noordin, lanjut Baridin, menumpang di rumahnya sejak 2005 hingga 2009. Baridin bersedia menampung Noordin karena menganggapnya sebagai saudara seagama. Sehari-hari, Noordin bekerja serabutan sebagai penjual madu atau majalah keliling. Namun itu jarang dilakukan.

"Dia (Noordin) bete (kesal) karena tidak pernah keluar," kata Baridin.

Sidang Saefudin kali ini merupakan sidang pemeriksaan saksi terakhir. Jika memungkinkan, sidang yang dipimpin oleh hakim Haryanto ini akan langsung dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa Saefudin.

Saefudin Zuhri alias Tsabit diketahui mempunyai peran sangat penting dalam sejumlah aksi terorisme di Indonesia. Di antaranya, ia telah menyembunyikan para terpidana kasus terorisme Palembang, seperti Abdurrahman Taib alias Musa alias Kosim.

Saefudin Zuhri disangka melanggar Pasal 15 juncto Pasal 7, Pasal 9, dan Pasal 13 Perppu Nomor 1 Tahun 2002 yang telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Ia diancam hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Sementara Baridin sendiri ditangkap polisi pada Desember 2009. Kini dia mendekam di Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Fit and Proper Test Hakim Agung: "Gaji Ideal Hakim Agung Rp 30 Juta"

55505_seleksi_hakim_agung_300_225.jpg


Enam calon hakim menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi Hukum DPR. Salah satu calon hakim agung, Yohanes Sogar Simamora mengatakan gaji hakim agung seharusnya Rp 30 juta.

"Saya rasa hakim agung cukup lah 30 juta rupiah. Tapi saya tidak tahu bagaimana persisnya hidup di Jakarta," kata Yohanes menjawab pertanyaan anggota Komisi Trimedya Panjaitan di DPR, Senin 15 Februari 2010. "Karena saya di Surabaya."

Sebagai informasi, gaji hakim agung saat ini berkisar Rp 15-20 juta.

Sebelumnya, Trimedya bertanya berapa gaji yang pantas bagi hakim agung agar tidak melakukan pelanggaran seperti menerima uang di luar gaji hakim.

Yohanes lalu membandingkan kondisi hakim agung Indonesia dengan Inggris. "Di sana kedudukan hakim agung sangat istimewa. Gajinya bahkan bisa lebih besar dari menteri," jelas profesor perdata Universitas Airlangga itu.

Dalam ujian itu, Yohanes juga berjanji akan turut mereformasi institusi Mahkamah Agung. "Saat ini, ada fenomena universal bahwa masyarakat kehilangan kepercayaan pada pengadilan, di seluruh dunia. Ini bahaya," kata dia.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Terseret Ombak Parangtritis, 3 Pelajar Ditemukan Tewas, 4 Masih Hilang

85228_tim_sar_evakuasi_korban_300_225.JPG


Tim SAR berhasil mengevakuasi tiga jenazah pelajar sekolah yang hilang terseret arus pantai Parangtritis, Yogyakarta pada Sabtu, 13 Februari 2010 kemarin. Ketiga pelajar yang tewas yakni Anugrah, Dede Rian dan Anggi Sugianto.

Tiga pelajar MTs AR Rasyid Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat itu ditemukan dalam kondisi tewas di Pantai Parangkusumo, Parangtritis atau sekitar 500 meter arah timur dari lokasi awal korban mandi di laut.

Taufik M Faqi, Sekretaris Tim Sar Pantai Parangtritis, Yogyakarta mengatakan, dengan ditemukannya tiga korban, masih ada 4 korban lainnya yang masih hilang, yakni Regi Prasetyo, Aditya Rahmat, Agus Ahrojani dan Endi Ahmad Supriyadi.

"Kami masih terus melakukan pencarian 4 korban lainnya yang hingga saat ini belum ada tanda-tanda," ujarnya kepada wartawan, Senin 15 Februari 2010.

Sementara Kepala Sekolah MTs AR Rasyid Darma, Kuningan, Jawa Barat, Heri Purnama mengatakan sekolah bertanggungjawab atas insiden tersebut.

"Kami semua sedih, ini musibah bagi kami. Saya juga bertanggungjawab karena telah memberikan ijin kepada siswanya untuk berlibur ke Pantai Parangtritis," katanya.

