Kalina
Moderator
Bls: Cerbung: Dia
Damon sendiri.. Entah bagaimana mengatakannya. Ia.. seolah berada di satu dunia. Di mana hanya ada dirinya dan Ara. Ia terus berbaring di sisi Ara. Hanya beranjak untuk makan, minum, dan mandi. Lalu kembali berbaring di sisi Ara. Begitu seterusnya.
Sebulan, dua bulan, tiga bulan, lalu empat, lima, dan, enam bulan. Ia tetap tidak berubah. Wajahnya yang semula halus dan bersih, kini mulai tumbuh kumis dan jenggot. Rambutnya yang hitam cepak, mulai gondrong. Badannya semakin kurus. Ia tidak pernah bicara pada siapa pun.. kecuali pada Ara.
Damon: "Sayang, kamu terlalu cantik di dalam sana.."
Itu alasan Damon, saat dulu menjamin Ara bebas dari penjara.
Sebagai ibu, Novia tidak tega melihat kondisi kedua anaknya.
Novia mendekati Damon yang sedang ngobrol dengan Ara. Ia coba menegur.
Novia: "Damon.."
Seketika itu, Damon langsung diam dan mematung.
Hingga tiba sebuah senja yang memecah keheningan duka..
Damon sendiri.. Entah bagaimana mengatakannya. Ia.. seolah berada di satu dunia. Di mana hanya ada dirinya dan Ara. Ia terus berbaring di sisi Ara. Hanya beranjak untuk makan, minum, dan mandi. Lalu kembali berbaring di sisi Ara. Begitu seterusnya.
Sebulan, dua bulan, tiga bulan, lalu empat, lima, dan, enam bulan. Ia tetap tidak berubah. Wajahnya yang semula halus dan bersih, kini mulai tumbuh kumis dan jenggot. Rambutnya yang hitam cepak, mulai gondrong. Badannya semakin kurus. Ia tidak pernah bicara pada siapa pun.. kecuali pada Ara.
Damon: "Sayang, kamu terlalu cantik di dalam sana.."
Itu alasan Damon, saat dulu menjamin Ara bebas dari penjara.
Sebagai ibu, Novia tidak tega melihat kondisi kedua anaknya.
Novia mendekati Damon yang sedang ngobrol dengan Ara. Ia coba menegur.
Novia: "Damon.."
Seketika itu, Damon langsung diam dan mematung.
Hingga tiba sebuah senja yang memecah keheningan duka..