Salam damai untuk semuanya...
Duuuhhhh, tangan saya jadi gatel ingin ngetik.
~~~~Versi KATANYA:
1. Katanya yang menjadi Jenglot adalah pelaku jenis keilmuan Karang (seperti 'dugaan' dari komentator di atas).
2. Pernah saya mencari memastikan langsung datang ke Lamongan yang katanya ada penemuan Jenglot, tapi ternyata nihil !! Saya berangkat bersama 2 orang 'kuli tinta'. Saya sengaja ke kota Tahu Campur tersebut karena karena desakan 'profesi' & sebagai sanggahan atas ketidakpercayaan saya terhadap 'boneka' tsb.
3. Di beberapa kota di Jatim & Jabar juga saya sisir, nyatanya hanya KATANYA & KATANYA !!!
~~~ VERSI NYATANYA
1. Saya seringkali transaksi benda2 buat praktek perdukunan, termasuk Jenglot, namun saya menjualnya memang SEBATAS souvenir, bukan karena ada embel2 mistik dll. Harganya pun bervariasi, namanya juga saya pengen dapat untung kan ??? Jadi tergantung si calon pembelinya (kalau dia dukun kondang, yaa saya naikan harganya setinggi dia pasang tarif). He, he, he...Yang jelas, harga terendah 'boneka' yang saya tawarkan minimal 1,5 juta.
2. Memang banyak peminatnya, terutama dari dukun iklan & karbitan (maaf, bagi yang mersa demikian...), tapi itulah kenyataan yang terjadi di lapangan. Banyak orang yang hanya memanfaatkan orang lain. Bukannya MEMBANTU, tapi justru MEMBUNTU.
Mungkin kalimat saya terkesan kasar, tapi....sekali lagi inilah kenyataan yang ada & saya alami. Mohon maaf, jika ada kalimat yang kurang berkenan. Salam Damai!