Sementara itu dua korban yang telah ditemukan sebelumnya yaitu Dede Rian dan Anugrah telah dibawa ke Asrama Pelajar-Mahasiswa Kuningan di Yogyakarta atau di asrama Kujang yang berada di Banciro, Gondokusuman, Yogyakarta untuk dilakukan penyucian jenasah, pengkafanan dan disholatkan yang selanjutnya akan dipulangkan ke rumah duka di Kuningan Jawa Barat.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Harapan MA untuk Calon Hakim Agung

54551_mahkamah_agung_300_225.jpg


Ada dua kriteria Mahkamah Agung (MA) yang disiapkan untuk calon hakim agung. Hal ini menyikapi uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon hakim agung di DPR.

"Punya intergritas moral tinggi dan berkualitas," kata Juru Bicara MA Hatta Ali saat dihubungi wartawan, Senin 15 Februari 2010.

Hatta mengungkapkan MA berharap dua kriteria tersebut dapat terpenuhi dari proses seleksi politik yang tengah berjalan saat ini. "Kami mempercayakan fit and proper test ini pada Komisi III (bidang Hukum DPR)," ujarnya.

Uji kelayakan ini digelar mulai hari ini sampai Kamis 18 Februari mendatang. Enam dari 21 calon hakim dijadwalkan akan diuji hari ini.

Sebelumnya, Komisi Yudisial (KY) sudah menyerahkan 21 nama calon hakim agung ke DPR pada November 2009. Calon Hakim Agung itu terdiri dari 11 orang yang berasal dari jalur karier dan empat orang dari nonkarier.

Namun, Komisi Hukum DPR kemudian mencoret tiga nama. Mereka adalah calon hakim agung yang lolos seleksi KY pada 2008. Komisi Hukum beralasan, tiga calon itu belum menempuh pendidikan S2, seperti yang disyaratkan pada UU MA. Keputusan Komisi Hukum ini sempat mendapat pertentangan dari KY.
 
Bls: Berita Nasional

50 Kyai Dukung Gus Sholah Pimpin NU

85230_kh_anwar_iskandar__kiri__berbincang_dengan_kh_idris_marzuki_300_225.jpg


Sedikitnya 50 kiai sepuh dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Madura dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 di Makassar, Maret, bakal mendukung Sholahudin Wahid (Gus Sholah) sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggantikan Hasyim Muzadi.

Dukungan untuk Gus Sholah itu disepakati para kiai saat mengadakan konsolidasi di kediaman Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, KH Idris Marzuki.

Salah satu kiai yang juga pengasuh Ponpes Al-Amin, Kediri, KH Anwar Iskandar, mengatakan, pertemuan yang dihadiri sekitar 50 kiai itu di antaranya membahas beberapa masalah yang akan dibawa ke muktamar.

“Forum para pimpinan ponpes ini tujuannya untuk membicarakan tentang usulan para kiai agar nanti masuk dalam bagian yang diputuskan muktamar,” ujarnya.

Gus War, sapaan akrab Anwar Iskandar, didampingi KH Sholich Khosim, Mustasyar PBNU, juga menjelaskan, pertemuan di Lirboyo itu membahas dua permasalahan, yakni masalah material dan masalah figur.

Untuk masalah material, muktamar harus membuat keputusan yang bisa menjamin keselamatan Ahlussunnah Wal Jamaah.

Masalah figur, para kiai memilih Gus Sholah jika dibandingkan dengan calon lain. Selain Gus Sholah, beberapa nama calon Ketua PBNU di antaranya adalah KH Said Agil Sirat, KH Ali Maschan Moesa, dan KH Masdar Farid.

“Hasil perkumpulan ini mengarah pada Gus Sholah untuk direkomendasi pada pengurus PBNU untuk menjadi Ketua PBNU,” ungkap Gus War.

“Memilih Gus Sholah untuk memimpin NU sangat tepat, karena beliau paham betul tentang NU, punya ponpes dan juga paham Ahlussunnah Wal Jamaah,” jelasnya.

Hasil dari forum di Lirboyo ini, katanya, akan disampaikan kepada pengurus NU. “Para kiai ini sebenarnya adalah orang yang tidak memiliki otoritas organisatoris tetapi mempunyai otoritas moral.

Meski demkian, pemegang saham terbesar di NU itu adalah para kiai. Jadi, seruan ini tentu diberikan kepada pengurus yang notabene adalah santrinya kiai. Seperti KH Hasan Mutawakil itu kan santrinya Lirboyo,” terang Gus War.

