Sebelum Ditangkap, Nazaruddin Ternyata Berada di Kamar ‘Ayam Kampus’?
LENSAINDONESIA.COM: Penangkapan buronan M. Nazaruddin di Cartagena, Kolombia, Minggu malam (7/8), disinyalir berbau rekayasa. Pasalnya, penangkapan oleh aparat Kolombia itu bisa jadi hanya untuk meyakinkan publik di Indonesia bahwa Nazaruddin selama buron benar-benar berada di luar negeri. Dalam hal ini mengundang dugaan kuat bahwa pihak ketiga telah bermain lagi.
Pihak ketiga yang punya kepentingan itu disebut-sebut telah mendesign penangkapan tersangka kasus Suap Sesmenpora di Kolombia tersebut, laiknya ketika Nazaruddin sedang melakukan wawancara dengan Iwan Piliang.
Seperti diberitakan LIcom sebelumnya, wawancara Nazaruddin dengan Iwan Piliang melalui jaringan internet Skype pada Kamis (21/7) lalu, telah memunculkan praduga seputar keberadaannya, bahwa: Nazaruddin berada di Indonesia. (sebelum tertangkap).
Itu terlihat dari jendela kelambu yang terbuka, sehingga seakan-akan mengeluarkan cahaya matahari.
Logikanya, saat itu Nazar di-setting seolah-olah berada di belahan dunia yang berbeda waktu dengan Indonesia.
Nazar muncul di Skype dalam perbincangan dengan Iwan Pilliang yang disiarkan Metro TV, Jumat (22/7). Nazar tampil dengan baju putih dan topi anyaman.
Ruangan tempat melakukan media Skype oleh Nazaruddin tampak ada jendela dengan tirainya kurang panjang.
Saat Iwan berdialog dengan Nazar, suasana di Indonesia malam hari. Sementara situasi tempat Nazar berada, nampak siang hari.
Obrolan antara Iwan dengan nazaruddin terjadi sekitaran pukul 23.00 WIB. Singapura, Thailand, Filipina, yang pernah diduga menjadi tempat kabur Nazar juga sudah malam.Sedangkan kepulauan Pasifik sudah dini hari.
Di Pakistan juga tidak mungkin. Saat itu sudah pukul 21.00. Sementara sumber Polri menyebut Nazar di Argentina. Argentina 10 jam lebih lambat dari Indonesia berarti jam 11 pagi. Amerika Selatan sedang terang benderang ketika Asia Tenggara sudah malam. Ini yang mendekati tepat.
Sementara sineas Dwi Ermanto mengatakan, Jumat (22/7) di Jakarta, cahaya yang muncul dari jendela ruangan Nazaruddin saat diwawancarai tidak mutlak sebagai cahaya matahari.
“Cahaya tersebut bisa dengan lampu blonde, lampu redheat, atau lebih meyakinkan lagi pakai lampu HMI,” kata Dwi kepada LIcom, yang mengaku terbiasa menciptakan suasana cahaya matahari dalam pembuatan sinetron lewat cahaya lampu.
Menurutnya, menciptakan suasana ruangan di siang hari menjadi malam hari juga tidak sulit. Yakni dengan menggunakan filter lampu.
Itulah alibi Nazaruddin untuk mengelabui keberadaannya. Dia dan orang ketiga yang punya kepentingan sengaja merekayasa seolah-olah berada di luar negeri.
Sementara, saat ini muncul pula video di Youtube yang seolah menunjukkan keberadaan Nazaruddin di Indonesia. Video berdurasi 3 menit berjudul ‘Ayam Kampus’ tersebut diunggah pada 24 April 2008 (tiga tahun lalu) oleh pemilik akun bernama Wong Strez Slamet80’s. Video itu bahkan telah ditonton 6 juta (6,360,088) orang.
Dalam video tersebut tergambar dua sejoli sedang berduaan di kamar. Mereka tidak melakukan aktivitas seks, melainkan hanya bergumul di ranjang sambil tertawa. Bila melihat seluruh tampilan gambar, video tersebut diambil di sebuah kamar rumah kontrakan atau villa di daerah puncak.
Yang menarik, dalam rentetan video tersebut, si pembuat video (orang ketiga) mengambil gambar seluruh ruangan kamar. Dan kamar tersebut sangat mirip dengan kamar yang dipakai Nazaruddin saat wawancara dengan Iwan Piliang beberapa waktu lalu.
Sumber