Kalina
Moderator
Bls: Cerbung: Dia
16
Irani: "Gak mungkin.. yang punya tanda lahir di belakang telinga gak cuma Kelly seorang."
Irani kembali tidur.
Pagi hari, setelah beberapa bulan Damon dan Ara tinggal di Bandung..
Ara sedang menyiapkan sarapan untuk Damon?
Ara: "Sayang.. aku udah siapin sarapannya. Aku mau ke depan bentar, beli gula."
Damon menjawab dari dalam kamar.
Damon: "Iya, Sayang.."
Ternyata, Ara bukan mau beli gula. Ia pergi ke apotik beli alat test.
Setelah Damon selesai sarapan, Ara langsung duduk di pangkuan Damon.
Damon: "Sayang.. hari ini kamu kenapa? Seneng banget kayaknya.."
Ara memeluk Damon.
Ara: "Sebenernya tadi aku gak beli gula. Aku.. beli ini.."
Ara menunjukkan alat testnya. Lalu memeluk Damon lagi, dan berbisik.
Ara: "Aku hamil.."
Betapa bahagianya Damon? Ia menggendong Ara, dan membawanya ke kamar. Ia menciumi istrinya.
Damon menyampaikan kabar bahagia itu kepada keluarga di Jakarta.
Semuanya bahagia menerima kabar tersebut. Kecuali Ray.. Ia semakin sakit hatinya.
16
Irani: "Gak mungkin.. yang punya tanda lahir di belakang telinga gak cuma Kelly seorang."
Irani kembali tidur.
Pagi hari, setelah beberapa bulan Damon dan Ara tinggal di Bandung..
Ara sedang menyiapkan sarapan untuk Damon?
Ara: "Sayang.. aku udah siapin sarapannya. Aku mau ke depan bentar, beli gula."
Damon menjawab dari dalam kamar.
Damon: "Iya, Sayang.."
Ternyata, Ara bukan mau beli gula. Ia pergi ke apotik beli alat test.
Setelah Damon selesai sarapan, Ara langsung duduk di pangkuan Damon.
Damon: "Sayang.. hari ini kamu kenapa? Seneng banget kayaknya.."
Ara memeluk Damon.
Ara: "Sebenernya tadi aku gak beli gula. Aku.. beli ini.."
Ara menunjukkan alat testnya. Lalu memeluk Damon lagi, dan berbisik.
Ara: "Aku hamil.."
Betapa bahagianya Damon? Ia menggendong Ara, dan membawanya ke kamar. Ia menciumi istrinya.
Damon menyampaikan kabar bahagia itu kepada keluarga di Jakarta.
Semuanya bahagia menerima kabar tersebut. Kecuali Ray.. Ia semakin sakit hatinya.