Disinggung adanya gerakan yang mengatasnamakan ABG (Asal Bukan Gus Sholah), Gus War mengatakan hal semacam itu dalam demokrasi sudah biasa. “Namanya juga demokrasi, sah-sah saja. Siapa pun yang terpilih nantinya, memang itu yang terbaik. Kita kan hanya usul. Jika diterima, Alhamdulilah. Jika tidak, ya tidak apa-apa,” ujarnya.

Ditemui secara terpisah, Pengasuh Ponpes As-Shomadiyah, Bangkalan, KH Sofiyullah, yang juga salah satu peserta forum, mengaku dia bersama para kiai lain telah menyatakan sikap untuk mendukung Gus Sholah.

Para kiai yang tidak dapat hadir dalam forum ini menyampaikan sikapnya dukungannya kepada Gus Sholah melalui handphone. Di antaranya KH A Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Ponpes Sidogiri.

Ditanya apakah tidak ada kekhawatiran NU akan terlibat pada politik praktis, karena sebelumnya Gus Sholah sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden RI, KH Shofiullah menjamin tidak akan terjadi seperti itu.

“Gus Sholah telah menunjukkan dirinya bahwa dia bersih. Pasalnya, saat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden RI dulu, dia mengundurkan diri dari kepengurusan NU. Itu adalah bukti bahwa Gus Sholah mampu untuk memegang kepemimpinan NU,” ujarnya.

Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, tampak di antara mereka adalah Muhammad Zaim Ahmad (Rembang), KH Mustkaim (Gresik), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), KH Mukhlas (Sidoarjo), KH Mohammad Subadar (Pasuruan), KH Mudatsir (Pamekasan), KH Mohammad Luthfi (Pamekasan), KH Mashul Ismail (Mojokerto), KH Abdul Watsik (Pamekasan), KH HM Jamli (Kudus), KH Maqhkur (RMI Jawa Tengah), KH Mastur Ali (Trenggalek), KH Madchan (Gresik), KH Muhaimin Basri (Sampang), dan KH Anwar Iskandar (Kediri).

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Marak Kriminal di Facebook, Gita Gutawa Non Aktifkan Akun

ajw0DJOzHn.JPG


Belakangan ini banyak remaja yang menjadi korban kriminal seperti tindak perkosaan lewat perantara Facebook. Gita Gutawa sebenarnya punya akun, tapi sudah lama tidak diaktifkannya.

"Sebenarnya aku enggak punya Facebook. Dulu sempat punya, tapi sudah lama enggak aku aktifkan," ungkap Gita, ditemui di Just Steak Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu, (17/2/2010).

Seperti diketahui, beberapa remaja putri menjadi korban perkosaan setelah bertemu dengan teman yang baru dikenalnya di Facebook. Gadis muda itu dibawa lari dan kemudian terjadi pencabulan. Ada juga murid yang akhirnya dikeluarkan sekolah karena menghina guru di Facebook.

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sebenarnya memiliki tujuan positif untuk menjaga silaturahmi dengan teman dan keluarga.

Sayang, belakangan ini pengguna situs yang dirikan sejak 4 Februari 2004 itu cenderung ke arah kriminal. Soal penyalahgunaan Facebook, Gita tak ingin menyalahkan siapapun.

"Sekarang kan teknologi sudah berkembang pesat. Masalah itu muncul karena adanya teknologi juga. Jadi agak susah mau menyalahkan siapa. Mau menyalahkan teknologinya atau orangnya. Kembali ke orangnya masing-masing saja deh," tandasnya.

Sumber : Okezone
 
Bls: Berita Nasional

Fahri Hamzah Bantah Bakal Gantikan Tifatul Jadi Menkominfo

pks-cover.jpg


Menkominfo Tifatul Sembiring diterpa isu tidak sedap menyusul teguran Presiden SBY terkait Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Konten Multi Media yang menghebohkan.

Kabar yang sempat santer beredar, Jumat (19/2/2010), menyebutkan Tifatul akan digantikan oleh kader PKS lainnya yakni Fahri Hamzah, yang juga menjabat sebagai Wasekjen PKS.

Fahri saat ini juga duduk sebagai anggota Pansus Hak Angket Century. Isu itu juga menyebutkan kalau nama Fahri sudah masuk ke Sekretariat Negara. Apa benar?

"Nggak benar itu. Siapa yang bilang? Informasi dari mana itu? Kalau ada staf khusus ngomong gitu, pecat saja itu," kata Fahri dengan nada tinggi saat dikonfirmasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2/2010).

Fahri juga membantah isu yang berkembang yang menyebutkan pergantian Menkominfo merupakan bagian power sharing di tubuh PKS. Isu power sharing ini mengemuka terkait tidak kompaknya politisi PKS yang duduk di eksekutif dan legislatif.

"Nggak benar. Nggak ada kayak gitu di PKS. Ngaco itu mengacaukan suasana aja. Nggak ada kayak gitu. Makanya itu mengacaukan situasi," ucapnya tegas.

Fahri menegaskan, isu-isu itu disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan sikap PKS selama ini dalam politik. "Pokoknya bikin kacau," tutupnya.

Sumber : Detik
 
Bls: Berita Nasional

Indonesia Harus Lindungi Sumber Daya Genetik

79423_nelayan_di_tanjung_papuma__jember_300_225.jpg


Sumber Daya Genetik (SDG atau genetic resources) lebih memerlukan perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) daripada ekspresi budaya tradisional. Pasalnya, SDG asal Indonesia sering diolah di luar negeri dan akhirnya dibawa kembali ke tanah air dengan nilai jual yang mahal.

Demikian menurut seorang pejabat Kementrian Luar Negeri (Kemlu), yang berkepentingan atas warisan budaya Indonesia.

Direktur Perjanjian Ekonomi dan Sosial Budaya Kemlu, Damos Dumoli Agusman, menilai bahwa SDG asal Indonesia harus dipandang sebagai HAKI karena ada dan berkembang di Indonesia sehingga patut dilindungi secara hukum.

"Tapi kenyataannya (SDG) lebih sering dibawa dan dikembangkan ke luar negeri, dan dibawa kembali ke Indonesia dalam bentuk lain, misalnya obat dan makanan yang harganya mahal," kata Damos.

Penilaian itu dilontarkan Damos dalam Seminar "Perlindungan Warisan Budaya: Siapa Menjiplak Siapa?" yang berlangsung di Gedung Kementrian Luar Negeri di Jakarta, Jumat 19 Februari 2010.

SDG diartikan sebagai bahan genetik dan atau informasi genetik dari tumbuhan, binatang, jasad renik, atau asal lain termasuk derivatifnya. Bahan-bahan itu mengandung unit-unit fungsional pewarisan sifat yang mempunyai nilai nyata atau potensial.

Menurut Damos, meski pada awalnya dianggap menguntungkan bagi publik, maraknya perpindahan SDG secara komersial menyebabkan pergeseran pada hak untuk mengontrol akses dan memanfaatkan sumber daya itu.

Mengenai perlindungan atas hikayat (folklore), yang menjadi bagian dari ekspresi budaya tradisional, Damos berpendapat agar lebih selektif. "Tidak semua harus dilindungi HAKI, apalagi kalau yang sudah mau punah. Jangankan (perlindungan) HAKI, mau mempertahankan kelangsungannya saja susah," tambah Damos.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Banyu Tak Bisa Lagi Sandang Gelar Profesor

84939_prof_anak_agung_banyu_perwita_300_225.jpg


Profesor Anak Agung Banyu Perwita, dosen Universitas Khatolik Parahyangan (Unpar) Bandung yang tersandung kasus plagiarisme, dapat kehilangan gelar profesornya sejak dia tidak aktif lagi mengajar di perguruan tinggi itu.

“Guru besar itu jabatan fungsional, bukan gelar akademik. Karena jabatan, maka ada masa akhirnya,” kata Koordinator Kopertis IV Abdul Hakim Halim saat ditemui di ruang kerjanya di Bandung, Jumat 19 Februari 2010.

Menurut Hakim, di dalam Undang-undang Sisdiknas sudah jelas disebutkan bahwa gelar guru besar seseorang hanya berlaku sepanjang menjadi pendidik di perguruan tinggi yang bersangkutan. Dalam kasus Banyu, karena dia sudah mengajukan pengunduran diri sebagai dosen di Unpar dan dikabulkan oleh yayasan, maka otomatis dia pun tidak layak lagi menyandang status guru besar.

Banyu berhenti menjadi dosen Universitas Katolik Parahyangan setelah dia diketahui melakukan plagiarisme di sebuah artikel yang dimuat di harian The Jakarta Post berjudul “RI As New Middle Power?” Artikel ini sama dengan artikel yang ditulis Carl Ungerer, peneliti asal Australia. Tulisan Ungerer berjudul “The ‘Middle Power’ Concept in Australian Foreign Policy” diterbitkan dalam Australian Journal of Politics and History: Volume 53, Number 4, 2007. Artikelnya kemudian dicabut harian itu.

Menurut Hakim, soal status guru besar itu telah dijelaskan di Pasal 23 Undang-undang Sisdiknas. Di ayat satu undang-undang itu disebutkan, “Pada universitas, institut, dan sekolah tinggi dapat diangkat guru besar atau profesor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Sedangkan di ayat keduanya berbunyi, “sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi”.

Namun kata Hakim, meski sudah jelas tercantum dalam undang-undang, kewenangan soal status guru besar yang disandang Banyu ini ada di tangan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.

“Kami sekarang menunggu laporan resmi dari rektor Unpar untuk kemudian kami teruskan ke Dirjen Dikti di Jakarta,” katanya.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Terorisme, Keluarga Inginkan Bayi Munawaroh

77316_putri_munawaroh__istri_teroris_adib_alias_susilo_300_225.jpg


Keluarga Susilo atau Adib yang ikut tewas dalam penggerebekan teroris Noordin M Top di Mojosongo tahun lalu, ingin mengasuh bayi hasil pernikahan dari almarhum Susilo dengan Putri Munawaroh. Pasalnya, bayi itu selama ini diasuh ibundanya, Munawaroh, di balik jeruji besi.

Salah seorang kuasa hukum keluarga Susilo, Budi Kuswanto mengatakan sejak bayi itu lahir pihak keluarga Susilo ingin sekali membawa pulang dan mengasuh bayi itu. Pasalnya, keluarga Susilo sangat mengkhawatirkan perkembangan psikologi anak itu jika dibesarkan di penjara

Hanya saja, lanjut Budi, keinginan itu sedikit terhambat karena Munawaroh masih menginginkan mengasuhnya sendiri di tahanan. “Tetapi menurut informasi nanti ketika Munawaroh menjalani persidangan pertama, kelihatannya bayi itu akan dibawa pulang,” kata dia kepada VIVAnews di Solo, Jumat, 19 Februari 2010.

Dijelaskan dia, pada persidangan nanti biasanya waktu untuk bertemu dengan keluarga itu sangat leluasa sehingga diperkirakan pihak keluarga akan membicarakan mengenai pengasuhan bayi itu. “Ya, keluarga Susilo itu tidak tega melihat bayi itu diasuh di penjara,” terangnya.

Munawaroh melahirkan bayi itu pada tanggal 23 Desember 2010. Pihak keluarga, dikatakan Budi, baru sekali melihat bayi tersebut. Tepatnya saat pasca kelahiran. “Nanti waktu sidang pertama pihak keluarga juga akan datang ke persidangan,” ujarnya.

Sumber : Vivanews
 
Bls: Berita Nasional

Mengapa WNA Pria Harus Bayar 500 Juta?

64406_ilustrasi_pernikahan_300_225.jpg


Pemerintah sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan. salah satu pasal RUU mengatur masalah perkawinan campuran.

Pada pasal 142 ayat (3) RUU disebutkan bahwa calon suami yang berkewarganegaraan asing harus membayar uang jaminan kepada calon istri melalui bank syariah di Indonesia sebesar Rp 500 juta.

Mengapa harus ada aturan ini? Salah satu hakim agung, Abdul Ghani Abdullah menjelaskan uang tersebut untuk jaminan bagi istri jika suami kembali ke negara asal.

Uang itu, kata dia, bisa dicairkan apabila si suami pergi. "Teknisnya nanti bisa dititipkan ke pengadilan atau bagaimana itu bisa diatur," kata Ghani kepada wartawan, Jumat 19 Februari 2010.

Ghani mengatakan, hal tersebut untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.

Selain itu, aturan kawin campur dalam Bab XX RUU itu juga mensyaratkan lainnya, yakni
Pasal 142 ayat (2) berbunyi,' Calon suami atau istri yang berkewarganegaraan asing harus mendapatkan izin tertulis dari negara asalnya berdasarkan bukti dari kedutaan Negara yang bersangkutan.'

Sumber : Vivanews
 
Back
Top